Dr. David Seabury (The Art Living Without Tension) , berkata
:” Tidak ada terapi yg
lebih penting dibandingkan memperingatkan diri kita sendiri tentang
kekuatan dimensi ini, dan mempelajarinya terus–menerus. Pendirian kuat yg
dimiliki menjadi modal penting untuk melakukan banyak hal dalam hidup. Setelah melakukan
penelitian klinis, dikatakan
dgn tegas bahwa, pusat dari keberanian dan kekuatan batin terdapat dlm
diri setiap orang, dan kepercayaan terhadap fakta ini merupakan hal mendasar
dari segala bentuk terapi. Seseorang bertanya pada Dr David , bahwa
mereka percaya akan kekuatan batin-nya sendiri, tetapi tidak tahu bagaimana
cara
mewujudkannya ?
Anda tidak bisa percaya kepada sesuatu yg tidak anda percayai. Dan walaupun
anda berjuang keras utk menumbuhkan kepercayaan tersebut, akan
percuma saja.
Namun bila anda bisa menemukan diri anda yg lebih hebat. Dan ketika anda percaya pd diri anda, maka tidak ada persoalan yg muncul. Anda sebenarnya memiliki modal kekuatan Luar Biasa.
Namun bila anda bisa menemukan diri anda yg lebih hebat. Dan ketika anda percaya pd diri anda, maka tidak ada persoalan yg muncul. Anda sebenarnya memiliki modal kekuatan Luar Biasa.
Allah berfirman,
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Q.S.Al Baqarah
286).
Sering kita merasa beban begitu berat, namun
berdasarkan ayat diatas, itu semua pasti sesuai dengan kemampuan kita dan Allah sudah
memperhitungkan kemampuan kita dalam menghadapi ujian dari-Nya. Ini menunjukan
bahwa kita sebenarnya sudah diberikan bekal yang cukup dari Allah untuk
menghadapi beban ujian yang kita hadapi. Ini harus diyakini setiap hamba
beriman , Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Langkah
pertama, ialah yakin bahwa potensi kekuatan itu ada. Jika tidak yakin, Anda
tidak akan pernah bisa membangkitkan kekuatan tersebut. Jadi yakinlah bahwa
Anda memiliki kekuatan yang besar, lebih besar dibandingkan dengan beban yang
Anda hadapi.
Kiita
sudah diberi kemampuan untuk menjadikan tugas sebagai sebab, namun kemampuan
itu masih bersifat laten (terpendam). Kita harus menggali, mengasah
dan mengembangkan kemampuan yang ada (potensi, prestasi, keahlian, ketrampilan)
, yang telah dianugerahkan Allah
kepada kita.Allah berfirman,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ
يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ
اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
baginya (setiap manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya secara bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya
atas perintah Allah. sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat
menolaknya. Sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain dia. (Qs QS Ar-ra'd : 11)
Dalam kisah , ketika Nabi Adam setelah diturunkan dari surga . Nabi menginjakkan kaki di bumi, yang pertama dikeluhkan Nabi Adam adalah rasa lapar yg menyengat. Maka kepada Malaikat Jibril yang mendampinginya, Nabi Adam bertanya: “Wahai malaikat Jibril, saya merasa lapar yang membuat perut ini sanat pedih. Di mana ada makanan yang bisa menghilangkan rasa lapar ini?”
Dalam kisah , ketika Nabi Adam setelah diturunkan dari surga . Nabi menginjakkan kaki di bumi, yang pertama dikeluhkan Nabi Adam adalah rasa lapar yg menyengat. Maka kepada Malaikat Jibril yang mendampinginya, Nabi Adam bertanya: “Wahai malaikat Jibril, saya merasa lapar yang membuat perut ini sanat pedih. Di mana ada makanan yang bisa menghilangkan rasa lapar ini?”
Jibril menjawab, “kalau di bumi ini, engkau
harus mencari dan membuat makanan sendiri. Harus membajak sawah, bercocok
tanam, menanam buah sendiri. Tidak ada yang instan. Semua kebutuhan wajib kami
berusaha sendiri untuk memperolehnya”.
Selanjtnya Jibril mengajarkan cara bercocok tanam, menanam buah dan lain-lain
agar Nabi Adam bisa berdikari. Tentu saja dengan peluh keringat yang
bercucuran.
Agar tidak
terlalu lama menganggur (pasif) dgn status ‘akibat’, adalah dengan mengubah paradigma
berpikir kita, dan memperbaharui pemahaman diri bahwa kita adalah penyebab. Maka kita
harus makin bertanggung jawab pada hidup dan diri kita sendiri, karena kitalah
yang menginginkan hidup ini menjadi lebih baik. Besar-kecilnya rasa tanggung
jawab seseorang terhadap perubahan status hidupnya, dari akibat menjadi
penyebab akan menentukan besar-kecilnya aksi serta usaha yang dikeluarkan untuk
meraih prestasi. George Washington Carver menyimpulkan bahwa 99 % kegagalan,
justru berasal dari sikap mental kita yang membiarkan diri ber-status ‘akibat’.
Apa hambatan terbesar dalam
mengembangkan kekuatan diri? Jawaban tentu klise: diri kita sendiri yang sering
menyabotasi pengembangan kekuatan diri. Kita takut akan kelemahan diri, takut
gagal, dan takut untuk mengetahui seperti apa diri kita sesungguhnya. Ketakutan
seperti ini memang ada . Rasakan ketakutan itu, namun tetap hadapi secara
langsung.
Sabagaimana
suatu alat dongkrak. Sebuah alat kecil yang mampu mengangkat mobil saat Anda
akan mengganti ban mobil. Dongkrak memiliki kekuatan, tetapi bila kita tidak menggunakannya maka kita tidak akan mengetahui
kekuatannya. Begitu juga kekuatan dalam diri, tidak akan berguna jika tidak
bisa memanfaatkan atau
menggunakannya.
Selanjutnya, bagaimana dengan kelemahan
kita? Apa tidak perlu ditutupi? Jangan terlalu buang waktu mengurusi kelemahan.
Kalau kelemahan itu merugikan, cukup ditutup sedikit saja, yang penting bisa
jalan terus. Contoh: bintang basket Shaquille O’Neal terkenal sangat dominan
mencetak nilai namun tidak bisa mencetak lemparan bebas. Akhirnya kelemahan ini
dimanfaatkan oleh lawan sampai merugikan timnya. Shaquille O’Neal pun berlatih
memperbaiki lemparan bebasnya, tapi hanya sedikit saja supaya tidak jelek-jelek
amat dan dimanfaatkan lawan. Dia tidak berlatih menjadi pemain dengan lemparan
bebas terbaik di liga basket NBA. Namun dia tetap berlatih mengeksploitasi
kekuatannya dalam mencetak nilai.
Ada beberapa cara lain juga untuk
mengatasi kelemahan. Ciptakan support system. Seperti kalau kita pelupa, maka
kita gunakan kalendar di handphone sebagai reminder acara2 penting. Lalu bisa juga
kita mengeksploitasi kekuatan sedemikian rupa sampai membuat kelemahan kita
menjadi tidak signifikan. Cara lain yang paling ok menurut saya adalah mencari
partner untuk saling menutupi kelemahan dan saling mengisi. Cara terakhir
adalah berhenti melakukan sesuatu yang tergantung pada hal yang justru kita
lemah. Artinya sesuatu itu tidak cocok untuk kita.
Lalu bagaimana caranya ?
Ya dengan , menantang diri anda sendiri.
Hanya inilah cara untuk menyelam kedalam sumber kekuatan
batin. Misalnya anda melakukan suatu kegiatan. Dan ketika menghadapi masalah,
anda bisa mengubahnya menjadi petualangan yang kreatif. Anda bisa menikmati
kesulitan anda jika anda mampu mengubahnya secara bijak menjadi tantangan yang
menarik.
Suatu penelitian di Wall Street, membuktikan nilai dari pekerjaan/ kegiatan yang dikerjakan dengan rasa senang. Salah satu kesimpulan dari penelitian itu menyebutkan bahwa bekerja dengan riang dapat meningkatkan keuntungan finansial 75% lebih.
Seorang pedagan teh yang terkenal Thomas Lipton, bahkan memajang semboyan : “ Bekerja adalah kesenanganku”.
Tantangan akan menumbuhkan kepercayaan diri . Sedangkan kepercayaan diri menumbuhkan kesuksesan.
Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kemampuannya memusatkan kekuatan mental dalam mencapai sasaran. Dengan demikian , kita mengubah masa depan dengan terlebih dahulu mengubah mentalitas dan menjernihkan pikiran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar