Saudaraku, kita tidak sendirian saat menghadapi semua
masalah (kesulitan) , kita masih memiliki Allah Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Sungguh Allah akan mengubah semuanya, menjadikan kesempitan menjadi
lapang, dari kekurangan jadi berkecukupan. Allah Maha Kaya , Allah Maha Menguasai segala sesuatu, semua
terjadi dan berlangsung hanya atas izin dan kehendak-Nya. Sayang seringkali
kita tidak menyandarkan ujian tsb kpd Allah, enggan meminta kepada-Nya , atau
lalai berdoa agar masalah terpecahkan, atau berdoa saja tanpa disertai
usaha sbg jalan pengabulan doa. Ataupun barangkali kita merasa bosan dgn
lamanya waktu menunggu pengabulan doa kita.
Kita merasa telah bersungguh-sungguh berdoa, namun Allah belum juga
mengabulkan. Saudaraku , ahli tafsir menyatakan ttg doa Nabi Musa
dan Nabi Harun, dan doa itu baru
dikabulkan Allah ketika berdoa dlm rentang waktu 40 tahun dari pemanjatan doa
hingga pengkabulan doa. Sungguh manusia mulia nabi Musa dan nabi Harun tidak
pernah bosan berdoa.
Sa’id
Hawa dalam Mudzakkirat fi Manazil al-Shiddiqin wa Al-Rabaniiyin, memberi
semangat bhw keterlambatan waktu datangnya pemberian (Illahi), padahal engkau
telah berupaya bersungguh-sungguh dalam berdoa, janganlah hal itu membuatmu
putus asa. Sungguh Allah telah menjamin untuk mengabulkan doa dalam
hal-hal yg dikendaki-Nya untuk dirimu, dan bukan hal-hal yg engkau
kehendaki untuk dirimu, dalam waktu yg dikehandaki-Nya , bukan dalam waktu
yg engkau kehendaki.
‘Tidak
terlaksananya janji Allah, janganlah membuatmu ragu terhadap janji itu, meski
telah tertentu waktunya, supaya hal itu tidak menodai mata hatimu dan
memadamkan cahaya hatimu’.
Bersikaplah
optimis, karena optimis merupakan jalan lebar menuju kebahagiaan. Jangan
halangi diri anda untuk selalu optimis. Lihatlah sisi baik dalam segala
sesuatu. Igatlah Rasulullah SAW amat menyukai optimisme. Beliau bersabda, yang
artinya,” Bersikaplah optimis terhadap kebaikan, maka kau akan mendapatkannya”.
Memang
sesungguhnya tabiat manusia adalah tergesa-gesa, sebagaimana Firman Allah, yang
artinya ,” Dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa”. (Qs. Al-Isra’ : 11).
Manusia
menghendaki , sekarang menanam dan besok bisa memanen, padahal Allah mempnyai
sunah-sunah (ketentuan-ketentuan tertentu menurut hukum Allah). Dalam beberapa
hal, seorang hamba yang menamam hari ini dan memanennya esok hari. Namun dalam
beberapa hal lain, seseoranghamba yang memanam hari ini , tetapi baru menuai
buahnya setelah lima belas tahun, sebagaimana menanampohon zaitun. Ada juga
buah yang tidak mungkin bisa dipanen kecuali stelah beberapa masa.
Ada
pula dicermati , seringkali hamba yang telah bersungguh-sungguh berdoa kepada
Allah, namun Allah belum juga mengabulkannya. Sebagian ahli tafsir bahkan
menyataklan tentang doa Nabi Musa dan Nabi Harun, dan doa itu baru dikabulkan Allah ketika berdoa atas
Fir’aun dalam rentang waktu 40 tahun dari pemanjatan doa hingga pengkabulan
doa.
Sebagaiman
Allah menceritakan dalam firman-Nya :
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ
الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Allah
berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab
itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu
mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (Qs. Yunus : 89).
Dari Jabir, Rasulullah bersabda, yang artinya ,”Tidak
seorangpun berdoa, melainkan Allah mengabulkan apa yang domohonkannya ; atau
Dia memalingkan darinya keburukan yang sama dengannya; atau Dia menghapus
dosa-dosanya yang setara dengannya, selama ia tidak berdoa untuk suatu dosa
atau memutus silaturahmi”.
Dari Anas, Rasulullah bersabda, yang artinya ,”Tidak
seorangpun berdoa dengan suatu doa melainkan Allah pasti mengabulkannya ; atau
dipalingkan darinya keburukan yang setara dengan apa yang dimohonkannya ; atau
dihapus dosa-dosanya setara dengan apa yang ia doakan , selama ia tidak berdoa
dengan suatu dosa atau memutus
silaturahmi”.
Saudaraku, menurut Sa’id Hawa dalam Mudzakkirat fi Manazil al-Shiddiqin wa
Al-Rabaniiyin, pengabulan doa adalah mutlak bisa diraih setiap orang yang
berdoa dengan benar berdasarkan janji Allah tersebut. Namun, Allah yangberhak
mengabulkannya kapan saja dikehendaki-Nya. Terhalang atau keterlambatan
anugerah Allah merupakan sebuah pengabulan (ijabah) di mata orang yang makrifat
kepada Allah. Hamba itu tidak putus asa dari karunia Allah ketika melihat
ketidakterkabulan atau keterlambatan, meskipun ia sudah bersungguh-sungguh
dalam berdoa dan meinta. Dan kemungkinan penundaan pengabulan doa itu sampai di
akhirat akan lebih baik baginya.
Saudaraku,
janganlah tergesa-gesa , karena memang tidak ada manfaatnya. Bahkan jika kita
terburu-buru untuk memetik buanya, terkadangan menjadikan pohon menjadi layu.
Ada sunnah (hukum Allah) yang harus kita perhatikan, sebab Allah menjadikan
taklif Illahi berkaitan dengan sebab, dan tidak bertautan dengan hal-hal yang
luas biasa (khawariq). Ketergesaan untukmemetik buah bukanlah prinsip kehidupan hamba beriman. Sebab hasil itu
bergantung kepada Allah, dan Allah memiliki hukum-hukum atas hal itu.
Seorang
ulama berkata,’siapa yg terburu-buru terhadap sesuatu sebelum datang waktunya ,
maka ia dihukum dengan dihalangi untuk mendapatkannya’. Syaikh Ibn ‘Athaillah
mengingatkan kita, jika kita beramal,hendaklah tidakberputus asa dan tidak
menelantarkan pekerjaan itu. Kita harus tabah mengerjakannya dalam kondisi
apapun,meski hasilnya lambat. Mereka bekerja dan tidak tergesa-gesa mengharap
buahnya. Namun mereka malah menyempurnakan detail pekerjaan, berinstropeksi dan
bersabar. Kesabaran ini tidak ada gantinya, karena berputus asa adalah
dilarang.
Allah
berfirman, yang artinya, “ Dan sesungguhnya Kami
benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad
dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu “, (Qs. Muhammad
: 31).
Syaikh
Ibn ‘Athaillah berkata, ‘keterlambatan pemberian Allah, sementara engkau telah
bersungguh-sungguhn dalam berdoa ... supaya hal itu tidak menodai mata hatimu dan memadamkan cahaya hatimu.
Sungguh
Allah menjanjikan pertolongan bagi orang beriman , sebagaimana firman-Nya;
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا ۖ وَكَانَ حَقًّا
عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Sesungguhnya Kami
telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang
kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (Qs. Ar-Rum : 47).
sebagaimana
firman-Nya;
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Qs. Al-Baqarah : 186).
Abu Hurairah berkata
bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Berdoalah kalian kepa
da Allah dengan meyakini bahwa Allah akan mengabulkan doa kalian”. (Hr
At-tirmidzi, dihasankan al-Albani.).
Semoga kita senantiasa mendekat kepada Allah, berdoa
kepada-Nya atas segala kesulitan dan ujian yang menimpa kita. Sungguh doa dapat
menjadikan seuatu yang awalnya terlihat tak mungkin menjadi mungkin, yang
awalnya terlihat mustahil menjadi benar-benar kenyataan.
Saudaraku, kita adalah makhluk yang lemah. Banyak sekali
hal yang berada diluar jangkauan kita , banyak hal yang tidak bisa kita
kendalikan. Manusia membutuhkan Allah dalam seluruh periode kehidupan.
Keikhlasan dan kesungguhan dalam berdoa adalah cerminan sejauh mana ia merasa
memerlukan bantuan. Yakinlah Allah tentu memenuhi doa hamba-Nya , dan Dia akan
memberikan apa saja yang diminta oleh hamba jika didalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu.
Sebagaimana Rasulullah besabda, yg artinya ,” Barangsiapa
dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pintu rahmat. Allah
menyukai orang-orang yang berdoa meminta hidayah-Nya. Doa itu memberi manfaat
terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tidak ada yang
dapat merubah ketetapan Allah kecuali doa. Sebab itu berdoalah kamu sekalian “.
(Hr. Turmidzi).
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba yg gemar
berdoa. Telah diketahui bahwa sesungguhnya doa adalah ibadah. Doa adalah ibadah
karena didalamnya tergabung makrifat kepada Allah, ketundukan, penghambaan, dan kehinaan seorang
hamba dihadapan-Nya.
Allahu a’lam
Sumber : Mudzakkirat fi Manazil al-Shiddiqin wa Al-Rabaniiyin
(Sa’id Hawa) , Min ‘Aja’ib ad-Du’a (Khalid bin Sulaiman ar-Rib’i), Su’ud bila
Hudud (Dr. Musa Rasyid El Bahdal) dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar