Setelah urusan beli
kendaraan kelar, acara rutin lanjutan adl perawatan . Biaya perawatan hrs kita
perhitungkan sebelum kita membeli kendaraan. Dg perawatan yg baik mk
kendaraan akan setia membantu kita dg optimal, bukan malah membebani keuangan
kita. Nah tahap ketiga adl memilih bengkel tempat melakukan perawatan optimal sesuai dg
kemampuan kita. Opsi memilih bengkel
yg pas memang tak mudah , karena tidak ada kriteria baku yg bisa
dijadikan dasar penilaian. Ada beberapa faktor yg perlu diperhatikan , yaitu situasi
dan kondisi termasuk fasilitas perlengkapan tools bengkel,
kemampuan SDM bengkel (teknisi, tenaga administrasi dan pelayanan) , Tingkat
kejujuran (empati SDM) thd
pelanggan , juga bergantung
pd kondisi kendaraan dan sikap kita sendiri. Bisa saja fasilitas bengkel sangat lengkap , tapi
pelayanan SDMnya sulit dipercaya (msl : ada praktek curang dlm
pelayanan dst) . Atau kebalikannya. Banyak faktor yg menentukan, namun
minimal faktor kepercayaan (bisa dipercaya) yg perlu kita perhatikan lebih,
disamping harga tentunya.
Bisa jadi sebuah bengkel tampilanya keren megah, bersih , lengkap peralatannya , ada standar SOP ttg kualitas
hasil pekerjaannya. Namun kadangkala ada
montir atau tenaga SDM lainnya suka main
ganti onderdil dgn yg baru , pelayanannya terkesan tertutup seperti ada yang
disembunyikan, tidak memberi kesempatan
pelanggan bertanya lebih detaill dst.
Bengkel
resmi agen pemegang merek (APM) rata-rata memiliki standar kualitas yang baku , sesuai dengan syarat dari
prinsipal-nya. Artinya, ada standar yang berlaku secara internasional, misalnya
workshop BMW, Toyota, Suzuki, Ford, Honda, Chevrolet, Mazda, Daihatsu, dst. Namun kadangkala kualitas pelayanan personal SDM kurang bisa menampung setiap
keluhan pelanggan , karena lebih menitikberatkan pada modul SOP yg baku. Dan
keluhan pelanggan atas kendaraanya seringkali tidak masuk dalam rincian SOP
tsb. Misalnya dalam SOP pelayanan perawatan ,
harus mengganti satu paket komponen onderdil kendaraan, padahal dlm
kondisi di lapangan , hanya perlu mengganti satu bagian tertentu dari paket
tsb. Dan montir tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan karena harus memenuhi
standar SOP standar bengkel. dst
Atau sebaliknya, suatu bengkel kelihatan bergaya konvensional asli bengkel (terlihat kotor dengan ceceran oli atau tool berserakan),
kumuh, namun montir bisa memberikan argumen masuk akal kepada pelanggan tentang
kondisi kendaraan, bahkan ia bersedia memberikan beberapa
alternatif solusi pemecahan dg menyebutkan kelebihan dan kekurangannya. Pokoknya
servis pelayanan kpd pelanggan lebih ramah dan terbuka ,
walaupun terkadang kualitas pekerjaan tidak optimal karena tools peralatan
tidak selengkap bengkel besar (resmi). Memang
tak mudah menemukan bengkel idaman
yang
cocok di hati. Kuncinya adalah teliti sebelum membeli. Cari informasi
sebanyak-banyaknya tentang suatu bengkel yang anda incar, baik dari teman-teman, mailing
list, media cetak dst.
Hal lain yang sering luput dari perhatian kita adalah
sikap kita sendiri terhadap para mekanik (montir) atau petugas bengkel lainnya.
Bisa jadi kita terlalu cuek atau menjaga jarak komunikasi dengan mereka. Kita belum tergerak untuk mengakrabkan diri, diskusi sebentar atau bicara santai atau
sekadar untuk menyapa agar suasana kerja mereka lebih cair.
Kadang kala , kendaraan kita belum juga
sembuh meskipun sudah ke bengkel itu .
Jangan panas hati dulu, merasa di kerjai bengkel. Masalah bisa lebih cepat
selesai bila kita lebih bersikap
kooperatif dan ramah. Sehingga bisa
mennyelaraskan perbedaan persepsi kita dan mereka tentang kondisi kendaraan
yang lebih detail.
Lalu bagaimana untuk bisa memulainya. Sebaiknya bila Anda merasa berminat pada bengkel itu,
mulailah dengan meminta layanan yang ringan dan murah, misalnya penggantian oli, spooring-balancing
dst. Dari pekerjaan kecil-kecil itu, Anda bisa mengamatai dan menilai kira-kira seperti apa kualitas bengkel
itu tentang pelayanannya ,
keterbukaannya atau kejujurannya melayani pelanggan. Dari pekerjaan-pekerjaan
kecil tersebut anda bisa menilainya bagaimana kualitas pelayannnya untuk
pekerjaan yang lebih besar.
Jadi jangan ragu dan segan untuk berkomunikasi informal dengan mekanik, manajer atau pemilik
bengkel, untuk mengetahui sejauh mana kepedulian (empati) mereka kepada pelanggan, sekaligus mengukur kemampuan mereka dalam dunia perbengkelan.
Nah,
ada banyak hal yg bisa kita pertimbangkan dalam memilih
bengkel kendaraan yg berkualitas. Kualitas kerja bengkel tidak terbatas pada kualitas
memperbaiki kerusakan dan kelengkapan tools namun juga bagaimana bengkel itu
bisa mendapat kepercayaan (trust) dari pelanggan. Ulasan
selanjutnya ... insya’ Allah ttg beberapa kiat atau tips dalam memilih bengkel
kepercayaan sesuai dengan kemampuan kantong kita .....
Bersambung :
Allahu a’lam
Sumber : oto2.wordpress.com , MotorMobile.Net , forum otomotif , dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar