Sabar adalah pengakuan seorang hamba kepada Allah SWT bahwa segala sesuatu yang menimpanya berasal dari-Nya, lalu ia ikhlas karenanya, dan mengharapkan pahala dari-Nya. Ada seorang yang ditahan , dicambuk dia, dan tidak juga diberi makan, namun yang tampak daripadanya hanyalah kesabaran.
Seorang hamba memang senantiasa memerlukan kesabaran setiap saat di setiap kondisi. Manusia hidup diantara perintah yang harus ia kerjakan , larangan yang harus ia jauhi dan takdir yang harus ia terima serta nikmat yang harus disyukuri.
Sungguh , jika seorang hamba mengerjakan suatu amal kebajikan yang hanya diketahui oleh Allah SWT, niscaya akan ditulis dalam catatan rahasia-Nya. Lalau bila ia membicarakannya maka dipindahkanlah catatan itu ke catatan amal terang-terangan. Jadi janganlah mengira, saudaraku , jangalah disangka bila telah selesai mengerjakan suatu amal itu bukan berarti selesai sabar terhadapnya.
Sabar bisa dibagi tiga perkara,
1. sabar terhadap perintah
2. sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syari’at, yaitu denganmenjauhinya.
3. sabar terhadap qadha (takdir) Allah yaitu dengan tidak menyesalinya.
Dari riwayat Ummu Salamah , Rasulullah bersabda” Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah – yang artinya ‘sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nya-lah kita akan kembali. Ya Allah berikanlah pahala kepadaku atas musibah ini, dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya”, kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya”. (Hadits Hr Muslim, dalam al-Janaiz VI/220).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda ,” Allah berfirman ,” Tidak ada pahala (yang Ku-sediakan ) bagi seorang hamba-Ku yang beriman, yang jika aku ambil kekasihnya (suami atau istrinya) dari penduduk dunia lalu ia ikhlas didalamnya selain surga”. (Hr Bukhari, dalam Ar-Raqaiq XI/241).
Dari riwayat Aisyiah, Rasulullah SAW bersabda, “ Setiap musibah yang menimpa seseorang mukmin pastilah Allah menjadikannya sebagai kaffarah (atas dosanya) sampai-sampai duri yang menusukinya ,”.
Dari riwayat Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda, “ Ujian akan terus datang kepada seorang mukmin atau mukminah mengenai jasadnya, hartanya dan anaknya sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa,”. (1)
Khabbab bin Al-Arts berkata ,”Kami pernah mengadu kepada Rasulullah SAW, ketika beliau sedang bersandar pada mantel dibawah naungan Ka’bah.
Kami berkata ,” Mengapa engkau tidak meminta tolong kepada Allah SWT dan berdoa untuk kita? “
Maka Rasulullah SAW bersabda ,” Diantara orang-orang mukmin sebelum kalian, ada yang digalikan sebuah lubang untuknya. Ia dimasukkan kedalamnya, didatangkan sebuah gergaji lalu diletakkan diatas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua. Ada juga yang disisir dengan sisir besi sampai mengelupas kulit dan dagingnya. Tepai semua itu tidak menghalangi mereka dari dien mereka. Demi Allah , Dia benar-benar akan menganugerahi urusan ini (risalah) sampai nanti akan ada seorang pengendara yang berjalan dari Shan’a ke Hedramaut tidak takut kecuali kepada Allah. Dia hanya kawatir akan adanya seekor srigala yang dapat menerkan kambingnya. Namun kalian tergesa-gesa”. (2)
Firman Allah,” Dan diantara mereka Kami jadikan pemimpin-pemimpin yang menjadikan perintah Kami sebagai petunjuk. Yaitu ketika mereka sabar dan yakin kepada ayat-ayat Kami”, (Qs As-Sajdah : 24).
Sumber : Tazkiyatun Nafs.
(1) Hr Ahmad dalam Musnad II/287, at-Tirmidzy dalam Az –Zuhd VII/80 Beliau berkomentar , hasan shahih.
(2) Hr Al-Bukhary dalam Al-Ikrah XII/315 dan Manaqib Al-anshar VII/164
Seorang hamba memang senantiasa memerlukan kesabaran setiap saat di setiap kondisi. Manusia hidup diantara perintah yang harus ia kerjakan , larangan yang harus ia jauhi dan takdir yang harus ia terima serta nikmat yang harus disyukuri.
Sungguh , jika seorang hamba mengerjakan suatu amal kebajikan yang hanya diketahui oleh Allah SWT, niscaya akan ditulis dalam catatan rahasia-Nya. Lalau bila ia membicarakannya maka dipindahkanlah catatan itu ke catatan amal terang-terangan. Jadi janganlah mengira, saudaraku , jangalah disangka bila telah selesai mengerjakan suatu amal itu bukan berarti selesai sabar terhadapnya.
Sabar bisa dibagi tiga perkara,
1. sabar terhadap perintah
2. sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syari’at, yaitu denganmenjauhinya.
3. sabar terhadap qadha (takdir) Allah yaitu dengan tidak menyesalinya.
Dari riwayat Ummu Salamah , Rasulullah bersabda” Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah – yang artinya ‘sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nya-lah kita akan kembali. Ya Allah berikanlah pahala kepadaku atas musibah ini, dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya”, kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya”. (Hadits Hr Muslim, dalam al-Janaiz VI/220).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda ,” Allah berfirman ,” Tidak ada pahala (yang Ku-sediakan ) bagi seorang hamba-Ku yang beriman, yang jika aku ambil kekasihnya (suami atau istrinya) dari penduduk dunia lalu ia ikhlas didalamnya selain surga”. (Hr Bukhari, dalam Ar-Raqaiq XI/241).
Dari riwayat Aisyiah, Rasulullah SAW bersabda, “ Setiap musibah yang menimpa seseorang mukmin pastilah Allah menjadikannya sebagai kaffarah (atas dosanya) sampai-sampai duri yang menusukinya ,”.
Dari riwayat Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda, “ Ujian akan terus datang kepada seorang mukmin atau mukminah mengenai jasadnya, hartanya dan anaknya sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa,”. (1)
Khabbab bin Al-Arts berkata ,”Kami pernah mengadu kepada Rasulullah SAW, ketika beliau sedang bersandar pada mantel dibawah naungan Ka’bah.
Kami berkata ,” Mengapa engkau tidak meminta tolong kepada Allah SWT dan berdoa untuk kita? “
Maka Rasulullah SAW bersabda ,” Diantara orang-orang mukmin sebelum kalian, ada yang digalikan sebuah lubang untuknya. Ia dimasukkan kedalamnya, didatangkan sebuah gergaji lalu diletakkan diatas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua. Ada juga yang disisir dengan sisir besi sampai mengelupas kulit dan dagingnya. Tepai semua itu tidak menghalangi mereka dari dien mereka. Demi Allah , Dia benar-benar akan menganugerahi urusan ini (risalah) sampai nanti akan ada seorang pengendara yang berjalan dari Shan’a ke Hedramaut tidak takut kecuali kepada Allah. Dia hanya kawatir akan adanya seekor srigala yang dapat menerkan kambingnya. Namun kalian tergesa-gesa”. (2)
Firman Allah,” Dan diantara mereka Kami jadikan pemimpin-pemimpin yang menjadikan perintah Kami sebagai petunjuk. Yaitu ketika mereka sabar dan yakin kepada ayat-ayat Kami”, (Qs As-Sajdah : 24).
Sumber : Tazkiyatun Nafs.
(1) Hr Ahmad dalam Musnad II/287, at-Tirmidzy dalam Az –Zuhd VII/80 Beliau berkomentar , hasan shahih.
(2) Hr Al-Bukhary dalam Al-Ikrah XII/315 dan Manaqib Al-anshar VII/164
Tidak ada komentar:
Posting Komentar