Menjemukan, tiap pagi bekerja dan pulang ke rumah. Sampai
rumah rutinitas dimulai lagi, baca koran, makan malam, sedikit kerjaan, nonton TV , tidur. Lalu pagi-pagi
pergi kerja lagi. Mungkin kita tidak suka pekerjaan
kita, tetapi siapa sih yg suka pekerjaan. Yang jelas tidak ada
jalan untuk lari. Tak ada exuce, jadi ya lakukan saja sebaik-baiknya (ani Difranco). “Oh , you hate your job? Why didn’t you
say so? There’s a support group for that. It’s called everybody”. (Drew Carey).
Ya itulah salah satu ciri sedang dihinggapi kejenuhan.
Kejenuhan bisa melanda tiap orang. Kejenuhan bisa identik dgn tekanan (tertekan)
, kejenuhan menekan setiap kita shg berupaya untuk membebaskan diri
darinya. Namun ada kalanya kejenuhan itu justru memicu perbaikan. Umumnya kita
mengira kejenuhan merupakan sesuatu yg merugikan , namun jika dicermati , masih ada sisi-sisi tertentu yg positif dan bermanfaat.
Kadang kita mempersepsikan tempat
kerja adalah satu tempat yang paling suram di dunia. Kita pergi
ke kantor mereka hampir setiap hari, duduk di meja dan melakukan tugas-tugas
mereka tanpa interaksi atau menyenangkan. Pada akhirnya, kegiatan ini kemungkinan
akan menyebabkan banyak stres mental dan fisik, yang mengarah ke penurunan
secara bertahap dalam semangat kerja .
Kita semua tidak bisa lepas dari pekerjaan. Pakar psykologi Ogan Nash,
menyatakan bahwa , jika anda tidak mau bekerja , maka anda tetap harus bekerja.
Kenapa karena, pekerjaan anda adalah lokomotif yg menarik seluruh kompetensi yg
dimiliki dalam pencapaian tujuan hidup anda yang membiayai seluruh kegiatan
anda dan keluarga.
Dan seberapa kekuatan itu bergantung juga pada bagaimana anda memaknai
setiap hal dari pekerjaan anda. Zig Ziglar dalam You Can Reach the Top,
menyatakan bahwa apabila kita mencintai pekerjaan kita, pekerjaan itu akan
menjadikan kehidupan kita terasa lebih manis, bertujuan dan berbuah . Dan napas
dari manisnya tujuan hidup sebenarnya berada dalam aspek spiritual yang kita
miliki.
Memang idealnya, kita melakukan hal yang kita ingini dan sukai, namun
apabila pekerjaan atau profesi yang kita tekuni selama ini adalah bidang yang sebenarnya bukan yg kita
impikan, maka kita harus menemukan sisi lain pada bidang tersebut yang membuat kita bisa menyukainya.
Muhammad Ali berkata, there are no pleasure in a fight but some of my
fights habe been a pleasure to win. There are
more pleasant things to do than beat up people. Its just a job. Grass
grows, birds fly, waves pound the sand. I beat people up”. Ternyata Muhammad Ali tidak senang ( jenuh) memukul
orang, sehingga ia mencari sisi lain dari tinju
yaitu menyukai rasa kemenangan dari suatu pertandingan. Kita bisa jadi
tidak suka dengan pekerjaan kita, namun masih ada peluang untuk menyukai
penghasilannya, lingkungannya, teman-teman sekerja dst.
Siapapun kita pernah dihinggapi rasa jenuh
dalam kehidupan sehari-hari ? Kejenuhan adalah momen yang pasti akan dilalui
manusia. Baik itu kejenuhan dalam belajar, bekerja, aktivitas rutin,
relationship, tugas menumpuk dsb . Faktor apa saja yang menyebabkan kejenuhan? Kesibukan manusia yang
berlangsung terus menerus, monoton atau tidak banyak deviasi, cenderung lebih
mudah melahirkan kejenuhan dalam tingkat yang berbbeda-beda. Saudaraku, ujian kejenuhan
bisa merambah ke berbagai hal, tidak hanya masalah pekerjaan maupun hobby.
Suatu hari Rasulullah SAW , melihat seseorang yang banyak dan berupaya
keras melakukan shalat sunnah sehingga namanya menjadi dikenal. Namun
Rasulullah justru kurang suka melihat hal itu. Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam,
bersabda yang artinya,” Cukuplah bagi kalian mengerjakan apa yang kalian mampu.
Sungguh demi Allah , Allah tidak pernah bosan (melayani amal-amalmu) sampai
kalian sendiri merasa bosan. Dan adapun amal yang paling dicintai dalam agama
ini adalah apa yang bisa ditekuni secara berkalanjutan “, (Hr Bukhari Muslim).
Dalam aktifitas ibadah bisa dihinggapi titik kejenuhan, namun hal itu bukan karena
aktivitas ibadahnya, namun keterbatasan jiwa manusia itu sendiri yang
menyebabkan bosan. Sungguh allah tidak akan pernah merasa bosan sampai manusia
itu sendiri yang merasa bosan. Ibadah selalu baik, tetapi jiwa manusia tidak selalu
dalam keadaan stabil untuk menegakkan ibadah.
“Sesungguhnya setiap amal itu mempunyai puncak
semangat, dan setiap semangat memiliki titik jemu (lesu). Maka barangsiapa kelesuannya
tetap dalam sunnahku berarti ia telah mendapat petunjuk (dari Allah), dan
barangsiapa kelesuannya tidak dalam sunnahku berarti ia celaka.” (HR.
Ibnu Khuzaimah dlm Shahihnya, Ahmad dlm Musnadnya, Al-Baihaqi dlm Syu’abul
Iman, At-Thabarani dan Abu Nu’aim).
Jika
kejenuhan beribadah itu karena rutinitas, maka perbanyaklah variasi ibadah dengan seperti mengunjungi masjid-masjid , pengajian lain dst. Adakan perjalanan (wisata) , sehingga sesekali bisa
menjama’ dan menqashar shalat. Lakukan shalat berjamaah di tempat yang berbeda,
dengan suasana dan lingkungan yang berbeda, dengan imam dan makmum yang
berbeda.
Atau
dengan mengoreksi kebersihan niat kita dalam beribadah. Bisa jadi
terselip niat menjalankan ibadah secara keliru tanpa disadari. Ada tiga kesalahan ketika beribadah ,
yang kurang disadari.
1.
Kita beribadah tapi tidak sepenuhnya
ikhlas. Di satu sisi beribadah diniatkan
karena Allah, tapi di saat yang bersamaan masih terselip niat-niat tertentu
yang mengurangi, mengotori , yang dapat
merusak keikhlasannya. Bulatkan tekad beribadah karena cinta
kepada Allah,
2.
beribadah
secara ikhlas tapi caranya belum benar. Allah telah menyempurnakan agama
ini dengan metode dan batas-batas yang jelas. Jika manusia tidak puas dengan
cara dan metode yang telah diturunkan, lalu memaksakan diri dengan membuat
penambahan dan pengurangan, maka sesungguhnya mereka telah membuat penyimpangan
yang sangat serius. Pelaku penyimpangan ini tidak berhak atas pertolongan
Allah.
3.
beribadah secara parsial . Sebagian kita memaknai
ibadah itu sebatas shalat, puasa, zakat, haji. Padahal wilayah ibadah itu sangat luas,
sejak manusia bangun sampai tidur lagi, mereka sesungguhnya terikat hukum
ibadah. Hanya saja tidak semua ibadah itu diatur dengan prosedur syariat yang
ketat.
Terus bagaimana mengatasi kejenuhan lainnya
yang sering kita alami ? .
Ketika merasa jenuh, silahkan mencari hiburan. Namun kita harus memilih ragam
hiburan yang menyehatkan. Hiburan yang keliru tidak saja merugikan , tetapi
juga tidak memberi dampak bagi solusi kejenuhan. Hiburan yang sehat laiknya
seperti makanan. Makanan sehat lebih mudah kita peroleh dengan membuat sendiri.
Hiburan adalah alternatif praktis untuk
mengatasi kejenuhan, namun jangan mencari hiburan yang negatif (maksiat) karena
akan menimbulkan masalah baru.
Disamping itu, ada hal yang perlu disampaikan bahwa setiap bidang
pekerjaan mempunyai potensi untk dicintai. Bila kita mencoba membuka diri
mencari peluang itu , maka tidak musstahil akan menyenanginya.
Banyak orang mencintai profesinya, padahal sebelumnya tidak pernah
bercita-cita menjadi apa yang mereka lakukan sekarang. Bahkan bisa jadi bidang
yang digeluti sekarang adalah bidang yang awalnya sangat tidak diminati bahkan
dibenci. Love what you do , do what you love. Kecantikan tidak menimbulkan rasa
cinta , namun rasa cinta-lah yang membuatnya menjadi cantik.
Wallahu a’lam
Sumber : Al-Qawiy, Mengatasi kejenuhan, Isa Alamsyah- No Excuse!, P
Marpaung-Half full-half empty, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar