Hajat artinya kebutuhan atau keperluan. Shalat sunnah hajat dikerjakan apabila kita mempunyai suatu hajat atau keperluan, baik hajat kepada Allah SWT maupun hajat kepada sesama manusia .
Supaya hajat kita diridhai Allah , seharusnyalah kita memohon pertolongan melalui shalat , sebagaimana firman Allah ,”Dan meminta pertolongan-lah (kepada Allah) dengan ketabahan dan shalat (Qs Al-Baqarah : 45).
Setiap manusia selalu dituntut oleh hajat ataupun kebutuhan hidupnya, dan kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya keinginan dan kebutuhan setiap manusia. Manusia diwajibkan berupaya untuk mendapatkan / memenuhi kebutuhannya itu. Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan dalam rangka untuk mendapatkan hajat dan kebutuhan beriringan dengan upaya lahir manusia.
Supaya hajat kita diridhai Allah , seharusnyalah kita memohon pertolongan melalui shalat , sebagaimana firman Allah ,”Dan meminta pertolongan-lah (kepada Allah) dengan ketabahan dan shalat (Qs Al-Baqarah : 45).
Setiap manusia selalu dituntut oleh hajat ataupun kebutuhan hidupnya, dan kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya keinginan dan kebutuhan setiap manusia. Manusia diwajibkan berupaya untuk mendapatkan / memenuhi kebutuhannya itu. Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan dalam rangka untuk mendapatkan hajat dan kebutuhan beriringan dengan upaya lahir manusia.
Tidak ada ketentuan pasti tentang waktu melaksanakan shalat hajat, yang pasti boleh dilakukan pada siang hari maupun malam hari, asal tidak pada waktu yang terlarang. Namun waktu yang lebih utama untuk menjalankan shalat hajat ialah pada malam hari (spertiga malam yang akhir). Karena saat itulah, waktu yang mustajab untuk memanjatkan do’a kehadhirat Allah.
Sabda Rasulullah SAW , yang diriwayatkan Abu Hurairah, “ Tuhan kita ‘Azza Wajalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, pada saat itu Dia berfirman “ Barang siapa berdoa kepada-Ku, pasti aku ijabahkan, barang siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku beri, dan barang siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni”.
Bilangan rakaat shalat hajat paling sedikit dua rekaat dan paling banyak dua belas rekaat, ada yang melaksanakannya dua rekaat, empat rekaat dan seterusnya, dimana setiap dua rekaat salam.
Dari riwayat Ahmad dengan sanad shahih Abu Darda’, bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya kemudian shalat dua rekaat dengan sempurna, maka ia diberi oleh Allah , apa saja yang diminta, baik dengan segera ataupun lambat,”.
Wallahu a'lam
Sumber : M Imran, Penuntun shalat hajat
Sabda Rasulullah SAW , yang diriwayatkan Abu Hurairah, “ Tuhan kita ‘Azza Wajalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, pada saat itu Dia berfirman “ Barang siapa berdoa kepada-Ku, pasti aku ijabahkan, barang siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku beri, dan barang siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni”.
Bilangan rakaat shalat hajat paling sedikit dua rekaat dan paling banyak dua belas rekaat, ada yang melaksanakannya dua rekaat, empat rekaat dan seterusnya, dimana setiap dua rekaat salam.
Dari riwayat Ahmad dengan sanad shahih Abu Darda’, bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya kemudian shalat dua rekaat dengan sempurna, maka ia diberi oleh Allah , apa saja yang diminta, baik dengan segera ataupun lambat,”.
Wallahu a'lam
Sumber : M Imran, Penuntun shalat hajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar