Saudaraku , marilah kita berupaya untuk selalu berkata-kata atau berbicara dengan kalimat atau kata-kata yang baik, tidak membuat lawan bicara meras terzalimi.
Rasulullah saw, mengisyaratkan bahwa lurus dan benarnya iman banyak bergantung kepada lurus dan benarnya hati. Dan kebersihan hati bergantung kepada lurus dan benarnya kata-kata yang kita ucapkan
Sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Hurairah, menyatakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda , yang artinya , “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengucapkan kata-kata yang baik atau hendaklah ia diam ,” (Hr Bukhari Muslim). (2)*
Rasulullah saw juga bersabda, yang artinya “ Barangsiapa yang memelihara apa yang ada diantara janggutnya (llisannya) dan apa yang ada diantara kedua pahanya (kemaluannya) karena aku, niscaya aku jamin dia masuk surga “, (3)*
Allahu a'lam
Sumber : Rahasia Sifat Ikhlash , Ibtihajd Musyarof,
Sumber : Rahasia Sifat Ikhlash , Ibtihajd Musyarof,
- Hadits shahih ,Hr Tirmidzi dalam Al-Birru wash-shilah. Ia menyatakan ; hadits shahih gharib (6/142), al-Hakim dalam al-Mustadrak dalam bab ar-Raqa’iq. Ia menyatakan isnadnya shahih, Bukhari Muslim tidak mentakhjikannya , pendapat ini disepakati adz-Dzahabi. Juga Hr Ahmad dalam Fathur Rabbaniy (19/75).
- Bukhari dalam ar-Riqaq (11/308), Muslim dalam al-Iman (2/18).
- Bukhari dalam ar-Riqaq (11/308) az-Zuhd (12/113) dari Sahal bin Sa’id. Bukan dengan lafs yatakaffal tapi dalam ar-Riqaq dengan lafadz yadhman dan dalam az-Zuhd dengan lafadz tawakkala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar