Kini kita ulas salah satu legenda motor. Dijuluki The Most Copied Motorcycle of All Time, Model DKW RT 125 (Dampf-Kraft-Wagen Reichstyp 125) jadi inspirasi desain motor modern. Model ini banyak dicontek pabrikan lain msl : BSA Bantam D1 Inggris , Harley-Davidson Hummer USA, Maserati Italia, Mival 125 T Italia , Turismo , MV Agusta Italia , Soviet Moska M1A Russia , Yamaha YA-1 Jepang , Kawasaki Meihatsu 125 Jepang, Peugeot t-55 Perancis , Motoconfort 125 Perancis , SHL 125 and Sokół 125 Polandia , Royal Enfield WD/RE Ingris , Czech Jawa 125 Czeckoslovakia , Danuvia Csepel 125 Hungaria , NSU 125 ZDB Jerman, Triumph BDG 125 Jerman dsb.
Berteknologi satu mesin satu-silinder
2-stroke. Bisa jadi ini desain teknik otomotif tercanggih dan efisien masa itu. Jerman sbg
pihak kalah perang dunia II, hrs menyerahkan blue print teknologi ini kpd
sekutu. Selanjutnya lahirlah motor-motor baru yg mengaplikasi desain dan
teknologi DKW RT 125. Mesin 125
cc ini juga jadi rujukan teknologi mesin generasi baru spt 250 cc, 500 cc, 750 cc
dst .
If
there is one motorcycle that could be considered the archetype of lightweight
bikes, it would have to be the DKW RT 125. Even if you’ve never seen one
before, you’ve most likely seen traces of its iconic design in other bikes.
Since its inception in the 1930s, the DKW RT 125 has gone on to be one of the
most copied motorcycles of all times and there are some very specific reasons
for this we’ll discuss below.
History of Das Kleine Wunder
Pada tahun 1906 , Jørgen Skafte Rassmussen
sorang ahli mesin keturunan Jerman berkebangsaan Denmark, mendirikan sebuah perusahaan
manufaktur di kota Zchopau . kota Zchopau terletak di wilayah Jerman bagian
timur. Pabrikan ini awal mulanya
memproduksi peralatan dan mesin untuk kebutuhan industri tekstil.
Pada tahun 1919, perusahaan berhasil membuat satu mesin baru yg bisa
dipasang pada sepeda sehingga bisa menggerakkan sepeda. Mesin dua langkah ini
mampu mendorong sepeda dg laju 40 kilometer per jam. Mesin sepeda ini ternyata
mendapat sambutan bagus di pasar Jerman dan luar negeri. Keberhasilan ini
menjadikan J. S Rassmussen makin fokus dalam pengembangan mesin sepeda.
Selanjutnya perusahaan sepeda bermesin DKW makin giat berekperimen untuk membuat desain mesin yang lebih maju. Tahun 1921 DKW merilis model Golem, sepintas model ini masih perpaduan antara sepeda dgn mesin motor stasioner 140cc yang diletakkan antara kaki pengendara.
Pada tahun 1922 , DKW kembali meluncurkan produknya bertajuk Lomos. Lomos mempunyai desain lebih maju dimana mesin dipasang di bawah sadel pengendara. Lomos mendapat respon lumayan bagus dipasaran , produk ini laku terjual hinga sekitar 2.500 unit .
Pada tahun 1927, desainer mesin DKW Dr Ing Schnuerle berhasil memperbaharui perangkat teknologi mesin dua stroke yang lebih modern. Menjadikan teknologi 2 langkah (Tak), dianggap teknologi yang efisien dan ringkas tidak ruwet , dimana mesin/motor hanya memerlukan dua langkah torak (1 kali langkah ke atas (ascending) stroke dan satu kali langkah ke bawah ( discending stroke) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang pembakaran.
Fitur mesin ini mengadopsi model flat-topped pistons yg mrp hasil pengembangan dari model Schnurle two-stroke scavenging process. Model ini memungkinkan optimalisasi dalam pengkabutan atau pencampuran BBM dengan udara , sehingga menghasilkan transfer energi (power) mesin yang efisien. Suatu temuan teknologi yang baru masa itu.
Mesin baru ini sanggup menghasilkan power yg
terbaik saat itu sd 15hp , dimana
bisa melaju hingga 120 km per untuk
ukuran mesin kecil (125cc).
Ini langkah efisiensi yang luar biasa dan juga ringan , karena volume (berat) yg
lebih kecil daripada mesin konvensional saat itu. Perawatannya juga
tidak ribet. Dengan komposisi mesin yang efisien , which Rasmussen
menjulukinya sebagai Das Kliene Wunder
(the little marvel) , yang menjadi langkah awal
DKW memasuki industri sepeda
motor modern. Pada masa itu pabrikan motor di Inggris dan Amerika
Serikat, masih mengaplikasikan teknologi multi-silinder
empat stroke , dimana untuk mendapatkan
kinerja yang sama, namun dg bobot mesin yg bisa 3 kali lebih berat.
Teknologi baru itu menjadikan mesin-mesin produksi DKW sukses dipasaran. Pada tahun 1928 perusahaan DKW telah menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia, memproduksi 65% dari semua produk sepeda motor yg di diproduksi di Jerman serta sukses sebagi pemasok komponen dan peralatan mesin bagi banyak pabrikan lain .
Pada tahun 1931 DKW merilis
seri RT 125cc. Model
ini karya desainer kenamaan Hermann Weber. Ini adalah sepedamotor yang paling ringan di
kelasnya. Total berat motor hanya 68 kg (versi sipil ,aluminium
block) dan 90 kg (versi militer , high quality cast iron block). Bisa melaju cepat
dan stylish serta model mesin yang paling efisien
masa itu. Produk ini ternyata sangat laku dipasaran, dimana tahun 1932 terjual
hingga sekitar 60.000 unit . DKW RT
125 , menjadikan salah satu motor yang melegenda dalam sejarah.
DKW RT 125 versi militer pertama kali ditampilkan ke publik pada tahun 1939. pada awalnya pihak berwenang militer tidak terlalu tertarik, karena power output yang dianggap kecil hanya 4,75 hp. Tetapi setelah menguji kemampuan off-road yang mumpuni , bobotnya yang ringan dan sanggup melaju sangat kencang , pihak militer mulai tertarik dan memesan untuk versi militer. Penampakan versi militer terlihat sedikit berbeda dari versi sipil , Yang jelas rangka dan bodinya diperkuat dengan baja pilihan dan tentu berkelir cat militer. Adapun spek versi militer adalah : Engine (1 cylinder , 2-stroke), Displacement (123 cc) ,Power (4.75 hp), Maximum speed: 50 mph , Series: (1943-1944) , Production: (above 12,000 unit). Untuk versi militer ini motor banyak dipakai untuk unit intai maupun kurir, juga paratroop ( Linud).
Inilah
yang menjadikan mengapa teknologi dan desain motor Jerman paling keren masa itu.
beberapa varian model DKW al : DKW ARE 175 DKW Golem (Sesselmotorrad), DKW Hobby-Roller, DKW Hummel , DKW KM 200, DKW KS 200, DKW NZ 250, DKW NZ 350, DKW NZ 500, DKW ORE 250, DKW RT 100, DKW RT 125, DKW RT 175, DKW RT 200, DKW RT 200H, DKW RT 250/2, DKW RT 250 H, DKW RT 350 S, DKW SB 200, DKW SB 350, DKW SB 500, DKW Sport 250, DKW SS 500 (watercooled), DKW SS 600 (watercooled), DKW ZS 500, DKW ZSW 500 (watercooled).
Pihak
militer juga punya andil dalam perkembangan
teknologi motor Jerman. Militer Jerman masa itu adalah
pasukan yg paling banyak menggunakan unit sepeda motor. Setiap divisi
Wehrmacht dilengkapi dengan ratusan
sepeda motor yang didistribusikan kepada resimen, detasemen, batalyon, dan
kompi mereka .Di Front Timur, sebuah divisi infanteri Jerman
rata-rata dilengkapi 452 sepeda motor,
yang ditugaskan untuk pengintaian, sinyal, insinyur
dan batalyon senjata
anti-tank, infanteri dan artileri resimen,
unit penghubung dg markas besar dan unit
logistik dst
Untuk
itu diperlukan motor dengan performa yang mumpuni dlm mendukung pergerakan dan
mobilitas pasukan. Atas dasar itulah pabrikan motor Jerman dituntut
menghasilkan unit motor yang tangguh dan canggih teknologinya. Setiap
divisi tank Jerman memiliki
unit sepeda motor. Satu divisi
biasanya mempunyai personel antara 10.000 sd 25.000 prajurit. Unit sepedamotor
ini adalah bagian penting dalam kampanye invasi gerak cepat pasukan Nazi
Jerman.
Spec engine DKW RT125 ver 1952
Country: GermanyEngine: Air-cooled, single-cylinder, 2-stroke
Ignition: flywheel magneto
Power Rating: 5.6 bhp @4,800 rpm
Bore and Stroke: 52 x 58mm
Displacement: 123cc
Fuel System: Single Bing carbuetors
Transmission: 3-speed
Suspension: Front telescopic fork, rigid rear
Brakes: Front and rear drum
Weight: 150 lb.
Top Speed: 45mph
Seri DKW RT 125,
adalah salah satu motor andalan di detasemen motor militer saat itu. Kecanggihan , kelincahan serta kemampuan offroad yang oke menjadikan motor
ini sebagai ikon yang banyak dicopy oleh
pabrikan lain , misalnya ............
Allahu
a’lam
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar