Di negara
kita, sepeda motor adl sarana transportasi yg populer. Hampir bisa ditemukan motor
dimana-mana. DataAsosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) th 2010,
jumlah sepeda motor beredar mencapai 35 juta kendaraan , diperkirakan th 2012 penjualan sepeda motor mencapai 7
juta unit. Tapi jumlah riilnya bisa lebih besar lagi. Tulisan ini tentang sepeda motor yg legendaris, baik
karena ketahanan mesinnya, ketangguhannya dst. Perkembangan teknologi sepeda motor
mengalami lompatan saat PDI dan II , yg terinspirasi dari kebutuhan alat perang yg
ringkas , lincah, tangguh dan mobilitas yg tinggi. Sepeda motor lah jawabannya
, terbukti keunggulan
pasukan bermotor dlm hal gerak cepat dan mobilitasnya. Tulisan ini tidak
membahas perang, hanya ttg perkembangan
sepeda motor legendaris dari Jerman, Britain, USA, Russia dst.
Sepeda Motor legendaris Jerman
Teknologi sepeda motor di negeri ini dirintis Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di th
1885. Ini motor ini sudah mengusung
teknologi yg hingga kini dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler
dan bermesin 1.500 cc. Namun power masih berkisar 2,5 hp pada 240 rpm. Perlatan
baru ini mereka sebut Reitwagen (riding car). Masih
chassis kayu , mesin ada
di tengah (di antara roda depan dan belakang) dan dihubungkan dengan rantai ke
roda belakang.
Tahun 1892, Henry Hilderband dari Munich, juga
memperkenalkan sepeda motor dgn model lebih baru model baru. Dan disusul Werner
Brothers di tahun 1897.
Sepeda motor produk masal pertama dibikin di Hildebrand und Wolfmüller di
Muenchen, Jerman pada tahun 1893. Roda belakang sepeda motor ini digerakkan
langsung oleh kruk as (crankshaft) , semacam scooter lah.
Kita langsung meloncat saja ke masa era PD II.
Gema nafsu peperangan (PD 2) sebenarnya sudah mulai melanda
Eropa sejak awal tahun 1930 an. Banyak negara yang sudah menseting gugus
pasukan dengan titik berat peningkatan
mobilitas pasukan infanterinya. Di akademi militer sejak tahun 1935 sudah diperkenalkan teori mobilitas pasukan bermotor. Dengan
kriteria awal adalah tiga personel tentara
dalam satu unit sepeda motor , yang dengan cepat bisa menyusul di posisi
di garis depan.
Pada era
menjelang PD 2, peralatan perang brigade bermotor masih sebatas hasil
modifikasi sepeda motor keperluan sipil untuk penggunaan militer.
Akibatnya peralatan- peralatan tersebut tidak bisa memenuhi standar keperluan
militer.
Pihak militer segera mengantisipasi
ini dengan program pembentukan sistem peralatan perang yang memenuhi standar
keperluan militer . Pada November 1937, OKH (Oberkommando Heer) , ya semacam dewan
militer bersama industri kendaraan
perang yang ditunjuk (BMW dan Zündapp dll) , memutuskan sepeda motor militer harus memenuhi standar
sbb ;
1.
Menggunakan ban
standar Volkswagen ( ukuran 4.50 x 16 ).
2.
Sanggup beroperasi dan
tidak macet di medan berlumpur , rantai berkualitas anti selip, dan mudah di
bongkar pasang.
3.
Tangki bahan bakar mencukupi untuk mobilitas sejauh 350 km .
4.
Kendaraan masih stabil
walaupun digeber hingga kecepatan 95 km / jam , Mesin tahan banting walaupun
dipakai kecepatan 80 km / jam dalam
jangka waktu lama.
5.
Ground clearance minimum
150 mm diperlukan .
6.
Memiliki kapasitas
angkut minimal 500 kg , dengan rincian 250 kg termasuk dengan pengemudi sopir
sespan dan kantong pelana penumpang, dan 250 kg untuk sespan .
Tahun 1939 , pihak Militer mematok spesifikasi tambahan
bahwa sepeda motor itu harus tahan untuk
medan hujan berlumpur , pegunungan , maupun daerah bersalju. Pabrikan BMW menjawab
dg menawarkan prototipe sepeda motor sespan yang bandel , dan sudah
teruji di medan berlumpur maupun bersalju sejak tahun 1934 .
BMW
Pada awal
1930an , pabrikan BMW ( Bayerische
Motoren Werke , AG ) sebenarnya telah memproduksi sejumlah sepeda motor untuk
pasar Eropa. Pada tahun 1938 dimulai program pengembangan BMW R75 sebagai tanggapan atas
permintaan dari Angkatan Perang Jerman.
Sbenarnya vanyak variasi BMW tipe R ini misalnya R2, R32, R51/3, R60/2 R65,
R68,R69S dst, namun memang yang legendaris adalah tipe R75.
Model Awal BMW R75 berbasis twin valve 750, sebagai pengembangan dari BMW R71. Selanjunya disempurnakan lagi dengan mesin
baru OHV 750 cc
untuk R75 satuan
Bmw. Kata pakar otomoyif bahwa BMW R75sbg the developed one of the best military
motorcycles ever. Mesin ini OHV kemudian basis dasar
pengembangan seri BMW setelah perang seperti untuk model seri terbukti
menjadi BMW seperti R51, R53 , R67 dan
R68.
Musim semi tahun 1941 diluncurkan
seri BMW R 75 yang bisa memenuhi standar
tsb. Kelebihan lain adalah sistem kemudi yang ringan dan lapang. Mesin yang
handal , dimana tahan bergerak berjam-jam berjalan pelan beriringan atau dlm kondisi
kemacetan hingga berjam-jam, sanggup menerobos sungai atau hujan deras tanpa
masalah , menanjak di pegunungan yang terjal, atau menuruni lereng yang curam .
BMW R 75 juga sanggup dipakai untuk menarik artileri ringan , sehingga sangat
membantu mobilitas pasukan altileri untuk cepat masuk ke posisi garis depan.
The Engine
Dengan modal utama dua
unit mesin boxer engine berkapasitas
750 ccm dianggap mumpuni menerjang medan yang berat. Kobinasi valve
control, camshaft and the hemispherical combustion chamber Control valve , camshaft
dan ruang pembakaran hemispherical sanggup bekerja dengan pressing yg tinggi ( 26
PS pada 4400 U / min) .
Torsi maksimum 5 mkg pada kondisi 3600 U / min . Komponen cylinder berbahan aluminium kualitas tinggi yang besar dan berulir , menjadikan luas permukaan cylinder menjadi lebih luas yg memaksimalkan kinerja efek pendinginan mesin .
All bearings are roller bearings , seluruh bearing dilapisi dengan bahan lapisan yang tebal , sehingga dapat menahan tekanan gesekan antar logam saat motor digeber terus menerus. rendah dan rentang hidup yang lebih tinggi . Dilengkapi saluran untuk mengatur tekanan camshaft dan tekanan pompa oli dari crankshaft hingga cogwheels . Kopling dilengkapi dengan perangkat disc kopling kering , yang memiliki berdimensi besar seperti yang diguanakan dalam mobil menengah . Dua jenis karburator Graetzin 24/1 dan 24/2 yang dilengkapi dengan filter udara pada transmission housing. Untuk menghadapi cuaca dan kondisi alam yang ekstrim dan sebagai perangkat cadangan apabila baterei lagi ngadat, maka ini motor dilengkapi dengan perangkat magnet pengapian yang menyatu dengan box baterei . Magnet pengapian berbasis produk Noris ZG 2 atau Bosch FJ 2R 134 .
The Transmission
Sepeda
motor ini memakai transmisi jenis cogwheel dimana memiliki empat gigi maju dan dua gigi mundur.
Satu gigi , diprioritaskan untuk mengahdapi medan berat berlumpur. Perpindahan Gigi dapat dilakukan dengan
kaki atau tangan. Sedangkan gigi
mundur dan gigi reduksi hanya dapat diubah dengan tangan. Untuk meredam hentakan keras perpindahan anta gigi , ini motor
dilengkapi dengan perangkat buffer karet .
The Rear Wheel
Sidecar Drive
Both wheels are driven by a lockable differential unit ( 70 % rear
wheel, 30 % sidecar wheel )
The Brakes
Ada keunikan dalam sistem
pengereman bahwa ini motor sudah dilengkapi
dengan sistem rem hidrolik
pada roda belakang termasuk di sespan.
Untuk roda depan menganut sepatu rem mekanik, yang
dikendalikan oleh tuas tangan melalui kabel. Drum Rem berdiameter besar yaitu 250 mm, layaknya ukuran kendaraan beroda empat.
The Chassis
Baja untuk bodi chasis diambil dari baja
pilihan yang tahan karat , disamping itu
chassis terdiri dari bagian-bagian mudah dibongkar pasang , sehingga apabila
ada kerusakan tidak perlu membongkar seluruh chassis. Satu unit resimen motor
yang umumnya terdiri dari 10 sampai 12 sepeda motor , cukup hanya memerlukan
tiga chasis untuk suku cadang. Dengan logika bahwa tidak mungkin bahwa bagian-bagian
chassis yang sama akan cacat pada semua sepeda.
The Sidecar
Bodi tabung chassis sespan dari bahan baja pilihan . Diseting bahwa sespan akan tetap
tidak bergesar posisi walaupun ada
goncangan keras akibat medan berat dan berlumpur. Untuk peredam kejut , pada
sespan dilengkapi dua perangkat per daun yang dilengkapi dengan
peredam tambahan dari bahan karet berkualitas tinggi.
Roda sespan terhubung dgn poros ke roda belakang sepeda motor, kemudian dikunci dgn sistem dengan penguncian diferensial
sedemikian hingga bisa berputar seirama dengan roda belakang sepeda
motor. Hal ini menjadikan BMW R75 lincah bermanuver dan mampu menyesuaikan
dengan kontur permukaan tanah . Tekonologi ini ternyata banyak diaplikasikan
pada pabrikan lain seperti, seperti FN dan
Norton, dst.
The Tank
Dalam
Versi-versi awal awal , tangki bbm BMW R 75 berisi 24
ltr, dan tangki cadangan
3 ltr Konsumsi
rata-rata di medan rata umumnya antara 6 dan 7 ltr untuk jarak jelajah 100 km,
untuk medan yang berat berkisar 10 ltr untuk 100
km.
Kaki-kaki
BMW seri 75 memiliki velg roda dgn bilah jari-jari
yang besar, pendek lebar dan kuat (tebal). Ban roda tebal dan lebar. Ketebalan
roda untuk meredam besanya goncangan saat cross country , serta lebar roda
untuk meningkatkan kestabilan saat bermanuver di pertempuran, dengan ukuran
jumbo 4,50 x 16 maka dimungkinkan masa
pakai 3 - 5 kali lebih lama dari ukuran
normal. Disamping itu ban-ban khusus ini disamping untuk menahan beban yang
berlebih juga diseting tahan untuk segala medan.
BMW
R75 menjadi andalan dalam brigade bermotor dengan
kelincahan dan daya dobraknya yang mumpuni. Kesan garang itu tidak lain karena
, sepeda motor ini dapat senapan otomatic MG34
berkaliber 7,92 mm . Dan kelebihan lainnya adalah beberapa
bagian atau onderdil dalam motor ini bisa saling dipertukarkan dengan bagian
atau onderdil motor produk Zündapp, ini menjadikan kemudahan dalam pemeliharaan di lapangan.
BMW
R75 dan rifalnya Zündapp
KS 750 , menjadi andalan
kecepatan bermanufer punya Wehrmacht di medan
Rusia dan Afrika Utara.
Pada
Agustus 1942 Zündapp dan BMW, atas perintah
departemen Angkatan Darat, disepakati standarisasi suku cadang untuk kedua mesin, dengan pemandangan akhirnya menciptakan Zündapp-BMW hibrida (ditunjuk
BW 43), di mana
BMW 286/1 bisa dicangkokkan
ke Zündapp KS 750.
Juga disepakati produksi R75 akan
dihentikan begitu produksi mencapai
20.200 unit, dan
setelah saat itu BMW dan Zündapp hanya akan memproduksi
bersama mesin Zündapp-BMW,
sebesar 20.000
unit setiap tahun.
Namun
target produksi 20.200 unit BMW R75
tak pernah tercapai. Jerman mulai terdesak oleh pasukan sekutu
hingga dihancurkannya pabrikan di Eisenach pada tahun pada tahun 1944. Dari front timur pasukan merah Sovyet juga
makin mendekati Berlin, hingga mereka bisa merebut sekitar sebanyak
98 unit BMW yang baru selesai
untuk kemudian dibawa ke Soviet , untuk dikembangkan
sebagai contoh produk sepeda motor di negara beruang merah itu.
Pada
tahun 1954 , model modifikasi R75 , mulai diproduksi di negara Jerman Timur yang saat itu
sudah menjadi negara blok timur .
Ternyata
tidak hanya Uni Sovyet yang menjiplak produk legendaris ini, USA dalam hal ini
Angkatan Darat (US ARMY) menunjuk Harley-Davidson untuk juga memproduksi
teknologi yang ada di BMW R75. Produk-produk Harley-Davidson
XA, akhirnya banya digemari masyarakat ini sebenarnya yang merupakan hasil modifikasi teknologi dari R75.
Spesifikasi
teknis BMW R75
Manufactured
Years
manufactured
Quantity produced, units
Price
Today’s value
|
Bayerische
Motoren AG Munich Germany
1940 – 1944
16.510
units
1595 MR
$10,309.60
|
ENGINE AND TRANS
Type
Engine capacity, cc
Bore and stroke, mm
Engine rating
Sparking
Carburetor.
Battery
Clutch
Transmission
|
twin-cylinder, OHV, with horizontally opposed
cylinders, 4-stroke type
746
78 х 78
26 h.p. at 4000 rpm
Magneto generator, left-side kickstarter arrangement
2 units: Graetzin Sa 24 / 1 type and Sa 24
6V, 50/70 W
Single dry plate
4-speed + reverse gear
|
FRAME –WHEELBASE
Frame type
Front suspension
Rear suspension
Brakes
Wheel size
|
Tubular welded
Telescopic
Rigid
Drum type with hydraulic drive, including the
sidecar wheel
4,50 х 16 (3 wheels)
|
DIMENSIONS
Length, mm
Width, mm
Height, mm
Wheelbase, mm
Ground clearance, mm
Seat height
Mass, kg
Gas tank size, l
Maximum speed, km/h
|
2.400
1.730
1.000
1.444
150
-
420
24
92
|
Bersambung ......
Allahu
a’lam
Sumber : dari beberapa sumber bacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar