Sabar bisa diartikan sebagai menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi dan membelenggu lisan agar tidak mengadu. Ini merupakan tempat persinggahan paling sulit bagi seorang hamba dan jalan cinta paling terjal serta jalan tauhid yang paling diingkari.Mendapatkan cinta Allah adalah nikmat terbesar bagi seorang hamba karena kesabaran-nya. Allah mencintai orang-orang yang sabar dan mengabulkan doa-doa mereka.
Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar ,” (Qs. Ali Imran : 146).
Hamba yang mendapatkan cinta dari Rabb-nya, berarti Allah akan memberikan kebaikan dalam segala hal dan menjauhkan hamba-Nya dari segala kejahatan dan kepedihan, sehingga tercapailah kebahagiaan yang hakiki.
Saudaraku, kesabaran yang baik adalah tidak disertai pengaduan, pengampunan yang baik adalah tidak diseertai dengan mencela, dan penghidaran yang baik adalah tidak disertai ucapan yang menyakitkan.
Kesabaran mengharuskan seorang hamba yang sedang dirundung musibah agar melakukan hal yang paling bermanfaat baginya, yaitu sabar dan mencari ridha Allah. Karena yang demikian ini akan meringankan musibahnya dan melipatgandakan pahalanya. Mengeluh dan marah justru membuat musibah ini terasa semakin berat dan menghilangkan pahala.
- Sabar dalam menghadapi kedurhakaan, dengan memperhatikan peringatan, tetap teguh dan mewaspadai hal yang haram. Yang labih baik dari ini adalah sabar dalam menghindari kedurhakaan karena malu. Dalam kondisi ini ada dua penyebab seorang hamba dalam menghindari kedurhakaan (maksiat) yaitu karena takut terjadinya peringatan (Allah) sebagai akibat melakukan kedurhakaan itu dan malu terhadap Allah, karena nikmat-Nya dibalas dengan kemaksiatan.
- Sabar dalam ketaatan, dengan menjaga ketaatan terus menerus, memeliharanya dengan keikhlasan dan memperindah dengan ilmu.
Sabar dalam derajad ini, dilakukan dengan terus-menerus melakukan ketaatan, ikhlas dalam menjalankan ketaatan dan selalu berupaya meningkatkan ketaatan dengan ilmu (belajar). - Sabar dalam musibah, dengan meperhatikan pahala yang baik, menunggu rahmat jalan keluar, meremehkan musibah sabil menghitung-hitung karunia dan kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.
Dalam Manazilus sa’irin, dikatakan bahwa sabar yang paling lemah adalah sabar karena Allah. Ini merupakan kesabaran orang awam kebanyakan (layaknya yang bisa kita jalani ). Kesabaran dalam arti disini adalah mengatahui bahwa kesabaran ini berkat pertolongan Allah dan Allah-lah yang memberikan kesabaran kepada kita.
Diatasnya adalah sabar berkat pertolongan Allah, ini merupakan kesabaran orang-orang yang menghendaki Allah. Dalam tingkatan ini , seorang hamba bersabar karena cinta-nya kepada Allah, mengharapkan wajah-Nya dan taqarrub kepada-Nya, bukan untuk menampakaan kekuatan jiwa dan ketabahan kepada manusia atau tujuan-tujuan selain Allah.
Diatasnya lagi adalah sabar menurut hokum Allah, dimana merupakan kesabaran orang-orang yang berjalan menuju Allah. Disini sorang hamba sabar dalam melaksanakan hukum-hukum Allah dan menegakkan hokum-hukum Allah.
Allahu a’lam
Sumber : Madarijus Salikin , Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar