Setiap kita menyimpan sisi gelap yg menunggu
untuk terungkap. Sisi gelap tanpa sadar ingin kita tutupi. Bisa
jadi sisi gelap belum menemukan momentum
tepat utk hadir di wilayah publik. Kita mungkin berupaya mengelola agar ia
hanya muncul di ruang-ruang terbatas. Perjuangan melawan sisi gelap ini merupakan
suatu peperangan yg luar biasa dlm diri. Realita menunjukkan
selalu ada pertempuran antara sisi gelap dan sisi terang dlm diri kita
hingga akhirnya memunculkan satu pemenang. Everyone is a moon and
has a dark side he never shown to anybody, kata Mark Twain. Sisi gelap sering menjatuhkan kehormatan seseorang,
mulai dari atlet, pejabat, publik figure hingga ulama yg punya reputasi begitu baik,
bisa terjerumus sisi gelapnya sendiri. Kita menyadari ada sisi terang dan gelap dalam diri.
Dilain sisi gelapku itu, ada yg sisi terang yg seringkali kita luput meyadari keberadaannya. Perlu bijaksana
dalam mengelola keseimbangan agar kita
tidak mensabotase diri sendiri.
Setiap kita punya sisi gelap dalam diri. Satu
sisi dalam diri kita yang kita simpan rapat dan tidak ingin diperlihatkan pada
orang lain. Siisi gelap selalau ada walaupun seringkali kita tidak bisa
menerimanya
Bisa juga sisi gelap diri itu berbentuk sesuatu yang
relatif tetap dan stabil, yang terwujud dalam karakter diri seseorang. Jika
sisi gelap itu berkaitan dengan hal yang buruk, yang selalu hendak ditampik,
maka dalam pengertian ini ia dapat diibaratkan debu yang tak pernah dibersihkan
dari cermin hati, sehingga bahkan akhirnya diri kadang kesulitan untuk
menemukan dan memulihkannya.
Jika sisi
gelap diri telah bermetamorfosis dan melebur ke dalam karakter,
maka itu tak cukup dapat dipulihkan hanya dengan kesadaran. Sebaliknya, seseorang yang sedang
kedatangan sisi gelap dirinya, tapi dalam wilayah yang masih spontan, maka ia
masih cukup mungkin dapat menghindari pengulangannya jika segera setelah itu
terjadi ia menjadi cukup sadar dengan kekeliruannya itu.
Mengelola sisi gelap
Mengelola
sisi gelap diri bisa diibaratkan dengan berjuang ke
wilayah jihad spiritual. Jihad jenis ini jelas membutuhkan suplai energi
ekstra. Salah satu modal awal yang akan sangat berharga adalah kesadaran bahwa
setiap kita mesti memiliki sisi gelap diri. Sehingga perlu waspada
dengan sisi gelap diri ini, seseorang harus membiasakan diri untuk
menginterogasi dirinya sendiri setiap kali berhadapan dengan situasi
problematis yang secara moral mengandung hal-hal yang negatif. Jangan mudah mengembalikan
titik masalah kepada orang lain. Menginterogasi diri juga
instropeksi diri pada dasarnya adalah bagian dari identifikasi
dan pengenalan diri.
Sebagaimana
Allah telah memperingatkan kita dalam firman-Nya :
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ
حَسِيبًا
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (Qs. Surat Al-'Isrā' : 14)
Sebagaimana Sahabat Umar Ibnu Al Khattab, berkata "Hisaplah
dirimu sendiri, sebelum Allah menghisapmu".
Pakar clinical hypnotherapist Kyle Varner
dari Maryland, memberikan tip cara menyikapi secara positif sisi gelap kita
ini.
Pertama, menyadari kecenderungan adanya sisi gelap
kita. Tidak adaseorang pun yang luput dari sisi gelap ini. Justru dikatakan
mereka yang paling menggembar-gemborkan bahwa dirinya tidak berada dalam sisi
gelap ini, merupakan mereka yang paling mudah terjerumus dalam lubang sisi
gelap ini. Karena itu, pertama-tama adalah menyadari pola (pattern)
kecenderungan sisi gelap diri kita ini.
Kedua , jangan frontal melawan, tetapi merenungkan mengapa muncul
sisi-sisi gelap tersebut. Di balik sisi gelap tersebut umumnya ada kebutuhan
dan keinginan yang mungkin belum terpenuhi, atau tepatnya unfinished business
dalam kehidupan kita. Memang sisi gelap tersebut bukannya harus diikuti, tetapi
disikapi secara positif bahwa sisi gelap menunjukkan kemanusiaan kita yang
nyata. Realita menunjukkan semakin kita melawan semakin besar dorongan dalam
diri kita, semakin kita merasa kalut dan terjebak semakin jauh. Menurut Kyle
Verner, dengan menyadari dan menerima sisi gelap ini terlebih dahulu, barulah
kita bisa belajar mengendalikannya.
Ketiga, mengarahkan energi sisi gelap tersebut untuk
meraih kualitas hidup kita. Di satu sisi kita mengakui bahwa kita mempunyai
kecenderungan negatif yang muncul dari sisi gelap tersebut, tetapi hal itulah
yang sebenarnya bisa menjadikan hidup kita lebih kuat. Khususnya jika kita
mampu mengendalikan bahkan menaklukkan sisi gelap tersebut.
Kata sebagian
pakar bahwa
Everyone
thinks of changing the world, but no one thinks of changing himself.” — Leo
Tolstoy
“The ego
has learned to be very clever in order to survive. It is capable of resorting
to any lengths or ruse of self-deception and camouflage. The world we witness
is merely the drama of collective egos acting out on the perceptual stage of
form and time. The satisfactions of the ego are more pleasurable and addictive
than the preservation of human life, much less dignity.” — David R. Hawkins
Dalam buku Envy: A Theory of Social Behaviour Helmut
Schoeck , Kant's berkata dalam The Metaphysics of Morals which conveys bahwaq the
same understanding of envy being a normal component of human nature:
The impulse for envy is thus inherent in the
nature of man, and only its manifestation makes it an abominable vice, . . . It
is therefore natural for man to feel envious impulses. He will always compare
himself with others, generally with those who are socially not too remote, but
the vice that threatens personal relations, and hence society as a whole,
becomes manifest only when the envious man proceeds to act, or fails to act,
appropriately .
Memang
bukan perkara yang ringan , sebagaimana beratnya jihad spiritual, sepertinya pengenalan diri
ini sangat mungkin akan mendekati titik purna bila tak hanya dikerjakan
sendiri, tapi dengan semacam pendampingan dari orang-orang yang memiliki empati
dan keterlibatan mendalam dengan hidup diri kita sendiri. Orang-orang yang
cukup peduli dan berbagi cinta untuk bersama-sama melintasi hari menuju esok
yang lebih baik. Dengan bantuan orang-orang dekat semacam ini, kesadaran akan
sisi gelap diri itu relatif akan lebih mudah bertransformasi menjadi kekuatan
untuk mengubah diri, memulihkan segi gelap diri ke titik yang lebih terang,
meski bergerak dengan perlahan.
Saudaraku,
setiap orang mempunyai sisi gelap dan
masing-masing mempunyai kisah tersendiri. Tidak ada yang terlahir sempurna
tanpa pengalaman yang buruk, pengalaman yang memalukan. Yang penting sekarang
apakah seseorang bisa memanage sisi gelap atau agar tidak menghabiskan energi
untuk terjerumus dalam sisi gelap itu. Janganlah kita suka mengumbar sisi gelap
orang lain , karena kita sendiri juga mempunyai sisi gelap yang tidak ingin orang lain mengetahuinya.
Allahu a’lam
Sumber : beritaunik.net , rindupulang.blogspot.com,
dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar