Sabar menurut pengertian bahasa adalah menahan atau bertahan. Dalam kitab manazilus Sa’irin , dikatakan bahwa sabar artinya menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi dan membelenggu lisan agar tidak mengadu. Ini adalah amalan yang sangat sulit bagi kita dan jalan cinta yang paling terjal serta jalan tauhid yang paling diingkari.
Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Dia-pun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah me-merintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Dia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.
Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan oleh tindakan atau akibat kelakuan orang lain.
Allah telah memerintahkan kesabaran yang baik, pengampunan yang baik dan penghindaran yang baik dalam kitab-Nya. Ibn Tamiyah, pernah menyatakan bahwa ,’ Kesabran yang baik adalah yang tidak disertai dengan pengaduan, pengampunan yang baik adalah yang tidak disertai celaan, dan penghindaran yang baik adalah yang tidak disertai dengan ucapan yang menyakitkan.
Namun pengaduan kepada Allah, tidak mengurangi arti derajad kesabaran. Karena Nabi Ya’qub as telah berjanji untuk bersabar dengan baik, dan seorang Nabi yang tidak mengingkari janjinya. Namun beliau tetap mengadu kepada Allah.
Sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an , yang artinya ,” Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan keseusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Aallah apa yang kalian tidak mengetahuinya “. (Qs. Yusuf : 86).
Imam Junaid al Baghdadi , berkata bahawa ,’ Bencana merupakan penerang bagi orang-orangyang bjiak, gerakan kebangkitan bagi orang-orang yang mencari ridho Allah, kebajikan buat orang mukmin, dan kebinasaan bagi orang-orang yang lupa (akan Dzat-Nya).
Bukankah tak ada seorang mukminpun yang mampu merasakan manisnya iman kecuali hamba itu memperoleh timpahan bencana, kemudian ia ridho dan bersabar’.
Saudaraku, kesabaran memang harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
- mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah” . (QS. 90:4)
- beriman bahwa dunia seluruhnya milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukai-Nya juga.
- mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
- a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: “ Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
- b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” . (QS. 2:155-157)
- c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung “. (QS. 3:200).
- yakin akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Firman Allah, yang artinya: “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “ . (QS. 94:5-6)
- Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kesabaran dan kemudahan,
- Beriman atas ketetapan dan takdir Allah , dan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan kehendak-Nya. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
- Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: “ Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) ” , (QS.Al Ra’d :22)
- Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: ‘ Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya’ .
- Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
• a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan maha meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hatinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
• b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatana karena mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
• c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
• d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya.
Sehingga dengan melihat kiat-kiat bersabar ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang sabar.
Sumber : http://ustadzkholid.wordpress.com, Rahasia ketajaman hati –Imam Ghazali, Madarijus Salikin-Ibn Qayyim al-jauziyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar