![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj21o_N1MxUSVEZgGUh6TucjuOh49g86DPRVPKdu56mTPFcqXXJJVoUH7RNnfDznIEShE2mAF7nuASoBrvxOBziViXcca9Y-fhtHzmpFoRJUUe5xdmBcVuBBWT-8UXUW39Fu2MPtlgMgoM/s200/456e435eea04391e.jpg)
Saudaraku, Allah tidak akan pernah menyusahkan hamba-Nya, akan tetapi kita sendirilah yang justru memilih untuk menghentikan karunia kasih sayang-Nya.
Berapa banyak hamba manusia berdoa , namun dia lebih fokus pada apa yang dia khawatirkan (bahwa doanya tidak dikabulkan), akhirnya justru itulah yang terjadi, karena sebenarnya ia lebih kuat berdoa untuk tidak dikabulkan
Kita sering memvonis bahwa doa tidak terkabulkan, padahal bukan itu maksudnya, namun kita juga harus paham bahwa ada banyak hikmah yang tersembunyi seputar doa.
1. Jika seorang hamba menginginkan pengabulan dengan segera dan dia menganggap lambat pemenuhannya. Orang ini bagaikan menabur benih atau menanam tanaman, menyiangi , menyirami , merawatnya. Namun ketiak dia merasa perkembangan tanaman ini terlalu lambat, akhirnya dia meningalkan tanaman yang sedang tumbuh ini. Dan dia tak mempedulikan lagi.
Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Dikabulkan (doa) bagi seorang hamba diantara kalian selagi dia tidak terburu-buru” , seraya berkata ,’Aku sudah memanjatkan doa namun belum juga dikabulkan bagiku ,’” (Hr. Bukhari).
2. Sungguh doa merupakan obat yang sangat bermanfaat untuk mengenyahkan penyakit dan musibah. Tetapi , kelalaian hati dari mengingat Allah menggugurkan kekuatannya. Termasuk didalam pengertian kelalaian ini adalah memakan makanan yang haram dimana dapat menggugurkan kekuatan hati .
Sebagaimana Rasulullah bersabda ,yang artinya ” Hai manusia, sesungguhny Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik-baik, dan sesungguhnya memerintahkan orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan kepda para Rasul , lalu berfirman ,” Hai Rasul-rasul , makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan .” (Qs. Al Mukminun : 51).
Saudaraku, mari kita tata dan koreksi tingkah laku kita, apa sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Semoga kita mendapat hidayah dari Allah untuk selalu memperbaiki perilaku kita.
Abu Dzar pernah berkata, ‘ Doa itu dicukupi dengan kebajikan, sebagaimana makanan yang dicukupi dengan garam ,’.
3. Salah satu penyebab tidak terkabulnya doa adalah karena kita sendiri tidak yakin akan kekuatan doa itu sendiri.
Doa adalah senjata, senjata ini berfungsi baik bukan karena kecanggihan senjata ini saja , namun faktor man behind the gun juga berperanan penting.
Saudaraku, kedahsyatan doa adalan buah dari kekuatan keyakinan (akidah). Barangsiapa yang keyakinannya tinggi , niscaya pengabulan doa sudah nampak diodepannya.
4. Ada rahasia Allah dalam pengabulan doa. Bisa jadi pengabulan doa ditunda , atau bisa jadi diganti dengan yang lain. Dan ini baru bisa kita pahami setelah berlalunya waktu.
5. Bisa juga, apa yang tidak dapat kita capai walaupun dengan keyakinan doa, sebenarnya itu merupakan rahmat Allah agar kita tetap dekat dengan pintu-Nya. Disisi lain keberhasilan yang kita impikan justru menjauhkan kita dari pintu harapan kepada-Nya. Seringkali justru dengan musibah dari-Nya , kita semakin dekat denganNya.
Yakinlah saudaraku, Allah Maha Mengetahui apa yang harus dilakukan-Nya terhadap hamba-Nya. Banyak kejadian, ketika seorang hamba mendapatkan nikmat , justru dia disibukkan dengan nikmat itu sehingga justru makin menjauh dari-Nya.
Berdoalah penuh keyakinan dan kerendahan hati karena bersyukur mendapatkan jaminan kesuksesan dari-Nya.
Disaat musibah datang, umumnya seorang hamba akan cepat-cepat berjalan mendekati pintu-Nya, memohon kepada-Nya. Sebenarnya inilah nikmat terbesar seorang hamba, walaupun nikmat yang dibalut dengan cobaan atau musibah. Dan perlu diketahui bahwa musibah yang datang , adalah bentuk kasih-sayang-Nya , dimana dengan jalan itu Allah menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya.
Saudaraku, cobaan, musibah yang kita alami , justru mengingatkan kita untuk segera kembali kepada-Nya dari kesibukan-ksesibukan yang melalaikan kita. Seperti obat yang bermanfaat menyembuhkan walaupun tetap terasa pahit.
Saudaraku , dengan kekuatan keyakinan dalam hati, akan membersihkan keraguan-keraguan kita untuk selalu berharap akan cinta Allah. Sebagaimana Abu Bakar, pernah berkata, ‘ ilmu masih dimungkinkan untuk diragukan, sedangkan dia didalam keyakinan tidak ada keraguan sama sekali’.
Sumber : Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup, Hendra Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar