Umumny seorang hamba mengharapkan hasil yang lebih banyak, lebih baik dan dapat mencukupi hajat hidupnya. Harapan itu mungkin berhasil dengan, kadang-kadang sebaliknya, bahkan mungkin gagal, hanya amendapatkan sedikit dan jauh dari mencukupi kebutuhannya. Sebagai orang beriman akan menerima hasil akhir itu dengan ikhlas dan penuh rasa syukur serta merasa cukup terhadap hasil yang diterimanya.
Rasulullah Muhammad SAW memberi penjelasan tentang sifat al-qonaah, dalam sabdanya, yang artinya “Hendaklah anak cucu Adam menghitung kadar suapan (makanan) yang dapat menopang tulang punggungnya. Kadar yang cukup bagi seseorang adalah tiga sampai sembilan suapan.”
Seorang sufi, Syeh Taj Al-Din Al Dzakir, berkata, “Tidak disebut qonaah orang yang rakus dalam makanan. Orang yang qonaah memiliki cukup harta tetapi hemat dalam belanja, dan makannya sedikit.”
Sufi Rabi’ bin Anas, memberi perunpamaan, “Orang yang terlalu banyak makan, hinggá perutnya buncit, hatinya akan mati.”
Sofyan Al-Tsauri, seorang ahli hikmah menyampaikan pendapatnya, “Orang yang tidak merasa cukup dengan seklerat roti pasda zaman sekarang akan diterpa kehinaan dan kerendahan.”
Suatu hari datanglah sesorang kepada Al-Tsauri untuk meminta doa darinya agar dia mudah mencari kekayaan. Al-Tsauri lalu menjawab, “Ingatlah bahwa orang yang senang menumpuk harta akan ditimpa lima penyakit, yaitu; panjang anga-angan, rakus, pelit, lupa akhirat, dan akan memiliki sifat yang tidak warak (tidak mampu menahan dari yang haram).”
Hakekat Qanaah
Hakekat qanaah adalah meyakini sepenuhnya bahwa Allah memberikan hasil tersebut sudah dengan pertimbangan dan terkandung maksud yang baik terhadap hambanya bagi penerimanya. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya, hendaklah selalu husnu dzan (berprasangka baik) kepada Allah SWT. Allah tidak pernah akan membuat kesengsaraan kepada salah seorang hamba-Nya, kecuali hamba itu membuat kesengsaraan sendiri. Orang yang memiliki sifat qanaah digambarkan oleh Rasulullah dalam Haditsnya
"Sungguh bahagialah orang yang Islam dan ia mencukupkan diri dengan rejekinya dan merasa qanaah kepada Allah dengan apa yang diberikan kepadanya. " (HR. Muslim)
"Berbahagialah orang yang mendapat hidayah memeluk Islam, dan orang yang mencukupkan peri kehidupannya serta qanaah dengan rejekinya." (HR. Thirmidzi)
"Bersikaplah perwira pasti kamu menjadi sebaik-baik hamba, dan bersikaplah qanaah pasti kamu menjadi manusia yang paling bersyukur. " (HR. Baihaqi)
Ciri-ciri Qanaah
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa orang yang qanaah akan memiliki ciri-ciri antara lain :
- senantiasa merasa rela apa adanya dengan penuh rasa syukur
- Merasa cukup terhadap apa yang diterimanya
- Merasa bahwa kekayaan itu buka semata-mata harta, tetapi juga kekayaan batin. Rasulullah bersabda: "Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati" (HR. Bukhari Muslim)
- Tabah dan tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dan baik.
Hikmah Qanaah
Sifat Qanaah akan sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya
a.Menentramkan batin dan membahagiakan hidup
b.Selalu rela dengan segala ketentuan Allah
c.Memperteguh tekad dalam berikhtiar untuk mendapatkan rahmat Allah
d.Menghindarkan sifat rakus dan serakah
sumber : KUMPULAN MATERI, KAJIAN KEISLAMAN Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah Di Kampus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar