Menghias diri dengan sikap sabar merupakan sikap orang-orang mulia. Kita tentulah pernah merasakan kesedihan. Tidak semua keinginan kita bisa terpenuhi, bisa jadi hanya sebagian kecil saja keinginan kita yang menurut kita bisa terpenuhi. Bahkan seringkali hal-hl yng tidak kita inginkan justru berdatangan.
Kita sendirillah yang memutuskan untuk sedih maupun tidak. Apabila anda tidak memutuskan untuk tenggelam dalam kesedihan, maka andapun lepas dari belenggu kesedihan. Janganlah anda mencari kesedihan. Kesedihan sama sekali tidak mendatangkan keuntungan.
Firman Allah , “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : “ bilakah datangnya pertolongan Allah ?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Qs Al-Baqarah : 214).
Janganlah berputus asa dan tenggelam dalam kesedihan, karena hal itu akan mendatangakan rasa rendah diri. Hapuslah segala kesedihan dengan ridha terhadap takdir dan dengan shalat malam . Selanjutnya masih ada subunh yang segera datang. Akhir kesedihan adalah awal kebahagiaan. Janganlah berputus asa, satu kesulitan akan dikalahkan oleh dua kemudahan.
Anda tidak sendiri, setiap manusia pasti mempunyai beban masalah. Orang yang membenci masalah adalah sama saja dengan membenci kehidupan.
Firman Allah , “ Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rizkikan kepada mereka, mereka nafkahkan “. (Qs 28 : 54).
Dari riwayat Bukhari, bahwa Saad Abi Waqqas berkata ,” aku pernah bertanya , “ Wahai Rasulullah ! Siapakah orang yang paling berat cobaannya ?”
Rasulullah menjawab,” Para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berturuit-turut tingkat keshalihannya. Seseorang akan diberi ujuan sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun”.
(sumber :Hendra setiawan, agar selalu ditolong Allah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar