Seseorang tidak akan dapt merasakan manisnya shalat (malam), lezatnya bermunajat dan nyamannya berkhalwat dengan Allah hingga tenggelam di dalamnya, selama hamba itu tidak menempatkan shalat sebagai obat bagi hatinya dan menjadikan shalat sebagai permata hati, penyembuh penyakit dan penghapus musibah.
Saudaraku, Abdullah bin Wahab, dalam Ash Shalat wa At Tahajjud (Ibn Al Kharith),menyatakan bahwa setiap kenikmatan dunia hanya mempunyai satu kenikmatan, sedangkan ibadah mempunyai tiga kenikmatan, yaitu : ketika mengerjakannya, ketika mengingatnya dan ketika (berharap) diberi pahala di akhirat.
Yazid ar-Raqasyi , dalam Rahbanullai (Al-‘Afani) , menyatakan ‘ saya tidak mengetahui sesuatu yang lebih menyenangkan bagi orang-orang yang beribadah didunia daripada tahajud dalam kegelapan malam dan aku tidak mengetahui kenikmatan surga , …’.
Saudaraku, pergunakanlah waktu malam anda dengan sebaik-baiknya, karena didalamnya pintu dibuka,kekasih didekatkan, suara didengar, jawaban diberikan, dan pahal diberikan bagi orang-orang yang beribadah.
Akankah kita menyia-nyiakan waktu malam berlalu tanpa guna.
Sebagaimana Allah berfirman , yang artinya :
“ Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi denngan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam hari untuk beribadah kepada Tuhan dengan bersujud dan berdiri “ (Qs. Al-Furqan : 63-64).
Jadikan malam hari menjadi malam terindah, dengan bersujud dihadapan-Nya. Saudaraku Qiyamullail umumnya dilakukan oleh bermacam-macam orang, yaitu :
- a. Orang yang mengharapkan keselamatan, yaitu mereka yang telah berbuat kemasiatan dan ingin bertobat.
- b. Orang yang berderajad tinggi, yaitu orang-orang yang taat dan bergegas melakukan kebaikan.
- c. Orang yang ingin bermunajat dengan Dzat yang dikasihinya ketika hamba yang lain dalam keadaan lalai.
Keteguhan dan ketekunan untuk melakukan shalat malam adalah pemberian agung dari Allah, yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berhak.
Saudaraku, bersemangatlah untuk bangun malam, serahkan semua keluh kesah anda kepada Allah,kemudian memohon mapun,niscaya kesedihan-kesedihan dan keluh kesah kita akan dihapus oleh Allah Yang Maha Lembut dan Maha Pengampun.
Allahu a’lam
Sumber : Kaifa tatahammasu liqiyan Al-Lail, Muhammad bin Shalih Ash-Sha’ari
Catatan :
*1. Dishahihkan oleh An-Nasai dan Al-Hakim bahwa hadits ini dengan syarat dari Muslin , dan begitu juga yang dikatakan Adz-Dzahabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar