Diantara penyakit hati yang berbahaya adalah takabbur atau sombong. Pelopor kesombongan adalah iblis laknatullah, ketika ia membangkang perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Kesombongan adalah sifat yang biasa muncul dari manusia bila sudah merasa cukup.
Firman Allah,”Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar melampui batas ; Karena dia melihat dirinya serba cukup”.
Iblis karena merasa asal kejadiannya lebih baik dari Nabi Adam, Fir’aun karena kekuasaanya, Qarun karena hartanya.
Kesombongan ditandai dengan adanya dua hal yang sangat nampak yakni ;
- penolakan sekaligus menentang kebenaran, dan
- merendahkan orang lain.
Sabda Rasulullah SAW,’ Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain’.
Sikap ini pula yang ditunjukkan oleh Amr bin Hisyam atau dikenal dengan Abu Jahal yang diabdikan Allah dalam surat Al ‘Alaq. Orang yang menyatakan dirinya sebagai muslim kemudian terhinggapi kesombongan , berarti ia telah lalai kepada ikrar yang ia ucapkan setiap harinya, yaitu Allahu Akbar. Karena ia lebih banyak membesarkan dirinya dan jasanya daripada Allah.
Padahal hanya Allah SWT sajalah yang sebetulnya sangat berhak untuk bersifat dengan kemuliaan dan kesombongan karena hanya Allah Yang Maha Kaya dan Maha tidak membutuhkan kepada siapa dan apapun.
Sungguh tidak pantas seorang muslim menyombongkan diri. Sebuah hadits qudsi (HR Ibnu Majah) , ’Kemulaiaan adalah pakaian-Ku dan kebesaran (kesombongan) adalah selendangku, maka berangsiapa merebutnya maka Aku akan melemparkannya ke jahannam’.
Rasulullah SAW bersabda , ‘ Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebiji sawi sifat kesombongan’.
Kesombongan akan menjauhkan seseorang dari kasih sayang Allah. Allah berfirman,”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu darimanusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri “, (Qs.Al-Baqarah : 18)
Sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang mukmin adalah sifat dan sikap tawadhu karena kita adalah manusia yang sadar akan kebesaran Allah. Dengan sikap dan sifat demikian inilah seseorang mukmin akan mendapat derajad tinngi di sisi Allah.
sumber : Ust. HA Djalaludin MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar