Dari segi bahasa, shalat berarti doa (memohon), atau memohon kebaikan.Sedangkan secara istilah, shalat merupakan perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Shalat ini merupakan tindakan hubungan secara langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencita, dengan maksud mengagungkan-Nya, bersyukur kepada-Nya, memohon rahmat-Nya, serta meminta ampunan dari-Nya. Ibadah ini dilakukan dalam rangka memberikan manfaat dan keuntungan besar bagi hamba.
Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itu agama yang lurus ,” (Qs. Al-Bayyinah : 5).
Shalat merupakan puncak tertingi diantara ibadah-ibadah yang lain. Hal ini bisa dipahami bila Allah sendirilah yang memerintahkan ibadah ini kepada Rasulullah saw. Teptanya ketika Rasulullah melakukan Isra’ Mi’raj hingga sampai ke sidratul Muntaha.
Allah juga telah mewajibkan shalat kepada semua umat terdahulu. Allah berfirman melalui lisan Nabi Ibrahim as, yang artinya, “ Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami perkenankanlah doaku”, (Qs. Ibrahim : 40).
Allah juga berfirman, yang artinya , “ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan ia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya , “ (Qs. Maryam : 54-55).
Allah berfirman kepada Nabi Musa as, yang artinya ,” Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil, “ Hai Musa, sesungguhnya Aku inilah Rabb-mu, maka tinggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Rabb (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku “, (Qs. Thaha : 11-14).
Allah juga berfirman melalui lisan Nabi Isa as, yang artinya ,” Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan ) zakat selama aku hidup , “ (Qs. MAryam : 31).
Shalat adalah sarana utama untuk menampakkan rasa penghambaan kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya. Shalat adalah jalan keberuntungan dan kemenangan.
Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya ,” (Qs Al Mu’minun : 1-2).
Allahu a’lam
Sumber : Hasan bin shmsd Hamman, at tadawi bil istighfari, bis shadaqati, bid du’ai bil qur’ani bis shalati bis shaum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar