*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Senin, 22 Desember 2008

Nutrisi hati


Kebutuhan hati terhadap berbagai bentukibadah/ ketaatan, adalah seperti kebutuhan tubuh kepada makanan dan minuman. Sedangkan kedudukan segala jenis kemaksiatan seperti layaknya makanan beracun, yang akan merusak hati seorang hamba.
Saudaraku, seorang hamba benar-benar membutuhkan ibadah kepada Rabb-nya, seperti halnya ia perlu untuk selalu mengkonsumsi nutrisi demi menjaga kesehatan dirinya. Keseluruhan ketaatan adalah mutlak untuk kehidupan hati. Misalnya antara lain dzikrullah, tilawah Al-Qur’an, istighfar, doa , shalawat atas Rasulullah saw, dan qiyamullayl.
Pelurusan hati merupakan perkara paling utama untuk diseriusi oleh setiap hamba yang menempuh jalan menuju Allah SWT. Hati yang selamat adalah hati yang sehat, yang bisa didefinisikan sebagai hati yang terbebas dari syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.

Hendaknya seorang hamba mencintai, membenci, memberi dan menahan diri semua itu dilakukan karena Allah.

Salah satu bentuk nutrisi hati : adalah Zikir dan membaca Al-Qur’an.

- Dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila seorang hamba kehilangannya, ia seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok.
- Dzikir dapat mebusir setan dan menundukkannya, juga menjadikan kita diridhai Allah.
- Dzikir mendatangakn kecintaan kepada Allah, menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati , mendatangkan kegembiraan, memberikan cahaya bagi hati dan wajah, memberikan kewibawaan dan keindahan,

Dzikir juga merupakan inabah kepada-Nya dan menjadikan seorang hamba diingat oleh Allah. Firman Allah , yang artinya ,” Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu (Qs. Al-Baqarah : 152)

Andai saja faedah dzikir itu hanya tersebut dalam ayat ini, sungguh ini pun sudah lebih dari cukup sebagai suatu keutamaan dan kemuliaan. Dan cukup hal itu untuk menghapus kealpaan dan kesalahan.

Dari riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Barang siapa mengucapkan La Illaha Illallah Lahul Mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syay’in qadir (tiada ada ilah kecuali Allah , Yang Maha Tunggal, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-nya kerajaan dan bagi-Nya pula pujian. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu). Setiap hari seratus kali, niscaya ucapannya itu menyamai pahala membebaskan sepuluh budak. Juga ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus darinya seratus kejelekan. Juga dalam sehari itu dia dijaga dari setan sampai soren harinya. Tidak ada seorangpun yang mengamalkan sesuatu yang lebih baik darinya selain seorang yang mengucapkan lebih banyak darinya “. (Hr Bukhari, dalam ad-Da’awat XI/201 dan Muslim dalam Adz-Dzikr wad du’a XVII/16. lafal hadits ini milik bukhari) .

Bila kita perhatikan lebih seksama, dzikrullah ini ringan untuk dilakukan, tetapi pahalanya tidak dapat dibandingkan dengan amal ibadah yang lain.

Bahkan Jabir meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda , “ Barang siapa mengucapkan Subhanallah (Maha suci Allah dengan segala pujian bagi-Nya) niiscaya ditanamkan baginya sebatang pohon di surga “ .
(Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi ad da’awat IX/433. Al Haitsamiy menyandar-kannya kepada Al-Bazzar, Isnadnya bagus, dinyatakan shahih juga oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-dzahaby I/501)

Dzikir adalah obat kerasnya hati
Abu Musa Al-Asy’ariy meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda , “ Perumpamaan orang yang berdzikir kepda Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati “. (Hr Bukhari , dlm Ad-Da’awat XI/ 208).

Abdullah bin Busr meriwayatkan , seseorang bertanya , “Wahai Rasulullah, sesungguhnya pintu kebajikan itu banya. Sedangkan aku tidak mampu untuk memasuki semuanya. Maka tunjukkanlah kepadaku (terserah kepadamu) mana-mana yang aku mampu memasukinya dan jangan banyak-banyak, sebab aku bisa lupa ! “
Maka Rasulullah menjawab , “ Pastikan lisanmu selalu basah dengan dzikrullah !”.

Membaca Al-Qur’an , Dzikir paling afdal
Al-Qur’an adalah obat bagi penyakit penyakit hati , dimana penyakit hati itu bersumber dari dua hal :
a. Syubhat atau ketidakjelasan akan kebenaran,
b. Syahawat atau hawa nafsu

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Wahai manusia, telah datang kepda kalian suatu pelajaran dari Rabb kalian dan obat bagi apa-apa yang didalam dada “, (Qs. Yunus : 57).

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan Kami turunkan Al-Qur’an yang merupakan obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang ebriman (Qs. Al-Isra ‘ : 82).

Saudaraku, Al-Qur’an mengandung keterangan dan penjelsan yang tegas antara kebenaran dan kebatilan. Maka hilanglah penyakit ketidakjelasan, digantikan dengan ilmu, tashawwur dan pengetahuan, sehingga terlihatlah dengan semestinya.
Dengan mempelajari Al-Qur’an disertai dengan keseriusan, maka akan memandang kebenaran dan kebatilan, sehingga mampu membedakannya, sebagaimana membedakan antara siang dan malam.

Al-Qur’an mengandung hikmah dan pelajaran yang baik dan penawar bagi penyakit syahwat dan penyakit fisik. Seperti nasihar agar hidup zuhud .

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Ketahuilah, dengan dzikrullah segala hati menjadi tenang ,” (Qs. Ar-Ra’du : 28).

Dan Dzikir paling utama adalah membaca dan mempelajari Al-Qur’an.

Allahu a’lam

Sumber : Tazkiyatun Nafs , Ibn Rajab Al-Hambali.



Minggu, 21 Desember 2008

Tips : untuk dapat sabar

Menurut Al-Iman Ahmad, Kata sabar didalam Al-Qur’an terhitung di tujuh puluh tempat. Menurut ijma’ ulama, sabar merupakan amalan wajib, dan dikatakan sebagai separoh iman. Karena iman itu ada dua paroh , separoh adalah sabar dan separoh yang lainnya adalah syukur.
Sabar menurut pengertian bahasa adalah menahan atau bertahan.Dalam kitab manazilus Sa’irin , dikatakan bahwa sabar artinya menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi dan membelenggu lisan agar tidak mengadu. Ini adalah amalan yang sangat sulit bagi kita dan jalan cinta yang paling terjal serta jalan tauhid yang paling diingkari


Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Dia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.

Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan oleh tindakan atau akibat kelakuan orang lain.
Allah telah memerintahkan kesabaran yang baik, pengampunan yang baik dan penghindaran yang baik dalam kitab-Nya. Ibn Tamiyah, pernah menyatakan bahwa ,’ Kesabran yang baik adalah yang tidak disertai dengan pengaduan, pengampunan yang baik adalah yang tidak disertai celaan, dan penghindaran yang baik adalah yang tidak disertai dengan ucapan yang menyakitkan.

Namun pengaduan kepada Allah, tidak mengurangi arti derajad kesabaran. Karena Nabi Ya’qub as telah berjanji untuk bersabar dengan baik, dan seorang Nabi yang tidak mengingkari janjinya. Namun beliau tetap mengadu kepada Allah. Sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an , yang artinya ,” Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan keseusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Aallah apa yang kalian tidak mengetahuinya “. (Qs. Yusuf : 86).

Imam Junaid al Baghdadi , berkata bahawa ,’ Bencana merupakan penerangbagi orang-orangyang bjiak, gerakan kebangkitan bagi orang-orang yang mencari ridho Allah, kebajikan buat orang mukmin, dan kebinasaan bagi orang-orang yang lupa (akan Dzat-Nya). Bukankah tak ada seorang mukminpun yang mampu merasakan manisnya iman kecuali hamba itu memperoleh timpahan bencana, kemudian ia ridho dan bersabar’.

Saudaraku, kesabaran memang harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:



  1. mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah” . (QS. 90:4)

  2. beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.

  3. mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya: a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: “ Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249) b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” . (QS. 2:155-157) c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung “. (QS. 3:200).

  4. yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “ . (QS. 94:5-6)

  5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran,

  6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.

  7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: “ Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) ” , (QS.Al Ra’d :22)

  8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: ‘ Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya’ .

  9. Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
    • a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
    • b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya. • c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
    • d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya.

Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.


Sumber : http://ustadzkholid.wordpress.com, Rahasia ketajaman hati –Imam Ghazali, Madarijus Salikin-Ibn Qayyim al-jauziyah.

Hati yg tak merasa memiliki

Hati yang tidak punya rasa memiliki, kecuali meyakini segalanya adalah milik Allah SWT.
Saudaraku , bagaimanapun juga , semakin kita merasa memiliki sesuatu (misalnya harta benda dsb), maka makin takutlah kita akan kehilangan sesuatu itu. Kehilagannyapun akan kita anggap sebagai suatu kesengsaraan.
Namun bila kita yakin, bahawa apapun yang terhampar disekitar kita ini adalah kepunyaan Allah, maka kiranya rasa takut akan kehilangan menjadi sesuatu yang tidak terlalu berat di dalam hati kita. Semuanya milik Allah , titipan atau pinjaman dari-Nya yang harus kita jaga dan rawat sebaik mungkin.
Dengan keyakinan ini, hati tidak akan berharap ataupun bersandar kepda sesama makhluk, ketergantungkan hanya kita sandarkan kepada Allah SWT.

Sungguh Allah memberikan karunianya kepad kita dengan kasih sayang-Nya, tidak akan pernah sedikitpun mendzalimi hamba-Nya. Justru kita sendirilah yang mengdzalimi diri sendiri. Kita belum bisa mensyukuri nikmat Allah.

Firman Allah SWT, yang artinya , ” Dan (ingatlah juga) , taktala Tuhan-mu memaklumkan :”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih “. (Qs. Ibrahim : 7).

Saudaraku , kita sering mengenal istilah bahwa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Dalam lingkup bahasan ini, orang kaya makin kaya, sebab di pikiran mereka selalu dipenuhi dengan perasaan kaya. Terlebih lagi jika orang tersebut adalah hamba yang pandai bersyukur, maka secara otomatis Hukum Tarik Menarik akan berlaku , dimana rasa syukur itu akan makin menambah kekayaannya.
Sedangkan seorang hamba yang diliputi pperasaan pikiran kemiskinan, maka dia akan sering mengeluh dan berprasangkan buruk kepada Allah. Pikiran inilah yang menjauhkan dari rasa syukur dan akhirnya makin menghimpit kemiskinannya.

Kedamaian atau kebahagiaan atau kekayaan adalah produk hati. Hati yang damai , bahagia dan kaya , terjadi ketika pikiran tidak lagi menggagnggu dengan berbagai macam tuntutan rasa memiliki yang berlebihan.

Bersyukur kepada Allah adalah bentuk penyerahan diri seoranghamba kepada Rabb-nya.Sudah tak terhitungjumlah rahmat dan nikmat yang telh diberikan-Nya. Kini tinggal bagaimana kita mensyukuri segala nikmat yang mengalir deras ini. Semoga kita termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur.
Keyakinan akan kehairan dan keberadaan Allah akan semakin kita rasakan , manakala hati ini selalu diliputi perasaan syukur. Amalan ini, bagaikan cahaya yang bendearng untuk meyakini bahwa Dia tidak pernah lalai ataupun lupa kepada setiap hamba-hamba-Nya.

Dengan bersyukur, akan memperhalus suara batin kita terhadap nikmat-nikmat Allah, dan meyakini bahwa semua itu dalam kasing sayang yang tercuran dari –Nya. Kita akan selalu terpupuk sikap prasangka baik kepada Allah SWT.

Yakinlah , Allah telah menjanjikan kekayaan yang berlimpah kepada setiap hamba-Nya yang pandai bersyukur, dan janji-Nya itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang bersyukur kepda Dia semata.

Firman Allah, yang artinya , “ Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepda Luqman , yaitu “ Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji “. (Qs. Luqman : 12)

Saudaraku, berawal dari rasa bersyukur inilah, kehidupan seorang hamba menjadi tenang-tentram , jauh dari kekhawatiran dan rasa takut yang merusak jiwa.

Saudaraku, bersyukur kepada Allah SWT bukanlah untuk kepetingan-Nya, melainkan justru untuk kepentingan hamba itu sendiri.
Bersyukur mensyaratkan kesadaran yang luas tentang betapa luasnya rahmat Allah SWT bagi setiap hamba-hamba-Nya. Memang bukan pekerjaan yang mudah untuk menanamkan diri membiasakan diri untuk memiliki kesadaran untuk bersyukur. Namun kita harus terus berusaha untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur. Semoga Allah meberikan barakah dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Allahu a’lam

Sumber : Inilah Rahasia Bersyukur , Rusdin SR, Ummu alif



Menguasai Emosi

Seringkali kita mendengar orang mengatakan dengan rasa penyesalan, “ Saya tidak dapat mengendalikan diri saya “, atau “Saya seharusnya mengatakan sesuatu, tetapi saya takut”. Dan banyak contoh yang lain. Sudah barang tentu, kawanku, terdapat juga banyak emosi positif seperti kasih-sayang, cinta, empati. Tetapi juga tidak kurang banyaknya perasaan negatif , seperti: marah, takut, benci , iri, cemburu, tidak sabar, dan sebagainya.
Saudaraku, tidak banyak dari kita yang benar-benar menyadari kekuatan dari emosi ini, baik yang positif maupun yang negatif.
• Emosi positif, bisa meningkatkan pikiran, memperkaya diri anda, membantu anda tumbuh, membantu anda menjadi bahagia. Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan tanpa ragu bahwa emosi positif mempunyai efek langsung terhadap sistem endokrin tubuh. Sistem ini mempunyai peranan penting dalam mengatur metabolisme fungsi tubuh.
• Emosi negatif, terutama jika kuat, dapat mengganggu pola fungsi kelenjar dan hormonal.Tidak jarang siklus datang bulan pada kaum wanita terganggu oleh berbagai emosi, seperti takut hamil maslah dalam hubungan dst.

Emosi negatif juga memiliki efek terhadap pikiran, diman dapat menghancurkan kebahagiaan tanpa kita menyadarinya.
Misalnya apabila keita punya perasaan kebencian kepada seseorang, sesungguhnya yang terjadi adalah kita sendiri yang merasakan penderitaan.
Dalam hukum aksi-reaksi (Law of Attraction), semua pikiran adalah unsur aksi (sebab), dimana semua aksi akan menimbulkan atau menghasilkan reaksi. Satu hal yang pasti, kita tidak akan bisa memperbaiki hubungan dengan orang lain, atau bisa menyelesaikan adanya perbedaaan, dengan masih memiliki pikiran negatif.

Hal ideal yang harus dipikirkan adalah mempunyai pikiran positif. Jangan biarkan diri anda menerima belenggu emosi negatif. Hal ini dapat anda lakukan dengan berlatih. Anda bisa menggunakan hukum substitusi untuk proses ini. Dimana setiap pikiran negatif yang masuk ke pikiran anda, maka sesegera mungkin mengganti emosi (pikiran) negatif ini dengan lawannya yang positif.

Sebagai contoh anda dapat mengulangi kata-kata sbb :
“ Saya mampu mengendalikan emosi saya dengen asempurna. Saya menguasai reaksi saya sepenuhnya. Saya menjadi semakin positif dan puas, bahagia , dalam semua situasi “.

Bisa juga dengan Variasi Visual.
Bayangkan diri anda berada dalam situasi dimana anda dapat mengendalikan emosi anda dengan mudah. Visualisasikan dalam kondisi yang ideal menurut anda.

  • Jika anda tipe pemalu untuk berhadapan dengan orang lain. Bisa dimisalkan ; bayangkan anda sendiri dapat bergaul dengan mudah dan penuh percaya diri.
  • Jika anda cenderung lebih mudah marah., visualisasikan situasi dimana anda berada ditengah-tengah sekelompok orang. Tidak ada satupun dari tindakan atau kata-kata merekayang bisa memancing anda kehilangan kendali. Bahkan masalah yang tidak terduga tidak menimbulkan emosi negatif dalam diri anda. Bahkan orang-orang tersebut menghargai kehadiran anda, karena anda selalu bias mengendalikan emosi negatif anda.


Emosi negatif dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Emosi dapat mengubah hidup anda. Marilah kita belajar menetralkan emosi yang negatif, dan segera menggantikan dengan emosi yang lebih positif.

Allahu a’lam

Sumber : Kekuatan Pikiran (terj. Mind Power) Christian HG , DR Steevens



Kamis, 18 Desember 2008

Membahagiakan orang lain

Firman Allah , yang artinya , “ Hendaklah orang yang mampu memberikan nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberikan nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan “. (Qs. Ath-Thallaq : 7).
Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu berdoa , “ Wahai Tuhan ! berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang mensedekahkan hartanya” Dan yang satu lagi berkata, “ Wahai Tuhan ! Musnahkanlah harta si bakhil “.
Bila anda membahagiakan saudara anda denganpemberian, maka Allah akan membahagiakan anda dengan pemberian-Nya yang tak terduga dan tak pernah anda pikirkan (nantikan) , demikian kata Ali Ath-Thontowi (ulama Al Azhar).

Saudaraku, sementara ahli hikmah dan ulama , menytakan bahwa , letak kebagahagiaan hakiki adalah membahagiakan orang lain. Karena itu , sebaiknya kita membiasakan untuk selalu berupauya membahagiakan orang lain, misalnya membiasakan mendoakan orang lain. Sebab doa ini akan dikabulkan Allah lantaran ikhlas dan tanpa pamrih.

Suatu ketika Abu Hurairah, sedang i’tikaf di Masjid Nabawi. Ia melihat seseorang yang duduk tidak jauh darinya. Tubuhnya pucat dan murung. Segera beliau menanyakan tentang perihal masalah yang dihadapi. Ternyata pria tersebut sedang mengalami kesulitan . Abu Hurairah pun segera mengajaknya kerumah beliau sehingga i’tikafnya menjadi batal.
Namun lelaki itu , menanyakan, “Bukankah tuan sedang i’tikaf ?”
Beliau menjawab ,” Rasulullah saw pernah bersabda, “ Berjalannya seseorang untuk memenuhi kebutuhan saudaranya , berhasil atau tidak, lebih baik daripada i’tikaf di masjidku selama satu tahun “.

Bukankah ini berkah kebahagiaan yang tiada terkira. Ulama Ibn al-Qayyim, menyatakan satu diantara kebaikan bersedekah (menolong orang lain), “ Sesungguhnya sedekah itu dapat membebaskan kita dari azab-Nya. Seseorang yang melakukan dosa dan kesalahan , ia patut celaka. Tetapi , jika ia segera mengirinya dengan sedekah, niscaya ia akan terbebas dai azab “.

Saudaraku orang-orang yang menafkahkan hartanya karena hanya mengharapkan ridha Allah dikiaskan seperti kebun indah yang subur, terletak di tempat yang tinggi yang senantiasa disirami air hujan. Jikapun hujan itu tidak lebat, gerimis atau titik embun selalu membasahi tanahnya, sehingga kebun itu senantiasa menghasilkan panen.

Magnet kebaikan
Bersedekah adalah salah satu magnet kebaikan. Bersedekah adalah salah satu dari upaya bersyukur seorang hamba. Memang saudaraku, bersyukur tidaklah mudah, kecuali bagi hambanya yang beriman dan bisa mengendalikan hawa nafsunya. Bersyukur perlu perjuangan.

Sykur menjadikan kita sebagai hamba yang kaya dalam arti yang sebenarnya. Sebagai magnet, tentunya bersyukur akan menarik kebaikan-kebaikan untuk selalu datang menghampiri kita. Pribadi yang menyimpan magnet kebaikan akan bisa mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan pula.

Akhirnya kebiasaan bersyukur ini, akan menuntun kita menuju ke sebuah kondisi yang penuh rasa cinta, cinta Allah dan Rasul-Nya, maupun kepada sesama makhluk-Nya. Inilah yang kita namakan sebagai kekayaan yang hakiki.

Sumber : Inilah Rahasia Bersyukur , Rusdin SR, Ummu alif



Tawakkal berarti meninggalkan usaha ?

Firman Allah berkaitan dengan tempat persinggahan tawakkal , yang artinya “ Dan, hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman “, (Qs. Al-Maidah : 23) .

Allah berfirman kepada Rasul-Nyam yang artinya ,” Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkalllah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya “. (Qs. Ali Imran : 159).
Kapankah seseorang disebut tawakkal ? Maka Yahya bin Mu’adz menjawab, ‘Jika ia ridha kepada Allah sebagai wakilnya’.
Tawakkal yang paling baik adalah tawakkal dalam kewajiban memenuhi kebenaran, hak makhluk dan hak diri sendiri. Yang paling luas dan paling bermanfaat adalah tawakkal dalam mementingkan faktor eksternal dalam kemaslahatan agama atau menyingkirkan kerusakan agama. Dan ini merupakan tawakkal para Rasul dan Nabi dalam menegakkan agama Allah.

Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qudha’i dan Al-Baghawi disebutkan dari Umar bin al-Khathab secara marfu’, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya,” Sekiranya kalian bertawakkal kepda Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal , niscaya Dia akan melimpahkan rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan perut kosong dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang ,”.

Para ulama , diantaranya ialah Imam Al-Ghazali, beliau berkata : “Tawakkal ialah penyandaran hati hanya kpd wakil (yg ditawakkali) semata”. [Ihya’ Ulumid Din, 4/259]
Al-Allamah Al-Manawi berkata :”Tawakkal ialah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kpd yg ditawakkali” [Faidhul Qadir, 5/311]

Menjelaskan makna tawakkal kpd Allah dgn sebenar-benar tawakkal, Al-Mulla Ali Al-Qari berkata : “Hendak kalian ketahui secara yakin bahwa tdk ada yg beruntuk dalam alam wujud ini kecuali Allah, dan bahwa setiap yg ada, baik mahluk maupun rizki, pemberian atau pelarangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala hal yg disebut sebagai sesuatu yg maujud (ada), semua itu ialah dari Allah”. [Murqatul Mafatih, 9/156]

Dari Abu Ali Ad-Daqqaq , berkata bahwa , Tawakkal itu ada tiga derajad

  • 1. Tawakkal itu sendiri, dimana seorang hamba merasa tenang dengan janji Allah. Ini merupakan permulaan. Tawakkal adalah sifat orang mukmin.
  • 2. berserah diri . Dalam berserah diri seorang hamba cukup dengan pengetahuannya tentang Allah. Ini adalah sifatnya para wali Allah.
  • 3. pasrah. Dalam derajad pasrah, seorang hamba ridha terhadap hukum-Nya. Sedangkan pasrah adalah sifat muwahhidin.


Bertawakkal kepada Allah termasuk kunci rizki
Allah berfirman, yang artinya “Dan barangsiapa bertawakkal kpd Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguh Allah melaksanakan urusan (yg dikehendaki0Nya. Sesungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. [Ath-Thalaq : 3

Bisyr Al-Hafy, berkata, ‘ Adakalanya seseorang berkata’Aku tawakkal kepada allah’, tetapi ia berdusta kepada Allah. Kalau memang ia benar-benar tawakkal kepada allah, tentu dia meridhai apapun yang dilakukan allah terhadap dirinya’


Apakah Tawakkal Itu Berarti Meninggalkan Usaha?

Sebagian orang ada yngg berkata :”Jika orang yg bertawakkal kpd Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit ?”

Saudaraku , Rasulullah telah menyerupakan orang yg bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tdk memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah SWT sebagai tempat bergantung.

Imam Ahmad, beliau berkata : “Dalam hadits tersebut tdk ada isyarat yg memboleh-kan meninggalkan usaha, sebalik justru di dalam ada isyarat yg menunjukkan perlu mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandai mereka bertawakkal kepada Allah dalam bepergian, kedatangan dan usaha mereka, dan mereka mengetahui bahwa kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tdk akan pulang kecuali dalam keadaan mendptkan harta dgn selamat, sebagaimana burung-burung tersebut”. [Dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi, 7/8]

Imam Ahmad pernah dita tentang seorang laki-laki yg ha duduk di rumah atau di masjid seraya berkata, ‘Aku tdk mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri’.
Maka beliau berkata, ‘Ia ialah laki-laki yg tdk mengenal ilmu. Sungguh Rasulullah saw telah bersabda.yang artinya “Sesungguh Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku” Dan beliau bersabda.yang artinya “ Sekira kalian bertawakkal kepada Allah dgn sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah meberimu rizki sebagaimana yg diberikan-Nya kpd burung-burung, berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”.

Selanjut Imam Ahmad berkata, ‘Para sahabat juga berdagang dan bekerja dgn pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita. [Dinukil dari Fathul Bari, 11/305-306]

Imam Abul Qasim Al-Qusyairi :”Ketahuilah sesungguh tawakkal itu letak di dalam hati. Adapun gerak secara lahiriah maka hati itu tdk bertentangan dgn tawakkal yg ada di dalam hati setelah seorang hamba meyakini bahwa rizki itu datang dari Allah. Jika terdpt kesulitan, maka hal itu ialah krn takdirNya, dan terdpt kemudahan maka hal itu krn kemudahan dariNya” [Dinukil dari Murqatul Mafatih, 5/157]

Dari riwayat Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja’far bin Amr bin Umayah dari ayah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Seseorang berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?’ Rasulullah bersabda, ‘Ikatlah kemudian bertawakkallah”

Dalam As-Sunan disebutkan dari Anas bin Malik ra, yang berkata bahwa Rasulullah saw bersabda ,” Barangsiapa mengucapkan (saat keluar dari rumahnya),’ Dengan asma Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah ‘ , maka dikatakannya kepadanya,’ Kamu mendapat petunjuk , dilindungi dan dicukupkan . Lalu syetan berkata kepada syetan lainnya ,’bagaimana mungkin kamu bisa memperdayai orang yang telah mendapat petunjuk, dilindungi dan dicukupi ?”.

Tawakkal adalah separoh agama dan separohnya lagi adalah inabah. Agama itu terdiri dari permohonan pertolongan dan ibadah. Tawakkal merupakan permohonan pertolongan, sedangkan inabah adalah ibadah.

Allahu a’lam

sumber kutipan :Dr. Fadhl Ilahi , Disalin dari buku Mafatihur Rizq fi Dhau’il Kitab was Sunnah oleh Syaikh Dr Fadhl Ilahi, dgn edisi Indonesia Kunci-kunci Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunah hal. 28 - 35 terbitan Darul haq, penerjemah Ainul Haris Arifin Lc, Madarijus Salikin, Ibn Qayyim Al-Jauziyah.

Foote Note.
[1] Al-Musnad, no. 205, 1/243 no. 370, 1/313 no. 373, 1/304; Jami’ut Tirmidzi, Kitabuz Zuhud, Bab Fit Tawakkal ‘Alallah, no. 2344, no 2447, 7/7 dan lafazh ini ialah milik ; Sunan Ibni Majah, Abwabuz Zuhd, At-Tawakkul wal Yaqin, no 4216, 2/419; Kitabuz Zuhd oleh Ibnu Al-Mubarak, juz IV, Bab At-Tawakkul wat Tawaddhu’ no. 559, hal 196-197 ; Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabur Raqa’iq, Bab Al-Wara’ wat Tawakkul, Dzikrul Akhbar ‘amma Yajibu ‘alal Mar’i min Qath’il Qulubi ‘anil Khala’iqi bi Jami’il Ala’iqi fi Ahwalihi wa Asbabihi no. 730, 2/509 ; Al-Mustadzrak ‘ala Ash-Shahihain, Kitabur Riqaq, 4/318 ; Musnad Asy-Syihab, Lau Annakum Tatawakkaluna ala’ Allah Haqqa Tawakkulihi no. 1444, 2/319 ; Syarhus Sunnah oleh Al-Baghawi, Kitabur Riqaa, Bab At-Tawakkul ‘ala Allah ‘Aza wa Jalla no. 4108, 14/301. Imam At-Tirmidzi berkata, Ini ialah hadits shahih, kami tdk mengatahui kecuali dari sisi ini (Jami’ut Tirmidzi, 7/8). Imam Al-Hakim berkata, Ini ialah hadits dgn sanad shahih, tetapi tdk dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim (Al-Mustadrak ‘ala Ash-Shahihain, 4/318). Imam Al-Baghawi berkata, Ini ialah hadist hasan. (Syarhus Sunnah, 14/301). Dan sanad dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir. (Lihat, Hamisyul Musnad, 1/234). Serta Syaikh Al-Albani menshahihkannya, [Lihat, Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah no. 310, jilid 1, juz III/12]
[2] Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabur Raqa’iq, Bab Al-Warra’ wat Tawakkul, Dzikrul Akhbar bin Annal Mar’a Yajibu Alaihi Ma’a Tawakkulil Qalbi Al-Ihtiraz bil A’dha Dhidda Qauli Man Karihahu, no. 731, 2/510, dan lafazh ini milik ; Al-Mustadrak Alash Shahihain, Kitab Ma’rifatish Shahabah, Dzikru Amr bin Umayah Radhiyallahu ‘anhu, 3/623. Al-Hafizh Adz-Dzahabi berkata, Sanad hadist ini ‘jayyid’. (At-Talkhis, 3/623). Al-hafizh Al-Haitsami juga menyatakan hal senada dalam Majmau’z Zawa’id wa Manba’ul Fawa’id, 10/303. Beliau berkata, Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari banyak jalan. Dan para pembawa hadits ialah pembawa hadits Shahih Muslim selain Ya’kub bin Abdullah bin Amr bin Umayah




Rabu, 17 Desember 2008

Manfaatkan waktu senggang anda

Orang-orang yang tidak punya kegiatan dalam hidupnya berpotensi sekali untuk melakukan pergunjingan dan gossip, karena pemikiran mereka bercabang. “ Mereka merasa senang tinggal bersama orang-orang yang tidak diwajibkan ikut berperang.” (Qs.9 :87)
Kondisi yang paling kritis bagi pemikiran seseorang ialah manakala yang bersangkutan kosong dari kegiatan yang menyibukkannya, sehingga keadaannya seperti mobil yang digelandang menuju jalan menurun tanpa pengemudi.

Manakala hari ini anda mengalami kekosongan dalam hidup anda, maka bersiap-siaplah untuk menyambut datangnya kesedihan, kesusahan dan ketakutan. Sesungguhnya kekosongan anda ini akan menarik semua arsip masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang anda dari panggung kehidupan, sehingga menjadikan anda dalam posisi yang ruwet.

Hendaklah anda isi kekosongan yang mematikan ini dengan kegiatan yang memberi hasil dan bermanfaat, karena kekosongan akan menggilas kreatifitas anda.
Kekosongan itu mirip dengan siksaan perlahan-lahan sebagaimana dipraktekkan di banyak penjara di negeri Cina. Seorang narapidana disekap dalam tahanan sempit dibawah pipa yang meneteskan air setiap menitnya.

Dalam penantiannya seraya mendengar suara tetesan itu, narapidana tersebut lama-kelamaan akan terserang penyakit gila.
Kesenjangan yang berkepanjangan mewariskan kelalaian dan kekosongan tak ubahnya seperti copet ulung, sedang mencari mangsa untuk menghancurkan pikiran anda dengan gempuran ilusinya.

Bangkitlah mulai sekarang untuk memperbanyak berbagai kegiatan , seperti shalat sunnah, membaca (Qur’an), menelaah, menulis, ikuti kegiatan-kegiatan keagamaan (bermanfaat), memperbaiki rumah atau kegiatan lainnya yang bermanfaat , hingga kekosongan anda terisi.
Mari kita perhatikan para kuli bangunan, pedagang pasar, mereka mendendangkan nyanyian pengobar semangat bagaikan burung-burung pipit yang berkicau dengan hati riang gembira. Sedangkan kita yang berada di peraduan, menyeka air mata dan dirundung rasa gelisah. Itulah sengatan racun kekosongan.

Allahu a'lam

Sumber : jangan bersedih, Terj. (Laa Tahzan) Bahrun Abubakar IZ,Lc


Shalatnya orang yang bertaubat

Abu Dzar al-Ghifari menyatakan , bahwa Rasulullah pernah berwasiat kepadanya , sehingga dia (Abu Dzar) berkata, “ Kekasihku Muhammad saw, telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal, yang sejak itu aku tidak pernah meninggalkannya. Pertama, hendaklah aku tidur sebelum mengerjakan shalat witir, kedua, hendaknya aku tidak meninggalkan dua rekaat shalat sunnah dhuha, karena sesungguhnya shalat dhuha adalah shalatnya ’awwabin’ (shalatnya orang-orang yang bertaubat kepada Allah serta meninggalkan maksiat), ketiga, hendaklah aku berpuasa tiga hari tiap bulan (Hr. Tirmidzi dan Nasa’i dari Abi Hurairah).
Dari hadits riwayat Ibn Majah dan Tirmidzi dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “ Barang siapa yang membiasakan diri melakukan shalat dhuha dua rekaat, maka diampunilah dosa-dosanya sekalipun dosa itu laksana buih diatas lautan “.


Saudaraku, kini kita mengetahui betapa pentingnya shalat dhuha bagi kita. Ampunan dosa hakikatnya adalah juga pemberian pahala atau ridha Allah.

Dan apalagi kebahagiaan yang lebih tinggi dari ridha Allah ?
Manfaat pelaksanaan shalat dhuha bukan hanya menghapus timbunan dosa-dosa kita, tetapi lebih dari itu.

Bahkan Rasulullah pernah bersabda , yang artinya ,” Barang siapa mengerjakan shalat dhuha dua rekaat, maka Allah menghadiahkan kepadanya sebuah bangunan istana dari emas di surga “, (hr Ibn Majah dan tirmidzi dari Anas bin Malik).

Shalat bukanlah ibadah yang memberatkan manusia. Namun sebaliknya , shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada-Nya agar mendapat pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan ridha-Nya

Betapa pentingnya shalat dhuha bagi kehidupan kita, karena mempunyai fadhilah dan manfaat yang sangat dibutuhkan di dunia dan akhirat. Begitu tingginya nilai ibadah shalat dhuha.

Dilain pihak. Shalat itu sendiri membawa barakah yang tak ternilai harganya. Salah satu rahasia Shalat yang seharusnya kita ketahui. Prof Dr Andry dari Paris, menyatakan bahwa tidak ada kesangsian sama sekali terhadap gerakan-gerakan shalat yang dilakukan setiap hari untuk dapat menurunkan penyakit kegemukan, reumatik, diabetes, batu empedu, sembelit dst. Gerakan-gerakan shalat itu sendiri juga menguatkan dan membesarkan urat-urat otot.

Prof Dr Kohrasch dan Prof Dr Leube, menyatakan bahwa gerakan-gerakan shalat secara Islam mengurangi dan meringankan penyakit jantung, seperti dari klep-klep bilik jantung, otot jantung, pembuluh-pembulu darah angina pectoris, penyumbatan pembuluh darah, bengkak pada kaki (oedema) karena sakit jantung, bronkitis, kegemukan , diabetes dst.

Masih ada sejuta lebih rahasia shalat yang belum kita ketahui.

Sungguh disayangkan bila kita , melewatkan kesempatan yang membahagiakan ini.
Yakinlah, Allah tentu akan mencatat sekaligus memberikan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang mendirikan shalat dhuha.
Dari hadits riwayat Tabrani dari Abi Ummah berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Ketika matahari terbit dari tempatnya sebagaimana ketika shalat ashar dilakukan saat matahari tenggelam, kemudian ada seorang melakukan shalat sunnah dhuha dua rekaat dengan empat kali sujud, maka baginya tersedia pahala sama dengan pahala melakukan amal kebajikan seharian penuh, dan aku (Abi Ummah) menduga, bahwa Rasulullah saw, juga bersabda : ‘Apabila dia meninggal pada hari itu, maka berhak masuk surga’”. (Hr Thabrani dari Abi Ummah).

Begitu tingginya nilai shalat dhuha ini. Oleh karena itu, sebagai seorang hamba, kita sudah seharusnya selalu berusaha dan berdoa agar Allah memberikan berkah-Nya sehingga kita bisa mendirikan shalat dhuha dengan istiqomah. Sungguh sseribu sayang, sejuta sayang, bahkan lebih bila kita sampai melalaikan shalat ini.

Sebagaimana sabda Rasulullah, yang artinya ,” Didalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama adh-dhuha. Apabila hari kiamat tiba, ada seseorang yang menyeru,’Manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha ? Inilah pintu kalian. Masuklah kedalam surga dengan iringan rahmat Allah ! “, (hr Thabrani dari Abi Hurairah).

Saudaraku, tidak ada perubahan paling baik kecuali selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam apapaun urusannya. Yakinlah , allah pasti memberikan petunjuk, kemudahan , perlindungan dan keberkahan atas setiap usaha yang kita jalankan.

Allahu a’lam

Sumber :Muhammad Makdhlori, menyingkap mukjizat shalat dhuha.



Selasa, 16 Desember 2008

kita cipta sendiri kebiasaan buruk

Ada ungkapan bahwa sebenarnya kita sendiri yang menciptakan kebiasaan-kebiasaan kurang baik dalam hidup kita, selanjutnya kebiasaan itu justru akan mengatur dan membelenggu kehidupan kita. Kebiasaan kita akan membentuk pola pikiran kita dan selanjutnya dari pola pikiran itu kita melakukan tindakan. Seorang anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang sering menggunakan bahasa kasar, kebiasaan menggunakan bahasa kasar ini . akan berkembang pada jiwa anak dimana bahasa kasar menjadi bahasa kebiasaanya dikala dewasa.
Sama seperti kebiasaan lainnya, penundaan dibentuk secara perlahan-lahan. Tidak ada orang yang terlahir dengan rasa rendah diri.Tidak ada orang yang terlahir dengan pola makan tertentu. Tidak ada orang terlahir stress terus menerus. Demikian juga tidak ada orang yang terlahir dengan kebiasaan menunda-nunda.
Semua kebiasaan adalah perilaku yang kita pelajari dan lakukan terus menerus hingga akhirnya menjadi bagian dari sifat dasar kita. Sama seperti ungkapan John Dryden “Pertama kita membentuk kebiasaan, kemudian kebiasaan tersebut membentuk kita.”

Bila anda menabur benih kebiasaan yang baik dan bermanfaat, maka anda akan menimkati hasil panen yang memuaskan anda.
Mulailah kita membiasakan tidur cepat , agar bisa bangun malam . Coba kita hiasi pertengan malam dengan shalat tahajud , shalat hajat atau berdoa, tafakur. Lama kelamaaan kebiasaan ini akan membantuk jiwa kita . Jiwa yang tenang , penuh barokah. Kegembiraan akan selalu menyelimuti kita.

Bila anda membiasakan diri dengan ketakutan-ketakutan, maka anda akan menjadi terbiasa takut. Sebaliknya bila anda membiasakan diri dengan keberanian-keberanian, maka anda akan berani. Bila ketakutan mendera anda , maka kita pertanyakan kembali tentang kebiasaan kita. Begitu kita berusaha dan berhasil mengubahnya. Maka ketakutan itupun akan sirna.

Rasa ketakutan kehilangan jabatan , rasa takut akan kesepian, akan membuat kita mengalami ketidakseimbangan jiwa. Dan akan menjadikan kita merasa bahwa lingkungan sekitar tak bersahabat dengan kita. Kita akan merasa sepi dan sendirian dalam menghadapi problematika. Memiliki rasa takut dan kesepian bukanlah suatu kesalahan. Namun akan menjadi masalah bila rasa takut dan sepi itu membelenggu kita , sehingga membatasi gerak langkah kita selanjutnya. “Mereka menaklukkan apa pun yang mereka percayai bisa mereka taklukkan. Orang tak akan pernah belajar dari hidup, bila ia setiap hari - tidak mengatasi rasa ketakutannya” kata Ralph Waldo Emerson.

Benarlah ungkapan John Dryden , bahwa Pertama, kita menciptakan kebiasaan-kebiasaan kita. Lalu, kebiasaan-kebiasaan kita menciptakan diri kita sendiri.

Wallahu a'lam bishshawab

Sumber : Yusran Pora dll



Apakah ikhlas itu ?

Orang yg ikhlas adalah orang yg tak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan dari apa yg dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yg ikhlas cuma satu yaitu bagaimana agar apa yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Ikhlas merupakan satu amalan yang tidak dicampuri sesuatu yang mengotorinya karena kehendak-kehendak nafsu, seperti keinginan untuk memperlihatkan amal tampak lebih indah dimata orang , tidak ingin dicela / sanjungan, atau apapun alasannya yang secara keseluruhan dapat disatukan sebagai kehendak untuk selain hanya karena Allah saja.
Firman Allah, yang atinya ,” Dan, siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan ?” (Qs. An-nisa’ : 125).
Menyerahkan diri kepada Allah diartikan sebagai memurnikan tujuan dan amal karena Allah. Sedangkan mengerjakan kebaikan ialah mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Firman Allah, yang artinya ,” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya , maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutu-kan seorangpun dalam beribdah kepada Rabb-nya”, (Qs. Al-Kahfi : 110) .

Firman Allah, yang artinya “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamany dengan lurus ,” (Qs. Al-Bayyinah : 5).

Apapun yg dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah itulah ikhlas. Seperti yg dikatakan Imam Ali bahwa orang yg ikhlas adalah orang yg memusatkan pikiran agar tiap amal diterima oleh Allah. Seorang pembicara yg tulus tak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona tapi ia akan mengupayakan tiap kata yg diucapkan benar-benar menjadi kata yg disukai oleh Allah. Allah Mahatahu segala lintasan hati Mahatahu segalanya! Makin bening makin bersih semua semata-mata krn Allah maka kekuatan Allah yg akan menolong segalanya.

Dalam sebuah hadits qudsy shahih, disebutkan bahwa Rasuluulah bersabda bahwa ,”Allah berfirman ,”Aku adalah paling tidak membutuhkan persekutuan dari sekutu-sekutu yang ada. Barang siapa mengerjakan suatu amal, yang didalamnya ia menyekutukan selain-Ku, maka ia menjadi milik yang dia sekutukannya dan Aku terbebas darinya “.

Saudaraku, banyak definisi tentang ikhlas namun tujuannya adalah sama. Ada yang berpendapat ,
  • Ikhlas adalah menyendirikan Allah sebagi tujuan dalam ketaatan,
  • Ikhlas artinya membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk
  • Ikhlas artinya menjaga amal dari perhatian manusia, termsuk dirinya sendiri.
  • Al-Fudhail,menyatakan ‘ meninggalkan amal karena manusia adalah riya’, dan mengerjakan amal karena manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas adalah jika Allah memberikan anugerah kepadamu untuk menninggalkan keduanya’
  • Dalam manazilus sa’irin, ikhlas adalah membersihkan amalan dari segala campuran.


Bahkan ada yang berpendapat bahwa , siapa yang mempersaksikan (mengaku) ihklas dalam ikhlas, berarti ikhlasnya masih membutuhkan ikhlas lagi.

Buah apa yg didapat dari seorang hamba yg ikhlas itu?
Seorang hamba yg ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa ketenangan batin. Karena ia tak diperbudak oleh penantian utk mendapatkan pujian penghargaan dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yg tak menyenangkan.

Tapi bagi seorang hamba yg ikhlas ia tak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun karena keni’matan bagi bukan dari mendapatkan tapi dari apa yg bisa dipersembahkan. Ketidak ikhlasan akan banyak membawa kecewa dalam hidup ini. Orang yg tak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan krn ia memang terlalu banyak berharap. Karena biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yg pasti aman. Jangan pula disebut-sebut diingat-ingat nanti malah berkurang pahalanya.

Saudaraku. Keikhlasan membuat seorang hamba punya kekuatan ia tak akan kalah oleh aneka macam selera rendah yaitu rindu pujian dan penghargaan.
Menurut manazilus sa’irin :, ikhlas ada tiga derajat;

a. tidak melihat amal sebagai amal, tidak mencari imbalan dari amal, dan tidak puas terhadap amal.

Ada tiga macam penghalang dan rintangan bagi seorang hamba yang beramal dalam amalnya. : yaitu pandangan dan perhatiannya, keinginan akan imbalan dari amal itu dan puas/ senang kepadanya.
Yang bisa membersihkan penghalang itu, adalah mempersaksikan karunia dan taufik Allah kepadanya, bahwa amal itu datang dari Allah dan bukan datang dari dirinya, kehendak Allah-lah yang membuat amalnya ada dan bukan kehendak dirinya sendiri. Kyakinan bahwa kebaikan yang keluar dari jiwanya hanya berasal dari Allah dan bukan berasal dari hamba.
Sebagaimana firman Allah , yang artinya , “ Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kalian bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya” . (Qs. An-Nur : 21).

b. Malu terhadap amal sambil tetap berusaha, untuk membenahi amak dengan tetap menjaga kesaksian, memelihara cahaya taufik yang dipancarakan dari Allah.

Dalam kondisi ini , seorang hamba merasa malu kepada Allah karena amalnya, karena dia merasa amal itu belum layak dilakukan karena Allah, namun amal itu tetap diupayakan.

Firman Allah, yang artinya ,” Dan, orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka ,” (Qs. Al-Mukminun : 60).

Rasulullah saw menjelaskan maksud ayat ini dengan bersabda, “ dia adalah orang yang berpuasa, mendirikan shalat, mengeluarkan shadaqah, dan dia takut amal-amalnya ini tidak diterima”.
Sebagian ulama menyatakan ,’aku benar-benar mendirikan shalat dua rekaat, namun ketika mendirikannya aku tak ubahnya seorang pencuri dan pezina yang tidak dilihat orang, karena merasa sangat malu kepada Allah’.

c. Memurnikan amal dengan memurnikannya dari amal, membiarkan amal berlalu berdasarkan ilmu, tunduk kepada hukum kehendak Allah dan membebaskannya dari sentuhan rupa.

Atau dikatakan sebagai membiarkan amal itu berlalu berdasarkan ilmu dan hamba tunduk kepada hukum kehendak Allah. Dalam hal ini seorang hamba bertindak berdasarkan dua perkara, yaitu perintah dan larangan, yang berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan atau ditinggalkannya, dan qadha dan qadar, yang berkaitan dengan iman, kesaksian dan hakikat.

Allahu a’lam

sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym, Madarijus Salikin, Ibn Qayyim al-Jauziya.


Senin, 15 Desember 2008

Cinta dan latihan jiwa

Firman Allah , yang artinya “ Sesungguhnya orang-orang bertaqwa bila mereka disentuh was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, lalu mereka ,melihat (kebenaran)”, (Qs. Al-A’raf : 201).
Rasulullah saw, bersabda yang artinya “ Sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam seharrinya, 100 kali “.
Taubat adalah latihan jiwa dengan meneliti perbuatannya setelah melakukan perbuatan dosa dengan cara menyesalinya.
Sufyan berpendapat bawa cinta adalah mengikuti jejak Rasulullah Muhammad saw. Ada juga yang berpendapat, cinta pasti selalu dzikir. Adap yang berpendapat ’ Mengutamakan Dzat yang dicintai’, sebagian ulama ada yang mengatakan ,’Merasa tidak nyaman di dunia’. Dan ini adalah buah dari cinta itu sendiri, dan pada hakekatnya mereka tidak menerangkan.

Sebagian ulama mengatakan ,’Cinta merupakan sebuah arti dari orang yang dicintai, dimana hanya hati yang mampu merasakan dan tidak mungkin lidah mampu mengungkapkan’.
Dzun Nun berkata bahwa ‘Katakanlah kepada orang yang menampakkan kecintaanya kepada Allah’ “Takutlah kalian akan kehinaan menghadapi selain Allah”.

Dari Ibn Jala-i ra berkata bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Isa as “ Bila Aku menjenguk hati seorang hamba, ternyata Aku tidak menemukan cintanya terhadap dunia maupun akhirat, maka Aku akan memenuhinya dengan cinta-Ku dan Aku selalu menjaganya”.

Firman Allah, yang artinya ,” ......... Bertobatlah kalian semua kepada Allah, hai orang-orang beriman, mudah-mudahan kamu memperoleh kemenangan” .(Qs. 24 :31)

Saudaraku , salah satu tanda sebagai orang berakal adalah memiliki empat fase, diantara fase itu adalah memperhitungkan atau meneliti diri sendiri.
As Sari berkata “ Barangsiapa yang cinta kepada Allah, dia akan hidup. Barangsiapa yang condong kepada dunia, maka dunia akan lunglai seperti orang bodoh pergi pagi dan pulang sore penuh kesia-siaan. Sedangkan bagi yang berakal selalu meneliti keurang-kekurangannya”.

Maimun bin Murhan berkata ‘ Orang bertaqwa lebih kerasa meneliti diri sendiri daripada raja yang menganiaya dan daripada kawan yang pelit.’

Malik bin Dinar, berkata ‘aku mendengar al-Hajjaj berkuthbah ‘Mudah-mudahan Allah mencurahkan rahmat terhadap orangyangmeneliti dirinya sebelum diteliti oleh tangan orang lain. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang memegang teguh amalnya dan memperhatikan apa yang diharapkan dari amal itu. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang mempertimbangkan timbangannya’. Tiada henti-hentinya dia menasihati sampai-sampai aku menangis.

Sumber :Tarjamah Mukasyafatul Qulub (111 bab), Imam Ghazali.



Tips : selamatkan posel basah

Kalau basah-basahan , itu seh biasa apalagi di musim hujan. Namun bila yang kena basah adalah ponsel kita, wah bisa menjadi masalah besar nih. Bila ponsel rusak, tentu menjadi kerugian yang tidak sedikit bagi kita.
Apalagi jika ponsel kita memuat banyak data-data penting , mulai dari data nomor-nomor rekanan bisnis, dan teman-teman penting lain. Bisa juga data-data atau catatan-catatan penting kita, maklum banyak jenis ponsel sekarang yang juga berfungsi sebagai komputer kecil. Hmm bisa berabe kawan.
Untuk mendapatkan data-data tadi , memang harus membutuhkan upaya yang tidak ringan dan perlu waktu yang tidak sedikit. Mulai dari menyusun data baru, entry data.... bisa ribet juga loh

Namun saudaraku, ponsel yang basah atau kena siraman air, atau masuk ke air bisa disimpulkan terus rusak. Tunggu dulu. Masih ada kok cara untuk menyelamatkan. Termasuk data-data penting didalamnya. Dan yang lebih menyenangkan lagi , kita tidak perlu mengalokasikan anggaran baru , untuk membeli ponsel atau PDA kesayangan kita. Artinya tidak perlu bikin pos anggaran baru. Begitu kata orang pinter.

Ada beberapa langkah penyelamatan yang bisa kita lakukan jika ponsel kita terkena air sehingga basah :


  • 1. Copot baterei. Jika ponsel terkena air, umumnya ada sebagian air yang masuk ke komponen dalemannya , bisa melalui celah-celah casing. Jika hal ini terjadi, langkah penyelamatan pertama yang bisa dilakukan adalah memutus aliran daya listrik yang mengalir dalam perangkat munngil ini. Langkah ini sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Mengapa demikian ? Karena sirkuit-sirkuit elektronik didalamnya tidak akan menjadi lebih parah kerusakannya.

  • 2. Copot saja kartu SIM-nya. Kartu yang vital ini tentunya memuat data-data pribadi yang penting. Ini juga langkah darurat yang harus segera dilakukan. Dengan mencopot kartu SIM dari slotnya di ponsel. Maka ini merupakan langkah pencegahan elemen kartu SIM dari kerusakan . Sekaligus menjaga agar data-data didalamnya masih bisa terselamatkan.

  • 3. Buka casing ponsel. Ada beberapa model terbaru dari ponsel, yang menggunakan fasilitas design casing yang mudah dibuka. Dengan membuka casing , maka kita akan lebih mudah melihat dengan jelas berapa banyak wilayah jeroan ponsel yang kena air. Sekaligus langkah pengeringan dapat segera dilakukan , karena bagian-bagian basah itu bisa dicapai dengan lebih mudah.

  • 4. Pengeringan. Sebaiknya anda keringkan denganmenggunakan lap kering, atau kalau ada pakai aja dry pack. Bisa juga tisuue karena kainnya yang lembut dan menyerap air. Anda hindari menggunakan alat dryer untuk mengeringkan. Karena anging dari dryer ini justru akan mendorong titik-titik air atau bahkan kotoran lebih masuk ke bagian lebih dalam di ponsel.

  • 5. Lanjutkan pengeringan. Mengingat bagian-bagian posel yang kecil dan sulit dijangkau. Maka usaha proyek pengeringan ini adalah dengan menempatkan ponsel pada wadah berisi beras. Anda tahu, bahwa beras sangat efektif untuk menyerap titik-titik air yang terdapat pada bagian yang sulit terjangkau. Sehingga memungkinkan ponsel menjadi kering sempurna.

  • 6. Hubungkan ke sumber daya. Biarkan ponsel anda kurang lebih sehari semalam, sebelum mulai dinyalakan lagi. Selanjutnya cobalah anda pasang betereinya untuk menyalakan ponsel. Jika ponsel anda tetap tidak menyala, copot lagi batereinya, lalu hubungkan dengan charger . Agar mendapatkan listrik langsung dari sumber listrik PLN. Jika ponsel menyala, berarti, baterei anda haru diganti dengan beterei baru. Namun bila ponsel anda tetap belum menyala, sebaiknya segara anda bawa ke service ponsel. Untuk mendapat perbaikan lebih detail.


Terimakasih, semoga bermanfaat.


Sumber kutipan : Kompas 151208


harapan kita

Dengan mempunyai harapan, kita mulai memandang diri sendiri dalam cahaya baru. Harapan membuat kita mempunyai prioritas-prioritas segala sesuatu yang kita lakukan. Setiap orang mempunyai harapan yang tersimpan dalam hati. Entah apapun bentuk harapan itu.
Kita semua memerlukan sesuatu yang berguna untuk dituju. Suatu hal yang harus dilakukan dalam hidup. Sesuatu yang membutuhkan kemampuan. Sesuatu yang tidak terpisahkan dengan tujuan kita dalam kehidupan. Harapan memberikan kita akan hal itu. Harapan bisa berperan sebagai kompas, memberitahu kita kearah mana yang yang harus kita tuju.
Bila tidak demikian, kita tidak akan pernah mengetahui apakah langkah kita sudah benar atau tidak , apakah langkah kita sudah maju menuju kearah yang benar ataupun bahkan malah mundur menjauh. Jika anda bergerak ke sembarang arah lain , anda akan kehilangan kesempatan-kesempatan uang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.


Seseorang yang memiliki harapan , akan mengetahui apa yang akan atau harus dia kesampingkan atau dia korbankan. Dia mampu mengukur segala sesuatu yang dikerjakan apakah membantu atau menghambat harapan.

Yakinlah selama kita bisa berharap, Allah SWT tidak akan membiarkan kita begitu saja.

Dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim , bahwa Rasulullah bersabda , Allah Azza wa Jalla berfirman yang artinya, “ Aku tergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku didalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku ditengah orang banyak , maka Aku mengingatnya ditengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekat sejengkal kepada-Ku, Aku mendekat sehasta kepadanya. Jika dia mendekat sehasta kepada-Ku, Aku mendekat sedepa kepadanya. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatangi dengan berlari”.

Yakinlah saudaraku, Allah tidak akan mengambil apapun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila kita mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah kita bersedih saudaraku, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala besar yaitu surga. Mari kita biasakan melihat sisi positif yang berada di balik setiap musibah.

Semoga kita tidak berkurang ketaatan kita kepada Allah dan malah meningkat walaupun berbagai kesulitan menghadang. Yakinlah, apapun yang hilang adalah perantara untuk mendatangkan keuntungan. Sesungguhnya dalam setiap musibah terdapat isyarat bahwa orang itu akan mendapatkan sesuatu dari pencipta-Nya.

Firman Allah SWT yang artinya ,”... Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) –Nya .Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”. (Qs At-Talaq : 2-3)

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , memberikan kemudahan atas segala sesuatu dan menguji umat-Nya sesuai dengan batas kemampuan mereka.

Sumber : Hendra Setiawan, Agar selalu ditolong Allah.


Minggu, 14 Desember 2008

Muru’ah

Hakikat dari muru’ah adalah menghindari hal-hal yang rendah dan hina , baik perkataan, perbuatan maupun akhlak.Muru’ah lisan biasanya berupa perkataan yang baik, lembut, manis dan yang dapat untuk meraih hasil. Muru’ah akhlak adalah kelapangan dalam menghadapi orang yang dicintai atau dibenci. Sedangkan muru’ah harta ialah ketetapan penggunaanya untuk hal-hal yang terpuji, baik dalam pandangan akal, tradisi maupun syariat.
Para fukaha mengatakan tentang pembatasan muru’ah, dimana maksudnya adalah pemakaian sesuatu yang membuat lebih baik pada seorang hamba dan meninggalkan apa yang mengotori maupun memperburuk dirinya.

Muru’ah atau kewiraan juga diartikan sebagai sifat-sifat kemanusiaan yang dimiliki jiwa seseorang. Didalam jiwa itu sendiri ada tiga penyeru yang saling tarik menarik :
a. Penyeru yang mengajak kepada sifat-sifat syetan, seperti takabur, iri, dengki, sombong, aniaya, kejahatan, kerusakan, dusta, tipu dst.
b. Penyeru yang mengajak ke sifat-sifat hewan, atau mengajak kepada nafsu syahwat.
c. Penyeru yang mengajak kepada sifat malaikat, seperti kebaikan, kebajikan, ilmu, taat, dst.

Hakikat muru’ah ialah bila seorang hamba membenci dua penyeru yang pertama dan memenuhi penyeru ketiga.
Sebagian salaf berkata, ‘Allah menciptakan

  • para malaikat yang mempunyai akal dan tidak mempunyai syahwat.
  • Hewan yangmempunyai syahwat dan tidak mempunyai akal, dan
  • Manusia yang didalam dirinya ada akal dan syahwat.

Siapa yang akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dirinya termasuk golongan malaikat, dan siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya, maka dia termasuk golongan binatang’.
Muru’ah adalah menerapkan setiap akhlak yang baik danmenjauhi setiap akhlak yang buruk.

Saudaraku, hakikat muru’ah adalah menghindari hal-hal yang rendah dan hina.
Ada tiga derajad muru’ah :

  1. Muru’ah seorang hamba terhadap dirinya sendiri, yaitu dengan membawa dirinya kepada hal-hal yang membuatnya baik dan mulia, serta meninggalkan ha-hal yang mengotori dan menghinakan dirinya. Atau dikatakan sebagai menjadi malaikat secara lahirniahnya. Barangsiapa menginginkan sesuatu dalam kesendiriannya, maka dia harus menjadi malaikat dalam penampakannya, sehingga ia tidak harus menyingkap aib saat sendirian.
  2. Muru’ah saat bersama manusia lainnya. Yaitu dengan melaksanakan syarat-syarat adab, rasa malu dan akhlak yang baik terhadap sesama manusia. Tidak memperlihatkan apa yang dibencinya terhadap orang lain dihadapan mereka. Menjadikan orang lain menjadi cermin bagi dirinya. Apapun yang dibencinya (baik berupa perkataan, perbuatan, akhlak) harus dihindarinya.
  3. Muru’ah dihadapan Allah. Dengan merasa malu karena Dia melihat kita kapanpun dan dimanapun dalam setiap saat kehidupan kita. Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa kita. Maka tidak termasuk muru’ah bila kita menyerahkan dagangan (diri kita) yang ada cacat (aib),

Wallahu a’lam bish-shawab


Sumber : Madarijus Salikin,Ibn Qayyim al-Jauziyah,


Istighfar, hilangkan kecemasan

Allah yang mengubah kesempitan menjadi jalan keluar, segala kesusahan menjadi kebahagiaan, dan Allah memberi rizki bagi kita dari jalan yang tidak terduga sebelumnya. Sungguh , ini adalah kemurahan yang sangat besar dari Allah.
Firman Allah , yang artinya, “ Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidak menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Qs. Al –Israa’ : 82).
Saudaraku, Allah SWT membimbing kita kepada perbuatan yang bisa menghilangkan kecemasan, kesusahan dan kesedihan. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw, “ Barang siapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan membuat segala kesusahanny menjadi kebahagiaan, segala kesempitannya menjadi jalan keluar baginya, serta Allah akan memberikan rizki baginya dari jalan yang ia tidak duga sebelumnya ,” (Hr Abu Dawud, Ibn Maajah, Al-Hakim).

Firman Allah, yang artinya ,” (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram (Qs. Ar-ra’d : 28).
Saudaraku , ada kalimat yang sedikit dan ringan di lisan, namun berat timbangannya. Kalimat yang sangat dicintai Allah Yang Maha Pemurah. Kalimat ini adalah sayyidul istighfar.

Apakah ada kerugian bagi kita, bila membacanya setiap pagi dan sore , disertai keyakinan atas doa itu ?

Sesungguhnya perbuatan ini tidak akan membebani kita, baik secara materi atau bagi jasmani kita.un justru akan memberikan kita kebaikan yang sangat banyak. Bagaimanakah bentuk kalimat istigfar dan bagaimana agar kita ber-istigfar sesuai dengan tuntunan agama agar bisa terlaksana apa yang dijanjikan Allah ?.

Rasulullah bersabda, yang artinya ,”Sayyidul istigfar adalah hendaknya anda mengatakan Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, khalaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika maastatho’tu, a’uudubika min syarri maa shana’tu, abuu u laka bii’matika ‘alayya, wa abuu u bidzanbii, faaghfirlii, faa innahu laa yaghfirudzdzunuu baillaa anta ,(Ya Allah , Engkau adalah tuhanku, tiada tuhan kecuali Engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam ikatan janji kepada-Mu semampu diriku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Aku serahkan sepenuhnya kepada-Mu segala nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan aku berserah diri kepada-Mu dengan dosa yang telah kuperbuat, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau Tuhanku) ”.

Selanjutnya Rasulullah saw bersabda lagi , yang artinya ,” Barang siapa yang mengucapkan pada waktu siang dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat dari itu sebelum memasuki waktu sore, mak aia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada waktu malam dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat sebelum memasuki waktu pagi, maka ia termasuk penduduk surga”. (Hr Bukhari dll).

Saudaraku, betapa luas rahmat Allah. Dengan meminta ampun , maka apalah artinya kesusahan-kesusahan kita. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam dan seluruh isinya.

Salah satu bentuk istiggfar yang lain dari Rasulullah saw, adalah “ Astaghfirullahal ‘adziim alladzii laa ilaha huwalhayyulqayyuumu wa atuubu ilaih “ (aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Kekal, dan aku bertobat kepada-Nya”.

Saudaraku , seorang hamba pasti merindukan sosok yang menjadi tempat tujuan , tempat berlindung, sosok pemberi arahan bagi langkah-langkah mereka dan sosok tempat mengadu. Tentula ini tak lain dan tak bukan , hanya Allah-lah sosok itu , tiada tuhan selain Dia.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Sumber : ‘Isyriin nasiihah lit-takhllush min al-qalaq, Adil fathi Abdullah , diter-jemahkan sebagai Membangun positive thingking secara Islam.


Kamis, 11 Desember 2008

Syukuri diri , jangan mencaci diri

Seringkali kita memandang rendah diri kita sendiri, kita merasa amat bodoh dan pandangan- pandangan sejenis lainnya. Mengapa kita terlalu sadis menilai diri kita sendiri ?
Mari kita coba mengubah perspektif diri menjadi lebih positif. Dan melihat dengan perspektif baru ini, anda akan mengagumi diri anda. Betapa banyak kelebihan serta kenikmatan yang kita terima. Buanglah pandangan yang menghakimi atau mencaci diri sendiri. Mengapa kita harus menggunakan perspektif untuk menindas diri kita sendiri , ketimbang kita menyayangi diri kita sendiri ?
Confusius , seorang bijak dari negeri China, mengatakan ‘ Segala sesuatu memiliki keindahan, namun tidak setiap orang bisa melihatnya ‘.
Semua itu berasal dari Perspektif. Apakah Perspektif itu ?

Dalam bahasa Inggris perpektif, ditulis dalam ejaan “perspective”. Sadangkan dalam bahasa Latin “Perspectivum”, Atau dalam bahasa lainnya perpectives, perpectus, perpicere .
Dalam kamus umum disebutkan sebagai melihat melalui atau melihat secara jelas.

Perspektif juga diartikan sebagai sikap tertentu terhadap sesuatu atau cara pandang (point of view) terhadap suatu obyek.
Yakinlah bahwa dengan perpektif yang benar, hidup akan terasa lebih nikmat, karunia Allah lebih mudah kita rasakan. Dari perspektif ini akan muncul konsep diri.

Yang menjadi masalah sekarang adalah, justru perspektif dan konsep diri ini justru berasal dari luar diri kita, bukan dari diri pribadi kita. Alia Swastika dalam bukunya Diri Manusia dalam Etalase identitas, , menyatakan bahwa masyarakat dalam seluruh kebudayaan yang pernah ada selalu mengenal konsep diri. Ia berposisi sebagai proyeksi seseorang atas dirinya, dan bagaimana orang lain melihat dirinya.

Memang , seringkali kita tidak sadar bahwa kita telalu banyak memberikan ruang bagi orang lain untuk masuk dan melihat diri kita. Akibatnya penglihatan kita , perspektif kita ke arah diri kita sendiri menjadi kabur. Pikiran kita sudah menjadi seperti pikiran orang lain. Perspektif kita sudah bersatu dengan perspektif orang lain dan tindakan kita distandarkan atau dibandingkan dengan patokan persetujuan orang lain.

Dalam sejarah , kita mengenal adanya sistem perbudakan. Bila si Tuan menginginkan para budaknya tetap patuh dan tunduk padanya. Maka pertama yang ia harus lakukan adalah begaimana melenyapkan kepribadian budak tersebut. Tuan ini paham betul bahwa seseorang yang mempunyai kepribadian tidak akan menjadi budak yang baik alias penurut. Begitu kepribadian seseorang dilenyapkan maka, orang lain akan mudah mengontrol dan menguasainya.

Orang yang tidak memiliki kepribadian adalah orang yang tidak mengenal kedirian-nya. Dia akan mudah terombang-ambing oleh suasana sekitarnya.

Dijama sekarang ini. Perpektif kita banyak terpengaruh oleh segala macam informasi yang sampai ke kita. Jutaan informasi apapun bentuknya , masuk ke memori kita. Misalnya , dengan banyaknya bintang-bintang film/ sinetron yang berdarah bule atau keturunan bule. Ini akan menanamkan perspektif ke diri kita, bahwa seorang aktor aatau aktris yang berhasil adalah yang mempunyai wajah indo atau keturunan bule .
Dengan gencarnya iklan pemutih kulit di televisi, maka akan terbantuk perspektif baru , bahaw kulit lebih putih akan lebih baik dari pada kulit gelap. Orang yang mendapat karunia berkulit gelap, akan menjadi tidak percaya diri atau kurang bersyukur . Karena terpengaruh perspektif itu.

Siapapun dia yang tidak membuat sistem bagi dirinya. Maka dia tentunya akan mengikuti sistem yang dibuat orang lain. Siapaun dia yang tidak membuat lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri atau bagi orang lain, maka suka atau tidak suka, dia akan masuk ke sistem pekerjaan yang dibuat oleh orang lain alias majikannya.

Begitu pula dalam pemikiran. Bila anda tidak memilih untuk berpikir bagi pertum-buhan anda, maka otomatis pikiran-pikiran orang lain akan masuk dan mengontrol diri anda. Anda akan menjadi budak orang lain.

Saudaraku, marilah kita menjadi diri sendiri, kita syukuri nikmat-nikmat yang tercurah untuk kita. Segala sesuatu memiliki keindahan, namun tidak setiap orang dapat melihatnya.

Sumber kutipan : Yusran Poran, Gagal itu indah



Sabar dalam ketaatan

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan , sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” ,(Qs. Al-Baqarah : 155).

Sabar bisa dikategorikan dalam tiga macam : Sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari kedurhakaan kepada Allah dan sabar dalam ujian Allah.
Ibn Tamiyah pernah berkata,’ Sabar dalam melaksanakan ketaatan lebih baik daripada sabar menjauhi hal-hal yang haram. Kerena kebaikan melakukan ketaatan lebih disukai Allah daripada kemaslahatan meninggalkan kemaksiatan, dan keburukan tidak taat lebih dibenci allah daripada keburukan adanya kedurhakaan’.

Dalam kitab Manziluz-Sa’irin, dikatakan ada tiga derajad sabar ,:

1. Sabar menghindari kemaksiatan.
Sabar dalam menghindari kemaksiatan (kedurhakaan). Dengan memperhatikan peringatan, tetap teguh dalam iman dan mewaspadai hal yang haram. Dan yang lebih utama adalah sabar menghindari kedurhakaan karena malu. Jadi ada dua faedah sabar dalam menghindari kemaksiatan, dimana dua sebabnya adalah


  • Takut akan peringatan , sebagai akibat dari maksiat itu. Faedahnya adalah tetap teguh dalam iman dan mewaspadai hal-hal yang haram.

  • Malu terhadap Allah, karena nikmatnya dibalas dengan kemaksiatan. Faedah yang didapat adalah, akan membangkitkan kekuatan iman terhadap pengabaran dan pembenaran kandungannya.

Dan yang lebih utama lagi adalah jika pendorongnya adalah Cinta, dimana seorang hamba tidak mendurhakai-Nya karena cinta kepada-Nya.

2. Sabar dalam ketaatan.
Disini seorang hamba senantiasa menjaga ketaatan itu secara terus menerus, memeliharanya dengan rasa keikhlasan dan lebih menyempurnakannya dengan ilmu. Ketaatan ini akan menjadi energi pendorong untuk meninggalkan kemaksiatan.
Kesabaran dalam tingaktan ini lebih tinggi daripada yang pertama. Benar saudaraku, sungguh bukan perkara yang ringan , bila seorang hamba berusaha senantiasa menjaga ketaatannya secara terus menerus. Maka dihadapannya ada dua penghalang yang lebih besar menghadang, yakni :
• Tidak ikhlas, termasuk segala perbuatan yang tidak dimaksudkan selain Allah
• Pelaksanaan yang tidak berdasarkan ilmu, misalnya tidak mendasarkan pada as-sunnah.


Sabar dalam derajad ini, memang ditopang dalam tiga hal :
• Terus-menerus taat,
• Ikhlas dalam ketaatan
• Melaksanakan berdasarkan ilmu atau menyempernakan dengan ilmu.


Dan bila seorang hamba tidak menjaga ketaatannya secara terus menerus maka, ini akan menggugurkan ketaatannya itu.

3. Sabar dalam musibah.
Seorang hamba dalam pengertian ini adalah dengan memperhatikan pahala yang baik, menunggu rahmat jalan keluar, dan meremehkan musibah sambil menghitung uluran karunia dan nikmat-nikmat yang telah lampau.

Ada tiga pakaian (perhiasan) kesabaran yang dikenakan seorang hamba ketika mendapat musibah ;



  1. Memperhatikan pahala yang baik. Saudarakan keyakinan kita, perhatian dan pengetahuan terhadap pahala ini, maka sejauh itu pula kita akan menjadi merasa lebih ringan dalam memikul beban musibah. Ini akan menimbulkan keyakinan bahwa akan mendapatkan pengganti. Sebagaimana orang yang sedang membawa beban yang berat , dan saat itu dia juga melihat hasil atau keuntungan yang akan dia dapat.

  2. Menunggu rahmat jalan keluar atau kenikmatannya. Ini dapat meringankan beban musibah dan kesulitan yang sedang dihdapi. Terlebih lagi disertai kekuatan harapan, keyakinan dan upaya mencarai jalan keluar.

  3. Meremehkan musibah. Ada dua cara dalam hal ini , yaitu menghitung0hitung karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada kita, dan mengingat-ingat nikmat yang telah kita terima.

Menurut kitab Manazilus Sa’irin, ada beberapa tingkatan sabar ; yaitu



  • Kesabaran yang paling lemah, adalah sabar karena Allah. Kesabaran dimana seorang hamba sabar dalam mengharapkan pahala-Nya dan takut siksa-Nya.

  • Kesabaran berkat kekuatan dari pertolongan Allah. Ini adalah kesabaran orang-orang yang menghendaki Allah.

  • Yang paling utama , adalah kesabaran orang-orang yang berjalan menuju Allah. Ini adalah kesabaran menurut hukum Allah, artinya sabar dalam mendapatkan hukum-hukum yang berlaku bagi dirinya, baik yang disukai maupun dibencinya.


Allahu a’lam

Sumber : Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin , pendakian menuju Allah (terjemahan).





TAWADHU'
Kata tawadhu' berasal dari kata kerja lampau (fi'il madhi) wadho 'a artinya menaruh atau meletakkan sesuatu. Kata tawadhu' secera etimologis berarti rendah hati lawan dari sombong atau takabur. Secara terminologis, tawadhu' berarti orang yang merasa dirinya memiliki sejumlah kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Firman Allah , yang artinya ,” Dan, hamba-hamba Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati”. (Qs. Al-furqan : 63)
Tawadhu’ bisa diartikan sebagai tenang, berwibawa, rendah hati, tidak jahat, tidak congkak , tidak sombong.
Dari Ibn Mas’ud ra, berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun seberat dzarrah”. (Hr Muslim).

Al Hasan, mengartikannya sebagai orang-orang yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Sedangkan menurut Muhammad bin Al Hanafiah , tawadhu’ adalah orang yang berwibawa, menjaga kehormatan diri dan tidak berlaku bodoh. Kalaupun mereka dianggap bodoh , mereka tetap bersikap lemah lembut.
Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dari orang lain, sedangkan takabur merasa dirinya memiliki kelebihan dibanding orang lain dan menghargai dirinya secara berlebihan

Tawadhu’ dikatakan sebagi al-haun, maka artinya lemah lembut.
Sikap tawadhu' merupakan sikap terpuji. Orang yang tawadhu' merasa dirinya hanyalah sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah yang senantiasa membutuhkan rahmat dan karunia Allah. Apa yang ia miliki baik rupa, ilmu, harta dan kekayaannya serta pangkat dan kedudukan semuanya adalah karunia Allah, maka tidaklah pantas bila ia sombong baik kepada sesama apalagi kepada Allah SWT.
Allah berfirman : Artinya: "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya) dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan (QS. An-Nahl (16) : 53)

Tawadhu’ merupakan kerendahan hati yang menunjukkan sikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin tidak diartikan merendahkan diri yang menjadikan pelakuknya menjadi hina. Tetapi merupakan sikap lemah lembut yang membuat pelakunya penurut.

Dalam shahih Muslim disebutkan dari hadits bin Himar ra, dia berkata bawa Rasulullah saw bersabda “ Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadau, agar kalian rendah hati, hingga seseorang tidak membanggakan diri terhadap orang lain dan seorang tidak berbuat aniaya terhadap yang lain “,

Rasulullah banyak mencontohkan sikap tawadhu ini, al :
1. Beliau makan bersama dengan para pelayan, duduk bersama orang-orang miskin, berjalan dengan para janda dan anak-yatim, memenuhi keperluan mereka dan selalu mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka.
2. Jika berada dirumah, maka beliau mengerjakan tugas-tugas keluarganya.
3. Beliau biasa menjahit sendiri sandalnya, menambal pakaian, memerah susu untuk keluarganya, memberi makan onta.
4. Berakhlak lembut, wajah selalu berseri , dermawan tapi tidak boros. Dst.


Allah berfirman dalam surat al-Furqan ayat 63 : Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati “.

Saudaraku, takabur lebih jahat daripada syirik. Sebab orang yang takabur merasa dirinya hebat untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan orang musryk masih mau beribadah kepada Allah dan kepada selain-Nya.
Sehingga, Allah menjadikan nerka sebagi tempat orang-orang takabur. Sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,” Maka masukilah pintu-pintu neraka jahanam, kalian kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu “, (Qs. An-Nahl : 29).

Allahu a’lam

Sumber : Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin , pendakian menuju Allah (terjemahan).



Rabu, 10 Desember 2008

TAWADHU'

Kata tawadhu' berasal dari kata kerja lampau (fi'il madhi) wadho 'a artinya menaruh atau meletakkan sesuatu. Kata tawadhu' secera etimologis berarti rendah hati lawan dari sombong atau takabur. Secara terminologis, tawadhu' berarti orang yang merasa dirinya memiliki sejumlah kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Firman Allah , yang artinya ,” Dan, hamba-hamba Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati”. (Qs. Al-furqan : 63)
Tawadhu’ bisa diartikan sebagai tenang, berwibawa, rendah hati, tidak jahat, tidak congkak , tidak sombong.
Dari Ibn Mas’ud ra, berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun seberat dzarrah”. (Hr Muslim).

Al Hasan, mengartikannya sebagai orang-orang yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Sedangkan menurut Muhammad bin Al Hanafiah , tawadhu’ adalah orang yang berwibawa, menjaga kehormatan diri dan tidak berlaku bodoh. Kalaupun mereka dianggap bodoh , mereka tetap bersikap lemah lembut.
Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dari orang lain, sedangkan takabur merasa dirinya memiliki kelebihan dibanding orang lain dan menghargai dirinya secara berlebihan

Tawadhu’ dikatakan sebagi al-haun, maka artinya lemah lembut.
Sikap tawadhu' merupakan sikap terpuji. Orang yang tawadhu' merasa dirinya hanyalah sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah yang senantiasa membutuhkan rahmat dan karunia Allah. Apa yang ia miliki baik rupa, ilmu, harta dan kekayaannya serta pangkat dan kedudukan semuanya adalah karunia Allah, maka tidaklah pantas bila ia sombong baik kepada sesama apalagi kepada Allah SWT.

Allah berfirman : Artinya: "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya) dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan (QS. An-Nahl (16) : 53)

Tawadhu’ merupakan kerendahan hati yang menunjukkan sikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin tidak diartikan merendahkan diri yang menjadikan pelakuknya menjadi hina. Tetapi merupakan sikap lemah lembut yang membuat pelakunya penurut.

Dalam shahih Muslim disebutkan dari hadits bin Himar ra, dia berkata bawa Rasulullah saw bersabda “ Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadau, agar kalian rendah hati, hingga seseorang tidak membanggakan diri terhadap orang lain dan seorang tidak berbuat aniaya terhadap yang lain “,

Rasulullah banyak mencontohkan sikap tawadhu ini, al :

  1. Beliau makan bersama dengan para pelayan, duduk bersama orang-orang miskin, berjalan dengan para janda dan anak-yatim, memenuhi keperluan mereka dan selalu mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka.
  2. Jika berada dirumah, maka beliau mengerjakan tugas-tugas keluarganya.
  3. Beliau biasa menjahit sendiri sandalnya, menambal pakaian, memerah susu untuk keluarganya, memberi makan onta.
  4. Berakhlak lembut, wajah selalu berseri , dermawan tapi tidak boros. Dst.

Allah berfirman dalam surat al-Furqan ayat 63 : Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati “.

Saudaraku, takabur lebih jahat daripada syirik. Sebab orang yang takabur merasa dirinya hebat untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan orang musryk masih mau beribadah kepada Allah dan kepada selain-Nya.

Sehingga, Allah menjadikan nerka sebagi tempat orang-orang takabur. Sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,” Maka masukilah pintu-pintu neraka jahanam, kalian kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu “, (Qs. An-Nahl : 29).

Allahu a’lam

Sumber : Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin , pendakian menuju Allah (terjemahan).


Selasa, 09 Desember 2008

Ridha

Ridha merupakan akhir dari tawakkal. Saudaraku, ridha adalah sesuatu yang bisa diupayakan ditilik dari sebabnya, dan merupakan pemberian jika ditinjau dari hakikatnya. Jika memang sebab-sebabnya dimungkinkan dan pohonnya dapat ditanam, maka buah ridha dapat dipetik. Seorang hamba yang pijakan kakinya mantap pada tawakkal, penyerahan diri dan kepasrahan, maka akan mendapatkan ridha. Siapa yang ridha kepada Rabb-nya , maka Dia juga ridha kepadanya.
Ridha memunyai tingkat kesulitan yang tinggi dan berat, maka allah tidak mewajib-kannya kepada makhluk-Nya, sebagai rahmat dan keringanan bagi mereka.
Namun Allah menganjurkannya kepada hamba-Nya, memuji pelakunya dan mengabarkan pahala yang mereka terima adalah keridhaan allah kepada mereka. Dan ini adalah pahala yang lebih agung daripada surga seisinya.Keridhaan adalah pintu Allah yang paling besar.

Firman Allah, yang artinya ,” Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku”. (Qs. Al-Fajr : 27-30).

Dalam kitab Manazilus Sa’irin berkata, bahwa ‘didalam ayat ini Allah tidak memberikan jalan bagi orang yang marah. Ridha adalah berada dalam ikatan agama seperti yang dikehendaki Allah, tanpa ragu-ragu dan tanpa pengingkaran, dimana-pun hamba berada.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, yang artinya ,” Yang merasakan manisnya iman ialah orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabb, kepada Islam sebagai agama dan kepada Muhammad sebagai rasul”.

Yahya bin Mu’adz, pernah ditanya ,”Kapankah seorang hamba mencapai kedudukan ridha ?”
Maka dia menjawab ,” Jika dia menempatkan dirinya pada empat landasan tindakan Allah kepadanya, lalu ia berkata ;

1. Jika Engkau memberiku, maka aku menerimanya,
2. Jika engkau menahan pemberian kepadau, maka aku ridha,
3. Jika Engkau membiarkanku, maka aku tetap beribada,
4. Jika Engkau menyeruku, maka aku memenuhinya.

Memang sungguh berat . Ridha tidak disyaratkan untuk tidak merasakan penderitaan dan hal-hal yang tidak disukai. Tetapi keadaan ini tidak boleh dihadapi dengan kemarahan atau penolakan takdir.

Ridha tidak membuat seorang hamba berputus asa karena sesuatu yang tidak bisa didapatkannya dan tidak bergembira karena apa yang didapatkannya. Ini termasuk tanda kebaikan iman.

Ridha terhadap qadha’ adalah sesuatu yang paling berat bagi jiwa, karena ridha ini bertentangan dengan nafsu, tabiat dan keinginannya. Jiwa tidak akan tenang hingga ia ridha terhadap qadha’. Pada saat itulah seorang hamba berhak mendapat seruan dari Allah ,”Hai jiwa yang tenang......”.

Hamba tidak ridha , entah karena tidak mendapatkan apa yang disukainya, entah karena mendapatkan apa yang dibencinya. Namun jika dia yakin bahwa apa yang tidak dia dapatkan bukan untuk menimpakan musibah kepadanya, dan musibah yang menimpanya bukan untuk membuatnya tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Maka tidak ada gunanya seorang hamba marah setelah itu, jika tidak mendapatkan apa yang dianggapnya bermanfaat dan mendapatkannnn apa yang dianggapnya bermudharat.

Jika hamba ridha kepada Allah dan terhadap Allah atas semua keadaan, maka ia tidak memilih ini dan itu. Ridhanya terhadap apapun yang diberikan kepadanya sudah cukup baginya. Dia mengingat Allah sebagai pengganti dari permohonannya kepada-Nya. Bahkan permohonannya kepada Allah dijadikan sebagai pertolongan untuk dapat mengingat-Nya. Hamba yang meminta semacam ini akan mendapat pemberian yang paling baik, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Qudsy ,”Siapa yang sibuk mengingat-Ku hingga lalai memohon kepada-Ku maka Aku memberinya yang paling baik dari apa yang Ku-berikan kepada orang-orang yang meminta” , (Hr At-Tirmidzy dan Ad-Darimy.

Saudaraku, orang-orang yang meminta tentu saja memohon kepada-Nya. Allah memberikan yang baik seperti yang mereka pinta. Sedangkan orang yang ridha senantiasa ridha terhadap Allah, lalu Allah memberikan ridha-Nya terhadap mereka.

Allahu a’lam

Sumber : Madarijus Salikin (terjemahan), karya Ibn Qayyim Al-Jaujizah