Kebahagiaan dan kekayaan yg bersifat
kuantum , sebenarnya sangat mungkin kita miliki sepanjang hidup. Kita dapat
menggenggamnya agar tak terlepasa dari jiwa. Namun untuk menuju kenikmatan ini,
kita harus menancapkan terlebih dahulu rasa syukur dalam hati. Joseph R Murphy dalam Your Infinite Power To be Rich , berkata bahawa ‘Seluruh proses menuju kekayaan mental,
material dan spiritual dapat diringkas dalam satu kata, yaitu syukur’.
Saudaraku,
menancapkan rasa syukur tidaklah semudah yg kita bayangkan. Perlu pemahaman
yg mendalam tentang makna syukur.
Setelah memahami makna hakikat syukur, kita perlu memotivasi sedikit demi sedikit
rasa syukur ini kedalam hati kita.
Sungguh tinggi kedudukan
syukur dihadapan Allah. Sehingga tatkala Iblis mengerti nilai syukur sebagai
kedudukan tertinggi dan termulia, maka ia sangat focus pada pun tujuan akhirnya
(tertingginya) , yaitu menjauhkan manusia dari derajad bersyukur.
Sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an, tentang sumpah iblis
ثُمَّ لاَتِيَنَّهُم مِّنْ
بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ
وَلاَتَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Lalu aku akan mendatangi mereka dari
depan, dari belakang, dari samping kanan, dan dari samping kiri. Sehingga
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Qs. Al-Araf: 17)
Syukur merupakan salah satu akhlak
terhadap Allah SWT. Tiada tuhan melainkan Dia. Memuji sang pemberi nikmat
karena setiap kebaikan yang telah dilakukan dan diberikan-Nya. Syukur seorang
hamba berkisar dalam tiga hal : yang apabila ketiganya tidak berkumpul, maka
tidaklah disebut bersyukur. Yaitu
- mengakui nikmat dalam batin . Hati untuk makrifat dan mahabbah.
- mengatakan secara lahir. Lisan untuk memuja dan menyebut keagungan asma Allah.
- menjadikannya sebagai sarana taat kepada Allah SWT. Di sisi ini, anggota badan untuk menggunakan nikmat yang diterima sebagai sarana untuk taat kepada-Nya dan menahan diri dari setiap maksiat.
Saudaraku, mari kita biasakan sebelum
berangkat istirahat tidur dan setelah
bangun malam , untuk selalu bersyukur . Kehidupan di dalam rasa syukur
adalah jalan pintas menuju kebahagiaan lahir batin . Rasa syukur akan banyak
menghadirkan keajaiban yang menyenangkan dalam hidup kita.
Semakin sering kita bersyukur, semakin
ditambah pula Allah memberikan apa yang
kita inginkan dan butuhkan.
Dalam Your Infinite Power To be
Rich (Joseph R Murphy), menyatakan
bahawa ‘Seluruh proses menuju kekayaan mental, material dan spiritual dapat
diringkas dalam satu kata, yaitu syukur’.
Syukur adalah jalan terbaik untuk
menghindarkan dari kejahatan diri sendiri. Memang benar, adalah suatu
perjuangan yang tidak ringan untuk selalu menanamkan rasa syukur dalam hati ,
dalam benak dalam perasaan kita. Lisan
kita bisa lebih mudah mengucapkan Alhamdulillah, namun seringkali
perbuatan-perbuatan kita masih jauh dari hakikat rasa syukur, seperti yang kita
pikirkan. Atau bisa juga sebaliknya.
Salah satu rasa syukur adalah ,
pemikiran bahwa apapun yang menimpa diri kita bisa jadi merupakan buah
kenikmatan dari Allah. Sekalipun itu adalah musibah atau kesedihan menurut
pandangan kita. Bersyukur memang tidak semudah membalikkan tangan, namun kita
harus selalu berusaha untuk memerangi hawa nafsu dan mengembangkan diri secara
optimal. Tak berlebihan rasanya, bila usaha kita adalah suatu kekuatan untuk
bersyukur yang mendorong kita menjadi manusia yang beruntung.
Seperti yang diungkapkan Syuraih, ‘ Setiap kali seorang hamba ditimpa
suatu musibah, pasti disana ada tiga
nikmat dari Allah SWT. Musibah itu tidak berkenaan dengan diennya (agamanya),
musibah itu tidak lebih berat daripada yang terjadi, dan musibah itu pasti akan
terjadi lalu telah terjadi ‘.
Allah SWT mengabarkan bahwa diantara
hamba-hamba-Nya , yang berhak atas kerunia-Nya adalah mereka yang pandai
bersyukur.
Firman Allah yang artinya,”
Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan yang lain, supaya mereka
berkata ,’Apakah mereka orang-orang yang diberi karunia oleh Allah diantar
kami?’ Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur,” (Qs.
Al-an’am : 53).
Firman Allah, yang artinya ,”Dan Kami
akan membalas orang-orang yang bersyukur”. (Qs. Ali-Imran : 145).
Namun syukur seorang hamba beriman lebih berharga
daripada kesabarannya. Ketika kesulitan
ia rasakan, ia bersabar . Namun ketika ia lebih memilih bersyukur atas kondisi ,
karena baginya kesulitan adalah nikmat yang dianugerahkan dengan cara berbeda,
yang juga harus disyukuri. Bersabar itu berderajat tinggi. Namun bersyukur atas
sesuatu yang disabari kerapkali berderajat lebih tinggi lagi.
Bersabar itu sulit dan berat. Tetapi bersyukur sungguh lebih berat lagi.
Ketika seorang ditimpa kesulitan, ia hanya punya pilihan untuk bersabar. Namun
ketika dianugerahi nikmat, tidak sembarang orang bisa mensyukurinya. Setiap
orang cenderung lalai. Nikmat yang sedikit disesali, nikmat yang banyak tidak
disyukuri. “Hanya sedikit dari hamba-Ku yang pandai bersyukur” (QS Saba : 13)
Itulah sebabnya nilai syukur bisa lebih tinggi dari pada sabar. Sabar akan
membuat seseorang ditemani Tuhan (sesungguhnya Allah bersama orang-orang
sabar). Tetapi syukur akan membuatnya makin dekat dengan-Nya.
Maka, bersabar, sekaligus bersyukur. Sebab selalu ada
nikmat yang DIA simpan dalam setiap kesulitan yang harus disabari.
Sabar akan menguatkanmu, sedangkan syukur akan meninggikanmu. Sabar akan
membuatmu berteman Tuhan, sedangkan syukur akan membuatmu dan DIA lebih dekat
…. Sungguh tidak ada kekasih yang menolak harapan pecintanya.
Allahu a'lam
Sumber : Inilah rahasia bersyukur,
Rusdin SR, U Alif, Agar selalu ditolong Allah, Hendra Setiawan. Taskiyatun Nafs
,Ibn Rajab Al-Hambali, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar