Rasulullah saw, bersabda yang artinya “ Sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam seharrinya, 100 kali “.
Taubat adalah latihan jiwa dengan meneliti perbuatannya setelah melakukan perbuatan dosa dengan cara menyesalinya.
Sufyan berpendapat bawa cinta adalah mengikuti jejak Rasulullah Muhammad saw. Ada juga yang berpendapat, cinta pasti selalu dzikir. Adap yang berpendapat ’ Mengutamakan Dzat yang dicintai’, sebagian ulama ada yang mengatakan ,’Merasa tidak nyaman di dunia’. Dan ini adalah buah dari cinta itu sendiri, dan pada hakekatnya mereka tidak menerangkan.
Sebagian ulama mengatakan ,’Cinta merupakan sebuah arti dari orang yang dicintai, dimana hanya hati yang mampu merasakan dan tidak mungkin lidah mampu mengungkapkan’.
Dzun Nun berkata bahwa ‘Katakanlah kepada orang yang menampakkan kecintaanya kepada Allah’ “Takutlah kalian akan kehinaan menghadapi selain Allah”.
Dari Ibn Jala-i ra berkata bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Isa as “ Bila Aku menjenguk hati seorang hamba, ternyata Aku tidak menemukan cintanya terhadap dunia maupun akhirat, maka Aku akan memenuhinya dengan cinta-Ku dan Aku selalu menjaganya”.
Firman Allah, yang artinya ,” ......... Bertobatlah kalian semua kepada Allah, hai orang-orang beriman, mudah-mudahan kamu memperoleh kemenangan” .(Qs. 24 :31)
Saudaraku , salah satu tanda sebagai orang berakal adalah memiliki empat fase, diantara fase itu adalah memperhitungkan atau meneliti diri sendiri.
As Sari berkata “ Barangsiapa yang cinta kepada Allah, dia akan hidup. Barangsiapa yang condong kepada dunia, maka dunia akan lunglai seperti orang bodoh pergi pagi dan pulang sore penuh kesia-siaan. Sedangkan bagi yang berakal selalu meneliti keurang-kekurangannya”.
Maimun bin Murhan berkata ‘ Orang bertaqwa lebih kerasa meneliti diri sendiri daripada raja yang menganiaya dan daripada kawan yang pelit.’
Malik bin Dinar, berkata ‘aku mendengar al-Hajjaj berkuthbah ‘Mudah-mudahan Allah mencurahkan rahmat terhadap orangyangmeneliti dirinya sebelum diteliti oleh tangan orang lain. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang memegang teguh amalnya dan memperhatikan apa yang diharapkan dari amal itu. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang mempertimbangkan timbangannya’. Tiada henti-hentinya dia menasihati sampai-sampai aku menangis.
Sumber :Tarjamah Mukasyafatul Qulub (111 bab), Imam Ghazali.
Firman Allah, yang artinya ,” ......... Bertobatlah kalian semua kepada Allah, hai orang-orang beriman, mudah-mudahan kamu memperoleh kemenangan” .(Qs. 24 :31)
Saudaraku , salah satu tanda sebagai orang berakal adalah memiliki empat fase, diantara fase itu adalah memperhitungkan atau meneliti diri sendiri.
As Sari berkata “ Barangsiapa yang cinta kepada Allah, dia akan hidup. Barangsiapa yang condong kepada dunia, maka dunia akan lunglai seperti orang bodoh pergi pagi dan pulang sore penuh kesia-siaan. Sedangkan bagi yang berakal selalu meneliti keurang-kekurangannya”.
Maimun bin Murhan berkata ‘ Orang bertaqwa lebih kerasa meneliti diri sendiri daripada raja yang menganiaya dan daripada kawan yang pelit.’
Malik bin Dinar, berkata ‘aku mendengar al-Hajjaj berkuthbah ‘Mudah-mudahan Allah mencurahkan rahmat terhadap orangyangmeneliti dirinya sebelum diteliti oleh tangan orang lain. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang memegang teguh amalnya dan memperhatikan apa yang diharapkan dari amal itu. Semoga Allah mencurahkan rahmat buat orang yang mempertimbangkan timbangannya’. Tiada henti-hentinya dia menasihati sampai-sampai aku menangis.
Sumber :Tarjamah Mukasyafatul Qulub (111 bab), Imam Ghazali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar