Banyak ditemui kemaksiatan dan kejahatan yang terjadi, padahal banyak pelakunya masih mengerjakan shalat. Ada apa dengan shalatnya? Mengapa shalat yang dijalankan tidak dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar? Bukankah dalam sebuah ayat Qur’an , disebutkan :”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu , yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al –ankabut :45)
Agar tidak terjadi ironi seperti diatas , dan shalat kita berkualitas maka kita harus berusaha selalu memperbaikinya.
Agar tidak terjadi ironi seperti diatas , dan shalat kita berkualitas maka kita harus berusaha selalu memperbaikinya.
- Shalat yang senantiasa dilakukan pada awal waktunya. Jangan ditunda-tunda. Karena setiap kali menunda, maka ini akan menjadi kebiasaan untuk menunda lagi. Dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah ibn Mas’ud ra. : aku berkata kepada Rasulullah SAW,”Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah”. Beliau menjawab,”Shalat pada waktunya!” aku bertanya lagi,”Lalu apa?” “Berbakti kepada kedua orang tua,” jawab Beliau. Lalu aku bertanya lagi,”Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab ‘”Jihad di jalan Allah”. (Muttafaq ‘Alaih).
- Shalat yang khusyu’, yaitu shalat seorang mukmin yang benar-benar mendapat kesuksesan dari Allah. Karena khusyu’ dalam shalat adalah dambaan setiap muslim. Berusaha untuk khusyu’ dalam shalat adalah usaha yang sangat baik. Allah SWT berfirman,”Telah beruntunglah orang-orang yang beriman.(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Qs.Al Mu’minun :1-2)
- Shalat yang dilakukan dengan ikhlas, yaitu beramal semata-mata berharap ridhao dari Allah. Sahalt yang hanya sekadar menggugurkan kewajiban adalah shalat yang tidak banyak memberikan bekas dalam kehidupan. Allah berfirman , ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama…(Qs. Al-bayyinah : 5)
Agar shalat kita khusyu’, maka jauhkanlah dari memikirkan perkara-perkara lain saat shalat. Jangan shalat dalam keadaan lapar. Tenang dalam shalat.
Rasulullah bersabda,”Seburuk-buruk manusia adalah yang mencuri shalatnya,”
Mereka bertanya,”Bagaimana seseorang mencuri shalatnya?”
Beliau menjawab,”Ruku’ dan sujudnya tidak sempurna “ (HR ahmad).
Dalam hadits lain,”Barang siapa yang berwudhu’ dan memperbagus wudhu’nya. Kemudian ia shalat dua rekaat atau empat rekaat, baik itu shalat wajib (maktubah) atau selainnya (shalat sunnah), dimana ia ruku dan sujud dengan baik kemudian meminta ampun kepada Allah, niscaya Allah mengampunkannya.” (HR al-Thabrani).
sumber : lembar tausiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar