Bila kita merenung lebih jauh , sebenarnya kita sendirilah yang membuat rasa cemas itu terjadi pada diri kita Bahkan kita sendiri juga yangmempersilahkan kesusahan dan kesedihanmenghampiri kita. Atau bisa dikatakan , banyak diantara kita yang memilih menyiksa diri dengan penyakit hati ini. Penyakit ini bermula pada kerusakan pikiran kita dan akibat dati kurang rasa iman kita kepada Allah SWT.
Salah satu penyakit tersembunyi ini adalah iri. Orang yang terjangkit penyakit ini, akan lebih menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain. Orang ini akan menyiksa dirinya sendiri karena suatu hal yang bukan miliknya. Bila sifart iri ini mulai menyerang hati pemiliknya. Selanjutnya pemiliknya itu akan dibunuhnya pula.
Allah SWT berfirman, yang artinya ,” Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberinya kerajaan yang beasr ,” (Qs. An-nisaa’ : 54).
Saudaraku , sifat iri akan menghancurkan pemiliknya. Karena apa yang diperbuat dari sifat iri kepada pemiliknya, tak lain adalah akan membawa menuju kekufuran. Rasulullah saw telah memperingatkan akan bahaya sifat iri ,” Waspadalah kalian dari sifat iri, karena iri akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau rerumputan (sebagaimana dikatakan dalam riwayat lain) ,” (Hr Abu Dawud).
Dilain pihak , Rasulullah saw juga bersabda, yang artinya ,” Penyakit umat-umat terdahulu akan menjalar kepada kalian, yakni penyakit iri dan salingmembenci. Keduanya adalah pemangkas. Aku tidak mengatakan ini akan memangkas rambut, akan tetapi ini akan memangkas agama “, (Hr at-Tirmidzi).
Hasan ra pernah berkata ,” Aku tidak pernah melihat orang yang zalim, keadaanya seperti orang yang dizalimi, seperti halnya keadaan orang yang sedang iri yakni berperasaan terus, selalu bersedih, dan air mata terus menetes tak terhenti “,
Ibn Ms’ud ra pernah mengatakan ,” Janganlah kalian menentang nikmat-nikmat Allah ,”
Dikatakan kepadanya ,” Siapakah yang menentang nikmat-nikmat allah itu ?”
Ia menjawab ,” Mereka adalah orang-orang yang iri kepada manusia karena karunia yang Allah telah berikan kepadanya ,”.
Seorang ulama Mansyur, pernah manyatakan bahwa,” Katakanlah peada orang yang selalu iri kepadaku, tahukah engkau kepada siapa, engkau telah bertindak tidak sopan. Engkau telah bertindak tidak sopan kepada Allah atas ketentuannya karena engkau tidak rela atas apa yang Allah berikan kepadaku”.
Iri merupakan dosa pertama dalam maksiat kepada Allah, baik dilangit maupun di bumi.Jika dilangit adalah irinya iblis kepada Adam as, sedangkan di bumi adalah irinya Qabil kepada Habil.
Seorang laki-laki dari kaum Quraysi pernah mengatakan,” Mereka telah iri atas kenikmatan yang telah tampak , selanjutnya mereka menyambarnya dengan kata-kata batil. Bila Allah telah memberikan suatu kenikmatan, kata-kata para penentang nikmat tidak akan berpengaruh pada nikmat-nikmat itu.”
Saudaraku, marilah kita berusaha menjauhi sifat iri. Berlari jauhlah dari hal itu, seperti kita lari karena dikejar anjing. Jangan pernah iri kepada seseorang yang telah Allah berikan karunia-Nya. Dengan iri itu, berarti kita telah menyalahkan keadilan Allah azza wa jalla, Allah Maha Tinggi dari semua itu.
Jika kita iri, maka seakan-akan kita mengatakan kepada Allah ,” Engkau telah memberi kepada seseorang yang tidak berhak menerimanya dan Engkau malah meninggalkan aku,”
Astagfirullah, apakah kita ingin kita sendirilah yang membagi-bagi rejeki ?
Apakah kita lebih tahu tentang kondisi makhluk allah daripada Allah sendiri ?
Jagalah diri kita dari sifat iri, karena dalam sifat iri akan tumbuh dan berkembang rasa benci antara sesama manusia. Iri akan menimbulkan permusuhan .
Mengapa kita menyiksa diri sendiri ?
Mengapapa kita biarkan kesusahan dan kesedihan menguasai kita hanya karena sifat ini ?
Janganlah pernah membenci orang lain, karena Allah telah memberikan kepadanya sebagian karunia-Nya.
Ya, Allah ampunilah hambamu ini.
Dengan begitu perasaan dan jiwa akan menjadi tenang dan tentram, dan terjauakan dari rasa cemas, kesusahan dan kesedihan.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat iri.
Sumber : Adil Fathi Abdullah, membangun positive thingking secara Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar