Suatu ketika Rasullullah bersabda ,” Bagaimana pendapat kalian seandainya di depan pintu salah seorang dari kalian terdapat sebuah sungai. Setiap hari ia mandi lima kali didalamnya. Apakah masih ada kotoran yang melekat ditubuhnya?”
Mereka menjawab,”Tidak ada “. Rasulullah berkata,”Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus semua kesalahan.” (Muttafaq ‘Alaih).
Shalat adalah penebus dan pelenyap bagi dosa-dosa yang dilakukan seorang hamba. Ia menjadi pencuci dan pembersih. Shalat dhuhur menghapus dosa seorang sejak pagi hingga siang. Shalat ashar menghapus dosa seorang sejak siang hingga menjelang sore. Begitu seterusnya.
Jika demikian, alangkah kasih dan sayangnya Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Ia selalu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para hamba-Nya untuk menghapus kesalahannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Mereka hanya disuruh mendirikan shalat lima waktu.
Namu seringkali justru manusia tidak saying kepada dirinya sendiri. Sehingga melupakan shalat.
Disamping shalat sebagai penghapus dosa, ia juga merupakan bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Allah. Sehingga seorang hamba akan selalu merasa dalam pengawasan Allah (muroqobatullah). Ia selalu nyambung dengan Allah . Dengan demikian semua problem dan masalah selalu dapat diadukan dan mendapat jalan keluarnya dari Allah.
Sungguh indah kehidupan seorang muslim dengan Tuhan-nya. Setiap hari , lima kali ia menghadap kepada –Nya. Dan masih bias ditambah lagi dengan shalat-shalat tambahan (nawafil), seperti dhuha, witir, tahajjud, dan sebagainya
Sumber : Lembar tausiyah.
Mereka menjawab,”Tidak ada “. Rasulullah berkata,”Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus semua kesalahan.” (Muttafaq ‘Alaih).
Shalat adalah penebus dan pelenyap bagi dosa-dosa yang dilakukan seorang hamba. Ia menjadi pencuci dan pembersih. Shalat dhuhur menghapus dosa seorang sejak pagi hingga siang. Shalat ashar menghapus dosa seorang sejak siang hingga menjelang sore. Begitu seterusnya.
Jika demikian, alangkah kasih dan sayangnya Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Ia selalu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para hamba-Nya untuk menghapus kesalahannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Mereka hanya disuruh mendirikan shalat lima waktu.
Namu seringkali justru manusia tidak saying kepada dirinya sendiri. Sehingga melupakan shalat.
Disamping shalat sebagai penghapus dosa, ia juga merupakan bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Allah. Sehingga seorang hamba akan selalu merasa dalam pengawasan Allah (muroqobatullah). Ia selalu nyambung dengan Allah . Dengan demikian semua problem dan masalah selalu dapat diadukan dan mendapat jalan keluarnya dari Allah.
Sungguh indah kehidupan seorang muslim dengan Tuhan-nya. Setiap hari , lima kali ia menghadap kepada –Nya. Dan masih bias ditambah lagi dengan shalat-shalat tambahan (nawafil), seperti dhuha, witir, tahajjud, dan sebagainya
Sumber : Lembar tausiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar