Allah yang mengubah kesempitan menjadi jalan keluar, segala kesusahan menjadi kebahagiaan, dan Allah memberi rizki bagi kita dari jalan yang tidak terduga sebelumnya. Sungguh , ini adalah kemurahan yang sangat besar dari Allah.
Firman Allah , yang artinya, “ Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidak menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Qs. Al –Israa’ : 82).
Saudaraku, Allah SWT membimbing kita kepada perbuatan yang bisa menghilangkan kecemasan, kesusahan dan kesedihan. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw, “ Barang siapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan membuat segala kesusahanny menjadi kebahagiaan, segala kesempitannya menjadi jalan keluar baginya, serta Allah akan memberikan rizki baginya dari jalan yang ia tidak duga sebelumnya ,” (Hr Abu Dawud, Ibn Maajah, Al-Hakim).
Firman Allah, yang artinya ,” (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram (Qs. Ar-ra’d : 28).
Saudaraku , ada kalimat yang sedikit dan ringan di lisan, namun berat timbangannya. Kalimat yang sangat dicintai Allah Yang Maha Pemurah. Kalimat ini adalah sayyidul istighfar.
Apakah ada kerugian bagi kita, bila membacanya setiap pagi dan sore , disertai keyakinan atas doa itu ?
Sesungguhnya perbuatan ini tidak akan membebani kita, baik secara materi atau bagi jasmani kita.un justru akan memberikan kita kebaikan yang sangat banyak. Bagaimanakah bentuk kalimat istigfar dan bagaimana agar kita ber-istigfar sesuai dengan tuntunan agama agar bisa terlaksana apa yang dijanjikan Allah ?.
Rasulullah bersabda, yang artinya ,”Sayyidul istigfar adalah hendaknya anda mengatakan Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, khalaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika maastatho’tu, a’uudubika min syarri maa shana’tu, abuu u laka bii’matika ‘alayya, wa abuu u bidzanbii, faaghfirlii, faa innahu laa yaghfirudzdzunuu baillaa anta ,(Ya Allah , Engkau adalah tuhanku, tiada tuhan kecuali Engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam ikatan janji kepada-Mu semampu diriku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Aku serahkan sepenuhnya kepada-Mu segala nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan aku berserah diri kepada-Mu dengan dosa yang telah kuperbuat, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau Tuhanku) ”.
Selanjutnya Rasulullah saw bersabda lagi , yang artinya ,” Barang siapa yang mengucapkan pada waktu siang dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat dari itu sebelum memasuki waktu sore, mak aia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada waktu malam dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat sebelum memasuki waktu pagi, maka ia termasuk penduduk surga”. (Hr Bukhari dll).
Saudaraku, betapa luas rahmat Allah. Dengan meminta ampun , maka apalah artinya kesusahan-kesusahan kita. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam dan seluruh isinya.
Salah satu bentuk istiggfar yang lain dari Rasulullah saw, adalah “ Astaghfirullahal ‘adziim alladzii laa ilaha huwalhayyulqayyuumu wa atuubu ilaih “ (aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Kekal, dan aku bertobat kepada-Nya”.
Saudaraku , seorang hamba pasti merindukan sosok yang menjadi tempat tujuan , tempat berlindung, sosok pemberi arahan bagi langkah-langkah mereka dan sosok tempat mengadu. Tentula ini tak lain dan tak bukan , hanya Allah-lah sosok itu , tiada tuhan selain Dia.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber : ‘Isyriin nasiihah lit-takhllush min al-qalaq, Adil fathi Abdullah , diter-jemahkan sebagai Membangun positive thingking secara Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar