Bagaimana sikap seseorang ketika sholat berjamaah, hp yang dikantongi berbunyi?
Sekedar menggerakkan tangan untuk mematikan alarm pada ponsel sesungguhnya tidak membatalkan shalat. Apalagi bila mengingat suara deringnya mengganggu.
Mending kalau hanya ringtone musik biasa
bagaimana kalau yang terdengar suara penyanyi lagu dangdut yang imut-imut, atau suara si Madura yang bikin geli, bisa-bisa jamaah shalat bubar semua karena terbahak-bahak.
Makanya kalau mau shalat, sebaiknya jangan bawa ponsel. Tinggalkan saja di meja kerja. Biar shalat kita khusyu' tidak terganggu oleh deringnya.
Atau kalau terpaksa harus membawanya, jangan lupa untuk mengubahnya menjadi silent mode, atau cukup bergetar saja. Sehingga kalau pun berdering, maka tidak ada suara yang mengganggu konsentrasi jamaah shalat yang lain.
Di beberapa masjid tertentu, ada sebagian pengurus masjid yang tidak mau mengambil resiko. Mereka memasak alat pengacap sinyal ponsel. Sehingga di ruangan shalat, semua ponsel menjadi tidak bisa menerima sinyal, seolah-olah berada di luar service area.Ide ini cukup kreatif untuk memastikan tidak ada suara dering yang mengganggu.
Namun lepas dari beragam ide kreatif itu, kalau anda sedang shalat tiba-tiba ponsel anda berteriak-teriak minta diangkat, gerakkan tangan anda untuk memencet tombol untuk mematikan, atau mengubah menjadi silent.
Gerakan itu asalkan dilakukan dengan tenang, tidak berulang-ulang sampai tiga kali berturut-turut, sebenarnya tidak merusak shalat. Sebab dibandingkan dengan menggendong anak, atau melangkah untuk mengisi shaf di depannya, atau mencegah orang lewat, perbuatan itu cukup simple dan cepat.
Dan jangan sekali-kali mencoba untuk menjawabnya, apalagi bilang, "halo, maaf saya lagi sholat, nanti batal nih." Maka sebenarnya anda sudah batal.
Wallahu a'lam bishsawab,
Sumber : Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc, eramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar