*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Senin, 11 Mei 2009

Semua peristiwa , mengandung kebaikan

Saudaraku, setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa yang sulit dalam kehidupan ini. Sebagai seorang hamba beriman , kita harus memahani bahwa kesulitan-kesulitan yang diberikan Allah untuk menguji manusia. Kesulitan-kesulitan ini dibuat untuk menjadi batas pembeda antara orang yang benar-benar beriman dengan orang yang dihinggapi penyakit di hatinya, yaitu orang yang belum tulus dalam meyakini keimanan kepad Allah.

Sebagaimana Firman Allah, yang artinya “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran), “ (Qs. Al-a’raf : 168).
Firman Allah yang artinya, “ Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan ,” (Qs. Al-Anbiya : 35).

Kemampuan untuk melihat kebaikan dalam setiap kejadian, apapun kondisinya baik yang menyenangkan maupun tidak, merupakan kualitas moral yang penting. Ini timbul dari keyakinan tulus kepada-Nya. Pemahaman akan kebenaran ini akan menuntun seorang hamba tidak hanya mencapai keberkahan hidup didunia dan akhirat, namun juga menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tiada berakhir.

Ibnu Katsir,dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir (2/155), menyatakan bahwa ‘seorang mukmin itu harus diuji harta dan jiwanya, atau anak keturunan dan keluarganya. Seorang mukmin juga harus diuji tingkat keagamaanya. Jika agamanya kuat maka akan bertambah pula cobaan yang akan diterimanya,’

Seorang hamba beriman tidak akan pernah lupa bahwa kesulitan maupun keberkahan datang untuk menguji mereka. Karena kemulian dan kepatuhan mereka kepada-Nya, Allah tentu akan mengubah apa yang tampaknya buruk menjadi hal-hal yang menguntungkan bagi makhluk-Nya yang sejati.

Kita , memang akan lebih mudah untuk bersyukur ketika menerima anugerah atau kenikmatan atau ujian yang menyenangkan dibandingkan bersabar saat sedang diuji dengan musibah. Seorang hamba bisa menjadi marah, putus asa dengan ujian berupa musibah, dan memandang musibah adalah sesuatu yang harus dihindari.
Misalnya dengan upaya berdoa, dan memohon Insya Allah akan menolak musibah yang akan terjadi sehingga tidak terjadi. Namun , namun jika musibah benar-benar terjadi dan sedang menimpa, kita wajib berusaha menyikapi dengan sabar dan mengambil hikmah dibalik musibah tersebut.

Ibn Abi Ad-dunya dalam Asy-syukur , menyatakan bahwa Abdul Malik Ibn Abjar ra berkata, bahwa ‘tidak ada seorang manusia melainkan akan diuji dengan kesehatan dan kelapangan untuk mengetahui sejauh mana ia akan mensyukurinya dan ia juga akan diuji dengan musibah untuk mengetahui sejauh mana ia akan bersikap sabar menghadapi ujian itu .’

Saudaraku, salah satu bukti adanya keimanan yang kuat adalah tidak adanya rasa kecewa terhadap apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Sebaliknya, jika seorang hamba yang gagal melihat kebaikan dalam setiap peristiwa maka bisa menyebabkan dia terperangkap dalam ketakutan, kekhawatiran, putus asa, kesedihan yang berlarut.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur (kepada Allah) sehingga didalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa didalamnya ada kebaikan pula “, (Hr Muslim).

Saudaraku, kita harus meyakini bahwa Allah menciptakan segalanya untuk tujuan yang baik dan menuntun hati seseorang dalam menemukan kedamaian. Sebuah keberkahan besar bagi hamba yang beriman bila memiliki pemahaman akan kenyataan ini. Hindarkanlah ketakutan dan kekhawatiran yang berkelanjutan sehingga terus menderita dalam kesengsaraan yang berkelanjutan. Kita harus menyadari bahwa ada kenyataan , ada tujuan-tujuan Illahiah di balik ciptaan dan kehendak Allah.

Sebagaimana hadits riwayat Turmudzi, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Jika Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan mempercepat hukuman bagi dirinya didunia ini. Dan jika Allah menginginkan keburukan bagi seorang hamba, maka Allah akan menangguhkan hukuman dari segala dosa-dosanya hingga ia akan mendapatkan balasannya pada hari kiamat nanti “, (Hr Turmudzi).

Seringkali kita tidak cukup sabar untuk melihat kebaikan yang berada di balik peristiwa yang menimpa. Dan secara tidak sadar, justru kita malah mengejar sesuatu yang tidak baik buat diri kita. Sebagaimana diperingatkan Allah, dalam firman-Nya, yang artinya ,” Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan manusia bersifat tergesa-gesa “, (Qs. Al-Israa : 11).

Saudaraku, tidak seorangpun yang kebal terhadap peristiwa buruk. Mari kita berupaya untuk selalu meyakini bahwa pada akhirnya ada suatu kebaikan dalam sebuah peristiwa yang pada awalnya tampak merugikan. Dan harus disadari juga, bahwa kita tidak selalu beruntung mampu melihat sisi positif yang ada. Dan Allah akan menunjukkan itu pada suatu ketika.

Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Tidaklah urat dan mata seseorang melainkan ada dosa padanya. Akan tetapi ampunan dari Allah lebih banyak (dari perbuatan dosa tersebut)”, (Hr Thabrani).

Dan riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Said ra, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan, penyakit, kecemasan, kesedihan, kepedihan, kesusahan hingga kebingungan yang dirasakannya , melainkan dengannya Allah akan menghapuskan segala kesalahannya, “ (Hr Bukhari).

Saudaraku sungguh indah sekali hadits diatas. Bahkan Ali pernah menghibur seorang sahabat yang terkena musibah, dengan mengatakan ,’Wahai Fulan, jika engkau bersabar maka keketepan itu tetap berlaku kepadamu dan engkau pun mendapat pahala. Namun , jika kau tidak bersabar maka ketetapan itu pun tetap berlaku dan kau mendapatkan dosa’.

Satu hal yang dibenci kadang mendatangkan kesenangan, satu hal yang disukai kadang mendatangkan kesusahan. Musibah , penyakit jiwa atau jasmani, memang sangat tidak disukai oleh hati kita. Penyakit jiwa bisa berupa kecemasan (al-hammu), kesedihan (al huznu), kesusahan, penderitaan batin (al ghammu) dsb. Seringkali kita baru menyadari bahwa , kita sulit untuk bersikap sabar dalam menghadapi semua ini

Dari Abu Said Al-Khudri ra, bahwa ia berkata, bahwa seorang laki-laki berkata pada Rasulullah saw, ‘Ya Rasulullah, tidakkah engkau melihat penyakit-penyakit yang menimpa kami ini, apa yang akan kami dapatkan dari penyakit-penyakit ini ?’
Rasulullah menjawab,”Penghapusan dosa”.
Ubay bin Ka’ab, bertanya lagi,’Meski hanya sedikit ?’
Beliau menjawab,”Meski hanya berupa kecemasan dan yang lebih dari itu”,

Kemudian Ubay pun berdoa bagi dirinya sendiri agar ia tidak dilepaskan dari penyaki hingga ia wafat, dan ia juga berdoa agar sakit itu tidak menghalanginya untuk selalu menunaikan ibadah haji dan umrah, tidak menghalanginya berjihad dijalan Allah, dan tidak menghalanginya untuk melaksanakan shalat wajib secara berjama'ah. Hingga tak seorangngpun yang menyentuhnya melainkan ia mendapatkan badannya pnas hingga ia wafat.

Namun doa Ubay bagi dirinya adalah ijtihad dirinya. Yang diperintahkan menurut syariat adalah seorang muslim hendaknya senantiasa memohon kesehatan kepada Allah dan tidak berbuat sesuatu yang menimbulkan bencana bagi dirinya sendiri.


Saudaraku segala musibah , balak atau kepedihan ini menunjukkan bahwa betapa fakirnya kita dan betapa kita sangat membutuhkan Allah. Yakinilah bahwa , segala peristiwa yang menyakitkan ini akan mendatangkan kebaikan yang sangat banyak, diantaranya tabungan pahala, dihapuskannya dosa sehingga kita akan mengatahui bahwa dibalik itu akan terungkap betapa indahhnya sebuah kenikmatan terbebas dari bencana yang sesungguhnya yaitu seseorang yang dijauhkan dari agama-Nya.

sumber : Abdullah bin Ali Juaitsin, hikmah bagi orang sakit ,Hendra Setiawan, Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup, eramuslim dst.



Jumat, 08 Mei 2009

Saat paling dekat dengan Allah

Firman-Nya, yang artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. (Q.S. al-Ra’d : 15).
Riwayat imam Muslim bahwa dari Abu Hurairah ra, menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Seorang hamba sangat dekat dengan Tuhan-nya saat ia sujud. Karena itu perbanyaklah berdoa saati itu ,”
Imam an-Nawawi, berkata bahwa ,” maksudnya , saat itu seorang hamba sangat dekat dengan rahmat dan kerunia Allah. Hadits diatas menganjurkan seorang hamba mukmin untuk berdoa sebanyak mungkin ketika sujud dan menjadi dalil bagi orang yang berpendapat sujud itu lebih baik dari berdiri (qiyam) dan seluruh rukun shalat “.

Sementara imam Ath –Thaibi berkata, bahwa ,’ maksudnya, seorang hamba punya dua posisi dalam beribadah. Posisi saat ia sujud dan posisi ketika tidak dalam keadaan sujud. Ketika ia bersujud, ua sangat dekat dengan Tuhan-nya daripada dengan dirinya di selain sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah berdoa ketika bersujud karena seseorang berada di puncak ketundukan ketika sujud. Jika seorang hamba tahu dirinya hina dan miskin, ia pun tahu bahwa Tuhan-nya itu Maha Besar, Maha Agung, dan Maha Perkasa. Selain itu, doa sangat mungkin dikabulkan Allah saat seseorang (hamba) sujud.’

Saudaraku, yakinlah bahwa Allah SWT mendekat kepada seorang hamba selagi ia berupaya mendekat kepada-Nya. Dan kedekatan Allah dengan hamba-Nya itu tergantung sejauh mana kedekatan hamba tersebut dengan–Nya. Namun, berkat karunia dan rahmat-Nya, Allah SWT lebih mendekat kepada hamba-Nya, lebih laju daripada kedekatan hamba kepada-Nya.

Saudarakau, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam memanfaatkab kesempatan berdoa kepada Allah ketika sujud. Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya, Zadul Ma’ad, bahwa apakah perintah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam untuk bersungguh-sungguh dalam sujud dapat diartikan memperbanyak doa dalam sujud atau jika seseorang mau berdoa hendaklah berdoa ketika ia sujud?

Menurut Ibnul Qayyim, dua hal ini mempunyai perbedaan. Sebab ada dua pengertian doa.
Pertama, doa yang bersifat pujian dan
kedua, doa yang bersifat permintaan (masalah).

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam sujudnya memperbanyak doa tersebut baik yang bersifat pujian ataupun permintaan. Dan doa-doa tersebut di atas mencakup dua jenis doa. Dikabulkannya doa juga ada dua jenis, yaitu dikabulkannya doa orang yang meminta dengan balasan suatu pemberian dan dikabulkannya doa orang yang memuji dengan diberi pahala.
Sehingga hal ini merupakan tafsir dari firman Allah , yang artinya , ““Aku mengabulkan doa orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku.” (Qs. Al Baqarah : 187)

Di dalam al-Quran, Sujud sebagai salah satu bagian dari ketundukan. Kata-kata ketundukan setidaknya disebutkan dalam lima bentuk kata, yaitu:


  1. al-islâm (tunduk pasrah) disebutkan dalam al-Quran dengan berbagai bentuk jadiannya sebanyak 133 kali,

  2. al-thâ’ah (tunduk setia) disebutkan dalam al-Quran dengan berbagai bentuk jadiannya sebanyak 129 kali,

  3. al-sujûd (tunduk merendah) disebutkan dalam al-Quran dengan berbagai bentuk jadiannya sebanyak 80 kali,

  4. al-khusyû’ (tunduk penuh konsentrasi) disebutkan dalam al-Quran dengan berbagai bentuk jadiannya sebanyak 17 kali, dan

  5. al-khudhû’ (tunduk patuh) disebutkan dua kali.

Dan Amr bin Ibnu Abasah mendengar bahwa , Nabi SAW bersabda: “Tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan di-shahih-kan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).

Saudaraku, kiat paling efektif agar seorang hamba dapat mendekat kepada Tuhan-nya adalah mengerjakan “inti ibadah”.
Apa itu inti ibadah ? yaitu merendahkan diri , tunduk dan pasrah. Dan diantara bentuk inti ibadah yang paling agung ialah berdoa ketika sujud dengan khusyu’.


Karenanya Allah SWT lebih dekat dengan seorang hamba ketika sujud. Maka sujud merupakan kesempatan emas untuk berdoa dan doa dikabulkan, karena saat itu seorang hamba berdoa kepada Allah saat ia berada di puncak kerendahan diri, penghambaan diri, ketundukan, kepasrahan dan kelemahan. Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan baik ini.
Sebagaimana sabda Rasulullah, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah Maha Hidup dan Maha Mulia, Dia malu membiarkan orang berdoa sambil mengangkat kedua tangan dan menutup keduanya dengan tanpa hasil,” (Hr. Tirmidzi).


Allahu a’lam

Sumber : Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup, Hendra Setiawan, Dr. H. Shobahussurur, M.A, Ibnu Muslim ,SALAFY XXIX/1419/1999/DOA.



Kamis, 07 Mei 2009

Wudhu menurut Dr Magomedov

Dr Magomedov, seorang pakar dari lembaga General And Ecology di Daghestan State Medical Academy, Republik Russia. Dia menjelaskan dalam artikelnya tentang bagaimana aktivitas wudhu dapat menstimulai/ merangsang irama tubuh alami.
Wudhu merupakan aktivitas yang harus dilakukan sebelum kita melaksanakan ibadah shalat. Berwudhu juga menunjukkan keseriusan seorang hamba dalam menghadap Allah. Wudhu menyingkirkan kotoran-kotoran lahirian dan batiniah.
Rangsangan dari aktivitas wudhu muncul keseluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut BASes (Biological Active Spots ) atau tiktik-titik aktif biologis. Menurut riset ini, BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.

Menurut Dr Magomedov, untuk menguasai titik-titik refleksi Cina dengan tuntas umumnya dibutuhkan waktu berlatih antara 15 – 20 tahun. Bisa dibandingkan dengan praktek wudhu yang sangat sederhana. Kelebihan wudhu, dimana refelsologi hanya berfungsi menyembuhkan, sedangkan wudhu juga sangat efektif mencegah masuknya bibit penyakit.

Saudaraku, menurut peneliti Dr Magomedov dikatakan bahwa 61 dari 65 titik refleksi Cina adalah bagian yang dibasuh air wudhu. Lima titik lainnya terletak antara tumot dan lutut, dimana bagaian ini juga merupakan wilayah wudhu yang tidak diwajibkan.

Sebagaimana Firman Allah, dalam surat Al-Maidah ayat 6, yang artinya : “ Wahai orang-orang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai ke siku. Kemudian sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.”

Sedangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kalian apabila kalian berhadast, sehingga dia berwudhu” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Wudhu mungkin bukan sudah menjadi rutinitas para muslim yang senantiasa menunaikan shalat. Akan tetapi sejauh manakah kita mengetahui rahasia-rahasia yang menakjubkan serta keutamaan wudhu yang sebenarnya?
Saudaraku, sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan syaraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern adalah hidromessage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan.

Membasuh daerah wajah misalnya pijatan air akan memberi efek positif pada usus, ginjal dan system saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjar pituitary, otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon dan mengendalikan pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi sakit.

Mohtar Saleem, dalam bukunya A Sport for the body and soul, menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap kulit. Pencegahan paling efektif adalah meminimalkan resiko dengan cara membersihkan secara rutin. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari cukup. Aktivitas wudhu juga meremajakan selaput lender yangmenjadi gugus depan pertahanan tubuh. Peremajaan menjadi penting karena salah satu tugas utama lender adalah ibarat membawa contoh benda asing yang masuk kepada dua senjata pamungkas yang sudah dimiliki manusia secara alami, yaitu sel T (limfosit T) dan sel B (limfosit B). Dimana keduanya bersiaga di jaringan limfosit dan system getah bening dan mampu menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh.
Aktivitas wudhu meningkatkan daya kerja mereka.

Aktivitas wudhu lainnya, yang tidak kalah penting adalah disunatkannya menghirup air dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut. Cara ini mampu menangkal secara efektif ISPA (infeksi saluran pernafasan akut), TBC, kanker n. asofaring secara dini.

Saudaraku , seorang hamba beriman disarankan juga untuk tidak hanya mengambil wudhu ketika akan shalat, tetapi juga untuk aktivitas yang lain. Misalnya, saat hendak membaca Al-Qur’an, berangkat tidur , akan berangkat kerja dst.

Selain fungsi-fungsi fisiologis, wudhu juga efektif untuk pengendalian emosi. Setiap kali marah, seorang hamba beriman disarankan untuk mengambil air wudhu. Saudaraku, apapun yang diperintahkan Allah tentu sangat bernfaat bagi hamba-Nya.

Rasulullah bersabda, yang arinya ,” Seorang muslim atau mukmin ketika membasuh wajahnya dlam berwudhu, dosa yang telah dilakukan matanya akan lebur dari wajahnya bersama tetesan air wudhunya. Hingga tetetsan air yang terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya , dosa yang telah dilakukan kedua tangannya akan lebur bersama tetesan air wudhunya, hingga tetesan air yang terakhir. Kemudian jika ia membasuh kedua kakinya, maka setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua kakinya, akan lebur bersama tetesan air wudhunya, hingga tetesan air yang terakhir, sapai akhirnya ia pun bersih dari dosa-dosa.

Dari Abdulla Ash-Shanaji radiallahuanhu, Rasulullah saw bersabda : “Apabila seorang hamba berwudhu, lalu berkumur, maka dikeluarkanlah (dihapuskan) kesalahan-kesalahan itu dari mulutnya. Apabila ia memasukkan air ke rongga hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari hidungnya. Apabila ia membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat dengan wajahnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi keluar dari bawah tempat tumbuhnya rambut dari kedua matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kedua tangannya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah (celah) kukunya. Apabila ia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kepalanya, sehingga kesalahan-kesalahan itu keluar dari kedua telinganya. Apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan tersebut dari kedua kakinya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian perjalanannya ke masjid dan shalatnya merupakan nilai ibadah tersendiri baginya” (HR. Imam Malik, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Sungguh umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam keadaan (muka dankedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu. Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau cahayanya, hendaklah dia melakukannya (dengan memperlebar basuhan wudhunya)” .(HR. Bukhari Muslim)

Saudaraku, masihkah kita menyangsikan betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Menyayangi hamba-hamba-Nya. Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Allah pasti dipenuhi .

Allahu a’lam
Sumber : Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup, Hendra Setiawan



Rabu, 06 Mei 2009

Membantu sesama

Firman Allah, yang artinya ,” Dan saling tolong menolonglah kalian dalam hal kebajikan dan taqwa “. (Qs. Al-Maidah : 3).
Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub ,menyatakan bahawa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah punya beberapa makhluk yang tugasnya (kegiatannya) memenuhi kebutuhan sesama manusia. Dia bersumpah demi Dzat-Nya, tidak akan menyiksa mereka di neraka. Bila datang hari kiamat diletakkan mimbar yang dibuat dari cahaya, mereka mampu berhubungan dengan Allah, padahal yang lainnya tengah di-hisab.”
Rasulullah juga bersabda, yang artinya ,” Barangsiapa yang berjalan (berusaha) demi kebutuhan sesama muslim, padahal akhirnya dia mampu memnuhi kebutuhan tersebut atau tidak mampu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa masa lampau dan dosa yang akan datang, juga akan diberi dua kebebasan, bebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik,”

Hadits riwayat Anas ra, bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya, “ Barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudara muslim, maka Allah mencatat setiap langkahnya ditulis 70 kebaikan dan dihapus 70 kejahatan. Jika kebutuhan itu terpenuhi, maka ia lepas dari dosa-dosanya laksana baru lahir dari ibunya. Bila ia mati pada saat itu, maka dia masuk surga tanpa hisab”.

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas , bahwa Rasulullah bersabda ,” Barang siapa yang berjalan ke sesama saudara muslim untuk memenuhi kebutuhan saudaranya dengan i’tikad baik, maka Allah akan menjauhkan neraka darinya di sejauh 7 buah parit, dimana jarak setiap paritnya sejauh langit dan bumi “.

Dari Ibn Umar, Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya Allah memiliki banyak kenikmatan yang diberikan pada beberapa kaum. Dia tetap memberikan pada mereka selama mereka memenuhi kebutuhan sesama manusia dan tidak bosa-bosan untuk itu. Bila mereka sudah bosan (membantu sesamanya) , maka Allah akan memindahkan (kenikmatan) kepada selain mereka”.

Dari Abdullah bin Umar ra , Rosulullah saw bersabda :“Orang islam itu saudara orang islam lainya, maka janganlah ia menganiaya, dan tidak boleh ia membiarkannya (kepada yang membahayakan). Barang siapa yang menolong (memenuhi) keperluanya, maka Allah menolong (memenuhi) apa yang menjadi keperluanya. Dan barang siapa yang memudahkan (memberi jalan keluar) dari kesulitanya, maka Allah akan memudahkan dari kesulitanya di hari qiamat.dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupinya di hari qiamat.( HR.Bukhari,Muslim,Abu Dawus, Nasa’I dan Turmudzi dinyatakan bahwa hadits ini Hasan Shahih )

Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati) menyatakan bahwa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” beruntung sekali orang yang masih mampu melaksanakan kebajikan buat orang lain, dan amat celaka orang yang masih suka melakukan kejahatan disekitar mereka.”

Salah satu contoh membantu sesama adalah memberi sedekah. Di dalam hadist HR.Ibnu Majah, Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa di dalam perjalanan Isra, beliau melihat di pitu surga tertulis bahwa infaq shodaqoh diganjar 10 kali lipat sedangkan memberi utang diganjar 17 kali lipat. Nabi pun pernah bertanya kepada malaikat jibril perihal tersebut, dan jibril menjawab bahwa orang yang diberi infaq belum tentu mereka membutuhkan sedangkan orang yang berhutang pasti memerlukan bantuan.

Sangat banyak hikmah dan kebaikan (kenikmatan) yang justru lebih banyak kembali kepada kita daripada biaya atau kesulitan yang didapat saat kita membantu sesama.

Saudaraku, marilah kita berupaya sekuat tenaga, janganlah bosan sehingga menghentikan kebiasaan berbuat baik terhadap orang lain selagi kita mampu. Jadilah kita sebagai hamba yang suka mengentaskan kesedihan orang lain. Sebaik-baik seseorang adalah ketika ia bisa memenuhi kebutuhan orang lain.

Allahu a’lam

Sumber : Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati), alih bahasa Fatihuddin abul Yasin



Selasa, 05 Mei 2009

Allah bersumpah demi Zaitun,


ZAITUN sungguh pohon yang diberkati. Banyak disebut di dalam Al Qur’an. Didalam Al-Qur’an, Allah bericara tentang cahaya-Nya, dan mengkiaskan cahaya itu dengan cahaya yang memancar dari sebuah lentera yang berbahan bakar minyak, dimana minyak ini hampir-hampir menebarkan sinar tanpa tersentuh api. Pohon Zaitun banyak tumbuh di wilayah Laut Tengah, terutama di Syria, semenanjung Italia dan Spanyol, serta wilayah Mediteranian. Sebagaimana firman-Nya , “pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya).”
Allah berfirman , yang artinya ,"Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (an-Nahl [16]: 10-11)


Keistimewaan Zaitun lainnya , telah tertulis didalam Al-Qur’an ;







  1. Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan zaitun tersebut dalam firman Nya: ”Demi pohon Tien dan Zaitun.” (Qs. At-Tin 1-2), dan



  2. Firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 35 ,yang artinya ”Dinyalakan (dengan minyak) dari sebuah pohon yang diberkahi, (yaitu) zaitun yang tidak tumbuh di sebelah timurnya dan tidak pula disebelah baratnya, hampir-hampir minyaknya saja menerangi walaupun tidak disentuh api.”



  3. Firman Allah dalam surat Al Mukmin ayat 20, Alloh Azza wa Jalla berfirman,yang artinya “Dan pohon yang (tumbuh) keluar dari Tursina, yang (pohon zaitun) itu menghasilkan minyak dan menjadi kuat bagi orang-orang yang makan.”



Sedangkan dalam hadits :




a. Rasulullah bersabda, yang artinya , “Hendaklah kalian menggunakan minyak zaitun sebagai lauk dan buatlah ia sebagai minyak oles, karena ia (minyak zaitun) berasal dari pohon yang diberkahi.” (HR Abu Daud, dalam Shahihul-Jami no 4921, shahih menurut Syaikh Al Albani ini).
b. Tirmidzi dan Ibn Majah meriwayatkan dalam sunan-nya bahwa Abu Hurairah, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw, bersabda yang artinya ,” Makanlah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut karena ia berasal dari pohon yang diberkati “.

Saudaraku, ulama banyak menyebutkan tentang keutamaan dan manfaat minyak zaitun yang sangat besar dari sisi gizi dan pengobatan, seperti diantaranya Imam Ibnul Qoyyim Al jauziyah dalam kitabnya At Thibb An- Nabawiyah.

Dr. Royal R. Rife menemukan bahwa makanan memiliki gelombang elegtro-magnetik yang bisa diukur. Ia juga menemukan bahwa minyak memiliki lebih banyak gelombang; gelombang yang dimunculkan manusia di atas 60 osilasi; dan bahwa ada beberapa makanan seperti makanan kaleng tidak memiliki gelombang. Sedangkan daun kering memiliki gelombang sekitar 20 osilasi per detik.

Beliau menemukan gelombang yang paling tinggi ada pada minyak yang mencapai 320 osilasi per detik. Gelombang ini hampir menyamai gelombang pada cahaya yang kita lihat.
Al-Qur’an mengungkapkan fakta ini dengan kalimat, ‘Yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.’ Allah memberikan keistimewaan ini hanya pada minyak, bukan pada benda lain. Yaitu keistimewaan cahaya yang tidak bisa kita lihat!
Dan para ilmuwan menemukan bahwa kuantitas energi pada minyak zaitun secara khusus itu sangat tinggi, hingga dijadikan obat untuk lebih dari seratus penyakit, di antaranya penyakit kanker.

Minyak Zaitun mengandung engeri yang besar. Ketika seseorang mengonsumsi minyak zaitan atau mengoleskannya pada tubuhnya, maka energi ini memengaruhi sel-sel tubuh dan meninggalkan energinya, dan pada kelanjutannya meningkatkan perlawanannya terhadap sel-sel penyakit.

Ayat ini merupakan referensi ilmiah dalam pembicaraan tentang minyak, dan bahwa minyak ini hampir-hampir menerangi, karena memang pada faktanya minyak itu memancarkan cahaya yang tidak terlihat. Cahaya tak terlihat yang dipancarkan minyak dan cahaya yang dipancarkannya sesudah terbakar itu menghasilkan cahaya yang berlipat. Karena itu Allah berfirman, ‘Cahaya di atas cahaya.’

Bagaimana mungkin cahaya minyak dalam ayat ini ditafsiri dengan gelombang elegtro-magnetik yang terkandung di dalamnya, sedangkan gelombang tersebut tidak terlihat dan cahaya itu terlihat?

Menurutnya, kita hanya melihat sebagian kecilnya saja. Buktinya adalah cahaya Allah itu memenuhi langit dan bumi, dan kita tidak melihatnya, tetapi kita bisa merasakannya dan menyerap darinya petunjuk, keimanan, dan kedekatan dengan Allah.

Berapa hasil studi lainnya tentang penelitian tentang pohon zaitun , antara lain :







  1. DR Scoot Grandy ( Universitas Texas) dan DR Satsoon ( Universitas California), mengadakan penelitian tentang menurunnya jumlah penderita penyakit liver pada sebuah daerah yang masyarakatnya menjadikan minyak zaitun sebagai campuran makanan.



  2. tanggal 21 April 1997 diselenggarakan pertemuan ilmiah di Roma yang dihadiri pakar medis, mereka mengupas dan mengeluarkan keputusan penting ttg minyak zaitun, dalam siaran persnya mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi serangan penyakit arteriole (salurah darah kecil di hepar/liver dan menghambat naiknya kolesterol darah), tekanan darah dan diabetes sebagaimana ia melindungi dari serangan sebagian penyakit kanker.
    Minyak zaitun dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL, tanpa menimbulkan dampak negatif thd kolesterol yang bermanfaat, sehingga organ hati dan jantung akan terjaga serta rusaknya urat dalam tubuh.



  3. Prof. Asman dari Universitas Monster Jerman, memaparkan bahwa kebiasaan menggunakan minyak zaitun memberikan peluang cukup besar untuk melindungi diri dari sejumlah serangan kanker; kangker usus besar, rahim, indung telur.



  4. Archieves of Internal Medicine edisi Agustus 1998 menegaskan bahwa kebiasaan mengkomsumsi satu sendok makan zaitun setiap hari, memungkinkan untuk dapat mengurangi terkena kanker payudara hingga 45%.



Dan masih banyak penelitian medis kedokteran moden lainnya yang telah secara ilmiah terbukti mampu mncegah dan mengobati beragam penyakit .
Rahasia lainnya dari minyak Zaitun,







  • a. Nabi saw. telah berpesan agar kita mengkonsumsi dan memakai zaitun sebagai minyak.



  • b. Enam belas pakar kedokteran paling tersohor di dunia berkumpul di Roma pada tanggal 21 April 1997 M, untuk menerbitkan beberapa pengarahan dan keputusan bersama tentang tema “Minyak Zaitun dan Nutrisi Laut Putih Tengah”.
    Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun bisa memberikan andil melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, kenaikan tekanan darah, sakit diabetes dan obesitas, di samping minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.



  • c. Minyak Zaitun Mengurangi Kolesterol Berbahaya
    Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyi-sakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.



  • d. Minyak Zaitun Mengurangi Resiko terjadinya Penyumbatan (Trombosis) dan Penebalan (Arteriosklerosis) Pembuluh Darah
    Dalam kajian yang dipublikasikan Majalah AMJ CLIN NUTRL , Desember 1999 , menyatakan bahwa nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negatif lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengurangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung.



  • e. Minyak Zaitun Menurunkan Angka Kematian
    Sebuah studi yang dipublikasikan majalah Lanst, 20 Desember 1999 , menunjukkan bahwa negara paling miskin di Eropa, yaitu Albania, yang berpenduduk muslim, memiliki keistimewaan sedikitnya angka kematian di sana. Angka kematian di Albania di kalangan pria adalah 41 orang dari setiap 100.000 orang, separoh dari keadaan di Britania. Hal itu dipengaruhi oleh konsumsi minyak zaitun dalam makanan para penduduk Albania.



  • f. Minyak Zaitun Mengurangi Pemakaian Obat-obatan Penurun Tekanan Darah Tinggi
    Sebuah studi oleh Dr. Aldovaroro di Universitas Napoli Italia dan dipublikasikan dalam Majalah Archives of Internal Medicine 27 Maret 2000 , dimana studi terhadap 32 pasien yang terkena penyakit tekanan darah tinggi dan mereka mengkonsumsi obat-obatan untuk darah tinggi.
    Hasil studi menunjukkan penurunan tekanan darah dalam kadar 7 poin di kalangan mereka yang mengkonsumsi minyak zaitun.



  • g. Minyak Zaitun Mengurangi Serangan Kanker
    Para peneliti menyatakan bahwa sebab menurunnya rasio kematian akibat serangan kanker di Laut Putih Tengah adalah karena makanan penduduk negeri tersebut mengandung minyak zaitun sebagai sumber utama lemak, di samping mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, dan kol.



  • h. Minyak Zaitun Mencegah Timbulnya Kanker
    Profesor Asman, Ketua Akademi Studi Arteriosclerosis di Universitas Monstar, Jerman, peneliti di bidang kedokteran dan arteriosclerosis, menyatakan bahwa , “Pengkonsumsian minyak zaitun bisa melindungi tubuh dari serangan sejumlah kanker lainnya, di antaranya kanker colon, kanker rahim, kanker ovarium, sekalipun jumlah studi ini masih terlalu minim.’



  • i. Minyak Zaitun dan Kanker Payudara
    Sebuah studi yang dipublikasikan di bulan November 1995 dan dilakukan terhadap 2.564 wanita yang terkena kanker payudara, menegaskan bahwa ada korelasi terbalik antara kemungkinan terjadinya kanker payudara dengan pengkonsumsian minyak zaitun, dan bahwa banyak mengkonsumsi minyak zaitun memberikan andil dalam melindungi seseorang dari serangan kanker payudara.



  • j. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Majalah Archives of Internal Medicine edisi Agustus 1998, menegaskan bahwa pengkonsumsian sesendok makan minyak zaitun setiap hari bisa mengurangi bahaya terjadinya kanker payudara sampai kadar 45%.



  • k. Minyak Zaitun dan Kanker Rahim
    Majalah Kanker Britania mempublikasikan di bulan Mei 1996 sebuah studi yang dilakukan terhadap 145 wanita Yunani yang terkena kanker rahim. Para peneliti mengkorelasikan antara wanita-wanita yang terkena kanker rahim tersebut dengan wanita-wanita yang banyak mengkonsumsi minyak zaitun. Ternyata, para wanita yang mengkonsumsi minyak zaitun lebih sedikit yang terkena kanker rahim. Di mana kemungkinan terjadinya kanker pada mereka turun sampai 26%.



  • l. Minyak Zaitun dan Kanker Lambung
    Sejumlah studi ilmiah modern menunjukkan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun secara teratur bisa mengurangi terjadinya kanker lambung. Tapi masih diperlukan berbagai studi ilmiah lanjutan mengenai hal ini.
    m. Minyak Zaitun dan Kanker Colon
    Ada juga beberapa studi yang menunjukkan bahwa peng-konsumsian buah-buahan, sayur-sayuran, dan minyak zaitun, memainkan peran penting dalam melindungi tubuh dari serangan kanker colon.



  • n. Minyak Zaitun dan Kanker Kulit (Melanoma)
    Majalah Dertmatdogg Times edisi bulan Agustus 2000 M menyebutkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa meng-gunakan minyak zaitun setelah renang sebagai krim kulit dan berjemur, akan melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma).



  • o. Minyak Zaitun Mengurangi Timbulnya Tukak Lambung
    Dr. Sam’t, dari Universitas Harvard Amerika, menyampaikan sebuah studi di Kongres Terakhir Organisasi Penyakit Sistem Pencernaan Amerika yang diadakan pada bulan Oktober 2000 .
    Dr. Sam’t menegaskan bahwa gizi yang terkandung dalam minyak zaitun bisa memiliki pengaruh positif dalam melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi timbulnya penyakit tukak lambung.



  • p. Minyak Zaitun Berkhasiat Seperti ASI
    Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di bulan Februari 199 M di Universitas Barcelona, Spanyol, yang dilakukan terhadap empat puluh wanita yang menyusui, diambil sampel ASI dari mereka. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan lemak yang terkandung di dalam ASI termasuk jenis lemak yang berantai tunggal. Jenis lemak ini dikategorikan sebagai lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia, dan itulah jenis lemak yang terkenal terdapat dalam minyak zaitun.



  • q. Minyak Zaitun Mengurangi Peradangan Sendi
    Majalah AMJ CLIN NUTR edisi November 1999 , mempublikasikan sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 145 pasien pengidap sakit persendian semacam arthritis di Yunani Utara. Mereka dikorelasikan dengan 108 orang yang sehat. Dalam penelitian ini terlihat bahwa pengkonsumsian minyak zaitun bisa memberikan andil dalam melindungi tubuh dari terjadinya penya-kit ini.



  • r. Minyak Zaitun Membunuh Kutu Kepala
    Beberapa studi yang dilakukan di beberapa Universitas dan Akademi di Amerika, tentang kutu kepala, menunjukkan bahwa penggunaan minyak zaitun sebagai minyak rambut yang terkena kutu, dalam beberapa jam saja bisa membunuh kutu yang ada di kepala.276)



Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya . Dari pengkajian para pakar, di ketahui bahwa zaitun selain enak rasanya, tapi juga merupakan sumber makanan sehat. Kandungan asam linoleik yang terdapat dalam buah ini secara khusus sangat bermanfaat bagi ibu menyusui anaknya. Kekurangan asam linoleik dapat mengurangi pertumbuhan bayi dan memperbesar potensi pada timbulnya beberapa penyakit kulit.
Organisasi-organisasi kesehatan dunia , termasuk WHO, menganjurkan masyarakat penderita diabetes dan arterioclerosis (penebalan saluran urat darah) tinggi supaya mengonsumsi minyak zaitun yang mengandung paling kurang 30% asam linoleik.

Subhanallah
Allahu a’lam.

Sumber : Sabili.co.id ,nabawi/wps/suaramedia http://www.eramuslim.com, Harun Yahya, Ibn Qayyim al-Jauziyah.



Senin, 04 Mei 2009

penghambat cahaya Illahi

Bila seorang hamba telah terbelenggu dengan kekuatan energi negatif. Maka dia akan menjadi budaknya, emosi telah membelenggunya untuk melakukan apasaja tanpa melalui proses pemikiran panjang. Informasi sekitar yang masuk kedalam diri, terlepas dari filter fungsi otak sehingga mengalir tanpa melalui proses pemikiran. Hal ini akan berakibat pada bentuk dorongan keinginan memenuhi jiwanya , dimana akhirnya akan menjaelma menjadi penyakit hati.
Fungsi indera telinga kita mendengar berita bahwa salah satu tetangga membeli mobil baru. Indera mata segera membuktikan bagaimana cantiknya mobil baru itu, indera mata selanjutnya menginformasikan kepada indera perasaana (hati) bahwa mobil tersebut memang benar cantik.

Selanjutnya fungsi otak berpikir bila dia bisa , mengapa kita tidak. Serupa dengan fugsi hati, keinginan memiliki mobil tersebut semakin besar . Kenyataanini diperkuat dengan informasi indera lain, yang memberikan respon agar hamba terbut benar-benar bisa memiliki mobil seperti itu , dengan apapun caranya.

Penyakit hati yang timbul , akan mendorong segala upaya yang bisa dilakukan bahkan jalan yang haram pun dilakukan. Penyakit hati tak akan pernah merasa puas, dan makin lama menimbulkan bibit penyakit baru yaitu iri dan dengki.

Firman Allah, yang artinya ,” Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang didalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat “. (Qs Al-Hajj : 53).

Allah menjelaskan dalam ayat ini, bahwa melaui penyakit hati , seorang hamba akan selalu diperbudak oleh perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan mempunyai watak yang kasar.

Firman Allah, yang artinya ,” Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka seksa yang pedih , disebabkan mereka berdusta ,” (Qs. Al-Baqarah : 10).


Saudaraku , kita harus terus berupaya membersihkan penyakit hati ini. Hati yang sudah tertutup, berarti ia telah melepaskan diri dari keberkahan sinaran cahaya Illahi , dan semakin menjauh.

Sesungguhnya keberhasilan seorang hamba tidak serta merta karena otak cerdas, dst. Namun lebih dari itu adalah kekuatan inner (pusat) dari kesadaran spiritual juga merupakan factor yang sangat penting.

Hati manusia yang semakin gelap, maka dalam dirinya justru semakin bangga dengan perliaku dosa yang dia lakukan. Sehingga setan berkata ,’satu lagi yang dapat kusesatkan, kelak ia akan menyesal dan mengutuk dirinya’.

Lalu bagaimana mengatasi kegelapan hati?
Bagaimana agar hati kita kuat dan tangguh, mempunyai jiwa yang bersinar terang?
Jawaban paling tepat adalah mendirikan shalat. Mendirikan shalat jelas berbeda dengan mengerjakan shalat.

Dengan shalat yang khusyu , dengan mengingat Allah , kita bisa membersihkan segala macam penyakit hati. Allah menciptakan manusia agar mereka selalu mengingat-Nya.

Firman Allah , yang artinya ,” Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta ,” (Qs. Taha : 124).

Sauadraku marilah kita menyadari kelemahan yang ada dalam diri kita. Bukti keimanan adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya akan janji-Nya, ridha dengan ciptaan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya.
Ketika kita semakin mendekat kepada Allah, ketenangan akan selalu menghampiri kita.
Ketenangan dan ketentraman hati, akan membersihkan penyakit hati.

Allahu a’lam.
Sumber : Hendra setiawan (Agar selalu ditolong Allah), Muh Makhdlori menyingkap mukjizat rahasia shalat dhuha).



Minggu, 03 Mei 2009

al-akhfiya,orang yg tersembunyi


وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
"Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (Qs. Al-Bayyinah: 5).
Firman Allah , "Berdoalah kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (Qs Al-A'raf : 55).
Hadits riwayat Muslim dalam Az-Zuhd , Rasulullah bersabda yang artinya, “ Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, yang kaya (mencukupkan apa adanya), dan yang beribadah secara khafi (sembunyi-sembunyi)" (HR Muslim dalam Az-Zuhd).
Para sahabat , tabi’in dalam setiap amal yang dilakukannya, selalu diniatkan hanya untuk menggapai keridhaan Allah. Mereka menyadari pentingnya ikhlas , berjuang keras untuk menyembunyikan beragam amalnya itu, mereka sangat ingin sekali amalnya diterima, lalu seluruh getaran hati yang mengarah pada sifat riya pun dihindari jauh-jauh. Maka amal salih yang mereka lakukan hanya tersembunyi antara mereka dengan Allah, dan tak ada seorang pun yang mengetahuinya
Dalam riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Baihaqi, Nabi juga bersabda, yang artinya : "Sebaik-baik dzikir adalah dzikir khafi (diam-diam/tersembunyi), dan sebaik-baik rezeki adalah yang memberikan kecukupan."
Dalam Shahihut-Targhib wat-Tarhib , sebuah riwayat yang di-tahqiq oleh Al-Albani , dimana Rasulullah bersabda , yang artinya , "Sesungguhnya sedekah secara sembunyi-sembunyi itu memadamkan kemarahan Rabb (Allah) Tabaraka wa Ta'ala."

Saudaraku, dalam surat Al-A’raf diatas , disebutkan Kata "suara yang lembut" sebagai terjemahan dari kata "khufyah". Dalam arti bahasa harfiyah bermakna "tidak tampak" atau "tersembunyi".
Imam Qurthubi menulis dalam Al-Jami' li Ahkamil-Qur'an: makna 'khufyah' adalah (berdoa) secara sembunyi dalam nafs (jiwa/hati), agar terhindar dari sifat riya.

Allah memuji Zakariya AS, sebagaimana dalam firman-Nya , yang artinya , "Yaitu tatkala ia berdoa kepada Rabb-nya dengan khafiyya (suara yang lembut)" (QS Maryam : 3).

Seperti yang pernah dilakukan Nabi Zakariya dan orang-orang salih lainnya, para pejalan Ilahi pun seringkali menjalani laku spiritualnya dengan cara sembunyi-sembunyi. Beribadah dengan terang-terangan memang tidak dilarang, karena banyak ayat dan hadis pun membolehkannya bahkan menganjurkannya.

Banyak para ulama dalam kesendirian dan kerahasiaannya bersama Allah, dan banyak terminologi tasawuf yang merepresentasikan dan mengindikasikan hal itu, semisal khalwat, munajat, khafi, dzikr khafi, sirr, sirrul-asrar, dan banyak istilah lainnya.

Karena ketersembunyian, ketertutupan dan kerahasiaan ini pulalah, sehingga para salik (pejalan Ilahi) sering pula disebut sebagai al-akhfiya (orang-orang tersembunyi).

Walid bin Sa'id Bahkum , dalam kitabnya Al-Akhfiya-al-Manhaj was-Suluk , menyatakan bahwa orang-orang yang beribadah secara sembunyi-sembunyi sebagai al-akhfiya, dimana orang-orang ini yang mengetahui bahwa salah satu syarat diterimanya amal adalah al-ikhlas lilllah.

Ulama sufi kelahiran Irak, Al-Junaid rahimahullah, menyatakan bahwa ikhlash sebagai : "Rahasia antara Allah dan seorang hamba yang tidak diketahui oleh malaikat sehingga mencatatnya, tidak diketahui oleh syaitan sehingga merusaknya, dan tidak bisa diendus oleh hawa nafsu sehingga memalingkannya."

Banyak riwayat yang menyebutkan kaum al-akhfiya , sebagai orang yang merahasiakan berbagai macam amal kebajikannya dari pandangan manusia, karena mereka takut dihinggapi sifat riya, sum'ah, dan 'uzub (arogan).
Abu Hamzah Ats-Tsumali meriwayatkan bahwa Ali bin Husain memanggul karung berisi roti di atas pundaknya pada malam hari, yang dibagi-bagikannya kepada orang-orang miskin dalam kegelapan.
Ia juga berujar: "Sedekah pada malam yang pekat memadamkan kemurkaan Allah." Muhammad bin Ishaq bercerita: "Penduduk Madinah bisa mengenyam penghidupan,
namun mereka tidak tahu dari mana sumber penghidupan mereka itu. Begitu Ali bin Husain meninggal, serta merta penghidupan mereka pun lenyap.
Rupanya, beliaulah yang membawanya pada malam hari."

Sementara Amr bin Tsabit bertutur: "Ketika Ali bin Husain meninggal, mereka mendapati bekas di punggungnya karena memikul karung pada malam hari ke rumah-rumah para janda."

Sungguh mulia mereka yang bersemangat dalam beribadah secara sembunyi-sembunyi ini bukan hanya menyangkut sedekah, tapi juga dalam banyak ibadah lainnya, seperti shalat, puasa, menangis, berdoa, membaca Alquran, atau aktivitas keilmuan.
Imam Syafi'I, menyatakan bahwa "Saya ingin sekali manusia mengetahui ilmu ini, dan tidak menisbahkannya sedikit pun pada saya selama-lamanya", "Agar aku diberi pahala karenanya, dan mereka tidak memuji aku."
Imam Syafi'i merasa takut bila puji-pujian manusia terhadap dirinya itu bisa mengurangi pahala dan mencoreng sifat khifa (ketersembunyian) yang menjadi tambatan orang-orang salih.

Sungguh, para Salafus Salih banyak yang menyembunyikan amalnya, mereka lakukan karena khawatir dihinggapi sifat riya dan sum'ah.
Seorang ulama Badiuzzaman Said Nursi, dalam Risalah an-Nur, menyatakan bahwa ‘Karena di dalam keikhlasan terdapat banyak kekuatan dan cahaya... kami tentu saja memaksa siapa pun untuk bekerja dengan segenap kekuatan untuk mencapai keikhlasan. Kita perlu menanamkan keikhlasan di dalam diri kita.
Jika tidak, apa yang kita capai selama ini dalam amal yang tersembunyi akan hilang sebagian dan tak akan kokoh; dan kita akan bertanggung jawab.’

Saudaraku , kita harus selalu waspada bahwa riya’ dapat merusak keikhlasan. Karena itulah, secara berkala, kitaharus memeriksa niat dan membisikkan setiap kata, melakukan setiap tindakan murni hanya untuk Allah.


Wallahu a'lam.
sumber : dari beberapa sumber bacaan



sangsi jumlah reakaat saat shalat

Seringkali kita mengalami kelupaan berapa rekaat yang telah kita lalui ketika shalat. Bahkan bisa terjadi dalam shalat berjamaah. Misalnya , suatu ketika akan sholat berjamaah, saya terlambat dan baru bergabung pada rakaat kedua. Pada akhir rakaat saya lupa berdiri lagi untuk menambah rakaat yang kurang. Dan baru teringat ketika selesai mengucapkan salam sehingga saya jadi bingung. Apakah kejadian seperti ini juga pernah anda alami ?
Dalam tulisan ini dikutip jawaban Ustadz Sigit Pranowo, Lc , eramuslim tentang permasalahan ini. Semoga bermanfaat.

Saudaraku, apabila anda baru menyadari bahwa anda kekurangan raka’at tidak lama setelah selesai shalat (seperti; tidak lama setelah salam) atau dalam waktu yang tidak terlalu lama maka hendaklah anda mengerjakan kekurangan raka’at itu lalu mengerjakan sujud sahwi.

Namun jika anda baru menyadarinya setelah berlalu waktu shalatnya dalam waktu yang lama maka hendaklah anda mengulangi shalat itu.
(al Lajnah ad Daimah lil Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ juz VII hal 135 – 136, no fatwa 12675. www.islamlight.net)

Ada beberapa pendapat dikalangan para ulama dalam permasalahan (tempat) dilakukan sujud sahwi :

  1. Para ulama Hanafi mengatakan bahwa sujud sahwi dilakukan setelah salam, baik disebabkan karena adanya penambahan atau pengurangan didalam shalat namun jika seseorang melakukannya sebelum salam maka ia sah dan tidak perlu mengulangnya.
    Pendapatnya ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw melakukan shalat zhuhur 5 raka’at.
    Para sahabat bertanya ,’Apakah ada penambahan didalam shalat?
    Beliau saw bersabda,”Ada apa?”
    mereka mengatakan,’Engkau telah melakukan shalat (zhuhur) 5 rakaat.’
    Kemudian beliau saw melakukan sujud (sahwi) dua kali sujud setelah dia salam.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
  2. Para ulama Maliki mengatakan bahwa sujud (sahwi) disunnahkan sebelum salam apabila disebabkan adanya pengurangan atau pengurangan dan penambahan sekaligus. Dan sujud sahwi dilakukan setelah salam apabila disebabkan penambahan saja.
  3. Pendapat Imam Syafi’i yang baru adalah bahwa tempat sujud sahwi adalah antara tasyahhud dan salam. Jika dia melakukan salam dengan sengaja maka hilang waktu untuk sujud sahwi itu menurut perkataan yang benar akan tetapi jika dia melakukan salam karena lupa dan setelahnya berlalu waktu yang lama maka ia kehilangan juga (didalam pendapatnya yang baru). dan jika tidak berlalu waktu yang lama maka dia tidak kehilangan dan hendaklah dia melakukan sujud sahwi.
  4. Para ulama Hambali mengatakan bahwa tidak ada perbedaan akan dibolehkannya sujud sahwi dilakukan sebelum atau setelah salam.

Adapun perbedaan pendapat dikalangan para ulama adalah pada yang paling afdhal dan utama. Yang paling afdhal adalah dilakukan sebelum salam karena ia adalah penyempurna dari shalat dan ia bagaikan sujud-sujud didalam shalat kecuali dalam dua keadaan :

  • a. Sujud dikarenakan adanya kekurangan satu atau lebih rakaat dan ia telah mengucapkan salam sebelum sempurnanya shalat yang dilakukannya, sebagaimana hadits ‘Imron bin Hushain dan Abu Hurairoh didalam kisah Dzil Yadain, dan didalam hadits ‘Imron ddisebutkan,”Maka shalatlah satu rakaat kemudian salam kemudian sujudlah dua kali sujud lalu salam.”

  • b. Imam ragu tentang sesuatu didalam shalatnya kemudian ia mendasarkan shalatnya kepada apa yang paling diyakininya maka ia sujud sahwi setelah salam mengikuti nash hadits,

sebagaimana hadits riwayat Ali dan Ibnu Mas’ud,”Apabila salah seorang dari kalian ragu terhadap shalatnya maka berupayalah untuk benar. Hendaklah ia menyempurnakannya kemudian melakukan sujud (sahwi) dua kali sujud.” (HR. Bukhori) – (al fiqhul Islami wa Adillatuhu juz II hal 1223 – 1225)

demikian semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam


Sumber : Ustadz Sigit Pranowo, Lc , eramuslim



Jumat, 01 Mei 2009

Al Mujiib, Allah Maha Mengabulkan

Allah adalah Dzat yang akan mengabulkan setiap permohonan. Karena itu, Allah Azza wa Jalla menganjurkan setiap hamba untuk selalu berdoa kepada-Nya (QS Al-Baqarah: 186).
Al-Mujiib adalah satu nama Allah dalam Asma′ul Husna . Secara bahasa , berarti Allah Yang Maha Mengabulkan.
Al-Mujiib berasal dari akar kata ajaaba yang berarti "menjawab" dan "jawaban", yaitu membalas pembicaraan, pertanyaan, permintaan atau semacamnya. Beberapa ulama menyatakan bahwa bahwa kata Al-Mujiib , pada awalnya mengandung makna "memotong", dengan pengertian bahwa Allah memotong permintaan dengan pengabulan sebelum tuntasnya permintaan tersebut.

Dalam Alquran, kata Al-Mujiib hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS Hud ayat 61 , dimana Allah berfirman, yang artinya ,” Dan kepada Samud (Kami utus) saudara mereka, Salih. Salih berkata ‘hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,karena itu mohonlah ampunan-Nya , kemudian bertobatlah kepada-Nya. SesungguhnyaTuhan-ku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya”.

Dan jamaknya, mujiibun, dalam QS Ash-Shaffat ayat 75, dimana Allah berfirman, yang artinya, “ Sesungguhnya Nuh telah memohon kepada Kami ; maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami),”.

AL MUJIIB ,Yang Maha Mengabulkan/Yang Maha Memperkenankan adalah Allah yang menjawab (menyambut) doa-doa hambanya yang memohon dengan membantunya, menjawab seruan mereka yang menyeru-Nya.
Sesungguhnya Allah mengetahui kebutuhan hambanya sebelum mereka memintanya. Allah telah mempersiapkan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya, dengan menciptakan makanan, dan dengan memberikan kemudahan berupa cara atau sebab dan sarana untuk memenuhi semua kebutuhan mereka

Mengapa Allah memerintahkan kita untuk berdoa?
Bukankah Dia Maha Tahu tahu kebutuhan dan harapan kita,!
Bukankah tanpa berdoa pun Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita!
Bahkan banyak yang tidak pernah berdoa, tapi ia diberi "lebih" daripada orang yang berdoa. Contoh, ada yang begitu mudah mendapatkan jodoh, padahal ia tidak berdoa. Di pihak lain ada yang setiap saat minta jodoh, tapi begitu sulit ia mendapatkannya

Saudaraku, doa adalah inti ibadah. Kalau kita diperintahkan untuk beribadah, maka doa itulah saripatinya. Karena itu, orang yang tidak mau berdoa dikategorikan sebagai orang sombong.
Sebagaimana sabda Rasulullah, yang artinya ,” Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah, “ (HR. Tirmidzi)

Dengan demikian, doa menjadi teramat penting bagi kita, dan tidak penting bagi Allah. Tentu kita harus memahami bahwa tidak setiap doa yang kita panjatkan, akan bermanfaat bagi diri kita. Allah MAha Megetahui apa yang tebaik untuk diri kita.

Firman Allah ,” Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia itu tergesa-gesa ,” (Qs. Al –Isra’ : 11).
Ketika kita merasa doa tidak dikabulkan, sebenarnya kita tidak menyadari tentang rahasia ini. Kadang kita mengira bahwa Allah tidak mendengar doa kita. Yakinlah bahwa Allah akan menerima doa kita pada saat yang paling tepat dan akan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Namun kita selalu tergesa-gesa dalam berdoa.

Firman Allah, yang artinya , “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” , (Qs.Al-Mu’min : 60).

Saudaraku kepada siapakah kita menyandarkan diri saat dalam kesulitan, ketika masalah datang bertub-tubi. Tentu jawabannya hanya satu, Dia-lah Allah , tiada tuhan melainkan Dia. Hanya Allah-lah yang mampu menyelamatkan hamba yang sedang kesulitan. Dengan berdoa maka kesedihan akan luntur, duka cita akan terhapus.

Firman Allah, yang artinya,”Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu tentang aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)ku dan hendaklah mereka beriman kepada-ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”, (Qs. Al-Baqarah: 186).

Doa akan memperjelas posisi kita sebagai hamba dan Allah sebagai Rabb yang menciptakan. Semakin jelas dan semakin mantap posisi ini, akan semakin beruntung pula hidup kita. Laa haula walaa kuwwata illa billahi ′aliyil A′adhim; tiada daya dan kekuatan hanyalah karena Allah Yang Mahaagung semata. Perasaan diri sebagai hamba adalah karunia luar biasa bagi kita, karena akan menentukan baik tidaknya perilaku kita di dunia.

Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik “, (Qs. Al-A’raaf : 55-56).

Ketinggian martabat doa terletak pada keutamannya. Manfaat terbesar yang diperoleh dari doa ialah orang yang berdoa tidak akan dikecewakan sama sekali. Jika takdirnya bergantung pada doa, ia akan melihat jelas adanya manfaat didalam doanya.

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada yang dapat mengubah takdir, kecuali doa”. Namun, jika takdirnya tidak bergantung pada doa, manfaat doanya adalah ganjaran pahala, karena doa termasuk ibadah, bahkan merupakan puncaknya ibadah.

Juga karena doa, Allah azza wa jalla mengubah (mengganti) takdir yang telah ditetapkan semula dengan apa yang diminta melalui doanya, yaitu takdir lain yang belum ditetapkan bagi orang yang bersangkutan. Bahkan mungkin pengganti takdir itu lebih baik daripada sebelumnya, karena sesungguhnya Allah Maha Pemurah, Maha Penyantun, dan Maha Luas limpahan karunia-Nya.

Rasulullah Saw pernah bersabda, yang artinya ,”Bekerjalah, karena setiap orang dimudahkan untuk sesuatu yang telah diciptakan baginya “

Firman Allah, yang artinya , “Dia-lah Allah yang hidup kekal, tiada Tuhan selain Dia, maka bersembah sujudlah kepada-Nya dengan setulus-tulusnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam “ , (Qs Al-Mu’min : 65).

Beberapa sabda Rasulullah, yang berkaitan dengan doa :



  • a. Rasulullah Saw bersabda, yang artinya “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama, serta cahaya langit dan bumi “.

  • b. Rasulullah Saw bersabda , yang artinya ,” Tak seorangpun yang binasa saat sedang berdoa “

  • c. Rasulullah Saw bersabda, yang artinya, “Hendaklah kalian berdoa dengan keyakinan akan terkabul”.

  • d. Rasulullah Saw bersabda, yang artinya ,”Tiada sesuatu yang lebih mulia dalam pandangan Allah selain doa “.

  • e. Rasulullah Saw bersabda, yang artinya ,”Mohonlah karunia-Nya, karena sesungguhnya Allah berkenan jika diminta “,

Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang merengek-rengek dalam berdoa. Rasulullah Saw sendiri bila berdoa sering mengulanginya hingga tiga kali, demikian juga bila Beliau memohon sesuatu kepada Allah azza wa jalla.

Sungguh benarlah bahwasanya Allah Maha Besar lagi Maha Tinggi, menciptakan segala sesuatu dan menyempurnakannya. Dia-lah yang melimpahkan nikmat dan karuna. Allah lebih menyayangi kita daripada kita menyayangi diri kita sendiri, amat luas rahmat-Nya bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya

Seorang ulama Syaikh Ali Ad Daqqad, menyatakan bahwa 'Doa adalah kunci bagi setiap kebutuhan, tempat beristirahat bagi mereka yang membutuhkan, tempat berteduh bagi yang terjepit, dan pelega bagi orang-orang yang dikejar kebutuhan'

Sungguh mudah untuk mendatangkan pertolongan Allah. Cara terbaik untuk mendapatkan kemudahan pertolongan Allah adalah selalu taat dan ingat kepada-Nya.
Sebagaimana Firman Allah, yang artinya, “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan jika berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan” (Qs An Naml : 62)]

Berdoa adalah hak Allah yang harus dipenuhi. Allah pasti mengabulkan , hanya waktu kapan, menjadi rahasia Allah. Dan yang pasti kita telah melaksanakan hak Allah, karena hakikat doa adalah ungkapan kebutuhan ibadah.

Rasulullah Saw bersabda, yang artinya ,”Demi Allah yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang hamba berdoa kepada Allah, sedangkan ia marah kepada-Nya karena tidak mengabulkan doanya, kemudia ia berdoa lagi kepada-Nya maka Allah Ta'ala berfirman kepada Malaikat-Nya: hamba-Ku tidak mau berdoa kepada selain-Ku, sungguh Aku kabulkan doanya” , (Hr Hakim, Ibn Sunni).

Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hamba-Nya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)

Rasulullah Saw bersabda, yang artinya ,”Sesungguhnya Allah tidak akan memperkenankan doa dari hati yang lalai “, (Hr Ahmad Tirmidzi).
Rasulullah Saw bersabda, yang artinya ,”Perbaikilah pekerjaanmu (carilah pekerjaan yang halal), niscaya doamu akan dikabulkan “ (Hr Thabrani).

Suatu ketika seseorang bertanya kepada Imam Ja'far Ash Shadiq, ‘Apa sebabnya kita berdoa, tetapi tidak pernah dikabulkan?',
Beliau menjawab,



  • 'Itu karena engkau berdoa kepada Tuhan yang engkau tak punya pengetahuan tentang-Nya'.

  • 'Bagaimana anda menunggu terkabulnya doa, sedangkan anda telah menutup jalannya dengan melakukan dosa-dosa'

Saudaraku, hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Dengan berdoa berarti , kita memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Doa adalah target kehidupan. Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus menjadi tujuan hidup. Tentunya kita harus mau berusaha dan berproses untuk mendapatkannya. Dilihat dari hal ini, doa adalah pupuk dan ikhtiar adalah bibit. Orang yang tertib dalam doanya akan terprogram hidupnya. Ia memiliki target dan perencanaan untuk memenuhi target tersebut.

Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

Semoga Allah Yang Maha Pemurah mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk senantiasa menjadikan doa sebagai dzikir harian

Allahu a’lam
Sumber : (Imam Al-Ghazali), http://www.fiqhislam.com, AA Gym, Hendra Setiawan