Syukur adalah gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan. Syukur menurut bahasa adalah sanjungan kepada pihak yang telah berbuat baik kepada kita. Syukur arti kata asalnya adalah tampak atau nyata. Adapun kata syakur adalah bentuk dari mubalaghah dari kata syukur yang merupakan salah satu nama Allah, sedangkan syakur yang digunakan untuk hamba Allah artinya mereka yang sungguh-sungguh bersyukur kepda Tuhannya dengan mentaati segala perintah-Nya dan menunaikan kewajiban beribadah kepada-Nya. Jadi makna syukur yang sebenarnya adalah bahwa sykur merupakan pekerjaan hati, lidah dan anggota badan. Hamba yang bersyukur adalah hamba yang mengetahui nikmat yang telah diberikan, sipa yang memberinya, cinta kepada yang memberi, ridha bahwa Allah sebagai Tuhannya, serta menggunakan nikmat itu di jalan yang Allah sukai.
Firman Allah, yang artinya ,"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan ," Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka pasti azab-Ku sangat pedih ", (Qs. Ibrahim : 7).
Firman Allah, yang artinya ," .. Barang siapa bersyukur , maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia ," (Qs. An-Naml : 40).
Firman Allah, yang artinya ," Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan ( dengan bersyukur) ," (Qs. Ad Duha : 11).
Nabi Muhammad Saw. pun bersabda, yang artinya , " Allah senang melihat bekas (bukti) nikmat-Nya dalam penampilan hamba-Nya ," (Hr . At-Tirmidzi).
Manfaat bersyukur :
1. Ditambah Nikmat
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
“Bersyukur atas nikmat Allah akan melestarikan nikmat tersebut.” (HR. Ad Dailami)
Secara umum bahwa kesejahteraan, kedamaian dan keberkahan merupakan hasil dari syukur kepada Allah sedangkan kesempitan, kegersangan dan kemiskinan akibat dari kufur kepada Allah. (QS. An-Nahl 112)
Nikmat (an ni'mah) diartikan sebagai karunia , kebaikan, kedermawanan atau kemurahan hati, kemurahan rizki, harta dst. Atau bisa juga diartikan kebahagiaan atyau kegembiraan.
2. Untuk Kebaikan Diri Sendiri
Sebagaimana firman-Nya , yang artinya ," Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Mahamulia," (Qs An-Naml : 40)
3. Tidak Disiksa
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ,“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa’ : 147)
4. Mendapat Balasan dari Allah
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ,“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran:145)
Ibnu `Abbas menceritakan, Rasulullah bersabda,yang artinya , “Orang pertama yang akan dipanggil untuk masuk surga adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah, yaitu orang-orang yang senantiasa memuji Allah dalam keadaan lapang dan dalam keadaan sempit” (Tanbihul Ghafilin 197)
Rasulullah bersabda, yang artinya “Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah orang yang suka memanjatkan puji dan syukur kepada Allah” (Riyadhus Shalihin 27)
Cara Bersyukur
Mengucapkan Hamdalah
Firman-Nya , yang artinya ,“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: `Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?` Tentu mereka akan menjawab: `Allah.`Katakanlah : `Segala puji bagi Allah`; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. ” (Qs Luqman : 25)
Segala aktivitas manusia
hendaknya merupakan manifestasi dari syukurnya. Syukur dengan lidah dituntut saat seseorang merasakan adanya nikmat Ilahi. Itu sebabnya Nabi Saw. tidak bosan mengucapkan, "Alhamdulillah" pada setiap situasi dan kondisi.
Saat bangun tidur beliau mengucapkan,
Yang artinya ," Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan (membangunkan) kami, setelah mematikan (menidurkan) kami dan kepada-Nya-lah (kelak) kebangkitan" .
Atau membaca,
Yang artinya ," Segala puji bagi Allah yang mengembalikan kepadaku ruhku, memberi afiat kepada badanku, dan mengizinkan aku mengingat-Nya."
Ketika bangun untuk ber-tahajjud beliau membaca,
Yang artinya ," Wahai Allah, bagimu segala pujian. Engkau adalah pengatur langit dan bumi dan segala isinya. Bagimu segala puji, Engkau adalah pemilik kerajaan langit dan bumi dan segala isinya "...
Ketika berpakaian beliau membaca,
Yang artinya ," Segala puji bagi Allah yang menyandangiku dengan (pakaian) ini, menganugerahkannya kepadaku tanpa kemampuan dan kekuatan (dari diriku)".
Sesudah makan beliau mengucapkan,
Yang artinya ," Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan memberi kami minum dan menjadikan kami (kaum) Muslim."
Ketika akan tidur, beliau berdoa,
Yang artinya ," Dengan namamu Ya Allah aku hidup dan mati. Wahai Allah, bafli-Mu segala puji, Engkau Pemelihara langit dan bumi".
Demikian seterusnya pada setiap saat, dalam berbagai situasi dan kondisi.
Shalat dan Ibadah Lainnya
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ," “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (Qs. Al Kautsar : 1-2)
Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam beribadah hingga kaki beliau bengkak-
Sayidah Aisyah istrinya berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau beribadah sampai seperti itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosamu?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?”
Sujud Syukur
“Bahwasanya Nabi SAW, apabila datang kepadanya suatu perkara yang menggembirakan atau mendapatkan kabar gembira, beliau langsung bersyukur
sujud, bersyukur kepada Allah SWT.” (HR Abu Dawud)
Menyebut-nyebutnya
Firman Allah, yang artinya ," Adapun terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebut ", (QS Adh-Dhuha : ll).
Ditampilkan
Allah senang melihat bekas (bukti) nikmat-Nya dalam penampilan hamba-Nya (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)
Bekerja
Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai tanda syukur! (QS Saba :3).
Berterima kasih kepada Manusia
“Siapa yang tidak berterimakasi kepada manusia, berarti tidak berterimakasih
kepada Allah” (HR Abu Daud)
Rukun Syukur
1. Mengakui
Surat Ar-Rahman menyebutkan berbagai macam kenikmatan itu dan mengingatkan kepada manusia akan nikmat tersebut dengan berulang-ulang sebanyak 31 kali, “Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”
2. Menyebutkan
Adapun terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebut (QS Adh-Dhuha : ll).
3. Taat
Berkata Aisyah r.a., ”Engkau melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang.” Berkata Rasulullah saw., “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?“ (Muslim)
Objek Bersyukur
1. Kehidupan dan kematian
Bagaimana kamu mengkufuri (tidak mensyukuri nikmat) Allah, padahal tadinya kamu tiada, lalu kamu dihidupkan, kemudian kamu dimatikan, lalu dihidupkan kembali. (QS Al Baqarah : 28).
2. Hidayat Allah
Hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS Al-Baqarah : 185).
3. Pengampunan-Nya, antara lain dalam firman-Nya.
Kemudian setelah itu Kami maafkan kesalahanmu agar kamu bersyukur (QS Al-
Baqarah : 52)
4 Pancaindera dan akal.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati, supaya kamu bersyukur (QS An-Nahl : 78).
5. Rezeki
Dan diberinya kamu rezeki yang baik-baik agar kamu bersyukur (QS Al-Anfal : 26).
6. Sarana dan prasarana antara lain
Dan Dialah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan aging (ikan) yang segar darinya, dan kamu mengeluarkan dan lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan) dan karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS An-Nahl : 14) .
7. Kemerdekaan
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas kamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikannya kamu orang-orang yang merdeka (bebas dari penindasan Fir'aun) (QS Al-Maidah : 20)
Tidak ada alasan tidak bersyukur
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.An-Nahl:18).
Segala jenis nikmat yang terbentang di alam semesta ini sebagai bahan perenungan akan kekuasaan Allah swt yang tidak terhingga, sehingga hal ini akan menambah rasa syukurnya kepada Dzat Yang Maha Kuasa.
Allah swt berfirman yang artinya , “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur”. (QS. Saba’:19). Ayat yang senada dengan redaksi yang sama diulang pada tiga tempat, yaitu surah Ibrahim: 5, Luqman: 31, dan surah Asy- Syura’: 33..
Ibnu Katsir dalam tafsir Ibnu Katsir, tafsir AL Qurthubi dengan tahqiq dari Mahmud Syakir dan Tafsir Ibnu Sa'di menjelaskan tentang makna Qs Ali Imran 144 -145 , diman aallah berfirman , yang artinya ," Dan Allah akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan Kami akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur ," . bahwa Allah akan membalas hamba-Nya dengan karunia-Nya di dunia dan akhirat, sesuai dengan sikap syukur dan amal shalih mereka. Balasan terbaik untuk hamba yang bersyukur adalah keridhaan Allah dan ampunan-Nya.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita, sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang bersyukur.
sumber : Rahmat www.motivasi-islami.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar