Dalam diri seseorang terus berkecamuk suatu peperangan panjang
yg melelahkan , perang melawan hawa nafsu. Di arena ini, al-Ghazali
mengkondisikan dalam tiga kategori, yaitu : manusia yg dikalahkan hawa nafsunya
dimana ia dikuasai dan tidak sanggup menentangnya , kedua ; pertarungan terjadi
sangat kompetitif, kadangkala nafsu menang dan kadang berhasil dikalahkan,
ketiga , ia berhasil menundukkan hawa nafsunya. Dan yg ketiga ini adalah
pencapaian terbesar, kenikmatan nyata, kemerdekaan sempurna bebas dari
perbudakan.
Saudaraku, perjuangan untuk membersihkan diri bukan sesuatu yg mudah , Dr. Umar Sulaiman
‘Abdullah al-Asyqar dlm Al-Ikhlash, Fa’budullaha Mukhlishan lahu ad-Din ,
memaparkan strategi melawan hawa nafsu dan bagaimana menghentikan seruan yg
mengajak pada kejahatan atau menyimpang dari jalan yg lurus. Salah satu
strategi itu adalah instropeksi diri.
Medan peperangan hebat ini ada didalam hati kita
masing-masing. Seakan hati adalah ladang pertempuran dasyat dan selalu
bergejolak. Dalam Kaz al-‘Ummal dikatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda ,
yang artinya, Sungguh hati anak Adam lebih kencang guncangannya daripada (air
di) kendi yang sangat mendidih”, (Hr Ahmad dan Hakim).
Penyebab bergejolaknya hati adalah banyaknya pikiran-pikiran
yang merasuk dalam hati. Padahal menurut Shal bin abdillah dalam Awarif
al-Ma’arif , bahwa hati itu sebenarnya sangat lembut yang selalu terpengaruh
oleh segala bisikan. Harits al-Muhasibi
dalam Ar-Ri’ayah , mengkategorikan pikiran yang sering merasuk ke dalam hati
ada tiga macam :
1. Peringatan dari Allah,
Sebagaimana sabda Rasulullah , yang artinya ,” Barang siapa dikehendaki
oleh Allah kebaikan, Allah akan menjadikan baginya peringatan dalam hatinya,”.
Dalam Misykat al-Mashabih I/67 dan Shahih al-Jami’ ash-shagir
IV/3782 , disebutkan Rasulullah bersabda, yang artinya,” Allah membuat
perumpamaan dengan jalan yang lurus dan di kedua tepi jalan itu terdapat dua
tembok (yang memanjang). Di tembok itu ada banyak pintu yang terbuka. Di
pintu-pintu itu ada kain kelambu yang tergerai. Di (ujung) jalan itu ada juru
panggil. Dia menyeru ,” Wahai manusia, masuklah kalian ke semua jalan itu.
Jangan berbelok. Juru panggil lainnya menyeru dari atas jalan itu. Ketika
manusia (tergoda dan) ingin membuka pintu (pintu) itu, juru panggil
berkata,’Celaka , janga dibuka. Karena jika kamu membukanya , kamu akan masuk…”
Yang dimaksud dengan’jalan’ adalah islam, ‘dua tembok’ (yang
memanjang) sama dengan hukum-hukum Allah, ‘pintu (pintu) yang terbuka’ adalah
larangan Allah, juru panggil yang ada di ujung jalan adalah kitabullah, sedang
juru panggil yang ada diatas jalan adalah peringatan Allah dalam setiap hati
orang islam”. (Hr Ahmad dan Hakim)
Al Muhasibi berpendapat bahwa peringatan Allah terwujud dalam
hati hamba yang beriman. Caranya Allah menciptakan keinginan (motivasi) dalam
hati hamba-Nya, dan motivasi itu tumbuh
2. Serangan bujuk rayu dan godaan setan.
Allah telah memperingatkan kita dalam firman-Nya.
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاس
Dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yg membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, (Qs. An-Nas : 4-5).
Setan
juga selalu membisikkan maksiat dan dosa seorang hamba untuk melakukan itu.
أَلَمْ تَرَ أَنَّآ أَرْسَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
تَؤُزُّهُمْ أَزًّۭا
Tidakkah
kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada
orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma`siat dengan
sungguh-sungguh?, (Qs. Maryam : 83).
Maksudnya
setan sangat mendorong manusia pada perbuatan maksiat dan dosa.
Allah
juga berfirman,
وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَآءَ فَزَيَّنُوا۟ لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ
Dan
Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus
apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka, …(Qs. Fushshilat : 25).
Allah juga menjelaskan salah satu trik
setan dalam menjerumuskan manusia, dalam firman-Nya , yang artinya ,” yang
dilaknati Allah dan setan itu mengatakan : "saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). dan
aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya ".
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (Qs.
An-Nisa’ : 118-119).
Dalam kitab Ighatsah al-Lhafan,I , disebutkan sebuah hadits
bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya setan mempersiapkan
segala cara untuk menggoda anak Adam.
·
ia
menyiapkannya dengan cara Islam, lantas berkata :’ apakah kamu akan masuk islam
dan meninggalkan agamamu dan agama bapak dan nenek moyangmu?’ anak adam menentangnya
, lalau masuk Islam.
·
Kemudian
setan menggodanya dengan cara hijrah, ia berkata,’Apakah kamu hijrah dan
meninggalkan tanah airmu? Perumpamaan orang yang hijrah tidak lain seperti kuda
dalam hal kekuatannya.’ Namun anak adam menentangnya, lalu berhijrah.
·
Selanjutnya
setan menggodanya melalui jalan jihad, yaitu jihat harta dan jiwa, ia
berkata,’Apakah kamu akan berperang, lalu terbunuh, lantas istrimu dinikahi
orang lain dan hartamu, dibagi-bagi?’. Anak Adam menentangya, lantas berjihad”.
(Hr. Ahmad).
Setan mempunyai kemampuan mengacaukan
hati dan merasuk kedalamnya. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rasulullah
bersabda , yang artinya , “ Sesungguhnya setan merasuk dalam anak Adam seperti
aliran darah,” (Hr Bukhari-Muslim).
Saudaraku, diantara himah Allah SWT adalah menjadikan hati
manusia sebagai medan pertempuran dan peperangan yang selalu bergejolak. Hati
benar-benar diuji melalui malaikat dan setan. Yang satu membisikkan sesuatu dan
yang lainnya juga membisikkan sesuatu.
Rasulullah menjelaskan kondisi tersebut, dalam sabdanya, yang artinya ,”
Sesungguhnya malaikat mempunyai bisikan dalam hati anak Adam. Demikian juga
setan. Bisikan malaikat mengajak pada kebaikan dan membenarkan janji. Sedangkan
bisikan setan mendorong pada keburukan dan mendustakan ancaman. Kemudian Nabi
membaca surah Al-Baqarah : 268 , yang artinya ,” setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. “ (Hr. Tirmidzi, Misykat
al-Mashabih,I/28).
Ibn Al-Qayyim dalam Ightsah al-Lahfan, menjelaskan hadits
diatas, bahwa malaikan dan setan saling bergantian membisiki hati, seperti
pergantian siang dan malam. Diantara manusia ada yang waktu malamnya lebih lama
dari siangnya dan ada juga sebaliknya.
Hasan al-Bashri dalam Al-Ghaniyyah, menyatakan bahwa keduanya
(malaikat dan setan) hanyalah perhatian yang melintas berjalan di dalam
hati.Perhatian dari Allah dan perhatian dari musuh-Nya. Allah merahmati hamba
yang berhenti di hadapan perhatian-Nya.
Adapun setan juga berjuang untuk memiliki dan menguasai hati
lantas merusaknya, setan juga menyihir akal hingga teperdaya. Setan menghiasi
perbuatan maksiat dan membahayakan hingga terbayang oleh akal sebagai perbuatan
yang menyenangkan dan bermanfaat.
Bersambung……
Allahu a’lam
Sumber : Mawa’izh
Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri Al-Ikhlash - Fa’budullaha Mukhlishan
lahu ad-Din (Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar), , Tazkiyah An-Nafs , Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, Al-Ikhlash : dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar