Firman Allah, yang artinya ,” Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang akan disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam) nikmat yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ,” (Qs.As-Sajdah : 16 – 17).
Ibn Sirin dalam Tafsir Al-Qurthubi, Hasan Al-Basri menyatakan bahwa , kaum itu menyembunyikan amal perbuatan mereka (dari pendangan orang lain), maka Allah-pun menyembunyikan khusus untuk mereka, apa yang tidak bisa dilihat mata, tidak didengar teling dan tidak terbetik di dalam hati manusia. Muhammad bin Ka’ab Al-Qardzy, menyatakan bahwa , mereka menyembunyikan amal mereka dari pandangan manusia karena Allah, maka Allah menyembunyikan pahala hanya untuk mereka. Jika mereka melihatnya , maka senanglah hati mereka.
Saudaraku , hal diatas adalah keistimewaan pahala bagi hamba-hamba yang bangun malam untuk Qiyamullail , bermunajat kepada-Nya, membaca kalam-Nya, berdoa kepada-Nya, bersujud kepada-Nya. Mereka menyendiri dalam keheningan malam untuk Rabbnya.
Sungguh indah mereka menyambut malam dengan bermunajat.
Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tiada seorangpun yang mengetahui apa yang disembu-nyikan untuk mereka, yaitu berbagai nikmat yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan ,” (Hr Bukhari Muslim).
Ibn Abas dalam Tafsir Al-Qurthubi, menyatakan bahwa , masalah ini besar dan agung bagi siapa saja yang memahami penafsirannya.
Sebuah hadits , yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam, Allah berfirman , (yang artinya) ,” Aku telah sediakan untuk hamba-Ku yang shalih , sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata manusia atau didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas di hati manusia “.
Saudaraku, mari kita renungkan bagaimana Allah memberikan pahala instimewa atas ibadah mereka atau bangun malam mereka yang mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi dengan pahala yang disembunyikan, yang tidak diketahui oleh siapapun dan khusus hanya dibuka untuk mereka.
Begitu agungnya shalat malam, maka Rasulullah tidak pernah meninggalkan shalat malam. Diriwayatkan dari Ibnu umar ,bahwasanya dia melihat Rasulullah SAW tetap mengerjakan shalat malam dalam perjalanan walau diatas punggung unta.
Saudaraku, semoga kita diberi hidayah Allah untuk istiqomah mendirikan shalat malam.
Allahu a’lam
Sumber : Muhammad bin Shalih ash Shai’ari dalam Kaifa Tatahammasu liqiyan al-lail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar