Suasana hati sangat cepat mengalami perubahan,secepat hambusan nafas. Sehingga kita harus selalu menjaga hati agar bisa berjalan di jalan yang lurus. Hati yang sangat halus , sangat mudah terpengaruh oleh berbagai hal yang selalu kita hadapi setiap hari. Dan penyebab berpalingnya hari adalah banyaknya persoalan atau masalah yang kita hadapi. Bahkan Rasulullah selalu berdoa berlindung kepada Allah dari berpalingnya hati , sebagaimana sabdanya,
يامقلب ﺍلقلو ب ثبت قلبي على د ينك
“ Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu “, (Hr Tirmidzi 49-124 dan Ibn Majah).
Hati selalu mengalami perubahan saat menentukan suatu niat. Dan niat bisa berubah dalam waktu yang sangat cepat. Sebagaimana Rasulullah bersambda, yang artinya , ”Semua hati dalam genggaman Allah, jika Allah berkehendak, Dia akan menjadikannya istiqamah, dan jika Allah berkehendak, Dia akan mencabut ke-istiqamah-an-nya. Begitu juga mizan, ia berada dalam gengaman Allah, dan Allah akan mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain hingga kiamat datang .” (Hr Ahmad dalam musnadnya, Ibn Majah dalam sunannya dan Hakim dalam mustadraknya, Shih al-Jami 5-5623).
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sungguh, hati anak adam itu lebih cepat berpaling daripada air yang sedang mendidih ,” (Hr Ahmad dalam musnadnya dan Hakim dalam mustaraknya dari miqdad, Kanzul ‘Ummal 1-216).
Saudaraku, betapa beratnya menjaga hati kita untuk istiqamah taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Bahkan ulama Sufyan ats Tsauri dalam Al-Majmu’ pernah menyatakan bahwa 'aku tidak pernah menghadapi sesuatu yang paling berat untuk diluruskan selain niatku,ia selalu berubah dan menyeretku. '
Saudaraku, seorang hamba yang mengendalikan hatinya, maka Allah akan menuntunya Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya , “ Siapa yang Allahkehendaki menjadi hamba yang baik, maka Allah akan menjadikan baginya penegur dalam hatinya ,”
Namun sebaliknya, barang siapa yang condong terhadap nafsu, maka ia akan menjadi tawanan nafsu yang selalu mencintai keinginan-keinginannya. Ia akan semakin tenggelam sehingga hatinya tidak lagi bisa menerima kebenaran dan faedah. Bararti jua ia telah menanam pohon penyesalan dalam hatinya.
Yahya bin Mua’adz ar Rozi, menyatakn bahwa perangilah nafsumu dengan melakukan ketatatan (kepada Allah dan Rasul-Nya) dan riyadhoh. Riyadhoh adalam mengurangi tidur, sedikit bicara, sedikit makan dan sabar dari gangguan manusia. Menguurangi tidur akan memperbaiki hati , sedikit bicara menyebabkan selamat, sabar dari bencana membuat derajatnya semakin tinggi, dan sedikit makan akan mengurangi kesenangan nafsu.
Saudaraku, mari kita berdoa memohon perlindungan Allah dari berpalingnya hati , sehingga kita dimudahkan Allah untuk menggapai cita-cita untuk mencapai ridha Allah.
Allahu a’lam
sumber : Al-Ikhlas, Dr Umar Sulaiman abudllah al Asyqar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar