Setiap kita selalu rindu melakukan amal shalih , karen aamalan ini adalah buah dari keimanan kita. Belum disebut beriman jika tidak ada amal shalih yang dilakukan. Untuk beramal shalih dengan benar dan istiqomah memang perlu untuk diperhatikan
Setidaknya ada beberap asyarat yang perlu kita penuhi untuk agar amal shloih kita berjalan secara istiqomah.
Buah keimanan ini memang harus kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya.
Ada beberapa kiat yang bisa kita jadikan referensi , agar amalan ini mencapai kualitas yang kita dambakan.
Setidaknya ada beberap asyarat yang perlu kita penuhi untuk agar amal shloih kita berjalan secara istiqomah.
Buah keimanan ini memang harus kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya.
Ada beberapa kiat yang bisa kita jadikan referensi , agar amalan ini mencapai kualitas yang kita dambakan.
1. Berlandaskan ilmu . Untuk beramal shalih perlu ilmu. Ilmu tantang keikhlasan dan ilmu tentang tuntunan terhadap amal shalih tersebut. Keduanya kita ibaratkan sebagai dua sisi mata uang , dimana hialngnya satu sisi menyebabkan mata uang tersebut tidak laku. Dari hadits riwayat Buchari Muslim, disebutkan ‘ Barang siapa mengada-adakan sesuatu yang baru dalam urusan kami (syariat) yang sebenarnya tidak ada tuntunannya dari kami maka amalan itu tertolak”.
2. melakukan mulai sekarang, janganlah kita menunda-nunda amal shalih. karena kebiasaan menunda adalah penyakit malas yang dapat menghapuskan semangat, dan menjerumuskan kita kedalam angan-nagan belaka. Firman Allah,” Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan-nya, (mereka berkata) : “Ya Tuhan kami, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” (As Sajdah : 12).
3. Tidak meremehkan hal-hal kecil. Tidak ada sesuatu yang kecil kalau dikumpulkan terus-menerus. Amalan shalih, walaupun kelihatannya kecil dan sepele, namun jika dilakukan terus-menerus akan terkumpul menjadi banyak. Sebaliknya janganlah kita meremehkan dosa-dosa kecil, bila hal ini dilakukan berulang kali, akan menjadi dosa yang besar. Firman Allah, “ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (Az-zalzalah : 7-8)
4. Istiqomah. Adalaah mengerjakan suatu amalan yang berkesinambungan. Amalan yang istiqomah menjadi amalan yang disukai Allah, sekalipun kecil. Tidak disebut banyak bila beramal shalih setahun sekali. Lebih baik sedikit-sedikit tetapi rutin. Firman Allah ,” Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) :” Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yanag telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushilat : 40).
5. Sabar, tidak ada amal shalih yang tidak ada tantangannya. Semua amal pasti diberi ujian dan tantangan. Tugas kita adalah melatih dan menjaga kesabaran kita. Ujian itulah yang menentukan kita apakah iman kita sudah benar atau belum. Palsu atau asli. Firman Allah ,” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “ Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-ankabut : 2-3).
Wallahua’lam.
Sumber : lembar tausiyah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar