“Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima
kritikan.” (Halle Berry ). Kritik , suatu kata yg bikin sebal apalagi bila
kritikan pedas , tanpa melihat situasi
dan kondisi. Umumnya kita
tak suka dikritik. Bahkan, kritik bisa diartikan sbg penghinaan. Namun, apa pun kondisi kita, pasti akan ada yg mengritik. Tentu , kritik bisa benar bisa salah. Yg lebih penting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi
kritik . Ada yg stres dan produktivitas kerjanya menurun karena memikirkan kritik. Sebaliknya, ada yg
justru semakin maju karier dan pribadinya berkat kritik. Apa
yg kita rasakan saat menerima
kritikan? Marah, kecewa , tersinggung
atau bahkan cuek saja. Bila
hal itu dihadapi dgn pikiran positif akan mampu
mengubah cara pandang bahkan bisa menjadi motivasi diri. Sekarang, apa arti kritik bagi kita ?
Apakah ini musibah buruk? Adakah yang bisa menganggap kritik
layaknya ia menerima pujian? Kritik memiliki beragam bentuk, bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran,
guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan
kritik. Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil
sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian. Bergembiralah
jika
Anda dikritik, karena bisa jadi itu pertanda bahwa Anda seorang yang hebat. Salah artinya jika Anda merasa kritik
itu sebagai sebuah kegagalan. Jika Anda jeli dan teliti justru kritik itu bisa
menjadi peluang Anda untuk menciptakan strategi baru.
Nabi Musa AS , juga sangat gencar menerima kritik,
cemohan bahkan cacian . Sehingga beliau perlu mengadukan khusus kepada Allah, ketika Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah
agar Dia menghentikan kejahatan mulut kaumnya, namun justru Allah berfirman,
yang artinya “Wahai Musa, Aku tidak
lakukan itu untuk diri-Ku. Aku menciptakan dan memberi mereka rezeki, namun
mereka justru mencela dan mengejek-Ku.”
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah
bersabda,yang artinya “Allah berfirman:
“Anak Adam mencerca dan menghina-Ku padahal tidak seharusnya ini ia lakukan.
Adapun cercaannya kepada-Ku adalah bahwa dia mencerca zaman, padahal Akulah
zaman. Aku bolak-balikan malam dan siang sekehendak-Ku. Sedangkan hinaannya
kepada-Ku adalah ia mengatakan bahwa Aku memiliki sahabat wanita dan anak,
padahal Aku tidak memiliki sahabat wanita dan anak.
Siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik ? Seorang bijaksana mengatakan bahwa “ Mereka mencela orang yang duduk diam, mereka
mencela orang yang banyak bicara ,Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak
dicela. “
Kita tidak
akan dapat menghindari kritik . Bila ingin lepas dari kritik? Jangan berbuat
sesuatu, jangan mengatakan sesuatu, dan jangan menjadi sesuatu (Elbert Hubbard)
Kajian Simon ( Bright ) tentang kritik , disimpulkan bahwa kemungkinan besar kita akan marah apabila kritik datang dari keluarga pasangan kita (24%), pasangan (22%), dan bawahan (21%). Namun, kita bisa menanggapinya dengan baik jika kritik datang dari Guru, teman, ayah, atau atasan.
Yang menarik, kita merasa
sangat penting untuk melakukan tindakan koreksi apabila kritik disampaikan oleh
atasan (72%) dan pasangan (62%), tetapi menganggap tidak perlu melakukan
tindakan koreksi apabila kritik disampaikan oleh saudara dari pasangan kita
atau dari saudara-saudara sekandung kita.
Kesimpulan lainnya menyebutkan , bahwa kita akan berusaha dengan
sungguh-sungguh mengubah perilaku kita apabila dikritik oleh atasan (61%) dan
pasangan hidup (54%). Kita akan amat
tersinggung oleh kritik yang mempertanyakan integritas kita (85%) dan mengenai
kinerja pekerjaan kita (74%). Ditemukan, ternyata wanita lebih sensitif dalam
bereaksi terhadap kritik dibanding pria.
kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Kita tidak akan pernah dapat membungkam mulut
manusia untuk tidak melakukan pelecehan terhadap kehormatan kita. Meski
demikian, Anda dapat melakukan kebaikan dan menghindari perkataan dan kritikan
mereka. Apapun yang dilakukan oleh manusia,
baik ataupun buruk, itu tak lepas dari yang namanya kritikan. Aktivitas baik
pun akan membuahkan kritikan, apalagi aktivitas buruk. Pengkritik tidak
selamanya salah, namun tidak selamanya benar.
Dr Hendrie
Weisenger dalam How to Deal with Criticism, kritik itu sebenarnya justru diperlukan
karena memberi informasi kepada kita apa yang penting dalam hidup kita. Dalam
relasi dengan pasangan, memberi dan menerima kritik dengan pendekatan yang
positif adalah kunci untuk membantu Anda tumbuh bersama. Sementara dalam dunia
kerja , organisasi akan berkembang atau gagal berdasarkan evaluasi tugas dan
hasil kerja.
Menanggapi
kritik memang sulit, tetapi belajar menanggapi kritik akan menjadi keterampilan
paling penting yang Anda miliki. Jika Anda terbuka dengan segala feedback, Anda
juga akan mengembangkan komunikasi dalam hubungan dengan pasangan atau rekan
kerja.
Bisa jadi orang yang memberikan kritik kepada Anda sebenarnya
punya tujuan baik, supaya Anda bekerja semakin profesional. Akan tetapi, karena
cara penyampaiannya kurang tepat atau kondisi emosional Anda sedang kurang
stabil, kritik itu menjadi kontraproduktif. Makanya, diperlukan sikap terbuka,
hati lapang dada, dan pikiran yang jernih tatkala menghadapi kritik. Kalau Anda
bisa bersikap tepat. Anda bisa menemukan "emas" di balik tumpukan
lumpur hitam pekat".
Terkadang pula kondisi hati yg lagi
bad mood membuat orang salah persepsi dalam menilai sebuah kritikan.
Misalkan teman anda berjerawat di keningnya, lalu anda menciumnya dengan maksud
menunjukkan kasih sayang yang anda miliki pada teman tersebut, namun karena
jerawat itu sakit bila disentuh, maka ciuman pada teman anda tersebut dapat
menimbulkan reaksi marah. Maksud hati baik, namun kondisi tidak tepat, sehingga
akan menimbulkan kejadian yang berakibat fatal.
Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang mengkritik,
daripada dikritik. Dalam bidang olahraga
hingga dunia politik , pasti sering mengamati para komentator dengan beraneka
ragam analisisnya. Padahal belum tentu
kepandaian dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika
disuruh memerankan tugas atau pekerjaan orang yang ia kritik.
Kita juga disuguhi beragam analisis dari para pakar dan pengamat politik,
ekonomi, sosial. Mereka sangat jitu
dalam berkomentar tentang masalah
publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. Yang menjadi topik kita kali ini adalah
seandainya kita Anda mendapatkan kritikan, yang tentunya menyakitkan , apa yang
harus dilakukan?
Jawaban terbaik adalah nikmati
sajalah kritikan layaknya kue kegemaran kita! Mungkinkah? Mengapa tidak! Kita
mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.
Banyak tujuan orang lain
dalam mengkritik. Bisa karena peduli, atau sekadar tidak senang pada kita.
Maksud kritik bisa kita perhatikan dari pesan yang terkandung. Juga cara orang
menyampaikan kritik itu.
Mari kita belajar menikmati kritik. Coba kita perhatikan obat yang diberikan dokter. Rasanya pahit, tetapi kita tetap meminumnya kerena Anda yakin obat itu membuat Anda sehat. Anda pun menikmatinya dan tidak merasa beban ketika harus rutin meminumnya. Begitu juga kritik, kritik memang pahit, tetapi Anda harus yakin, meskipun pahit, akan membuat Anda sehat dan kuat
Mari kita belajar menikmati kritik. Coba kita perhatikan obat yang diberikan dokter. Rasanya pahit, tetapi kita tetap meminumnya kerena Anda yakin obat itu membuat Anda sehat. Anda pun menikmatinya dan tidak merasa beban ketika harus rutin meminumnya. Begitu juga kritik, kritik memang pahit, tetapi Anda harus yakin, meskipun pahit, akan membuat Anda sehat dan kuat
Hieronymus Budi Santoso dalam bukunya Enaknya jadi Orang Beruntung, berkata bahwa , banyak manfaat dari sebuah kritik. Selain membuktikan bahwa orang disekitar kita peduli dengan kita. Kritik yang membangun dapat meningkatkan prestasi kita dibidangya. Seperti kutipan dalam buku itu, “Si untung mendapat kritikan dan menjawab “Thank you…! Terima kasih..!. Si sial malah marah-marah “Heh…loe ngomong doing..! Gue dah ngerti, tauk…!”. Banyak negara maju yang menjadikan sebuah kritikan menjadi budaya mereka. Mereka tak canggung karena ini memang diniatkan untuk membangun orang-orang di sekitarnya. Sehingga dengan begini pemikiran semakin maju karena tidak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang sama.
Ada kalanya ,
pengkritik menyampaikan dengan santun.
Cara ini cenderung membuat pihak yang dikritik, bisa menerima. Sepedas apapun
kritik yang disampaikan. Tapi, kadang kritik disampaikan di tempat umum, atau
di depan banyak orang. Ini bisa membuat pihak yang dikritik tersinggung dan
marah. Beragam cara menguatkan diri saat
menghadapi kritikan, dan anda bisa menjadikan kritikan sebagai karunia besar
dari Allah Yang Maha Rahman, antara lain:
Anda semua tentunya tahu sejarah
Rasul yang mulia saat mendakwahkan Islam ke bani Thaif. Saat itu istri tercinta
beliau, Khadijah belum lama wafat. kesedihan menghampiri beliau, dan saat
mendakwahkan Islam rahmatan lil ‘alamin, bukannya hal baik yang beliau terima,
namun umpatan, makian dari warga yang terjadi saat itu, namun dengan penuh
kesabaran Rasulullah bertahan dengan situasi yang pedih itu. Subhanallah,
sebuah teladan yang sempurna bagi umatnya.
2. Jadikan kritikan sebagai training
gratis untuk menguatkan kepribadian
Kritik itu bersifat spontan, tanpa
diminta, anda bisa menjadikan kritikan dari orang lain untuk meningkatkan
kekebalan mental secara gratis, maknai sebuah kritikan itu sebagai jembatan
pembentukan pribadi yang kuat dan matang, jangan dipahami secara negatif yang
dapat mengakibatkan semangat anda tercuri.
Feedback is sensory information that a
person receives as a result of a response. Jadikan
kritik sebagai umpan balik sebagai sensori informasi yang
diterima seseorang sebagai hasil meresponnya. Umpan balik yang efektif, baik
positif maupun negatif sangat membantu satu sama lainnya. Manakala Anda
memberikan kritik (umpan balik), Anda memberikan informasi yang bernilai yang
mana dapat digunakan oleh pihak lain mengenai bagaimana mereka berperilaku.
Feedback membangun dan mempertahankan komunikasi serta menyediakan informasi
yang dapat digunakan.
Jadikan Kritikan sebagai
training gratis untuk menguatkan kepribadian. Hadapi kritikan dengan sabar dan ikhlas. Kita
bisa ubah kritik itu menjadi motivasi untuk maju.Kritik untuk meningkatkan
kekebalan mental secara gratis. Jangan melihatnya dengan negatif. Tak mudah
memang. Maknai sebuah kritikan itu sebagai jembatan pembentukan pribadi yang
kuat dan matang.
3. Nikmati kritikan-kritikan itu
Memang tidak semua orang memiliki
motif yang benar ketika melontarkan kritik. Ada yang memang ingin membantu,
namun ada pula yang memang sudah hobinya mengkritik orang lain. Ambillah hikmah
dari setiap kritik yang membangun. Orang yang mengkritik kita dengan motif yang
benar sesungguhnya dapat menjadi semacam alarm peringatan dini bahkan konsultan
gratis. Hargailah mereka dan ucapkan terima kasih. Kemudian, dengan pikiran
terbuka lakukanlah evaluasi demi perbaikan di kemudian hari. Jadikan kritik
sebagai bekal tambahan bagi perjalanan sukses Anda sehingga kritik itu akan
membangun Anda menjadi insan yang lebih baik. Jangan fokus pada pedas dan
menyakitkannya sebuah kritikan, tapi nikmati saja kritikan itu dengan santai,
jadikan pembelajaran untuk menguatkan kesabaran.
4. Berterima kasih pada pengkritik
Sulit memang menyembunyikan rasa
kecewa bila dikritik oleh orang lain, tapi orang-orang yang berjiwa besar tidak
menjadikan sebuah kritikan itu sebagai penghalang cita-citanya. Pepatah
mengatakan,
‘Berterima kasihlah pada orang yang telah
menjatuhkan anda, karena ia telah menguatkan kemampuan anda’. ‘Berterima
kasihlah pada orang yang telah mengecam anda, karena ia telah menumbuhkan
ketenangan dan kebijaksanaan anda’.
Jadi, makna kritikan itu hendaknya
dipahami sebagai alat untuk menambah kebijaksanaan, kearifan, kedewasaan dalam
menambah kualitas diri, bukan dipahami sebagai alat yang bersifat menjatuhkan.
You are what you think,
anda sebesar perasaanmu. Orang-orang besar seperti Thomas Alva
Edison selalu menuai kritikan sewaktu proses melakukan riset, tetapi tidak
pernah membuka telinga terhadap kritik yang dapat menjadi boomerang dalam
meraih mimpinya.
5. Anda adalah nahkoda bagi hidup
anda
Allah menganugerahkan hidup ini
dengan sebaik-baik bentuk takdir, membekali kita akal yang berfungsi untuk
berpikir, membedakan sesuatu yang baik dan buruk.
Anda bisa mendayagunakan anugerah
Allah tersebut, hendak ke mana hidup ini anda bawa saat mengemudikan perahu
anda, menuju pulau mimpi, tetapi di tengah perjalanan datanglah orang yang
melubangi perahu anda, agar bocor dan air masuk ke dalam perahu anda. Apakah
anda akan membiarkan orang tersebut menenggelamkan perahu anda, atau anda
mencegah orang tersebut? Begitulah hidup, anda harus mempunyai serangkain
mimpi/cita-cita, namun, janganlah mudah membiarkan orang lain merobek mimpi
anda.
…Tak
perlu takut atau marah terhadap kritik, jika anda yakin bahwa jalan yang di
tempuh itu benar, teruslah melangkah…
6. Kritik itu sesuatu yang wajar
Kritik itu pasti akan mengikuti kita , tak perlu fokus pada kritikan yang bersifat
melemahkan, pepatah mengatakan, ’Tak seorang pun pernah meraih kesuksesan tanpa
terlebih dahulu harus menggung hujan kritikan yang melemahkan hati dari kawan
maupun lawan’.Jadi tidak perlu takut atau marah terhadap kritik, jika anda
yakin bahwa jalan yang di tempuh itu benar, teruslah melangkah. Shiv Khera dalam You Can Win
mengatakan, bahwa satu-satunya cara agar Anda
tidak dikritik adalah tidak melakukan apa-apa, tidak berkata apa-apa atau tidak
mempunyai apa-apa. Dan karena itu Anda tidak akan pernah mencapai apa pun dalam
hidup ini.
7. Ubah Paradigma Anda Terhadap Kritik
Anda , tidak sedikit orang
yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.
Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya. Bayangkan jika Anda harus melakukan hal
yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Anda .
Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan
jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima
dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.
Terimalah kritikan dengan
senyuman. Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa tegar menghadapi ujian
yang lebih hebat di kemudian hari. Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji
jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian
Anda untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Anda . Ingat, pujian dan
apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.
Jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada.
8. Brrpikir
dengan sudut pandang si pengkritik.
Tidak ada salahnya mencari
tahu detil kritik yang disampaikan. Anda bisa belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Anda . Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya. Jika
perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada
Anda . Tokh Anda tidak akan menjadi rendah dengan hal itu. Justru sebaliknya,
pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang
mendukung goal Anda .
Sesungguhnya
kritik adalah sebuah momentum untuk memperbaiki diri. Jangan kita menganggap remeh
orang yang mengkritik kita, mengapa? "Karena bisa
jadi, ialah orang yang paling serius memperhatikan Anda. .
Jangan bersedih sudaraku, sesungguhnya,
Anda akan mendapatkan pahala dikarenakan kesabaran Anda menghadapi kritikan dan
cercaan itu. Dan kritikan mereka itu, pada dasarnya pertanda bahwa Anda
memiliki harga dan derajat. Sebab, manusia tak akan pernah menendang bangkai
anjing dan orang-orang yang tak berharga pastilah tak akan pernah terkena
sasaran pendengki. Artinya, manakala kritikan yang Anda terima semakin pedas,
maka semakin tinggi pula harga Anda.
Dan yang terpenting ,bahwa sebenarnya kita membutuhkan
kritik demi kebaikan kita sendiri. Satu kisah diceritakan bagaimana Khalifah Umar bin Khattab justru merindukan
kritik. Dalam suatu kesempatan, seorang sahabat, Khudzaifah bin Al Yaman
mendatangi Khalifah. ia mendapati Umar sedang muram,
penuh kesedihan.
Ia bertanya, “Apa yang sedang engkau pikirkan wahai Amirul
Mukminin?”
jawaban Umar sama sekali tak terduga . Kesedihan dan
kegalauan hatinya, bukan karena banyaknya masalah rakyat yang sudah pasti
membuatnya letih.
Umar justru sedih memikirkan kondisi dirinya
sendiri. “Aku sedang dihinggapi ketakutan, jika sekiranya aku melakukan
kemungkaran, lalu tidak ada orang yang mengingatkan dan melarangku melakukanya,
karena segan dan rasa hormatnya padaku,”
Sahabat Khudzaifah segera menjawab, “Demi Allah, jika aku
melihatmu keluar dari kebenaran, aku pasti akan mencegahmu.” Seketika itu,
Wajah Umar bin Khattab langsung berubah ceria.
Saudaraku , kritik itu bukan menjadi problema, tapi kritik adalah penjaga atau pengontrol kelakuan kita . Untuk itu kita harus bersahabat dengan kritik.
Saudaraku , kritik itu bukan menjadi problema, tapi kritik adalah penjaga atau pengontrol kelakuan kita . Untuk itu kita harus bersahabat dengan kritik.
Sumber : Hathaway, Patti. (2001). Giving And Receiving
Feedback. Schubert, Susan. opuza2905.blogspot.com
, adekabang.wordpress.com , kompas .com , Laa Tahzan - Aid al Qarni, Enaknya jadi Orang Beruntung- Hieronymus Budi Santoso , You
Can Win- Shiv
Khera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar