Pengembangan teknologi desain rancangan mobil makin berkembang agar kendaraan
makin mudah dikendarai. Teknologi baru yg dikembangakan adl Active steering. Teknologi Active steering atau setir aktif diperkenalkan BMW th 2003. Teknologi power steering menjadikan setir lebih enteng.
Namun, setir aktif lebih dari itu. Saat parkir, pengemudi tidak perlu memutar setir sampai beberapa kali untuk mendapatkan sudut belok besar. Contoh, saat parkir, agar roda depan membuat sudut belokan maksi, 32
derajat (habis), pada mobil tanpa setir aktif, dgn perbandingan setir, 20:1, lingkaran setir harus diputar 640 derajat (dua putaran), cukup ribet. Dalam teknologi ini untuk
sudut belok maksimum maksimal roda, 32 derajat, pengemudi cukup memutar 320
derajat (tidak sampai satu putaran), shg memudahkan di jalanan banyak tikungan sempit atau patah.
Perangkat teknologi ini juga memprogram perbandingan atau rasio setir pada setir aktif yang selalu berubah sesuai dengan kecepatan mobil. Makin tinggi kecepatan, untuk membelokkan roda sedikit, setir harus diputar lebih lebih banyak. Pada kecepatan 60 km/jam, misalnya, agar roda depan bisa membelok dengan sudut 32 derajat, setir harus diputar 406 derajat. Lebih dari satu putaran atau perbandingan menjadi 12,6!
Disamping bertujuan untuk memperoleh tingkat kenyamanan juga
mempertinggi rasio keselamatan . Dalam kecepatan
tinggi, mobil lebih sensitif terhadap pengaruh gerakan. Sedikit setir bergerak,
arah mobil langsung berubah. Nah untuk mendapatkan sudut
belokan kecil, diperlukan putaran setir yang lebih besar.
Alat utama teknologi ini adalah gigi satu set gigi planet yang disatukan pada batang setir. Untuk menggerakkan setir digunakan motor listrik yang dipasang pada mekanisme setir tersebut. Ketika menerima sinyal lingkaran setir digerakkan oleh pengemudi, sistem langsung bekerja, memerintah motor listrik mengaktifkan mekanisme setir yang membelokan roda melalui roda gigi planet.
Setir aktif juga dimanfaatkan untuk mengoreksi arah mobil. Misalnya bila terjadi gejala oversteering atau direm pada permukaan yang bisa berubah-ubah, DSC (dynamic stability control) akan mengindentifikasi masalah. Setir aktif mengurangi gerakan setir yang tidak perlu. Disamping itu, respons setir aktif lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan seorang pengemudi yang berpengalaman.
Alat utama teknologi ini adalah gigi satu set gigi planet yang disatukan pada batang setir. Untuk menggerakkan setir digunakan motor listrik yang dipasang pada mekanisme setir tersebut. Ketika menerima sinyal lingkaran setir digerakkan oleh pengemudi, sistem langsung bekerja, memerintah motor listrik mengaktifkan mekanisme setir yang membelokan roda melalui roda gigi planet.
Setir aktif juga dimanfaatkan untuk mengoreksi arah mobil. Misalnya bila terjadi gejala oversteering atau direm pada permukaan yang bisa berubah-ubah, DSC (dynamic stability control) akan mengindentifikasi masalah. Setir aktif mengurangi gerakan setir yang tidak perlu. Disamping itu, respons setir aktif lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan seorang pengemudi yang berpengalaman.
Kelebihan lain adalah bila terjadi gangguan sistem
elektroniknya, sistem
kemudi masih p bisa dikontrol dgn sistem pengaman. Sedangkan untuk mendapatkan “rasa” mobil
tetap digunakan, pilihan sistem setir adalah rek (rack) dan pinion, sama dengan
yang digunakan mobil-mobil masa kini pada umumnya.
Sahabatku, ini sitem bekerja dengan memanfaatkan komputer untuk menentukan perbandingan gigi kemudi yang tepat di kecepatan tertentu. Jadi di berbagai kecepatan kendaraan, Anda bisa memutar setir tanpa perlu melepaskan salah satu tangan untuk menambah sudut kemudi.
As kemudi yang menuju steering house dibagi dua dan ditengahnya ditambahkan sebuah kotak roda gigi yang digerakan secara elektronik oleh motor listrik. Tugas dari peranti ini adalah mengubah rasio gigi kemudi berdasarkan kecepatan mobil.
Drive by wire
Teknologi ini baru dicoba dlm mobil-mobil konsep, teknologi throttle by wire lebih sering didengungkan dengan nama drive by wire. Secara prinsip, teknologi ini meminimalisasi fungsi mekanis di dalam sebuah sistem. Teknologi ini menyerupai pengendalian pada pasawat terbang. Kabel mekanis yang menghubungkan kedua perangkat digantikan oleh sinyal berupa arus listrik yang bertugas untuk menggerakan sistem. Jadi Anda akan menemukan potensiometer sebagai pengganti komponen mekanikal. Sinyal yang dikirim oleh potensio tersebut akan diterjemahkan oleh motor listrik dan langsung menggerakan sudut kemudi ke arah yang dituju.
Sahabatku, ini sitem bekerja dengan memanfaatkan komputer untuk menentukan perbandingan gigi kemudi yang tepat di kecepatan tertentu. Jadi di berbagai kecepatan kendaraan, Anda bisa memutar setir tanpa perlu melepaskan salah satu tangan untuk menambah sudut kemudi.
As kemudi yang menuju steering house dibagi dua dan ditengahnya ditambahkan sebuah kotak roda gigi yang digerakan secara elektronik oleh motor listrik. Tugas dari peranti ini adalah mengubah rasio gigi kemudi berdasarkan kecepatan mobil.
Drive by wire
Teknologi ini baru dicoba dlm mobil-mobil konsep, teknologi throttle by wire lebih sering didengungkan dengan nama drive by wire. Secara prinsip, teknologi ini meminimalisasi fungsi mekanis di dalam sebuah sistem. Teknologi ini menyerupai pengendalian pada pasawat terbang. Kabel mekanis yang menghubungkan kedua perangkat digantikan oleh sinyal berupa arus listrik yang bertugas untuk menggerakan sistem. Jadi Anda akan menemukan potensiometer sebagai pengganti komponen mekanikal. Sinyal yang dikirim oleh potensio tersebut akan diterjemahkan oleh motor listrik dan langsung menggerakan sudut kemudi ke arah yang dituju.
Nah kita sekarang membandingkan teknologi yang sudah ada di kendaraan kita
saja.
Kesimpulan perbandingan teknologi EPS dan system hidrolis
Electric Power Steering
Kelebihan
1. Power steering yang proses kerjanya dibantu arus listrik ini dapat
mereduksi pemakaian energi kendaraan yang tidak perlu, sehingga lebih menghemat
BBM.
2. Perputaran setir pun lebih presisi dan responsif karena sistem dapat
mengatur besarnya bantuan yang diberikan dan tanpa bising.
3. sistem electric power steering terletak pada batang kemudi
dan gearbox steer ini memang bebas perawatan.
4. Beda sama power steering konvesional yang mengandalkan
tekanan hidrolik di mana menggunakan oli sebagai pompa
untuk menekan sehingga setir terasa lebih ringan dan mudah dikendalikan
5. sistem kemudi EPS ini masih
terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk
dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power
steering.
6. EPS tidak hanya
melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan
hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada
pada gear box di dalam input shaft, oleh
karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi
tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang
optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
Kekurangan
1.
Biaya
perbaikan mahal, karena bila sudah ada
komponen yangrusak maka tak bisa servis per komponen, mesti beli satu set
utuh.
2. Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan.
Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor
elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil
lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus
mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan
dinamo atau dengan racksteer.
3. Rentan kena air. Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak.
“Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil.
Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,”
beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya
4. Dalam Electric power bekerja dalam
keadaan berputar, bila tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena beban melebihi,
sekring pengaman akan putus. Gerakan akan berhenti. Untuk menghidupkan kembali
memerlukan persiapan lebih lama untuk memulainya, disamping harus mengurangi
beban.
5. Pada sistem energi listrik hanya beroperasi pada kecepatan putar yang konstan.
Pada sistem energi hidrolik, motor hidrolis juga dapat juga dioperasikan pada
kecepatan konstan. Meskipun demikian elemen kerja (baik linier maupun rotari)
dapat dijalankan pada kecepatan yang berubah-ubah dengan cara merubah volume
pengaliran/debit atau dengan menggunakan katup pengontrol aliran.
6.
Dalam system ini , pengontrolan perubahan beban lebih
sulit dilakukan. Karena bila beban lebih ini tidak dengan segera diatasi akan
merugikan komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi penyetelan
katup yang sudah ditentukan, pemompaan langsung dihantarkan ke reservoir
(tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi dan gayanya. Katup pengatur
tekanan juga memberikan penyetelan batas jumlah gaya/torsi tertentu, misal
dalam operasi pencekaman atau pengekleman.
Kelebihan , Power
steering hidrolis
1.
Jenis
peranti biaya perawatannya lebih murah
dan lebih mudah , karena hanya
menggunakan oli pada pirantinya untuk dapat bekerja dengan baik.
2.
sedangkan pada sistem energi hidrolik saluran-saluran
energi hidrolik dapat ditempatkan pada hampir setiap tempat. Pada sistem energi
hidrolik tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti
pada sistem energi mekanik. Energi hidrolik lebih fleksibel dari segi
penempatan transmisi tenaganya.
3.
Dalam sistem hidrolik, gaya yang relatif sangat kecil
dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat besar
dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak
lain karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada tekanan dan kecepatan
yang sangat tinggi. Komponen penghasil energi yang kecil (pompa hidrolik) dapat
memberikan tenaga yang sangat besar (silinder hidrolik). Bila dibandingkan
dengan motor listrik yang mempunyai tenaga kuda yang sama, pompa hidrolik akan
mempunyai ukuran yang relatif ringan dan kecil. Sistem energi hidrolik akan
memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran yang sama
dibanding dengan sistem energi lain.
4.
Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media
pemindah gayanya. Pada sistem ini, komponen- komponen yang saling bergesekan
terselimuti oleh lapisan minyak (oli), sehingga pada bagianbagian tersebut
dengan sendirinya akan terlumasi. Proses inilah yang akan menurunkan gesekan
5.
Dalam system ini energy yang dihasilkan dari pengubahan
energi hidrolik (silinder hidrolik) lebih
mudah dikontrol melalui
katup kontrol arah/tekanan. Bahkan untuk
beban lebih dapat diatasi melalui
katup-katup pembocor (relief valves) .
Kekurangan , Power
steering hidrolis
1.
Dalam
jangka waktu tertentu, oli power
streering yang mengandalkan hidrolik mesti
diganti. Belum lagi mesti mewaspadai kebocoran oli yang suka merembes bila
seal-nya sudah getas.
2. Boros BBM , Sistem power steering hidraulis membebani
kerja mesin sehingga konsumsi konsumsi lebih besar. Sistem ini membutuhkan energi yang lebih besar dari penggunaan AC
mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis
yang dialami mobil ketika bergerak.
3.
Sistem hidrolik membutuhkan lingkungan yang bersih bebas
debu. Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain. Juga pengaruh
temperatur yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran
akan ikut minyak hidrolik yang kemudian bergesekan dengan bidang-bidang gesek
komponen hidrolik mengakibatkan terjadinya kebocoran hingga akan menurunkan
efisiensi. Dengan kondisi itu, maka sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang
lebih intensif, hal yang amat menonjol bila dibandingkan dengan sistem energi
yang lain.
Allahu a’lam
Semoga bermanfaat.
Sumber
: OtomotifNet , http://www.liektoyota.com ,
SRIPOKU.com, dan
bacaan lainnya
2 komentar:
kelemahan dr sistem ini adalah bila terjadi malfungsi maka steer akan terkunci dan tidak dapat di gerakkan. saya biasa menemui satu atau dua kasus seperti ini di bengkel tempat saya bekerja gan. di toyota auto 2000 surabaya
Waah.
Posting Komentar