Banyak makan adalah salah satu dari racun hati. Racun hati adalah akibat dari kemaksiatan.
Agar kita mendapatkan keselamatan, hendaknya berusaha membersihkan hati dari pengaruh racun hati tersebut. Selanjutnya menjaganya jangan sampai tekotori lagi. Dan jangan melupakan taubat, istighfar dan mengerjakan amala shalih yang dapat menghapus kesalahan.
Ada empat racun hati , :
1. banyak bicara
2. banyak makan
3. banyak memandang
4. banyak bergaul
Untuk kali ini , kita bahas tentang banyak makan.
Berlebihan makan banyak mengakibatkan hal buruk. Ia akan menggerakkan anggota badan cenderung kearah melakukan kemaksiatan serta menjadikan merasa berat untuk berbuat ketaatan dan ibadah. Dua hal yang pelu untuk mendapatkan perhatian kita.
Banyak contoh perbuatan kemaksiatan yang bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan. Maka barang siapa yang menjaga keburukan perutnya, ia telah menjaga diri dari keburukan.
Seringkali Rasulullah SAW dan para sahabat berada dalam keadaan lapar. Itulah sebabnya Ibn Umar berusaha untuk menyerupai beliau, walaupun dia mampu untuk makan apa saja.
Aisyah ra, meriwayatkan ,”Sejak masuk Madinah, keluarga Rasulullah SAW belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau wafat”.
Ibrahim bin Adham berkata,” Barang siapa memelihara perutnya akan terpeliharalah agamanya. Barang siapa mampu menguasai rasa laparnya akan mempunyai akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah SWT itu jauh dari yang lapar dan dekat dari seorang yang kenyang”.
Sumber : Tazkiyatun Nafs, Ibn Rajab al-Hambali
1. banyak bicara
2. banyak makan
3. banyak memandang
4. banyak bergaul
Untuk kali ini , kita bahas tentang banyak makan.
Berlebihan makan banyak mengakibatkan hal buruk. Ia akan menggerakkan anggota badan cenderung kearah melakukan kemaksiatan serta menjadikan merasa berat untuk berbuat ketaatan dan ibadah. Dua hal yang pelu untuk mendapatkan perhatian kita.
Banyak contoh perbuatan kemaksiatan yang bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan. Maka barang siapa yang menjaga keburukan perutnya, ia telah menjaga diri dari keburukan.
Seringkali Rasulullah SAW dan para sahabat berada dalam keadaan lapar. Itulah sebabnya Ibn Umar berusaha untuk menyerupai beliau, walaupun dia mampu untuk makan apa saja.
Aisyah ra, meriwayatkan ,”Sejak masuk Madinah, keluarga Rasulullah SAW belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau wafat”.
Ibrahim bin Adham berkata,” Barang siapa memelihara perutnya akan terpeliharalah agamanya. Barang siapa mampu menguasai rasa laparnya akan mempunyai akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah SWT itu jauh dari yang lapar dan dekat dari seorang yang kenyang”.
Sumber : Tazkiyatun Nafs, Ibn Rajab al-Hambali
1. Hadits shahih riwayat Imam Ahmad dalam masnad IV/132 , At Tirmidzy dalam Az-Zuhud VII/51 dengan sedikit perbedaan redaksi. Al-Hakim mengatakan,”Hadits ini sanadnya shahih. Hanya saja Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya”. Adz-Dzahabiy sepakat dengan al-Hakim IV/331.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar