Pada saat tune up, seluruh system kerja dan komponen kendaraan dapat diperiknsa atau dicek apakah kinerjanya masih bekerja dengan baik atau sudah terjadi penurunan kualitas. Bila diketahui ada system kerja yang kurang normal atau komponen mulai rusak karena pemakaian, dapat segera diambil langkah antisipasi.
Hal ini sangat penting, tujuan utamanya adalah untuk mencapai performa mesin kendaraan yang optimal. Tujuan kedua adalah menghindari kerusakan komponen yang lebih parah di kemudian hari. Sedangkan tujuan ketiga, yaitu meminimalisasi pengeluaran biaya yang lebih banyak.
Karena beragamnya pekerjaan yang harus ditangani, tentu memerlukan peralatan bengkel yang lengkap dan bekal ketrampilan khusus. Oleh karena itu, pada umumnya memang akan lebih baik bila melakukan tune up di bengkel (resmi) daripada melakukan sendiri.
Konsultasi
Ini perlu dilakukan , karena umumnya sangat jarang ada diskusi yang nyambung antara konsumen dengan teknisi bengkel ketika tune up. Ada beberapa penyebab yang membuat hal ini bisa terjadi ;
- a. dari sisi konsumen sendiri, ada sikap tidak mau tahu daengan kondisi mobilnya. Mereka pokoknya ingin asal beres saja. Berapapun biaya yang harus dikeluarkan karena penggantian komponen-komponen, seakan tidak menjadai masalah. Lau bagaaimana bai konsumen yang punya anggaran keuangan yang terbatas?
- b. Dari sisi bengkel, tentu ini menyangkau juga pertimbangan dari sisi bisnisnya. Atau barangkali bagi bengkel, ada pemeo bahwa semakin banyak suku cadang dan komponen yang diganti, tentu merupakan pemasukan income yang lebih. Walaupun terkadang sebenarnya penggantian-penggantian itu belum atau tidak perlu dilakukan.
Sahabat, idealnya ketika dilakukan tune up ada tiga target yang harus dicapai. Yakni,
1. Kinerja mesin mobil menjadi optimal,
2. Konsumen merasa tidak dirugikan, dan
3. Bengkel tetap meraih keuntungan.
Konsumen
Kondisi komponen memagang peranan penting dalam penentuan tindakan yang harus diambil. Untuk komponen dengan kondisi masih baik (diatas 80%), teknisi harus menyampaikan kepada konsumen, bahwa belum perlu dilakukan penggantian.
Bila ada komponen yang aus atau harus diganti juga harus didampaikan kepada konsumen secara jujur beserta plus minusnya.
Bengkel masih dapat member rekomendasi komponen yang kondisinya masih 60%, namun perlu digarisbawahi bahwa ini juga riskan dengan gangguan yang mungkin terjadi.
Jika kondisi komponen fifty-fifty, maka biasanya komponen ini akan mengalami gangguan sebelum pemilik mobil melakukan tune up. Jadi pemilik bisa memperkirakan keputusanda perlu menyiapkan anggarannya sebelum terjadi masalah. Komponen ini umumnya berupa busi, platina, filter.
Bila anda konsumen perlu mengadakan penggantian komponen, perlu juga mendapat panduan dari bengkel mengenai alternatifnya. Sebab ada beberapa jenis pilihan yang harus diambil. Mulai dari komponen orisional dan komponen komplenenternya. Atau bisa juga menggunakan komponen yang high performance yang mampu mendongkrak tenaga mesin 5-10% namun dengan masa pemakaian yang lebih singkat.
Test drive.
Bila semua perbaikan dan perawatan telah beres, bengkel harus mengadakan test drive. Ini seharunya sudah menjadi standart pelayanan bengkel. Kegiatan ini untuk mengetahu bahwa perbaikan-perbaikan sudah sesuai dengan kondisi optimal kendaraan anda saat jalan.
Allahu a'lam
Sumber : Mobil Motor.Tips modifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar