Mengapa kita mencintai Allah ? Karena Allah Maha Mencintai kita sebelum
kita mencintai-Nya . Dalam hadits qudsi, Rasulullah bersabda bahwa
Allah berfirman ,yg artinya,"
Wahai anak adam , Aku adalah Dzat yang mencintaimu, maka hak-Ku atas dirimu
adalah jadilah engkau orang yg mencintai-Ku". Diantara keagungan nama-nama-Nya adalah
Al-Wadud (Yang Maha Meyayangi), yakni kasih sayang-Nya dan cinta-Nya kepada
hamba-Nya. Karena cinta-Nya, maka Allah juga memuliakan manusia, sebagaimana
firman-Nya,yg artinya ," (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat," Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian
apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku
kepadanya; maka tunduklah kamu dgn bersujud kepadanya. Lalu para malaikat itu
bersujud semuanya," (Qs. Sad :71-73).
Diantara bentuk cinta-Nya yang lain kepada kita, sebagaimana firman-Nya
yg artinya ," Barangsiapa yang berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh
kali lipat amalnya. Dan barang siapa yangberbuat kejahatan dibalasnya seimbang
dengan kejahatannya. Mereka sediktipun tidak dirugikan (dizalimi)," (Qs.
Al-An'am : 160).
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya," Perumpamaan orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan
tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi
siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui", (Qs.
Al-Baqarah : 261).
Dalam sebuah hadits qudsi, disebutkan bahwa Rasulullah bersabda bahwa
Allah berfirman, yang artinya," Aku adalah Dzat Yang Maha Pengasih.
engkau berikan kepada-Ku air mani yangrusak, lalu Aku brikan kepadamu bentuk
(rupa) yang baik".
Saudaraku, diriwayatkan suatu ketika langit , bumi , gunung dan lautan
murka kepada seorang anak adam yang bermaksiat, maka mereka meminta kepada
rabbnya untuk mengizinkan menjatuhkan gumpalan kepada naka adam tersebut. Sebab
ia telah merasakan cinta dan kasih sayang Allah , namun hamba itu justru ingkar
untuk bersyukur kepada-Nya.
Kemudian bumi memohon izin untuk membenamkan hamba itu. Lautan juga
memohon izin untuk mennenggelamkannya. Namu
allah berfirman, yang artinya," Seandainya kalian menciptakannya,
tentulah kalian akan menyayanginya."
Cinta adalah condongnya hati kepada hal yg dicintai. Dan penyebab tumbuhnya cinta bisa karena
perasaan , akal maupun hati. Seseorangyang dapat merasakan manisnya sesuatu
yang ia nikmati, maka hatinya akan condong kepada sesuatu tersebut lantara ia
merasakan kelezatan itu. Akal juga dapat menumbuhkan kecintaan. Seseorang yang
mencintai anaknya, meski anaknya tersebut berparas atau bahkan berperilaku
buruk. Namun ia tidak mampu menghindarinya, ia harus mencintainya.
Sebab ia melihat dengan akalnya bahwa kehidupannya ia peroleh jauh di
kedalaman kehidupan puteranya itu. Ia cepat memaafkan perlakukan atau perlikau
buruk anaknya, dan ia tak melepsakan kecintaan kepada anaknya.
Ada juga cinta atas dasar perasaan, apabila bunga mawar telah layu maka
hati pun berpaling darinya. Dan kecintaan atas dasar akal adalah kecintaan yang
lebih abadi. Maka dari itu dalam hal kecintaan atas dasar perasaan , manusia
mendapatkan bagian yang sama dengan hewan, yang condong kepada makanan, nafsu
jasad dst. Namun kecintaan atas dasar akal hanya dikhususkan kepada manusia.
Saudaraku, masih banyak bukti dan tanda-tanda kecintaan Allah kepada
hamba-Nya, dimana Allah menerima taubat hamba-Nya dan tidak mengazab mereka
pada saat mereka melakukan kemaksiatan.
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya ,"Jikalau allah menghukum
manusia karena kezalimanya , niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi
sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka dsmspsi
kepada wakyang ditangguhkan…
(Qs. An-Nahl : 61).
Allah membentangkan tangan-Nya di waktu siang untuk
mengampuni orang yang berbuat dosa di waktu malam. Allah membentangkan tangan-Nya di waktu
malam untuk mengampuni orang yang berbuat dosa di waktu siang.
Setiap malam hingga menjelang fajar, Allah selelu turun ke langit dunia
seraya berfirman yang artinya," Adakah orang-orang yang meminta niscaya
akan Aku berikan, Adakah orang-orang yang memohon ampun untuk Aku ampuni
dosanya, Adakah orang-orang yang bertaubat untu Aku terima taubatnya , Sehingga
terbitlah fajar. (Hadits shahih dalam Shahih Al-Jami : 1918).
Bahkan Allah sangat senang, menerima taubat hamba-Nya,
sebagaimana Rasulullah bersabda yang artinya," Sungguh , allah lebih senang
terhadap taubat yang dilakukan hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya,
daripada senangnya seseorang diantara kalian yang sedang mengendarai unta
tunggangannya di suatu pada yang luas. Maka ketika untanya pun hilang dan
diatas punggung unta tersebut ada makanan serta minuman bekalnya. Lalu ia pun
mendatangi sebuah pohon lalu ia berbaring dibawahnya dengan berputus asa dari
tunggangannya. Ketika ia berda dalam keputusasaaanya , mka tiba-tiba saja
untanya berdiri di sampingnya, maka segera saja ia mengambil kekang untanya,
lantas dengan penuh kegembiraan ia berkata, 'Ya
Allah bagimu segala pujian . Engkau adalah hambaku dan aku adalam
Rabb-Mu'. Ia sampai keliru terbalik mengucapkan kalimat tersebut lantara
kegembiraanya yang luar biasa". (Hr Muslim, Riyadhus Shalihin , 1/23).
Sebagaimana Rasulullah bersabda, bahwa Allah
berfirman, yang artinya," Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku dengan sejengkal
maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Barang siapa yang mendekat kepada-Ku
dengan sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Dan barang siapa
menemui-Ku dengan berjalan, maka Aku akan menemuinya dengan berlari" (Hr Muslim).
Sebagaimana Rasulullah bersabda, bahwa Allah
berfirman, yang artinya," Wahai anak adam , sesungguhnya setipa kali
engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan ampunan
kepadamu atas dosa yang telah engkau lakukan, dan Aku tidak peduli. Wahai anak
adam, seandainya dosa-dosamu bertumpuk-tumpuk hingga menyentuh awan dilangit,
kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni dan Aku tidak
peduli. Wahai anak adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan membawa sepenuh
bumi kesalahan, kemudian engkau menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku
dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan sepenuh bumi ampunan
(Hr. Tirmidzi , disahihkan oleh al-albani silsilah al-Ahadits As-Shahihah , 127/128).
Saudaraku, masihkan adakah alasan kita untuk tidak
mencintai Allah? Mengapa kita mencintai
Allah,? Ya karena Allah Maha Mencintai hamba-Nya. Cinta kita kepada Allah tidak
ada sebutir debu dilautan pasir dibanding cinta Allah kepada kita.
Lalu bagaimana cara kita mencintai Allah?
Saudaraku, mari kita lihat firman-Nya, yang artinya,
" Katakanlah (Muhammad)," jika kamu mencintai Allah , ikutilah aku
(Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu". Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad)," Taatilah Allah dan
Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang
kafir". (Qs. Ali-'Imran : 31-32).
Semoga kita diberi keringanan dan kemudahan dari Allah
untuk dapat mengikuti jalan Allah dan Rasul-Nya.
Allahu a'lam
Sumber : Abdul Athi 'Ali Salim dalam Halawatul Iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar