*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Jumat, 17 Oktober 2008

The Road to Iman

Amal sholeh adalah timbangan yang membedakan antara iman hakiki nan sempurna dengan iman yang sekedar pengakuan belaka. Oleh karenanya, Allah SWT mensifati orang-orang yang beriman dengan amal perbuatan serta menetapkan pahala dan pujian terhadap orang yang melakukannya.
Tidak bisa mensifati mereka dengan hakekat keimanan kecuali setelah mereka melakukan amal sholeh secara lahir dan batin .
Firman Allah yang artinya, “"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. Yaitu orang-orang yang melaksanakan sholat dan yang menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia." (QS. Al~Anfal :2-4)

Allah SWT mensifati orang-orang yang beriman dengan pokok-pokok keimanan dan cabang-cabangnya, baik secara lahir maupun batin.

Maka kesempurnaan iman adalah ;
1. Hakekat yang mencakup pokok-pokok keimanan,
2. syaria't Islam dan
3. hakekat ihsan.

Orang-orang beriman bertingkat-tingkat dalam hal ini. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Thabrani dengan sanad yang Hasan, bahwasanya Nabi SAW bersabda , yang artinya , “" B a r angsi apa y ang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (pemberian) karena Allah maka telah sempurna imannya."

Berkata Ibnul Qoyyim ra menjelaskan haditsdi ini ; "Sesungguhnya Iman adalah ilmu dan amalan, adapun amalan adalah buah dari ilmu. Sedangkan amalan ada dua macam (amalan hati dan amalan jawarih); amalan hati berupa cinta dan benci , yang melazimkan amalan jawarih (anggota badan) berupa pelaksanaan dan meninggalkan sesuatu; yaitu memberi atau menolak. Apabila keempat hal ini dilakukan semata-mata karena Allah, maka pemiliknya telah telah sempurna imannya.Tidaklah berkurang dari keempat hal tersebut dan ditujukan kepada selain Allah, melainkan akan berkurang pula keimanannya sesuai dengan kadar pengurangan-nya ," (Ighotsatul Lahafan .1242).

Sumber realisasi Iman dan kesempurnaannya terletak pada cabang-cabang keimanan, baik yang lahir maupun batin. Dalam hadits shohih, Rasulullah SAW bersabda , yang artinya , “ Iman terbagi menjadi lebih dari 70 cabang , cabang paling tinggi adalah ucapan ‘ Laa ilaha illallah ‘ dan cabang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan dan rasa malu adalah cabang dari iman “.

Keimanan yang diharapkan dalam bab ini adalah keimanan yang mencakup keyakinan-keyakinan yang shohibah, yang sesuai dengan al-Qur'an dan as-Sunnah, (mencakup) akhlaq mulia yang dengannya kaum muslimin disifati, baik dalam kesendirian maupun beserta orang Iain, serta mencakup amalan-amalan lahir dan batin dengan dilandasi oleh keikhlasan dan kecintaan.

Kecintaan, kebencian dan pemberian mereka semata-mata lillah (karena Allah), fillah (dijalan Allah) dan sesuai dengan kehendak Allah. Maka mereka adalah benar-benar kaum mukminin yang sesungguhnya, yang sempurna keimanan dan yang murni keyakinan mereka.
Penyempurnaan iman adalah tujuan dan jalan yang diharapkan. Sedangkan jalan untuk mendapatkan dan untuk merealisasikannya terpaut kepada empat perkara penting, yaitu:


  1. Merealisasikan keikhlasan kepada Allah ta' ala dalam setiap amalan, ucapan, keyakinan dan jalan hidup.

  2. Membenarkan keimanan dengan amalan nyata dan ketundukan secara lahir dan batin.

  3. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya , serta mendahulukan keduanya atas kecintaan terhadap segala sesuatu.

  4. Merealisasikan Ittiba’ (mengikuti) Rasulullah SAW serta mencegah Bid’ah I’tiqody (keyakinan) maupun Bid’ah amali (ibadah).


Seorang yang mendapatkan taufiq; dia selalu menjaga keempat perkara ini dalam jiwanya. Apabila hilang ataupuin berkurang, ia segera kembali bertaubat. Apabila ia mampu melaksana-kan hal tersebut ia melaluinya dengan muhasabah (introspeksi) dan rasa syukur. Keistiqomahan dalam empat perkara ini, penjagaanya, konsisten secara lahir dan batin, bergantung kepada seberapa besar kekuatan seorang hamba dalam monghadapi Hari Akhir dan bergantung pula kepada kadar ilmu artinya, dan usahanya dalam menyempurnakan keimanan serta konsistennya terhadap ketaqwaan dan pengagungannya terhadap syi'ar-syi'ar ketaqwaan.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesempatan untuk mengingatkan untuk mengingatkan beberapa wasiat dan hakekat, yang dengannya seorang hamba dapat inenjaga keimanan dalam dirinya dan dapat pula mengembalikan keimanan yang telah hilang.

Adapun hakekat-hakekat itu adalah:



  1. Hakekat Pertama: Bahwa tanda pertama seseorang mendapatkan taufiq, adalah keistiqomahannya dalam ketaatan, mencari hal-hal yang terpenuhi dengannya kebaikan, memanfaatkan waktu, giat menghadiri majelis-majelis ilmu dan memanen buahnya, mencermati buku-buku dan memanfaatkan segala kesempatan, mengikhlaskan tujuan dan niat, menghindari tempat-tempat fitnah dan syubhat serta menjaga hak-hak dan amanah. Ibnu Qoyirm ra berkata bahwa : "Adapun Istiqomah adalah kata yang majemuk, yang diambil dari sumber-sumber agama. Yaitu berdiri di hadapan Allah atas dasar kejujuran yang nyata disertai dengan ditepatinya janji."

  2. Hakekat Kedua: Bahwasanya, tujuan yang diharapkan seorang hamba dalam. istiqomah adalah keteguhan diatas tauhid yang murni, baik dalam hal ilmu, amalan, dakwah ataupun dalam jihad, bahkan dalam masalah kecintaan dan loyalitas. Sebagaimana firman Allah to 'ala , yang artinya , “"Katakanlah (Muhammad): "Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (heribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunnn kepada-Nya…..” (QS.Fushilat:6) . Yaitu : Istiqomah dalam mentauhid-kan Allah dan mengesakan-Nya dalam ibadah, dalam ucapan, niat maupun amalan. Oleh karena itu, Abu Bakar ash-Shiddiq ra pernah ditanya tentang istiqomah ? maka beliau menjawab : "Hendaklah engkau tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun." Beliau ingin menjelaskan makna Istiqomah ditinjau dari makna tauhid. (Madarijus Saalikin: 2/79) . Ibnu Qoyyim ra , juga berkata : Aku mendengar Syaikhul Islam ra berkata bahwa : "Istiqomahlah kalian di atas kecintaan kepada Allah dan peribadatan kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali menoleh ke kanan dan ke kiri (bimbang dan ragu)." ( Madarijus Saalikin : 2/79)

  3. Hakekat Ketiga . Orang yang menginginkan jalan petunjuk membutuhkan kepada: a. Al-Qur’an dan as-Sunnah, b. Petunjuk untk memanfaatkan dalil tersebut, c. Meninggalkan hal-hal yang merintangi dan menghalangi dari pemanfaatan dalil tersebut.


Sungguh Rasulullah SAW datang dengan membawa ayat-ayat, tazkiyah (pensucian jiwa) dan ilmu yang bermanfaat, sebagaimana do'a Nabi Ibrahim AS “ Wahai Tuhan kami utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka nyat-ayat-Mu dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur'an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan mereka, sesungguhnya Engkau-lah yang Malta Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al- Baqarah ; 129).

Para Ahli ilmu dan dakwah telah mengetahui pentingnya membahas tentang penghalang - penghalang pensucian jiwa (tazkiyah) dan bahwasanya penghalang-penghaiang tersebut bersumber dari syubhat-syubhat yang menyambar dan syahwat yang mematikan. Sesungguhnya sangat dibutuhkan pengawasan, penelitian, dalam upaya menyingkapnya, menjauhinya, dan memutus jalan masuknya.

Diantara yang membantu seorang hamba dalam hal tersebut ada tiga perkara :



  1. Mencela Jiwa dari segala tujuan (yang buruk), Berprasangka buruk terhadap diri sendiri membantu seseorang untuk introspeksi diri, melihat sesuatu atas dasar hakekat yang sebenarnya. Sehingga seorang hamba mendapati sebab kedzoliman dan kebodohan dari dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah ta'ala , yang artinya “ Maka dibebankanlah (amanat itu) kepada manusia dan sesungguhnya manusia itu amatlah dzolim lagi bodoh." (QS. Al-Ahzab :72) . Dan sesungguhnya rintangan penyucian jiwa dan iman terletak pada jiwa seseorang, maka hendaklah seorang hamba menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang dapat menyucikan jiwanya, memperbaikinya, dan mendidiknya dengan ilmu yang kecil sebelum ilmu yang besar.

  2. Membedakan antara Pemberian dan ujian , antara kenikmatan dan hukuman , antara karomah dan istidroj (nglulu-jawa/pent) bahkan membedakan antara kondisi selamat dengan kondisi fitnah. Seorang hamba yang mendapatkan taufiq, mampu mengetahui perbedaan antara kenikmatan yang membantu untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi dengan kenikmatan yang dekat dengan istidraj. Berapa banyak orang yang mendapatkan istidraj dengan suatu kenikmatan, padahal sebenarnya hal itu adalah hukuman .sedangkan dia tida kmerasa, disebabkan terfitnah oleh pujian orang-orang (bodoh) kepadanya. (Madarijus Salikin: 1 /136)

  3. Hendaklah mencukupkan diri dalam amalannya, dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dengan kata lain Istiqomah adalah : keseimbangan yang lepas dari ifrat (berlebih-lebihan) dan tafrit (meremehkan), menghindari penyimpangan terhadap Sunnah, tidak menipu dalam menghukumi dan memutuskan serta tidak berlebih-lebihan dalam. memuji dan mencela.

Ibnu Qoyyi berkata : Berkata sebagian Salaf : "Tidaklah Allah memerintahkan suatu perintah, kecuali syaitan memiliki dua tipu daya, baik tafrit atau ifrat. Syaitan tidak perduli mana dari keduanya yang berhasil, baik tafrit atau ifrat." (Madarijus Salikin 2/82).
Makna ini terkumpul dalam Hadits Nabi SAW, yang artinya “ Sesungguhnya setiap amalan memiliki masa-masa giat ada masa menurun . Barangsiapa menurunnya diatas sunnahku, sungguh ia telah mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang masa menurunnya kepada selain Sunnahku sungguh ia telah binasa."

Maka kesudahan yang terpuji dan tempat kembali yang baik bagi orang yang Istiqomah diatas jalan al-Qur’an dan as-sunnah, selalu memurnikan tauhid kepada Tuhan-nya, memperbaiki ittiba '-nya kepada Nabi SAW , serta senantiasa bertaqwa dalam kesendiriannya maupun bersama orang lain. Maka mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat .

Firman Allah, yang artinya “ Dan bahwasanya : Jikalau tetap lurus (istiqomah) diatas jalan itu (agama Islam) , benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (Rizki yang banyak).” (Qs. Al-Jin : 16).

Semoga Allah menegugkan hati kita diatas Islam sehingga kita berjumpa dengan-Nya.


Allahu a’lam.

Sumber kutipan : Syaikh Abu Abdillah Fathi bin abdillah Al MousilyAdz Dzakhiirah al-Islamyyah v.5 no 5. 1428H, Abu Ziyad Nasser Geeman dlm majalah Al-Istiqomah ed. 2 .



Rabu, 15 Oktober 2008

Tips ringan merawat USB

USB flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah. Hingga saat ini , produk ringkas ini punya kapasitas yang tersedia untuk USB flash drive ada dari 128 megabyte sampai 64 gigabyte.
USB flash drive memiliki banyak kelebihan dibandingkan alat penyimpanan data lainnya, khususnya disket atau cakram padat. Alat ini lebih cepat, kecil, dengan kapasitas lebih besar, serta lebih dapat diandalkan (karena tidak memiliki bagian yang bergerak) daripada disket .
Baru-baru ini perusahaan yang bermarkas di Taiwan tersebut merilis jajaran USB flash disk dengan kapasitas yang semakin lega.Salah satu produk ‘baru’ itu adalah DataTraveler 400, yang datang lengkap dengan software MigoSync. Selain itu hadir pula DataTraveler (DT) 100. Kedua flash disk ini kini juga tersedia dalam kapasitas 16GB. Data Traveler 400 dengan kapasitas 16GB dijual dengan harga kisaran US$ 196, sedangkan DT100 dengan kapasitas sama (16GB) dihargai US$ 85. Sementara itu seri DT110 dijual – tergantung kapasitas – dengan harga kisaran US$ 14 – US$ 44.

Ada beberapa tips, semoga bermanfaat dan menjadi tambahan pengetahuan kita ; antara lain :

  1. Jauhkan dari sumber medan magnet . Sebaiknya hindari menyimpan flash disk berdekatan dengan benda yang mengandung magnet besar, seperti telepon seluler dan TV. Gelombang elektromagnetik dari dua perkakas itu dapat merusak flash disk. Karena itu, sebaiknya tidak menyimpan flash disk dan ponsel dalam satu tas. Atau juga , hindarkan meletakkan barang tersebut di dekat TV.
  2. Sebagaimana peralatan elektronik lain, sebaiknya hindarkan flash disk Anda dari air. Diyakini , air dapat mengilangkan data dalam flash disk Anda. Meski ada beberapa merk yang mengklaim waterproof, menjauhkan flash disk dari sentuhan air tetap saja menjadi langkah yang paling aman. Sebaiknya tidak ambil resiko.
  3. Sebaiknya jangan melupakan untuk melakukan proses eject atau stop sebelum mencabut flash disk dari port usb. Seringkali kita tidak sabaran dan main cabut begitu saja dari port USB komputer. Padahal, cara semacam ini mempengaruhi data-data yang tersimpan. Tetap lakukan prosedur tetap dalam melakukan proses stop atau eject terlebih dulu, kemudian baru mencabutnya. Bila proses stop menjadi sulit, coba shut down saja komputer, baru kemudian cabut USB-nya. Dikuatirkan apabila main cabut saja, bisa menjadikan flash disk rusak, atau juga dapat mempengaruhi file-file data penting.
  4. Menjauhkan perangkat USB dari tempat panas . Jauhkan pula dari terkena sinar matahari langsung. Misalnya seperti meninggalkan flash disk di mobil. Suhu panas dapat mempengaruhi ketahan produk ini.
  5. Usahakan secara rutin memindai ulang flash disk dengan antivirus terbaru. Apabila Anda sering mengambil data dari Internet atau komputer orang lain melalui flash disk, kemungkinan resiko terkontaminasi virus , akan semakin terbuka. Virus bakal merusak data yang tersimpan.
  6. Sebaiknya diminimalisir proses hapus-tulis . Secara umum rata-rata sebuah USB sanggup beroperasai dalam rentang antara 10.000-100.000 kali proses hapus tulis. Jadi usahakan untuk meminimalisir proses tersebut dan juga jangan mengedit langsung dari flash disk.
  7. Hindari Benturan Keras dan Tutuplah selalu USB anda. Udara dan lingkungan yang berdebu , memungkinkan socket flash disk kita kotor . Kondisi ini dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal.

Sumber : dari berbagai sumber bacaan.



apa yang kita pikirkan, maka terjadilah

Waspadalah kita , karena kita mendapat apa yang kita pikirkan, meski tidak kita inginkan. Seorang pakar kejiwaan, Charles Brodie menyatakan bahwa ‘ Semua yang terjadi diluar adalah serupa dengan yang terjadi didalam diri manusia yaitu pikiran dan perasaanya’
Kita perlu berhati-hati dan waspada terhadap apa yang sedang kita pikirkan dan rasakan. Oleh karena pikiran dan perasaan anda esensinya adalah doa .
Dan hukum daya tarik menarik menyatakan bahwa anda menarik segala sesuatu yang anda pikir dan rasakan tanpa mempedulikan apakah anda menginginkan atau tidak. Tanpa kecuali, apapun yang anda beri fokus perhatian dengan memikirkannya, anda langsung mulai menarik hal itu untuk hadir dalam hidup anda. Tanpa peduli apakah itu merupakan hal yang positif (anda inginkan) atau negatif (tidak anda inginkan).

Oleh karena hukum tarik menarik berlaku seperti hukum gravitasi. Anda tidak ditanya oleh alam apakah anda ingin agar gelas yang pegang pecah. Sebab jika anda lepaskan dari tangan maka gelas itu akan terkena hukum gravitasi yang mengakibat kan ia pecah – terlepas apakah anda senang atau tidak.

Hukum tarik menarikpun berlangsung otomatis. Ia tidak menanyakan kepada anda apakah anda suka. Apakah anda setuju dengan efek yang ditimbulkannya. Hukum ini berlaku otomatis dialam, dan terlebih lagi sebenarnya berlaku pada pikiran dan perasaaan anda. Ingat, pikiran dan perasaan adalah kuantum yang dahsyat kekuatannya.

Melalui kekuatan hukum tarik menarik anda menarik apapun yang paling sering anda pikirkan, apakah anda menginginkannya atau tidak.
Jadi , jika anda selalu memikirkan apa ‘ yang anda suka’, hidup anda akan dipenuhi oleh hal itu.
Dan sebaliknya, jika anda selalu memikirkan hal-hal ‘ yang tidak anda suka’ maka yang terjadi dalam hidup anda pun mencerminkan hal itu.

Perlu diketahui, berpikir tentang sesuatu (baik ataupun buruk) sama artinya dengan merencanakan sesuatu itu untuk terjadi. Jika anda berpikir tentang keindahan berarti anda merencanakan keindahan untuk terjadi dalam hidup. Jika anda berpikir (mencemaskan) tentang kesulitan, berarti anda merencanakan kesulitan itu untuk terjadi dalam hidup.

Alam vibrasi kuantum tidak meminta konfirmasi anda tentang yang baik atau buruk. Ia langsung merespons pikiran sesuai sifatnya. Yaitu fokus ‘per-hati-an’ anda .
Kalau anda fokus memikirkan sesuatu yang anda sukai, berarti anda sedang mengatakan ; ‘ya datanglah (kirimkanlah)..... karena inilah yang saya suka’.
Dan ketika anda fokus memikirkan hal yang tidak anda sukai , itu berarti,andapun sedang mengatakan ;’ya datanglah (kirimkanlah) ...karena inilah yang tidak saya sukai’.

Sekali lagi, alam semesta tidak bertanya apakah hal itu anda sukai atau tidak suka. Alam semesta melalui hukum daya tarik menariknya selalu memberikan (mengirimkan) apapun yang anda beri perhatian dalam bentuk pikiran dan perasaan anda.

Oleh karena doa itu terbuat dari pikiran, sementara kita berpikir (baik atau buruk) setiap saat, sesungguhnya kita berdoa setiap saat.
Sementara Allah menjanjikan bahwa setiap doa kita selalu dikabulkan. Semua yang kita inginkan sebetulnya sudah tersedia secara melimpah di alam semesta ini. Kita tinggal mengambilnya dengan piranti bernama doa (yang tepat). Persis seperti hubungan antara stasiun rado dengan pendengarnya.

Setiap stasiun radio sudah memancarkan frekuensinya diposisi tertentu. Untuk mendapatkan siaran RRI, misalnya kita sebagai pendengar tidak perlu menelepon ke stasiun RRI lebih dahulu dan meminta mereka mengarahkan frekuensinya ke pesawat radio penerima kita. Selama 24 jam siarannya selalu hadir ditempat kita masing-masing, kitalah yang harus mencarinya di radio masing-masing.

Demikianlah, para ilmuwan bahkan sekarang sudah menemukan pusat spiritualitas dibagian temporal lobe otak manusia yang mereka sebut dengan ‘God’s Spot’ . sirkuit saraf ini (jika diaktifkan) bisa berfungsi sebagai antene yang membuat kita ‘tersambung’ Dengan kekuatan Illahi.

Firman Allah, yang artinya ,” Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu ... “ ( Qs. Al-Mukmin : 60)

Kalau Allah sudah menjanjikan bahwa doa (yang kita lakukan) pasti dikabulkan, sementara kita berdoa setiap saat, itu artinya ini doa kita sebenarnya sudah dikabulkan. Wujudnya adalah hidup kita. Hidup kitalah hasil doa kita selama ini. Hasil dari pikiran kita selama ini, baik pikiran yang positif maupun negatif. Kalau doa kita baik, kita akan mendapatkannya yang baik. Sebaliknya, kalau doa kita tidak baik, itu pula yang akan kita peroleh.

Seperti diriwayatkan oleh Ibn Husain : ‘ Aku berkata kepada semua penduduk langit dan bumi ;’Mintalah kepada-Ku. Aku-pun lalu memberikan kepada masing-masing orang, Pikiran apa yang terpikir pada semuanya’

Sekedar contoh dalam kehidupan sehari-hari . Orang yang mempunyai citra diri negatif merasa bahwa ia adalah orang yang hina, tidak pantas mendapat penghargaan. Ia merasa tidak mampu, ia orang miskin, ia orang tidak berguna , ia merasa tidak mungkin berhasil dalam usahanya. Tanpa disadari ia telah menghancurkan karirnya sendiri dengan fikiran negatif yang bersarang dalam fikiran bawah sadarnya. Orang yang mempunyai citra diri negatif selalu merasa benar sendiri. Ia selalu menyalahkan orang lain dan lingkungannya sebagai penyebab kegagalannya.

Orang yang mempunyai citra diri negatif tidak akan pernah sukses dalam mengembangkan karirnya, ia sangat akrab dengan kegagalan dan kesulitan hidup. Untuk mencapai sukses dan keberhasilan dalam karirnya ia harus membersihkan fikirannya dari citra diri negatif. Ia harus merubah citra dirinya yang negatif manjadi positif. Butuh waktu keuletan dan kesabaran untuk merubah citra diri negatif menjadi positif

Sumber kutipan : Erbe Sentanu, the power of positive feeling




Selasa, 14 Oktober 2008

Islam sangat memuliakan wanita

Islam sangat memperhatikan dan mengangkat martabat kaum wanita . Islam memuliakan wanita dari semenjak ia dilahirkan . Wanita dalam Islam merupakan saudara kembar laki-laki , sebaik-baik mereka adalah yang terbaik bagi keluarganya. Coba kita renungi pesan Rasulullah kepada Fathimatuz Zahra
(kaum wanita , dikutip dari Uqudul Lujain karya Imam Nawawi Al Bantani). Kita akan mengetahui , sebagian kecil contoh, bagaimana Islam sangat me-mulia- kan kaum wanita .

Hai Fatimah , setiap istri yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisirkan rambut mereka dan mencucikan rambut mereka, maka Allah mencatatkan untuknya memperoleh pahala seperti pahala orang yang memberi makan seribu orang yang sedang kelaparan, dan seperti pahala orang yang memberi pakaian seribu orang yang telanjang ,

Hai Fatimah, manakala seorang istri mengandung, maka para malaikat memohon ampun untuknya dan setiap hari dirinya dicatat memperoleh seribu kebajikan dan seribu keburukannya dihapus.
Apabila telah mencapai rasa sakit (menjelang melahirkan) maka Allah mencatatkan untuknya memperoleh pahala seperti pahala orang-orang yang berjihad dijalan Allah.
Apabila ia telah melahirkan, dirinya terbebas dari segala dosa seperti keadaanya setelah dilahirkan ibunya.

Hai Fatimah, setiap istri yang melayani suaminya dengan niat yangbenar, maka dirinya terbebas dari dosa-dosa seperti pada hari dirinya dilahirkan ibunya. Ia tidak keluar dari dunia (mati) kecuali tanpa membawa dosa. Ia menjumpai kuburnya sebagai pertamanan surga. Allah memberinya pahala seperti seribu orang yang berhaji dan berumrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan untuknya hingga kiamat.
Setiap istri yang melayani suami sepanjang hari dan malam hari disertai hati yang baik, ikhlash dan niat yang benar, maka Allah mengampuni dosanya. Pada hari kiamat kelak dirinya diberi pakaian berwarna hijau, dan dicatat-kannya untuknya pada setiap rambut yang ada ditubuhnya dengan seribu kebajikan, dan Allah memberi pahala kepadanya sebanyak seratus pahala orang yang berhaji dan berumrah.


Hai Fatimah, setiap istri yang tersenyum manis dimuka suaminya, maka Allah memperhatikannya dengan penuh rahmat.”

Sumber : Muzakki, Fauzol Adhim dalam Disebabkan Oleh Cinta