Saudaraku, jaganlah bersedih apabila musibah , atau penyakit meyebabkan kita kehilangan suatu kesenangan dunia, baik berupa jabatan, kedudukan atau harta atau lainnya. Maka janganlah putus asa dan jangan diambil peduli. Sesungguhnya kewajiban kita terhadap penyakit yang menimpa kita adalah bersabar tehadap cobaan yang kita alami. Ini adalah bentuk aplikasi ibadah dalam kondisi terhimpit.Ima Ibn Taimiyah dalam Tasliyah Ahlul Masha’ib , menyatakan bahwa ,’Menurut ittifaq (kesepakatan) para ulama bahwa bersabar terhadap segala musibah adalah suatu kewajiban.
Ibn Qayyim, berkata, ‘Sabar musibah merupakan suatu kewajiban menurut ijma’ ulama dan merupakan separuh dari keimanan, sebab keimanan itu terbagi menjadi dua bagian, sebagiannya adalah sabar dan sebagian yang lain adalah syukur ,’.
Kesabaran dapat terwujud dalam tiga perkara,
a. Menahan diri dari putus asa dan amarah,
b. Menahan lisan dari berbagai macam ungkapan keluh kesah terhadap ciptaan Allah
c. Menahan anggota tubuh dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghilangkan kesabaran.
Sedangkan Ibn Qayyim, menyatakan bahwa kata sabar di dalam Al-Qur’an disebutkan dengan enam belas macam, dan makna aslinya yang disebutkan pada tempat lain sebanyak dua puluh dua macam.
Beberapa macam sabar ;
Saudaraku, bisa mendapatkan cinta Allah adalah nikmat terbesar bagi seorang hamba. Apabila seorang hamba telah mendapatkan cinta Allah, niscaya Allah akan memberikan kepadanya kebaikan dalam segala hal dan menjauhkan darinya dari kejahatan dan kepedihan, sehingga tercapailah keinginannya meraih kebahagiaan.
Bahkan Imam Al auza’I dalam Tafsiir Ibn Katsir, menyatakan ,’ Pahala bagi orang sabar tidaklah ditimbang dan tidak pula diperhitungkan, akan tetapi Allah melimpahkan kepada mereka tanpa batas,’.
Ibn Qashim, berkata bahwa ,’ Seluruh amal perbuatan diketahui pahalanya kecuali sabar. Seperti air yang ditumpahkan’.
Juga firman Allah, yang artinya : Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar, “ (Qs. Fushilat : 35).
Sebagaimana firma-Nya , yang aartinya ,” Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu ; sambil mengucapkan ,’Salamun ‘alaikum bima shabartum. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu “. (Qs. Ar-Ra’ad : 23-24).
- Shalawat Allah bagi mereka
- Rahmat-Nya bagi mereka, dan
- Hidayah-Nya untuk mereka.
Sebagaimana firman Allah , yang artinya ,” Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ,’Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun’. Mereka itulah yang mendapat-kan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb-nya dan mereka itulah orang-orang yang mendapatpetunjuk “. (Qs. Al-Baqarah ; 155-157).
Dalam ‘uddatu ash shabirin , sebagian salaf berkata bahwa ,’ Mengapa aku tidak bersabar , sedangkan Allah telah menjanjikan kepadaku tiga perkara dengan kesabaran, yang setiap perkaranya adalah lebih baik daripada dunia seisinya’.
Saudaraku, sungguh tiada terhingga keberkahan dari hakikat kesabaran. Sabarlah terhadap segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah. Sesungguhnya Dia tidaklah menghalangi kita dari sesuatu yang kita inginkan kecuali untuk mengabulkannya. Tidaklah allah menimpakan bala kepada kita kecuali mengampuni dosa-dosa . Dan tiadalah Dia menjadikan kita sakit kecuali untuk menghidupka hamban-Nya.
Janganlah kita terpisah dari rasa sabar, rasa ridha bahkan rasa bersyukur terhadap segala keputusan-Nya.
Ibn Qayyim, dalam Syifaa’ul ‘Aliil berkata bahwa seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Allah yang ada dalam musibah, bala, itu tidak lain seperti halnya nikmat Allah yang ada dalam kesenangan, niscaya hati dan lisan kita akan selalu sibuk untuk mensyukurinya ,”.
Allah a’lam.
Sumber : Abdullah bin ali Al-Juaitsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar