Komponen didalam ECU bisa kita bayangkan seperti barang elektronik lainnya. Cara yang paling utama untuk merawat ini komponen adalah , hindari cipratan air dan udara lembab.
Secara garis besar, domisili komponen ini dibagi menjadi dua :
a. didalam kabin
b. di ruang mesin.
Untuk mobil langsiran Jepang umumnya berada di dalam kabin. Nah tentunya anda pemilik mobil, harus mencegah kabin dari kondisi lembab. Caranya seh gampang saja, Jangan biarkan karpet mobil basah terlalu lama. Kondisi karpet yang basah, bisa mempengaruhi kinerja ECU yang umumnya terletak di di balik karpet, dibawah konsol dasboard.
Bagi anda pemilik atau pengguna mobil-mobil besutan Eropa, umumnya ECU terletak di ruang mesin. Anda cermati saat melakukan pencucian mesin. Usahakan agar kotak ECU tak kena semprotan air bertekanan tinggi. Cara sederhana, anda bisa membungkusnya pakai plastik terlebih dahulu.
Selanjutnya, agar ECU lebih awet, lakukan pengecekan filter udara sesring mungkin. Segera bersihkan atau ganti bila sudah kotor. Kelihatannya sepele, namun sangat fungsional. Banyak kasus ECU rusak karena filter udara yang kotor. Dimana dalam kondisi ini aliran udara (Air flow sensor) di saluran intake tidak optimal dalam mendeteksi aliran minimal. Sehingga informasi data ke ECU terganggu , bahkan bisa jebol.
Tegangan listrik ke perangkat ECU juga harus dikontrol agar tetap stabil. Paling sering kasus yang terjadi adalah pemilik kurang memperhatikan kondisi aki. Kondisi baterei (Aki) yang sudah tidak optimal, akan mempengaruhi kinerja ECU.
Juga diwaspadai , apakah ada korosi di kedua terminal aki. Atau sekrup aki yang sudah tidak kencang lagi (oblak). Kondisi ini menyebabkan alternator yang seharusnya masuk dengan tertib ke aki, akan berbalik menyerang komponen lain. Tentu saja komponen ECU termasuk sebagai sasaran. Beban listrik yang berlebihan ini menjadikan komponen cepat rusak.
Jika umur mobil sudah banyak, periksa juga terminal massa dari negatif aki ke body. Pada umumnya karat banyak menyerang komponen ini. Segera ganti dengan kabel baru.
Indikator kerusakan ECU juga bisa dikenali lebih dini dari instrumen dasbor. Indikatornya memang bisa berlainan untuk setiap jenis merk mobil.
Contoh : untuk mobil merk BMW, ada 2 indikator untuk mendeteksi mesin dan transmisi : gambar mesin dan roda gigi dengan tanda seru didalamnya. Jika terjadi kerusakan tanda ini akan menyala terus saat mesin dihidupkan.
Untuk mobil langsiran negeri sakura, bisa terdeteksi dari gambar mesin atau tulisan “CHECK ENGINE”. Jika ini terjadi, segera deh anar ke bengkel. Samap ada kepastian ketidakberesan di sistem ECU.
Sumber : otomotif, aneka tips merawat mesin mobil.
a. didalam kabin
b. di ruang mesin.
Untuk mobil langsiran Jepang umumnya berada di dalam kabin. Nah tentunya anda pemilik mobil, harus mencegah kabin dari kondisi lembab. Caranya seh gampang saja, Jangan biarkan karpet mobil basah terlalu lama. Kondisi karpet yang basah, bisa mempengaruhi kinerja ECU yang umumnya terletak di di balik karpet, dibawah konsol dasboard.
Bagi anda pemilik atau pengguna mobil-mobil besutan Eropa, umumnya ECU terletak di ruang mesin. Anda cermati saat melakukan pencucian mesin. Usahakan agar kotak ECU tak kena semprotan air bertekanan tinggi. Cara sederhana, anda bisa membungkusnya pakai plastik terlebih dahulu.
Selanjutnya, agar ECU lebih awet, lakukan pengecekan filter udara sesring mungkin. Segera bersihkan atau ganti bila sudah kotor. Kelihatannya sepele, namun sangat fungsional. Banyak kasus ECU rusak karena filter udara yang kotor. Dimana dalam kondisi ini aliran udara (Air flow sensor) di saluran intake tidak optimal dalam mendeteksi aliran minimal. Sehingga informasi data ke ECU terganggu , bahkan bisa jebol.
Tegangan listrik ke perangkat ECU juga harus dikontrol agar tetap stabil. Paling sering kasus yang terjadi adalah pemilik kurang memperhatikan kondisi aki. Kondisi baterei (Aki) yang sudah tidak optimal, akan mempengaruhi kinerja ECU.
Juga diwaspadai , apakah ada korosi di kedua terminal aki. Atau sekrup aki yang sudah tidak kencang lagi (oblak). Kondisi ini menyebabkan alternator yang seharusnya masuk dengan tertib ke aki, akan berbalik menyerang komponen lain. Tentu saja komponen ECU termasuk sebagai sasaran. Beban listrik yang berlebihan ini menjadikan komponen cepat rusak.
Jika umur mobil sudah banyak, periksa juga terminal massa dari negatif aki ke body. Pada umumnya karat banyak menyerang komponen ini. Segera ganti dengan kabel baru.
Indikator kerusakan ECU juga bisa dikenali lebih dini dari instrumen dasbor. Indikatornya memang bisa berlainan untuk setiap jenis merk mobil.
Contoh : untuk mobil merk BMW, ada 2 indikator untuk mendeteksi mesin dan transmisi : gambar mesin dan roda gigi dengan tanda seru didalamnya. Jika terjadi kerusakan tanda ini akan menyala terus saat mesin dihidupkan.
Untuk mobil langsiran negeri sakura, bisa terdeteksi dari gambar mesin atau tulisan “CHECK ENGINE”. Jika ini terjadi, segera deh anar ke bengkel. Samap ada kepastian ketidakberesan di sistem ECU.
Sumber : otomotif, aneka tips merawat mesin mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar