Tiada penjara yg lebih sempit daripada penjara hawa
nafsu.Tiada belenggu yg lebih kejam dari belenggu hawa nafsu. Sungguh
manusia memiliki nafsu utk berbuat jahat. Dan itu adalah musuh pertama dari
bagian tentara iblis. Karena kekuatan setan terletak pd hawa nafsu kita
sendiri. Maka jangan beri kesempatan nafsu utk menghayalkan hal-hal kosong
penuh tipu daya. Semua ajakannya adalah batil. Bila menuruti perintahnya mk kita
akan rusak, Dan bila tidak memperhitungkannya , maka kita akan hanyut dan
semakin sulit menolak keinginannya. Nafsu
tidak bisa diajak ke arah kebaikan. Dalam Mukasyafatul Qulub , Imam Ghazali
berkata, sebagian hukama berkata bhw barang siapa yg condong terhadap nafsu,
mk ia menjadi tawanan nafsu yg selalu mencintai keinginan-keinginannya. Ia makin terjebak dan hatinya tak bisa menerima faedah. Barang siapa yg menyiram
anggota tubuhnya dgn nafsu, artinya ia menamam
pohon penyesalan dlm hatinya.
Kalau hati sudah dibelenggu oleh setan, maka seluruh dampak
negatif akan muncul dari segela penjuru . Akhirnya kebinasaan kerap
menghampirinya dari segala macam arah, sebesar ikatan-ikatannya.
Dalam Al-Qur’an dikisahkan bahwa , yg artinya “Sesungguhnya hawa nafsu itu selalu menyeruh
kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku.” ( Qs. Yusuf:
53).
Dan di dalam hadits: “Syaithan adalah
serigalanya manusia”.
Dalam kitab Mufradat Alfazhil Qur’an , pengertian hawa nafsu adalah kecenderungan
jiwa kepada perkara yang haram. Dinamakan hawa karena menyeret pelakunya di
dunia kepada kehancuran dan di akhirat kepada neraka Hawiyah.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir
As-Sa’didalam Taisir Al-Karimirrahman berkata, bahwa , kebanyakan hawa nafsu itu
menyuruh pengekornya kepada kejahatan, yaitu kekejian dan seluruh perbuatan
dosa.
Sebagaimana domba yang tidak dijaga yang
berada diantara serigala-serigala akan cepat diterkam, begitu pula halnya
seorang hamba, apabila dia tidak memiliki penjaga dari Allah maka serigalanya
pasti menerkamnya. Dan seorang hamba mendapat penjagaan dari Allah adalah
dengan ketakwaan. Ia merupakan pelindung dan tameng yang kokoh antara dia
dengan serigalanya, sebagaimana ketakwaan juga sebagai pelindung antara dia
dengan hukuman dunia dan akhirat.
Dan diantara dampak dari kemaksiatan,
bahwa seorang pelaku maksiat senantiasa berada di dalam tawanan setan
dan penjara syahwatnya serta ikatan-ikatan hawa nafsunya. Maka dia tertawan,
terpenjara dan terikat. Dan tidak ada tawanan yang paling buruk keadaannya
daripada tawanan yang ditawan musuh utamanya. Dan tidak ada penjara yang paling
sempit daripada penjara hawa nafsu. Dan tidak ada ikatan yang paling sulit
dilepas daripada ikatan syahwat.
Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman ,
yang artinya , “ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai sesembahannya dan Allâh menjadikannya tersesat berdasarkan
ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan
tutup di atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan bisa memberinya petunjuk
sesudah Allâh (membiarkannya sesat) ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran". (Qs. al-Jatsiyah : 23).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan
dalam al-Wâbilush Shayyib Minal Kalimith Thayyib menyatakan
bahwa , ‘Orang yang dipenjara adalah orang yang terpenjara (terhalangi)
hatinya dari Rabb-nya (Allâh Azza wa Jalla), dan orang yang tertawan
(terbelenggu) adalah orang yang ditawan oleh hawa nafsunya ‘
Dalam
kitab Fathul Qadir dinyatakan bahwa ,
orang yang enggan mengikuti petunjuk Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya , maka Allah akan menjadikan hidupnya sempit terpenjara serta penuh dengan kepayahan dan penderitaan. Bersamaan dengan
semua penderitaan yang menimpanya di dunia, maka di akhirat (kelak) dia akan
(merasakan) penderitaan, kepayahan dan kesempitan hidup yang lebih berat lagi
Saudaraku, janganlah mengikuti nafsu karena nafsu akan
mendorong berbuat maksiat. Jangan tergoda maksiat , karena dosa adalah perkara
besar. Memang pada awalnya perbuatan maksiat itu terlihat menyenangkan. Namun akhirnya kemaksiatan akan menghancurkan
kebahagiaan kita.
Yakinlah ketika Allah melarang manusia untukmelakukan
suatu perbuatan , sesungguhnya itu untuk kepentingan manusia itu sendiri . Maka
bagaimana bisa berjalan menuju Allah dan negeri akhirat, sedangkan hati
tertawan, terpenjara dan terbelenggu?! Dan bagaimana bisa dia melangkah walau
selangkah?!
Allah berfirman,
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقْهِ
فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“ Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah
orang-orang yang mendapat kemenangan “ (Qs. An-Nur : 52).
Rasulullah SAW bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya
setan menjalari anak adam lewat aliran darah, maka sempitkanlah aliran itu
dengan lapar. “
Yahya bin Mua’adz Ar Rozi ra berkata, perangilah nafsumu
dengan melakukan ketaatan dan riyadhoh. Dan maksud riyadhoh adalah
mempersedikit tidur, sedikit bicara, sedikit makan dan sabar dari gangguan
manusia. Sebab sedikit tidur bisa memperbaiki hati, sedikit bicara bisa
selamat, dan sabar dari bencana bisa membuat derajat semakin tinggi. Juga
sedikit makan bisa mengurangi kesenangan nafsu.
Dan
semakin dekat seekor domba dengan penggembalanya, semakin dia selamat dari
serigala. Dan semakin dia menjauh maka semakin dekat kepada kebinasaan. Maka
yang paling selamat bagi domba adalah apabila ia mendekat dengan
penggembalanya, karena serigala hanya menerkam domba yang menyendiri dan jauh
dari penggembalanya.
Inti
dari ini semua adalah semakin jauh hati seseorang dari Allah maka kebinasaan
semakin cepat menghampirinya. Dan semakin dekat hati seseorang kepada Allah,
kebinasaan akan menjauhinya. Dan kejauhan dari Allah
bertingkat-tingkat, sebagiannya lebih berbahaya dari yang lain. Kelalaian
menjauhkan hati dari Allah, dan jauhnya kemaksiatan lebih besar dari jauhnya
kelalaian. Dan jauhnya bid’ah lebih besar dari jauhnya kemaksiatan. Dan jauhnya
kemunafikan dan kesyirikan lebih besar dari jauhnya itu semua.
Saudaraku, kemaksiatan karena mengikuti hawa nafsu, akan
mengakibatkan Allah menimpakan rasa
takut dalam hati. Oleh karena ketaatan
kepada Allah adalah benteng Allah yang paling kuat. Maka barang siapa yang
berada didalamnya , ia termasuk orang yang aman dari bencana dunia dan bencana
di akhirat. Barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya ,maka segala
ketakutab akan hilang berganti menjadi
keamanan dan ketenteraman.
Barang siapa yang keluar dari ketaatan kepada Allah, maka
ia akan dikepung segela macam ketakutan dari berbagai sisi. Maksiat akan menumbukan kondisi ketrasingan
yang besar dalam hati. Dan kehidupan yang paling pahit adalah kehidupan orang
yang terasing dan takut.
Imam Ghazali dalam
Mukasyafatul Qulub , menyatakan bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala
menciptakan makhluk tiga macam, Die menciptakan
malaikat yang dilengkapi akal tanpa nafsu, Dia menciptakan binatang yang
dilengkapi nafsu tanpa akal , Dia menciptakan manusia , dan lebih baik dari
keduanya. Artinya siapa yang bisa mengalahkan nafsu maka ia lebih baik dari
malaikat.
Allahu a’lam
Sumber :
Al Jawabul al Kafi liman Sa’ala ‘an al-Jawab al-Syafi (Ibn Qayyim al-Jauziyah), Mukasyafatul Qulub (Imam Ghazali), al-Wâbilush Shayyib Minal Kalimith Thayyib (Ibn Qayyim al-Jauziyah) dll
Al Jawabul al Kafi liman Sa’ala ‘an al-Jawab al-Syafi (Ibn Qayyim al-Jauziyah), Mukasyafatul Qulub (Imam Ghazali), al-Wâbilush Shayyib Minal Kalimith Thayyib (Ibn Qayyim al-Jauziyah) dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar