Ali bin abi Thalib berkata bahwa
kebahagiaan ialah sesuatu yg dapat menghantarkan kpd kesuksesan (surga).
Kebahagiaan adalah alat untuk meraih kesuksesan. Bukan sebaliknya . Sepintas , banyak kita menyangka bahwa setiap orang
akan merasa bahagia ketika mereka sukses meraih sebuah pencapaian tertentu
dlm hidupnya. Kesuksesan awalnya memang dimulai dari sebuah pikiran kita
. Jika kita berpikir ” Bisa atau bahagia ” maka segala sesuatunya dikerahkan
utk menjadi Bisa atau bahagia . Adapun sebaliknya bila kita berpikir ” Tidak
bisa ” maka tdk akan pernah terjadi apa-apa (dijamin tdk akan bisa apa-apa
)
Apakah itu sukses menduduki jabatan impian, karier dst. Namun perlu kita ketahui , ketika kita mencapai semua itu, mana yg lebih berharga
a. Pencapaian itu sendiri ?
b. Atau , perasaan bahagia kita ?
Apakah itu sukses menduduki jabatan impian, karier dst. Namun perlu kita ketahui , ketika kita mencapai semua itu, mana yg lebih berharga
a. Pencapaian itu sendiri ?
b. Atau , perasaan bahagia kita ?
Pada saat kita menerima selembar kertas bertuliskan gelar kesarjanaan, selanjutnya kita mulai berpikir ke tahap selanjutnya, bagimana mendapatkan pekerjaan ? Bagiamana sulitnya mendapatkan pekerjaan. Apakah kitasaat itu bahagia ?
Ataukah saat itu anda memiliki harta yang melimpah, namun hati anda selalu kuatir bahwa harta anda akan dicuri , bahagiakan hati anda ? tentu saja tidak bukan.
Oleh karena memang yang kita cari sebetulnya adalah kebahagiaan, bukan selembar ijazah, uang , harta, atau apapun yang kita inginkan itu .
Kebahagiaan itu sendiri merupakan sarana kita untuk mencapai kesuksesan. Bukan kebalikannya, banyak orang menyangka akan mendapat kebahagiaan ketika mereka berhasil meraih prestasi tertentu. Berhasil menjadi A , berhasil meraih B, berhasil menjadi sarjana, berhasil menjadi pejabat dan lain-lain. Pertanyaannya adalah : Mana yang lebih penting : keberhasilan tersebut atau perasaan bahagia kita
Sebenarnya,
yang selama ini kita cari adalah perasaan bahagia, perasaan puas, perasaan
kaya, perasaaan sejahtera dan sebagainya. Dan kita tak perlu repot mencari itu
semua dari luar, karena semua itu sudah ada didalam hati kita. Yang sudah
tersedia gratis 24 jam nonstop dalam diri kita.
Ketika orang bekerja dengan tenang dan bahagia, maka pada saat inilah kesuksesan kemenangan, kekayaan , kebahagiaan akan segera hadir . Pekerjaan yang sulit menjadi mudah, banyak bantuan dari berbagai fihak, dan rizqi yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Dengan berserah diri kepada Allah, berdzikir kepada Allah….disertai kemampuan manajemen perasaan, fikiran, perbuatan agar selalu selaras, , maka kita bisa memilih dan memunculkan dalam diri kita perasaan-perasaan bahagia.
Ketika orang bekerja dengan tenang dan bahagia, maka pada saat inilah kesuksesan kemenangan, kekayaan , kebahagiaan akan segera hadir . Pekerjaan yang sulit menjadi mudah, banyak bantuan dari berbagai fihak, dan rizqi yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Dengan berserah diri kepada Allah, berdzikir kepada Allah….disertai kemampuan manajemen perasaan, fikiran, perbuatan agar selalu selaras, , maka kita bisa memilih dan memunculkan dalam diri kita perasaan-perasaan bahagia.
Salah
satu ide baik adalah berupaya berfikir positif dimana tidak menyalahkan nasib
hidupnya. Orang seperti ini sadar bahwa apa pun yang terjadi bukanlah suratan
nasib. Dan orang seperti ini berusaha menikmatinya, sambil tetap berjuang untuk
membuat perubahan berarti. Kalau Anda ingin maju, Anda harus bisa berpikir
secara positif bahwa hidup atau jalan hidup Anda bisa diubah. Untuk bisa
mengubah hidup Anda menjadi lebih baik jika Anda tidak tahu setiap celah hidup
Anda? Anda hanya bisa tahu celah itu jika Anda pernah menikmatinya. Karena itu,
Anda harus mulai mensyukuri apa yang Anda miliki. Jangan mengeluh karena orang
lain lebih.
Dr. Shigeo Haruyama dalam The Miracle of Endorphin, bahwa beta-endorhin merupakan hormon yang dihasilkan otak yang berkhasiat dan bekerja lima atau enam kali lebih kuat dibandingkan obat bius . Hormon ini disebut Hormon Kebahagiaan oleh Dr. Shigeo Haruyama. Dan mengapa otak memproduksi hormon jenis ini? “
Dr. Shigeo Haruyama dalam The Miracle of Endorphin, bahwa beta-endorhin merupakan hormon yang dihasilkan otak yang berkhasiat dan bekerja lima atau enam kali lebih kuat dibandingkan obat bius . Hormon ini disebut Hormon Kebahagiaan oleh Dr. Shigeo Haruyama. Dan mengapa otak memproduksi hormon jenis ini? “
Tentu iniadalah rahasia ciptaan Allah , ALLAH
menciptakan kita dan telahmemberikan fasiltas pendukung kita untuk hidup bahagia , lalu mengapa kita
lihat banyak diantara kita yang hidup tidak bahagia?
Upaya lain untuk mencapai kebahagiaan
adalah dengan shalat. Shalat juga merangsang otak kita memproduksi hormon
kebahagiaan (endorphin ) itu. Ritual yang kadang dipandang dengan kurang
sepadan seperti berwudhu, sepertinya (ingin) dijelaskan oleh Dr. Shigeo
Haruyama dengan pemijatan tsubo pada wajah yang merangsang sekresi hormon
kebahagiaan. Atau gerakan meditasi yang diajarkannya, pastilah sudah komplit
diwakili dengan gerakan shalat yang sempurna itu. Ya ALLAH, betapa Engkau
memaksa kami untuk bahagia dan sehat dengan “perintah” shalat-Mu.
Jadi marilah kita coba ubah pandangan kita tentang
arti sukses. Sukses bukanlah sebuah pencapaian, melainkan hasil dari rasa hati
yang bahagia. Proses yang kita jalani untuk menuju kepada tujuan yang bermakna
bagi kita. Tidak perlu melihat hasil akhirnya.
Bila perasaan anda selalu bahagia, menurut imam ali, hasilnya pasti kesuksesan. Dengan memandang kesuksesan seperti ini, kita akan selalu aspiratif dalam setiap tindakan kita dan akan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan. Dengan begitu, kita akan bahagia setiap saat, lantaran kita sudah tahu apa yang kita inginkan. Yang penting kita lakukan adalah menyadari apakah kita sedang berjalan diatas proses itu.
Kita harus yakin bahwa Manusia dilahirkan untuk sukses. Orang menjadi miskin, bodoh dan jahat, karena mereka memilihnya, sebagian berpikir semua itu adalah nasib atau takdir. Sukses cuma soal “hati .“ . Jutaan orang menjadi sukses karena tahu cara memberdayakan 90% pikirannya bawah sadarny yang masih tertidur.
satu penyebab orang tidak bahagia adalah karena pekerjaan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan visi dan misi hidupnya atau bahkan mungkin tidak tahu jelas apa visi dan misi hidupnya. Kebayakan juga orang hanya melakukan pekerjaanya dengan alasan penghasilannya yang tinggi. Sering tidak disadari apakah pekerjaan itu sesuai jiwa, pribadi, misi dan visi hidupnya. Kadang hanya berpikir kalau penghhasilan tinggi , maka kebahagiaan akan diraih. Saat kita berhasil meraih tujuan yang bukan datang dari hati, kita akan tetap merasa kekurangan. Semakin kita sukses , hidup kita akan semakin kering dan tiada berarti. Sebenarnya kita mengejar sukses untuk menghindari rasa sakit dari perasaan kurang yang ada di hati kita.
Sumber kutipan : Erbe Sentanu, quantum Ikhlas, dll
Bila perasaan anda selalu bahagia, menurut imam ali, hasilnya pasti kesuksesan. Dengan memandang kesuksesan seperti ini, kita akan selalu aspiratif dalam setiap tindakan kita dan akan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan. Dengan begitu, kita akan bahagia setiap saat, lantaran kita sudah tahu apa yang kita inginkan. Yang penting kita lakukan adalah menyadari apakah kita sedang berjalan diatas proses itu.
Kita harus yakin bahwa Manusia dilahirkan untuk sukses. Orang menjadi miskin, bodoh dan jahat, karena mereka memilihnya, sebagian berpikir semua itu adalah nasib atau takdir. Sukses cuma soal “hati .“ . Jutaan orang menjadi sukses karena tahu cara memberdayakan 90% pikirannya bawah sadarny yang masih tertidur.
satu penyebab orang tidak bahagia adalah karena pekerjaan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan visi dan misi hidupnya atau bahkan mungkin tidak tahu jelas apa visi dan misi hidupnya. Kebayakan juga orang hanya melakukan pekerjaanya dengan alasan penghasilannya yang tinggi. Sering tidak disadari apakah pekerjaan itu sesuai jiwa, pribadi, misi dan visi hidupnya. Kadang hanya berpikir kalau penghhasilan tinggi , maka kebahagiaan akan diraih. Saat kita berhasil meraih tujuan yang bukan datang dari hati, kita akan tetap merasa kekurangan. Semakin kita sukses , hidup kita akan semakin kering dan tiada berarti. Sebenarnya kita mengejar sukses untuk menghindari rasa sakit dari perasaan kurang yang ada di hati kita.
Sumber kutipan : Erbe Sentanu, quantum Ikhlas, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar