Disadur dari KH Abdurrahman Arroisy dalam “30 kisah teldan”, menceritakan bahwa : Dalam suatu masa, di kala senja terlihat seorang wanita mengetuk kediaman Nabi Musa as. Kulitnya bersih dan indah wajahnya. Namun dari raut mukanya memperlihatkan kesan bahwa dia sedang menanggung beban derita yang mendalam.
Ia mengucapkan salam dengan lirih. Namun demikian terdengar jawaban dari dalam rumah, “Waalaikum salam, silakan”.
Wanita cantik ini bertamu sambil menundukkan mukanya karena beban kesedihan.
“Wahai nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya, agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya”.
“Apakah dosamu, wahai hamba Allah?” Tanya Nabi Musa as.
“Saya takut mengatakannya “, jawab wanita itu.
“ Katakanlah wahai hamba Allah, jangan ragu-ragu “, desak Nabi Musa as.
Akhirnya wanita itu, dengan berat bercerita walau terbata-bata,” ….Saya… telah berzina “.
Nabi pun terhenyak.Wanita itu melanjutkan ceritanya, “ Dari perzinahan itu akhirnya saya hamil”.Ia pun makin terisak, “ Setelah anakku lahir , sayapun membunuhnya “, dan akhirnya pecahlah raungan penyesalan dari wanita tadi.
Mendengar cerita itu, maka Nabi Musa menjadi marah besar. Wajahnya memerah. Dengan berang ia menghardik ,” Wanita terlaknat, menyingkirlah dari sini!”
“ Menyingkirlah dari sini, agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu, pergilah…!”
Dengan isak yang makin keras, wanita itu segera meninggalkan kediaman Nabi Musa as. Kini ia tak tahu lagi, harus kemana lagi hendak mengadu. Nabi Allah saja sudah menolaknya, terbayang betapa besar derita dosa yang harus ia pikul…., betapa hina perbuatannya…..
Beberapa saat setelah wanita itu pergi. Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk turun mendatangi Nabi Musa.
Jibril bertanya, “ Wahai nabi Alllah, mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya ?”
“Wahai nabi allah, tidakkah engkau mengetahui , bahwa ada dosa yang lebih besar daripadanya?”
Nabi Musa as, tersadar dari kemarahannya, dan bertanya ,” Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian seseorang yang berzina dan membunuh jiwa ?”
Jibril berkata, “ Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada seribu kali berzina “.
Mendengan itu. Nabi Musa bergegas mencari dan memanggil wanita tadi, untuk menghadap kembali kepadanya. Nabi Musa pun mengangkat tangan dan dengan khusyu berdoa memohonkan ampunan kepada Allah untuk wanita itu.
Saudaraku, berapa banyak kita mangkir dari shalat bahkan meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan sedikitpun. Betapa kita meremehkan perintah Allah.
Hamba Allah yang beriman, marilah segera kita bertaubat dan segera menyesali perbuatan itu. Dan berjanji untuk tidak lagi melakukan perbuatan yang menyia-nyiakan shalat kita.
Semoga Allah member hidayah dan kekuatan untuk kita selalu menegakkan shalat dengan istiqomah.
Bukankah Rasulullah telah bersabda, yang artinya : “ Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur"an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka’bah.
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia “.
Wallahu a’lam bishshowab.
Sumber : lembar tausiyah 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar