Adanya mesin pesawat terbang, bermula dari pikiran yang hinggap di benak Wright bersaudara. Dst.
Pikiran positif mengantarkan kita pada temuan dan kemajuan yang bermanfaat. Pikiran negatif menyembabkan tindakan-tindakan yang kontraproduktif yang merugikan diri kita sendiri bahkan orang lain. Dalam suatu penelitian di fakultas kedokteran di San Francisco, bahwa sebagian besar penyakit bermula dari pikiran dan kegiatan berpikir.
Saudaraku, ketika memutuskan untuk memilih pikiran tertentu, negatif atau positif, seorang pemikir akan meletakkan pikiran tersebut di otaknya. Disini akal akan mengidentifikasi wilayah dan makna berdasarkan informasi sejenis yang ada di gudang memori. Akal akan membandingkannya dengan pikiran sejenis yang ada. Akal memberinya alasan dan makna yang dibangun berdasarkan berbagai informasi serupa yang telah ada.
Terakhir akan mencarikan berbagai data pendukung pikiran yanga da dalam memori hingga pikiran benar-benar menancap dalam hati. Dengan demikian, pikiran itu telah siap direalisasikan. Pikiran menciptakan perhatian, konsentrasi, perasaan serta tindakan dan akibatnya.
Kita ambil contoh, jika seseorang yang mengeluhkan kondisi keuangan, sosial-keluarga , pekerjaan dst, maka siapakah yang meletakkan pikiran tersebut ke akalnya ?
Tentu dia sendiri.
Karena itulah, kita perlu memperhatikan untuk memilih alternativ yang terbaik. Kita harus memilih pikiran terbaik untuk akal kita sehingga menghasilkan sesuatu yang terbaik juga. Sebagaimana seorang petani yang memilih benih terbaik untuk disemai di kebunnya, kemudian merawat dan menghasilkan hasil yang terbaik.
Berhati-hatilah dalam memilih pikiran sebelum anda meletakkannya dalam akal. Jadi kita sendirilah sebagai pemikir, yang meletakkan pikiran di akal kita. Inilah sebagai sumber segala sesuatu. Pemikir yang menentukan keinginannya, kemudian kita memilih cara dan merealisasikan dengan perbuatan. Kita bebas memilih, apakah kita akan meletakkan pikiran negatif atau positif. Pikiran yang membahagiakan atau menyengsarakan, pikiran spiritual atau duniawi, pikiran yang membangun atau merusak.
Kita adalah petani yang menentukan hasil apa yang kita impikan.
Allahu a'lam
Sumber : Quwwat al-Tafkir, Dr Ibrahim Elfiky
Sumber : Quwwat al-Tafkir, Dr Ibrahim Elfiky
1 komentar:
orang hebat dimulai dari bagaimana ia memikirkan sesuatu....
Allah menciptakan akal manusia untuk berfikir...
Nah bagaimana kita agar berfikir itu bisa menjadi pemikir hebat nan cemerlang...
berarti kita sendiri pun harus mempunyai bekal alias tonggak..atau kerangka pemikiran...
sehingga dari situ akan lahirlah pemikiran bersih...dan dasar utama berfikir yaitu Akidah Islam...
Posting Komentar