Firman Allah ,” Sungguh amat beruntung bagi orang beriman; mereka adalah yang khusuk dalam shalatnya “ (Qs 23 : 1-2).
Khusu menurut pengertian ulama adalah bagian pekerjaan hati : seperti kawatir dan rasa takut. Juga ada diantara mereka yang berpendapat bahwa khusu merupakan pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak
menoleh dan bermain-main. Mereka juga berbeda pendapat , apakah khusus merupakan bagian dari kewajiban shalat ? atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat ?
Pendapat pertama memegang dalil hadits “Tidak diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang dipikirkan “
Juga dalil firman allah, “Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku...” (Qs.20 :14).
Lalai adalah kebalikan dari ingat. Firman Allah ,”Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai “ (Qs.7 : 205).
Dari Imam Baihaqi melalui Ibnu sirin ra , “ diceritakan bahawa Rasulullah ketika shalat mengangkat pandangannya ke langit”. Lalu turunlah ayat ini . Imam Abdur Razak menambahkan Lafadz :”Kemudian Allah Ta’ala memerintah shalat dengan khusu” Dan beliau Rasulullah SAW pun langsung melempar pandangannya ke arah sujud.
Dari HR Imam Hakim dan Imam Baihaqi , riwayat hadits Abu Hurairah ra , Sabda Rasulullah ,”Rasulullah SAW ketika shalat pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini turun, dan beliau SAW langsung menundukkan kepalanya”.
Riwayat Hasan ra, Sesungguhnya Nabi SAW bersabda “ Perumpamaan shalat lima waktu ialah seperti sungai mengalir didepan pintu rumah seseorang diantara kalian semua. Kemudian dia mandi disana lima kali dalam sehari, lalu apakah masih tersisa sesuatu yang kotor”.
Sumber : http://www.vbaitullah.or.id, Nurul Mukhlisin Asyraf
1. Disarikan dari Kitab Ad-Du'a, Mafhumuhu Wa ahkamuhu, Oleh Syeikh. Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd.
2. Bada'iul Fawaid oleh Ibnul Qayyim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar