Teknologi power steering ada dua: hidraulis dan elektrik. Perbedaan
utama keduanya ada pada sistem yg diusungnya. Power
steering hidraulis berdasar fluida minyak dan memanfaatkan bantuan
puli untuk menyalurkan putaran mesin dari kruk as ke pompa power
steering. Sementara power steering elektrik menggunakan motor
listrik untuk meringankan putaran kemudi. Sumber tenaga motor adl arus listrik dari alternator. Teknologi ini berperan untuk kemudahan bagi pemakai kendaraan. Toyota sebagai pelopor teknologi power steering
dgn menggunakan Electric Power Steering (EPS) untuk menggantikan sistem lama
(Hidraulic Power Steering : HPS),
A.
Power steering tipe hidraulik .
Dalam power steering hidraulik ada tiga komponen utama ,yaitu pompa vane, katup kontrol dan power cylinder.
Dalam power steering hidraulik ada tiga komponen utama ,yaitu pompa vane, katup kontrol dan power cylinder.
Dalam perangkat ini , digunakan peralatan hidrolik untuk meringankan sistem
kemudi. Kerja sistem kemudi yg menggunakan teknologi power steering ini
berdasarkan mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. Keduanya
bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi lebih ringan.
Untuk kenyamanan
berkendara, umumnya mobil-mobil modern menggunakan ban berukuran lebar dan
bertekanan rendah, sehingga menambah daerah kontak permukaan roda-ke-jalan.
Namun kondisi ini menyebabkan tenaga kemudi menjadi lebih berat. Nah power steering digunakan untukmengatasi permasalahan ini .
Power Steering jenis Hydrolis bekerja menggunakan oli bertekanan tinggi sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Contoh mobil yg
menggunakan jenis ini adalah Toyota Kijang, Isuzu Panther, BMW 320i,
Timor, Honda Genio, dll (Hampir sebagian besar mobil memakai jenis ini
Tenaga kemudi dapat
diturunkan dengan menurunkan rasio roda gigi steering gear. Namun, cara ini
akan menyebabkan gerak putar roda kemudi menjadi lebih banyak saat kendaraan
berbelok, sehingga sulit untuk membelok tajam. Dengan demikian, untuk menjaga
kelincahan steering dan, pada saat yg sama membuat tenaga kemudi tetap
ringan, diperlukan semacam alat bantu steering. Dengan kata lain, power
steering, mula-mula digunakan untuk kendaraan besar, kini juga
diterapkan untuk mobil-mobil kecil.
Tiga komponen utama dari power steering
hidraulik adalah pompa vane, katup kontrol dan power cylinder.
1. Vane Pump ( Pompa )
Vane Pump (Pompa P/S), berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang
Vane Pump (Pompa P/S), berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang
Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump
selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya
system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu
bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya
juga tidak akan jalan alias rusak. Jadi pompa membangkitkan tekanan hidrolik yang
diperlukan untuk tekanan kerja. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa
torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan
lain-lain. Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue),
sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Rofda Gigi. Pompa
menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume
pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari
pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant. Pada
kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka
jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap
terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow
control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur
sesuai dengan kecepatan kendaraan.
2. Rack Pinion/ Gearbox
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll).
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll).
Di dalam system
RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan
olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang
berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
3. Selang Tekan ( Hose Pressure)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan olie yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
Selang ini berfungsi yang menyalurkan olie yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
Bersambung ……
Allahu a’lam
Semoga bermanfaat.
Sumber
: OtomotifNet , http://www.liektoyota.com ,
SRIPOKU.com, dan bacaan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar