pemilik hati yang keras.Orang yang banyak bicaranya akan banyak kekeliruannya, dan barang siapa yang banyak kekeliruannya maka banyak dosanya.
Kepada Mu’adz bin Jabal , Rasulullah SAW bertanya “ Maukah kamu aku beritahukan kunci semua itu? “
Lalu Rasul memegang lidahnya dan berkata ,” Peliharalah ini!
Akupun (Mu’adz) bertanya , “ Wahai Nabi Allah, benarkah kita akan disiksa karena pembicaraan kita ?”,
Rasulullah menjawab ,” Ibumu kehilanganmu,”
“ Mu’adz ! Bukankah manusia itu diseret ke neraka pada wajah-wajah mereka atau hidung-hidung mereka hanya disebabkan oleh buah perkataan mereka ?” (1)
Yang dimaksudkan dengan buah perkataan adalah balasa atas perkataan yang haram dan berbagai akibatnya. Dengan berbicara atau beramal seseorang itu telah menanam kebaikan atau keburukan. Di hari kiamat, orang akan memetik buahnya. Barang saiapa menanam kebaikan ia akan menuai karamah. Dan ia akan menuai penyesalan bila menanam kebutukan.
Hadits lainnya :
- Dari Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda, “ Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke neraka adalah dua lubang, Mulut dan kemaluan.” (2)
- Dari riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang tidak jelas tetapi karenanya ia terjerembab di neraka, lebih jauh dari jarak timur hingga barat.”
- Riwayat At-Tirmidzy , Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun ke neraka sejauh tujuh puluh tahun”. (3)
- Dari HR Bukhary dan Al Hudud , Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa yang memberi jaminan untuk menjaga apa yang ada diantara dua jenggotnya (mulut) dan paha (kemaluan) aku jamin masuk surga”. (4)
- Dari Hr Bukhari dan Mulsim, Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (5)
Jelaslah bahwa sebaiknya kita berbicara yang baik-baik saja atau diam dari selain itu. Pembicaraan itu hanya ada dua, yang setiap hamba diperintahkan untuknya dan yang hamba diperintahkan untuk diam.
Ibn abbas ra, berkata , ”Telah sampai kepadaku, seseorang mengatakan bahwa tidak ada satu bagian dari tubuhnya yang paling dimurkai pada hari kiamat melebihi lisannya, kecuali yang menggunakannya untuk mengucapkan yang baik-baik atau mengisinya dengan kebaikan”.
Al-Hasan Al Bashri ra, berkataa “ Orang yang tidak menjaga lisannya, dianggap tidak memahami dien (agamanya)”.
Riwayat At-Tirmidzy, Rasulullah bersabda ,” Merupakan kebaikan keislaman seseorang jika ia meninggalkan sesuatu yang tidak berfaedah baginya,” (6)
Bencana lisan yang paling sedikit mudharatnya adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaedah. Barang siapa yang berbicara tentang sesuatu yang tiada berguna baginya, ia akan terhalang dari kejujuran.
Kalau hal diatas adalah bencana lisan yang paling kecil mudharatnya, Lalu bagaimana posisinya dengan
a. ghibah, namimah, ?
b. kata-kata kotor , keji, batil ?
c. penghinaan, mengolok-olok , kedustaan ? dst
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Sumber : Tazkiyatun Nafs , Ibn Rajab Al-Hambali,
(1) Hr At- Tirmidzy , Al Iman VII/362 dan Hakim dalam Mustadrak fi At-Tafsir VI 142, Shahih sesuai dengan syarat Bukhari-Muslim.
(2) Hr At-tirmidzy , dalam Al-Birr Was Shilah Vi/142 , beliau berkata, “hadits ini shahih gharib”. Juga Al-hakim dalam Al-mustadrak fi raqa’iq IV/124.
(3) Hr At-Tirmidzy (Ar-raqa’iq Vi/604) , beliau berkata ,’hadits ini shahih gharib’.
(4) Ar-raqa’iq XI/308 dan Al-hudud XII/113 dari Shl bin Sa’d.
(5) Ar-raqa’iq XI/308 dan Al-Iman II/18
(6) Hr At-tirmidzy , dalam Az-Zuhd VI/607, Ahmad (Al-Musnad I/201) , Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiqi Musnad, mengatakan isnadnya shahih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar