Kali
ini pendapat ulama yg menyatakan bahwa syukur lebih utama daripada
sabar. Ibn Al-Qayyim Al-Juziyah merangkumnya dalam ‘Uddah
al-Shabirin wa Dzakhirah al-Syakirin. Anialisa awal bahwa seorang hamba telah
merancang sarana utk dpt mencapai tujuan, mk tujuan itu lebih dicari
daripada lainnya. Dzikir dan syukur yg
menjadi landasan bagi diciptakannya manusia dan perintah yg diturunkan Allah.
Sedangkan kesabaran adalah sarana (pelayan) dan perantara bagi keduanya. Firman-Nya:
فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون
”karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Qs.
Al-Baqarah : 152).
Allah
juga memadukan kata syukur dengan iman. Allah tidak pernah punya kehendak untuk
menyiksa hamba-Nya yang bersyukur dan beriman , sebagaimana firman-Nya ;
مَا
يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآَمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ
شَاكِرًا عَلِيمًا
“mengapa Allah akan
menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri
lagi Maha mengetahui” (Qs. An-Nisa’ : 147).
Al Jauzi, menafsirkan kalau seorang hamba memenuhi tujuan kehidupannya
dengan iman dan syukur , maka untuk apa Allah menyiksanya. Allah juga
mengabarkan bahwa hamba-hamba yang bersyukur adalah mereka yang mendapatkan
kelebihan dengan karunia-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah
;
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلَاءِ
مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ
بِالشَّاكِرِينَ
“dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya)
dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya
itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi
anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah
lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?" (Qs.
Al-An’am : 53).
Allah berfirman ,
إِنَّا
هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“ Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. “ (Qs. Al-Insan : 3).
Allah membagi manusia kedalam dua kelompok besar, yang bersyukur dan
kufur. Sungguh Allah benci pada kekufuran dan orang-orang yang kufur. Allah
mencintai hamba-hamba-Nya yang bersukur. Allah juga menceritakan perkataan nabi sulaiman , dalam firman-Nya
قال هذا
من فضل ربي ليبلوني ءاشكر ام اكفر ومن شكر فانما يشكر لنفسه ومن كفر فان ربي غني
كريم
“ iapun berkata: "Ini
Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari
(akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka
Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Qs. An –Naml : 40)
Allah juga berfirman,
٧. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن
كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih". (Qs. Ibrahim : 7).
Allah juga berfirman ,
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ ۖ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ
“ jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan
(iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran
bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu
kesyukuranmu itu; “, (Qs. Az-zumar : 7)
Sunggah banyak ditemukan ayat-ayat tentang syukur dan iman. Allah juga
mempertentangkan antara syukur dan kufur, sebagaimana firman-Nya
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun,
dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Qs. Ali ‘Imran : 144 )
Hamba yang bersyukur adalah
mereka yang teguh dalam kenikmatan iman, sehingga mereka tidak
tergelincir. Sungguh allah menggantungkan tambahan karunia dengan syukur , dan
tambahan ini tidak akan pernah habis sebagaiamana syukur juga tidak pernah
habis. Allah menetapkan balasan dengan kehendak-Nya sendiri , sebagaimana
firman-Nya ,
فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“ maka
Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia
menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “ (Qs. At Taubah :28)
sebagaimana firman-Nya ,
فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا
تُشْرِكُونَ
Maka dia
menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia
menghendaki “, (Qs. Al-An’am : 41)
sebagaimana firman-Nya , yang artinya, “ Dan Allah memberi rizki kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya “ (Qs. Al-Baqarah : 212)
sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,” dia memberi ampun kepada siapa
yang Dia kehendaki ,” (Qs. Ali ‘Imran : 129).
sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,” Dan Allah menerima taubat
orang-orang yang dikehendaki-Nya “, (Qs. At-Taubah : 15).
Sedangkan untuk orang-orang yang bersyukur, Allah telah menyebutkannya
secara mutlak,
1.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,” (QS. Ali ‘Imran : 145)
2.
Sebagaimana firman–Nya, yang artinya, “Dan Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,” (QS. Ali ‘Imran : 144)
3.
Ketika iblis laknatullah , mengetahui maqam syukur yg
merupakan maqam tertinggi, maka ia memfokuskan tujuannya untuk menghancurkan
manusia dengan menjauhkan manusia dari syukur. Sebagaimana iblis bersumpah,
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an yg artinya, “Kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat),”
(QS. Al-A’raf : 17)
Selanjutnya Allah juga menggambarkan bahwa amat sedikit diantara hamba-Nya yang
bersyukur,
1.
sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan sedikit
sekali dari hamba-hambaKu yg berterima kasih,” (QS. Saba’ : 13)
2.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “ Dan tidak
beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit,” (QS. Hud : 40)
3.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan sedikit
sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih,” (QS. Saba’ : 13)
4.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah
mereka ini,” (QS. Shad : 24)
Allah memuji Rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi karena ia
mengucapkan syukur kepada-Nya, Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “(Yaitu)
anak cucu dari orang-orang yang kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia
adalah hamba (ALLAH) yang banyak bersyukur,” (QS. Al-Isra’ : 30)
Allah menggambarkan bahwa Dia disembah hanya oleh hamba yang bersyukur.
Dan siapa saja yang tidak bersyukur maka ia tidak termasuk mereka yang
beribadah kepada-Nya ;
1.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah,”
(QS. Al-Baqarah : 172)
2.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Allah berfirman
: Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain
(di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu,
sebab itu berpegang teguhlah kepada apa
yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang
bersyukur,” (QS. Al-A’raf : 144)
3.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandung-nya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepadaKulah kembali-mu,” (QS. Luqman : 14)
4.
Sungguh Allah ridha hanya kepada ketika Dia disyukuri.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia
meridhai bagimu kesyukuranmu itu,” (QS. Al-Zumar : 7).
5.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah
dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikamat-nikmat Allah, Allah
telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus,” (QS. An-Nahl :
120-121)
Allah mengabarkan , bahwa syukur adalah tujuan utama dari penciptaan dan
perintah-Nya ;
1.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan idak mengetahui sesuatu pun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur,”
(QS. An-Nahl : 78)
2.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Sungguh Allah
telah menolong kamudalam peperangan badar, padahal kamu adalah (ketika itu)
orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada ALLAH supaya kamu
mensyukuriNya,” (QS. Ali-‘Imran :123)
3.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “ Supaya kamu
mensyukuriNya,” (QS. Ali-‘Imran : 123)
4.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “Sebagaimana
(Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu
Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah (As-Sunnah), serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu,
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)Ku,” (QS. Al-Baqarah : 152)
Bersambung….
Semoga bermanfaat
Allahu a’lam
Sumber kutipan : Uddah al-Shabirin wa Dzakhirah al-Syakirin , Ibn Qayyim Al-Jauziyah, penterjemah M Alaika
S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar