Pascal dlm bukunya menyatakan bhw
‘kesengsaraan manusia terletak pd ketidak-mampuannya untuk diam’. Benarkah
demikian. Coba kita amati lingkungan disekitar kita, kita dapati kegaduhan yang
luar biasa. Setiap hari, setiap waktu, ada suara motor, suara HP,
tv, teriakan, makian, obrolan, klakson, pasar,dst. Semua Kegaduhan yg tejadi
sepanjang waktu menjadi salah satu pemicu besar akan kegelisahan hidup kita disamping
kegaduhan juga bisa berasal dari dalam diri kita sendiri, rasa gelisah, marah, kecewa dst.
Jack Canfield-Mar Victor Hansen dlm The Aladdin Factor ,bhw setiap hari menusia rata-rata menerima lebih dari 600.000 pikiran (kegaduhan) yang masuk . Ternyata kebisingan/kegaduhan juga masuk dlm pikiran kita. Dr Shad Helmstetter menyatakan dalam bukunya bhw 80% informasi yg masuk pikiran kita adl bersifat negatif. Lalu bagaimana hamba beriman dlm menghadapi keadaan ini?
Jack Canfield-Mar Victor Hansen dlm The Aladdin Factor ,bhw setiap hari menusia rata-rata menerima lebih dari 600.000 pikiran (kegaduhan) yang masuk . Ternyata kebisingan/kegaduhan juga masuk dlm pikiran kita. Dr Shad Helmstetter menyatakan dalam bukunya bhw 80% informasi yg masuk pikiran kita adl bersifat negatif. Lalu bagaimana hamba beriman dlm menghadapi keadaan ini?
Firman Allah ;
هو١ﱠلذي١نزل١لسكينﺔ في قلو ب ١لموﹰمنين ليزد١و١١ﻱﻤﺎ نﺎ مع ﺍﻲﻤﺎ نهم
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yg telah beriman, supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka (yang telah ada)…. " (Qs. Al-Fath : 4)
Dalam diri kita sering terjadi kritik internal sebagai sumber kegaduhan yang membuat kita merasa kurang dibanding orang lain, merasa terzalimi ,rasa tidak aman bahkan takut.
Ketenangan (sakinah) sebagaimana diterangkan dalam firman Allah diatas , adalah ketenangan yang diturunkan Allah kedalam hati hamba-Nya ketika mengalami keguncangan dan kegelisahan karena banyaknya informasi negatif yang masuk ke pikiran /hati hamba-Nya. Setelah itu hamba tersebut tidak lagi merasakannya, karena ketakutan sudah disingkirkan , sehingga menambah keimanan, kekuatan dan keteguhan hati seorang hamba.
Ketenangan (jiwa, hati) memang sangat berharga. Betapa mahalnya harga
ketenangan. Banyak yang mengorbankan apa saja untuk mendapatkannya. Namun, tak
sedikit juga yang mencarinya dengan cara yang keliru.
Syaikh Ibnu ‘Athaillah mengatakan, bahwa
"Tenangkanlah jiwamu daripada urusan kepentingan dunia, kerana segala
sesuatu yang sudah dijanjikan oleh Allah, janganlah engkau turut
memikirkannya.”
SALAH satu anugerah Allah kepada jiwa
yang dikasihi oleh-Nya adalah jiwa yang tenang. Ketenangan perlu diusahakan, ia
bukan datang begitu sahaja. Apabila jiwa tidak tenang, maka emosi negatif sukar
dikendalikan , keemasan dan kekhawatiran melanda diri .
Saudaraku, jika kita perhatikan alam
lingkungan sekitar kita, akan kita lihat bagaimana Allah menurunkan ketenangan
kepada makhluknya dimana segala sesuatu tumbuh dengan tanang dan perlahan ;
- Lihatlah matahari terbit dan tenggelam dengan perlahan dan tenang
- Bintang, pepohonan, bunga muncul dengan tenang
- Lebah bekerja dengan tenang
- Laba-laba membangun rumahnya dengan tenang.
Allah menciptakan itu semua dalam
ketenangan. Ketika menghadapi masalah , kegaduhan , Syaih Islam Ibn Taimiyah
membaca ayat-ayat Allah yang didalamnya terkandung ketenangan.
Allah mengabarkan kepada kita semua akan ketenangan yang diturunkan-Nya kepada Rasulullah saw dan para sahabat ketika mereka dalam keadaan cemas dan gelisah, seperti saat hijrah dan saat-saat kritis lainnya.
Allah mengabarkan kepada kita semua akan ketenangan yang diturunkan-Nya kepada Rasulullah saw dan para sahabat ketika mereka dalam keadaan cemas dan gelisah, seperti saat hijrah dan saat-saat kritis lainnya.
Sebagaimana Firman Allah ;
ﺜﱠم
ﺍنزل ﺍﷲ سكينته على رسو له وعلى ﺍﻠﻤؤ منين وﺍنزل جنودﺍﻠم ترو هﺎوعذ بﺍﻠﱠذ ين كفرو
ﺍوذلك جزﺍۤﺀﺍلكفرين
“
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang
yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tiada
terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah
balasan bagi orang-orang kafir ” (Qs. At-Taubah : 26).
Saudaraku, dengan memenuhi hak pengabdian lahir maupun batin serta diikuti dengan pengagungan Allah yang disembah. Ini akan menghadirkan karunia Allah berupa ketenganan yang hadir dalam hati kita.
Seorang hamba yang tenang (sakinah) akan ridha kepada bagiannya dan tidak menoleh ke bagian yang diterima orang lain, dan ini adalah salah satu energi ketenangan yang besar.
Saudaraku, dengan memenuhi hak pengabdian lahir maupun batin serta diikuti dengan pengagungan Allah yang disembah. Ini akan menghadirkan karunia Allah berupa ketenganan yang hadir dalam hati kita.
Seorang hamba yang tenang (sakinah) akan ridha kepada bagiannya dan tidak menoleh ke bagian yang diterima orang lain, dan ini adalah salah satu energi ketenangan yang besar.
Allahu a’lam
Sumber : Madarijus Salikin,Ibn Qayyim al-Jauziya,Quwwat el Tafkir, Dr Ibrahim elfiky dll
Sumber : Madarijus Salikin,Ibn Qayyim al-Jauziya,Quwwat el Tafkir, Dr Ibrahim elfiky dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar