Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu “ Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri ; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”, (Qs Luqman : 12)
Sebagian ulama mengungkapkan bahwa kalimat ini diambil dari akar kata syakara yang berarti membuka. Kata tersebut merupakan lawan kata dari kafarat (kufur) yang berarti menutup atau melupakan nikmat dan menutupi segala rahmat yang dirasakan.
Sungguh tak terhitung nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Seringkali potensi ini membawa malapetaka bagi manusia itu sendiri. Hal ini terjadi bila seorang hamba tidak melengkapi potensi diri dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Tiada pernah dapat terhitung kemudahan yang Dia berikan, namun kita sering tidak mensyukuri dan justru mengingkari nikmat tersebut. Manusia juga amat rakus, berlaku aniaya, gemar membantah, kikir dan selalu merasa kekurangan.
Oleh karena itu, berawal dari syukur dan selalu mengawali hari dengan ungkapan syukur akan memberikan energi baru bagi kita untuk selalu melakukan kebaikan, kebaikan yang terus menerus, tidak berhanti oleh rintangan yang menghadang.
Akhirnya, hanya kebaikanlah yang mendiami benak dan hati seorang hamba.
Syukur dapat dimaknai sebagi membuka dan menyatakan kenikmatan. Kita membuka dan menyatakan kenikmatan kepada orang lain dengan lisan.
Sementara itu hakekat syukur adalah suatu kondisi dimana kita menggunakan nikmat Allah SWT untuk lebih taat beribadah kepada-Nya dan tidak menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya.
Abu Said al-Kharraz mengungkapkan makna yang senada, yaitu ,”Syukur adalah bila kita mengakui nikmat kepada yang memberikan nikmat tersebut dan menyatakan rububiyah-Nya”.
Dalam kamus besar bahasa Arab, syukur diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an, syukur bermakna menyatakan segala pujian atas kebaikan yang diterima, dirasakan dan diikmati manusia dan didalamnya termasuk ke-ridha-an serta kepuasan, walaupun nikmat itu dirasakannya hanya sedikit.
Allah SWT menjanjikan kepada manusia didalam Al-Qur’an bahwa apabila seorang hamba bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Namun disisi lain, jika seorang hamba meng-ingkari nikmat yang diberikan Allah SWT, maka azab-Nya sungguh amat pedih.
Dalam kehidupan manusia, Allah SWT memberikan banyak ujian, baik berupa ujian kemudahan maupun kesulitan. Adakalanya kemudahan sering kita anggap sebagai nikmat, sesungguhnya merupakan ujian juga dari Allah. Pada dasarnya, apa yang kita syukuri adalah untuk kebaikan diri sendiri.
Jika kita mengingkari nikmat allah sekalipun, hal itu tidak membuat-Nya merugi barang sedikitpun , karena sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.
Raghib al-Isfahani, seorang ulama ahli bahasa Al-Qur’an, menyatakan bahwa “ syukur mengandung gambaran tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan”.
Syukur juga memiliki arti membuka, maka bisa dianalogikan bahwa kekayaan itu akan datang apabila kita membuka diri untuk menerimanya.
Bila kita kufur (kafarat = menutupi) , menutupi diri dari menyongsong nikmat, maka bagaimana mungkin kita akan menjadi kaya ?
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya “ Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sifat sombong, walaupun sebesar biji zarrah.” “ Ada oran laki-laki berkata,”Sesungguhnya seseorang itu suka berpakaian yang bagus dan sandal yang bagus pula”. Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia”. (Hr Muslim).
Setiap hari , mari kita berusaha mengawali hari dengan doa bangun tidur , wudhu, mendirikan shalat malam, shalat subuh, tilawah dsb. Semua itu sungguh akan memberikan energi yang lebih untuk mebuka lembaran hari dengan bersyukur. Rasa syukur yang kita persembahkan kepada Allah , itu menghampiri kita dalam wujud energi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas ibadah yang indah.
Benar, walaupun kita , kehidupan kita serba terhimpit, mari kita usahakan awali setiap hari dengan bersyukur .
Firman Allah, yang artinya ,” Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku , dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku “, (Qs. Al-Baqarah : 152).
Allahu a’lam
Sumber : Inilah rahasia bersyukur ,Rusdin S Rauf , Ummu Alif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar